PAPA, JANGAN MENANGIS !

Peringatan Hari Kemerdekaan ke-62 tahun ini, 17 Agustus 2007 merupakan hari kelabu buat keluarga kami. Anak tertua saya, Muh.Rizky Aulia Gobel, yang baru saja keluar dari Rumah Sakit seminggu sebelumnya karena sakit typhus, terpaksa masuk rumah sakit lagi karena tersiram air panas dari bagian dada ke perut.Kejadian memilukan itu terjadi dipagi hari saat saya dan putri bungsu saya, Alya sedang merias sepeda Rizky dalam rangka Karnaval 17 Agustus 2007 yang akan dilaksanakan pada sore harinya. Pada saat yang sama, Rizky sedang nonton film kartun di Televisi sambil diberi makan pagi oleh Bibi, pembantu saya.Istri saya, yang berniat untuk mandi mengangkat panci yang berisi air panas ke kamar mandi. Tanpa disangka-sangka, Rizky berlari kencang kearah luar dan akhirnya menabrak panci berisi air panas tersebut. Tak ayal tubuh putra pertama saya itu terguyur air panas mendidih. Rizky berteriak histeris. Saya segera berlari dan membopong tubuh putra pertama saya itu ke kamar mandi. Tubuhnya berkelojotan menahan sakit. Dikamar mandi, saya segera mengeluarkan kaos yang dikenakan Rizky ketika itu (sebagian besar sudah sobek). Dengan tangan gemetar dan mata basah, istri saya mengguyur tubuh Rizky dengan air dingin di kamar mandi untuk meredakan panasnya. Pada bagian dada Rizky sudah berwarna putih dan kulit gosong terkelupas. Di lengan kirinya dari ketiak hingga jari melepuh. Sebagian berwarna putih dan sebagian berwarna hitam.

Istri saya langsung menggendong Rizky dan tergopoh-gopoh memanggil ojek yang sedang mangkal didekat rumah kami. Sayapun segera menyambar anak kedua saya, Alya yang tertegun didepan pintu menyaksikan kejadian mengerikan itu lalu bergegas naik ke ojek berikutnya. Kami segera Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Harapan International Jababeka Cikarang yang terletak kurang lebih 2 km dari rumah kami.

Di ruang gawat darurat rumah sakit, dua orang dokter jaga dan lima orang perawat dengan cekatan menangani Rizky yang terus menerus berteriak kencang. Saya berada disamping kepala Rizky berusaha menenangkannya. Tak jauh dari situ, Istri sayapun menangis kencang sembari menggendong Alya. Seorang perawat wanita setengah baya nampak sedang merangkul pundak istri saya.

Larutan NaCl yang dingin disiramkan terus menerus ke tubuh Rizky oleh dua orang perawat. Pada bagian dada dan lengan sebelah kiri terlihat berwarna putih dengan kulit terkelupas. Saya tidak tega melihatnya apalagi melihat Rizky terus berteriak menahan sakit dan panas yang tak tertahankan. Saya memandang pilu putra terkasih saya itu dan seraya berusaha menahan agar airmata saya tidak tumpah. Jika memang memungkinkan, ingin rasanya saya memindahkan rasa sakit yang dialami Rizky kepada saya.

Setelah dilakukan penanganan seperlunya di ruang Unit Gawat Darurat, Rizky lalu dipindahkan ke kamar 314. Istri saya dan Alya pulang kembali kerumah menyiapkan perlengkapan saya dan Rizky di Rumah Sakit.

Saat pamit pulang pada Rizky, tangis istri saya meledak kembali ketika Rizky berucap lirih saat ibunya mencium keningnya.

“Mama, kenapa mas kiki disiram air panas ?”

Spontan wajah istri saya memucat. Ia langsung mendekap wajah Rizky dengan mata basah oleh airmata.

“Mama tidak sengaja, nak. Mama tidak sengaja,” ucap istri saya terbata-bata. Raut wajah penyesalan tergambar diwajahnya. Rizky menggigit bibir lalu memejamkan matanya.

Saya memeluk erat Alya yang meringkuk sedih ke dada saya. Degup jantung saya berdetak begitu cepat. Keharuan meruap kental diruangan kamar 314.

Istri saya mengambil alih Alya dari pelukan saya. Dengan punggung tangan saya menghapus air mata dipipinya lalu memeluk erat kedua perempuan yang sangat saya cintai itu. Membagi kehangatan juga membangkitkan ketabahan. Pelupuk mata saya mulai menghangat. Basah.

Rizky menyaksikan pemandangan memilukan itu dari tempat tidurnya.

“Papa, jangan menangis!” serunya pelan.

Saya buru-buru menyeka airmata yang tumpah dengan punggung tangan kemudian bergegas mendekati Rizky disisi pembaringan. Lalu mencium pipinya.

“Papa tidak nangis, nak. Hanya kemasukan lalat,” saya berusaha menenangkan hati putra tertua saya itu seraya mengusap lembut kepalanya.

Kamar 314 sangat dingin. Perawat sudah menyetel Air Conditioner ke temperatur paling rendah agar rasa panas menusuk yang dialami didada akibat siraman air panas Rizky dapat teratasi. Ternyata itu belum cukup. Rizky masih mengerang kesakitan sekaligus kepanasan.

Saya lalu mengambil koran yang terletak disamping meja dan mengipas-ngipasi tubuh anak tercinta saya itu. Keadaannya sudah lebih baik. Rizky menjadi sedikir lebih tenang walau belum juga tertidur, padahal sudah diberikan obat anti nyeri dan obat penenang sejak di ruang ICU tadi.

Saya berusaha menahan kesedihan yang meluap-luap dalam dada saat menyaksikan kondisi anak tercinta saya mengalami kepedihan yang luar biasa. Luka bakar yang dialami Rizky cukup besar, sekitar 20% dari seluruh badannya.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

 17-08-07_1034.jpg

Keterangan : Rizky, 3 jam setelah kejadian (17/08/2007)

Terbayang kembali keceriaan Rizky dan juga sikap antusiasnya—bersama sang adik, Alya—menyongsong kedatangan saya pulang dari kantor. Mereka berdua langsung menyerbu saya dengan ciuman dan berebut minta digendong. Kedua anak saya itu lalu naik bergantian “menginjak” punggung saya diatas tempat tidur sembari sesekali bercanda satu sama lain. Keletihan saya menjadi pekerja komuter Jakarta-Cikarang seketika menguap.

Rizky juga sangat senang saya ajak main tembak-tembakan di Timezone ataupun Playstation dirumah. Kami berdua sering bermain dan tertawa bersama jika salah satu diantara kami kalah atau “tertembak musuh”.

Pada saat yang sama saya terkenang kebandelan Rizky masuk sarung dan mencabuti bulu kaki saya saat sholat di Masjid belakang rumah atau suara lengkingan “Amiin”-nya ketika kami sekeluarga sholat berjamaah bersama. Saat saya, Rizky dan Alya jalan-jalan sore menumpang motor Suzuki Shogun kami yang berjalan dengan kecepatan rendah di akhir pekan, saya kerap mendengar Rizky—yang duduk dibelakang saya—berteriak kencang menentang angin. Alya adiknya yang duduk didepan, ikut-ikutan berteriak mengikuti ulah kakaknya. Kami lalu tertawa bersama.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket19-08-07_1138.jpg

Keterangan : Kondisi Rizky Hari Minggu,19 Agustus 2007

Tanpa sadar airmata saya menitik. Rizky yang baru saja seminggu keluar dari Rumah Sakit yang sama karena sakit Typhus kini harus kembali lagi dirawat inap karena musibah tak terduga tersiram air panas. Sungguh berat derita yang dialami putra sulung ini.

“Papa, jangan menangis!” seru Rizky tiba-tiba.

Saya terperangah lalu buru-buru menghapus airmata yang jatuh dipipi dan kembali mencium pipinya. Lama.

Saya paham, sesedih apapun saya, Rizky menghendaki, sebagai ayahnya, saya tetap tegar dan tangguh menghadapi cobaan ini. Dia tidak ingin melihat saya menangis dan cengeng didepannya, untuk kemudian menemaninya, menguatkannya, melewati sakit yang kini ia derita.

Saya membelai lembut rambut Rizky dengan tangan gemetar. Mata jernih Rizky menatap saya dengan tajam. Saya lalu menggenggam erat jemari tangan kanannya. Mengalirkan kekuatan dan keyakinan. Rizky balas meremas jemari saya seakan memberi isyarat, “Saya akan kuat Papa. Saya pasti kuat”.

Malam harinya, usai sholat disamping pembaringan Rizky, saya memanjatkan doa kepada Allah SWT. Musibah yang kami sekeluarga alami saat ini, merupakan sebuah teguran sekaligus manifestasi cintaNya pada kami. Saya berjanji pada diri sendiri untuk menghadapi musibah ini dengan tegar dan tawakkal serta merangkul anak dan istri saya melewatinya bersama-sama penuh ketabahan dan keikhlasan. Saya memohon kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang untuk membekali saya dan keluarga kekuatan menghadapi cobaan berat ini sekaligus doa kesembuhan buat ananda tercinta, Rizky.

Dalam keheningan kamar 314, saya mengecup kening Rizky yang sudah tertidur lelap. Dada saya disesaki keharuan. Mendadak Rizky terbangun, lalu kemudian menatap saya dan berkata lembut, “Papa, jangan menangis!”.

Saya menggeleng pelan.

“Papa tidak menangis, nak. Tidurlah..”, saya menyahut lalu mencium pipinya.

Rizky kembali tertidur. Dengan senyum menghias dibibirnya. Senyum paling manis yang pernah saya lihat.

 

Related Posts
HARBLOGNAS 2015 : MERAYAKAN KONSISTENSI, MERAWAT PERSISTENSI
elapan tahun sejak pencanangan Hari Blogger Nasional, aktifitas blogging tetap tak kehilangan gregetnya. Hari ini, rekan-rekan blogger se-Indonesia merayakan hari bersejarah itu dengan menyampaikan ucapan selamat di beragam kanal media ...
Posting Terkait
BLOGSHOP STIE BUMIPUTERA: MARI NGEBLOG SECARA SEHAT DAN CERDAS!
erik matahari menyambut kedatangan saya di depan kampus STIE Dharma Bumiputera pada Hari Sabtu (3/3),  untuk menghadiri sekaligus menjadi pembicara dalam kegiatan Blogshop (Blogging Workshop) bersama siswa-siswi SMA kelas III ...
Posting Terkait
WISUDA RIZKY YANG MENGHARUKAN
arangkali, seperti inilah perasaan yang dialami ayah saya dulu, saat mengikuti prosesi wisuda saya 21 tahun lalu. Ya, hari itu, Minggu (14/6), bertempat di aula President University Cikarang lantai 5 ...
Posting Terkait
FILM TIGA SEKAWAN : MENGUNGKAP MISTERI HANTU DI RUMAH TUA
aya akhirnya memenuhi keinginan 2 buah hati tercinta untuk menonton film ini, Sabtu (26/1) di XXI Mall Lippo Cikarang. Mereka penasaran melihat aksi 3 sekawan mengungkap misteri hantu setelah menonton ...
Posting Terkait
MAAFKANLAH, DAN HIDUP AKAN TERASA JAUH LEBIH INDAH
"Rela Memaafkan Adalah Jalan Terpendek Menuju Tuhan"(Gerard G.Jampolsky dalam bukunya "Forgiveness, The Greatest Healer of All") Saya mengelus pipi dengan rasa geram luar biasa. Bahkan oleh ayah sendiri sekalipun, saya tidak ...
Posting Terkait
ANJANGSANA BLOGGER CIKARANG KE OMAH BURUH : MENGGAGAS SINERGI DASHYAT 2 KOMUNITAS
amis malam (5/7) minggu lalu, saya bersama Pak Ceppi Prihadi (Ketua Komunitas Blogger Cikarang) berkesempatan untuk melakukan anjangsana ke Omah Buruh, "markas besar" komunitas serikat pekerja di Cikarang yang berlokasi ...
Posting Terkait
GUNUNG BROMO, DAYA TARIK MONUMENTAL YANG EKSOTIS
Keterangan foto: Para Pengunjung Gunung Bromo Menyusuri Lautan Pasir & Lembah untuk menyaksikan sensasi keindahan disana, khususnya di setiap akhir pekan atau waktu liburan (Foto karya: Budi Sugiharto, Potret Mahakarya ...
Posting Terkait
MENGENANG KH.ZAINUDDIN MZ : DA’I YANG DEKAT DI HATI
anpa terasa pelupuk mata saya basah membaca berita di media online tadi pagi. Kabar soal wafatnya Da'i sejuta umat KH.Zainuddin MZ di Rumah Sakit Pusat Pertamina Selasa (5/7) pukul 09.15 ...
Posting Terkait
BUKU FLYING TRAVELER: “JURUS ANTI MAINSTREAM” ALA JUNANTO HERDIAWAN
Judul Buku : Flying Traveler (Berburu Momen Anti Mainstream) Penulis : Junanto Herdiawan Penerbit : B First (PT Bentang Pustaka) Penyunting : Sian Hwa dan Qha Tebal : 150 halaman ISBN : 978-602-8864-97-8 elalu menyenangkan membaca ...
Posting Terkait
Ronda Malam yang saya laksanakan kemarin malam (21/3) sungguh menyisakan kesan tersendiri dalam batin. Setiap malam minggu, 2 bulan sekali, saya mendapat jatah giliran ronda di wilayah RT tempat saya ...
Posting Terkait
MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2014
Seperti layaknya tahun-tahun sebelumnya, setiap awal tahun saya senantiasa membuat Kaleidoskop yang merangkum segala aktifitas terkait dunia blog yang saya ikuti sepanjang tahun 2014. Tidak terlalu banyak memang dibanding tahun-tahun ...
Posting Terkait
MENGAWALI DEBUT MENULIS DI YAHOO OMG!
Setelah menulis beberapa konten tulisan di Yahoo Travel Indonesia, sejak kemarin, saya sudah memulai debut saya untuk menulis di situs Yahoo OMG, sebuah sub situs Yahoo Indonesia yang berisi konten ...
Posting Terkait
AMPROKAN BLOGGER 2011 (4): KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERSPEKTIF KEARIFAN LOKAL
"ari kita berkaca pada diri masing-masing, apakah kita semua sudah memiliki kecerdasan ekologis?" Sebuah pertanyaan menohok datang dari Emmy Hafild seorang "pendekar" wanita di bidang pelestarian lingkungan hidup saat membawakan presentasi ...
Posting Terkait
BLOG KOMIK UNIK
Ini adalah sebuah hasil Poli-Blog-ami saya lagi.Setelah blog foto jadul masa kuliah, kini saya baru saja membuat blog khusus komik-komik iseng saya yang diolah dengan software ComicLife versi Windows dari ...
Posting Terkait
IDBLOGILICIOUS MAKASSAR : SERU, MERIAH DAN INSPIRATIF (Bagian Kedua)
Malam minggu (21/5) terasa begitu berkesan dilewatkan bersama rekan-rekan panitia dari Komunitas Blogger Anging Mammiri Makassar serta tim IDBlognetwork dan para narasumber acara IDBlogilicious. Bertempat di lantai 2 Restorant Apong ...
Posting Terkait
SILLY DAN AKSI NYATA YANG TAK SEBATAS “HANYA”
Namanya Silly. Hanya Silly. Persis sama dengan akun namanya di twitter @justsilly. Saya mengenal sosok blogger perempuan tangguh ini pertama kali ketika ia meninggalkan jejak komentar kocak di blog saya, dua tahun silam. ...
Posting Terkait
HARBLOGNAS 2015 : MERAYAKAN KONSISTENSI, MERAWAT PERSISTENSI
BLOGSHOP STIE BUMIPUTERA: MARI NGEBLOG SECARA SEHAT DAN
WISUDA RIZKY YANG MENGHARUKAN
FILM TIGA SEKAWAN : MENGUNGKAP MISTERI HANTU DI
MAAFKANLAH, DAN HIDUP AKAN TERASA JAUH LEBIH INDAH
ANJANGSANA BLOGGER CIKARANG KE OMAH BURUH : MENGGAGAS
GUNUNG BROMO, DAYA TARIK MONUMENTAL YANG EKSOTIS
MENGENANG KH.ZAINUDDIN MZ : DA’I YANG DEKAT DI
BUKU FLYING TRAVELER: “JURUS ANTI MAINSTREAM” ALA JUNANTO
SEBUAH “ROMANSA” BERHARGA DARI RONDA
MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2014
MENGAWALI DEBUT MENULIS DI YAHOO OMG!
AMPROKAN BLOGGER 2011 (4): KECERDASAN EKOLOGIS DALAM PERSPEKTIF
BLOG KOMIK UNIK
IDBLOGILICIOUS MAKASSAR : SERU, MERIAH DAN INSPIRATIF (Bagian
SILLY DAN AKSI NYATA YANG TAK SEBATAS “HANYA”

14 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.