SESUDAH PESTA, TERUS MAU APA?
HISTERIA Pesta Blogger 2007 baru saja usai. Saya masih merasakan betapa gegap gempitanya acara yang diselenggarakan di sebuah bioskop terkenal yang berada di sebuah “kompleks” pertokoan mewah di pusat kota Jakarta itu. Jantung saya kian berdegup kencang saat Pemerintah Indonesia yang direpresentasikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh, mengukuhkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional. Tepuk tangan riuh bergemuruh dari 482 blogger yang hadir bersama para pemerhati blogger dan media menandai momen bersejarah itu. Tak ayal, hati sayapun gerimis.
Saat pertama kali ngeblog 4 tahun silam, saya tak pernah membayangkan bahwa akan ada kelak suatu ketika, di Indonesia, sebuah hari ditetapkan sebagai Hari Blog Nasional. Pernyataan Pak Menteri sekaligus menegaskan eksistensi blog memiliki peran strategis dinegeri ini. Sebagai seorang blogger lugu, saya memaknai pesan Pak Menteri melalui pengukukan hari blog –yang haru biru itu– untuk mengajak warga Indonesia mengungkapkan pendapat, pikiran, perasaan, argumentasi, interpretasinya tentang satu atau banyak hal melalui blog. Sungguh sebuah ajakan yang keren. Juga paten.Tetapi setelah pesta blogger itu usai, lantas bagaimana kemudian para blogger Indonesia memberi “nyawa” pada Hari Blogger Nasional yang baru saja dicanangkan itu?. Apakah kemudian cukup berhenti pada sebentuk seremoni gathering akbar rutin tahunan setiap tanggal 27 Oktober saja?. Semoga tidak.
Lagi-lagi, sebagai seorang blogger lugu dan gaptek (Istilah ini saya pinjam dari Mas Rovicky pada saat kami berdua ngobrol bareng di acara PB 2007) saya mencoba merumuskan langkah-langkah sederhana agar PB2007 ini bisa menjadi momentum dashyat bagi perkembangan dunia blog di Indonesia dimasa depan.
1. Blogging Center
Saya sependapat dengan Bung Enda Nasution bahwa, pasca PB2007 sudah mendesak sifatnya dibentuk Blogging Center yang akan bertindak sebagai media informasi, komunikasi, edukasi sekaligus advokasi para blogger Indonesia. Saya menyarankan, Blogging Center ini dimediasi oleh jajaran Steering Committee 2007 dengan melibatkan komunitas-komunitas blogger yang telah ada dan tumbuh di Indonesia. Saya yakin, karena sejumlah komunitas blogger sudah melakukan fungsi-fungsi serupa dengan “Blogging Center”, maka akan tidak sulit adanya untuk menjalin kerjasama dengan platform yang sudah dimiliki oleh komunitas blogger bersangkutan sebelumnya. Yang paling penting adalah sinergi yang terjalin dalam “Blogging Center” ini dibangun atas dasar spirit kebersamaan untuk memajukan peran blog di Indonesia, yang tentu saja bukanlah sebuah trend sesaat lagi.
2. Identifikasi dan Database Blogger Indonesia
Saya mengharapkan Blogging Center dapat menjalankan peran strategisnya untuk mendata sekaligus membuat database online seluruh blogger di Indonesia. Ini merujuk pada tantangan Pak Cahyana (Dirjen Aplikasi Telematika) Depkominfo untuk mewujudkan satu juta blogger tahun depan. Pendataan ini penting untuk memetakan blogger yang ada di Indonesia sekaligus identifikasi potensinya. Tentu hal ini bisa dilakukan secara kolektif dengan komunitas blogger regional/non-regional yang telah ada dan lebih dulu eksis. Bila database blogger online telah tersedia, maka akan sangat mudah untuk memetakan kecenderungan minat, posisi serta dimana saja wilayah yang belum “sadar blog”, yang kemudian bisa dijadikan acuan untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya. Database online yang ada inipun dapat menjadi sarana yang valid dan akurat untuk mengidentifikasi secara riil jumlah blog yang ada di Indonesia–termasuk juga blog-blog orang Indonesia yang berdomisili diluar negeri– setelah rentang waktu tertentu (moga-moga target 1 juta blogger bisa terwujud tahun depan).
3. Program Edukasi dan Gerakan “Sadar Blog”
Apreasiasi positif pemerintah pada blog pada momen PB 2007 mesti ditindaklanjuti dengan segera menggalakkan program edukasi dan gerakan “sadar blog” untuk masyarakat Indonesia, tentu saya harapkan bisa dimotori oleh Blogging Center. Dengan modal dukungan yang telah ada, saya kira, posisi tawar blogger Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan positif yang bermuatan pendidikan–khususnya program edukasi blog–misal bagi siswa dan guru, dapat direalisir.
4. Ketersediaan Fasilitas
Harus diakui minimnya fasilitas komputer dan ketersediaan akses internet menjadi kendala yang cukup signifikan untuk menumbuhkembangkan blog di Indonesia. Blogging Center dapat berperan menjadi mitra pemerintah dan masyarakat agar dapat mengembangkan program komputer murah, kemudahan akses internet dibanyak tempat, memperlebar kapasitas bandwith serta turut membantu dan mengembangkan hadirnya blog engine murni dari Indonesia (seingat saya http://www.catatanku.com/ adalah salah satu blog engine buatan bangsa sendiri).
Semoga usulan lugu saya ini dapat menjadi bahan acuan yang untuk menentukan gerak langkah kedepan setelah pesta blogger 2007 usai. Jayalah Blogger Indonesia!