Saya membayangkan adegan ini:
Disebuah panggung megah, sesosok siluet tubuh muncul dari redup cahaya. Sosok itu menenteng sebuah gitar diiringi tabuhan gendang yang berbunyi lirih. Ia berjalan tenang mendekati pinggir panggung. Suasana yang tadinya sunyi senyap mendadak riuh rendah oleh suara ribuan penonton yang memadati pertunjukan tersebut. Tiba-tiba lampu panggung menyala terang, menyoroti sosok fenomenal tadi. Memancarkan aura wibawa yang luar biasa. Mata Haji Rhoma Irama, sosok “misterius” itu berbinar cerah. Dengan suara dalam dan bergetar ia menyapa para penggemarnya,”Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh!”.
“Wa-alaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuuh!”, sahut ribuan penonton antusias. Membahana menikam langit. Senyum Bang Haji, sapaan akrab si raja dangdut itu mengembang. Ia lalu mengelus pelan janggut yang menjadi ciri khasnya. Beberapa tetes keringat terlihat dipelipisnya. Rambut ikalnya juga nampak luruh sebagian dikening.
“Shodhara-Shodhara, Malamh inih adalah Malamh yang palingh bersejarah dalamh hiduph sayah danh jugah kitah semuah, karenah secarah resmih sayah meluncurkanh blog saya di www.rajadangdut.com. Silahkanh diklikh disana ya?”, ujar Bang Haji lantang. Sorak sorai penonton bergema makin riuh.
Dengan gerakan anggun, Bang Haji mulai memetik dawai gitarnya. Melengking jauh. Syahdu melelehkan hati. Orkes Melayu SONETA Grup segera mengiringi lantunan suara Bang Haji yang mendendangkan lagu “Begadang”.
Lamunan saya terbang seketika ke masa kecil di Bone-Bone dulu. Saya kerap memutar lagu-lagu legendaris Rhoma Irama didepan rumah sembari memandang bintang yang berpijar terang, jauh dipucuk puncak tertinggi pegunungan Velbeek.
Dikerumunan penonton saya tiba-tiba menyaksikan sosok artis yang begitu saya kenal. Diandra!. Ia sedang sendirian dan tengah asyik menyaksikan pertunjukan. Saya lalu mendekati wanita cantik dan imut itu.
“Lho, Dian, anda salah satu penggemar Bang Haji juga ya?” sapa saya sok akrab.
Dian menoleh dan menatap curiga ke arah saya.
“Emm..tidak juga sih,” kata bintang yang melejit lewat film “Ada Apa Dengan Cinta” ini pelan. Matanya berpijar indah.
“Terus ngapain ada disini?”, tanya saya lagi. Penasaran.
“Because I’m blogger also. Like him!”, tukas Dian ketus sambil ngeloyor pergi.
Dan sayapun hanya berdiri terpaku. Beku. Dan terpukau.
Ah..Bang Haji, maafkan lamunan saya yang ngawur ngalor ngidul ini.
Selamat datang di Blogosfer, sebuah Dunia yang tak kalah heboh dan kontraversialnya dengan Dangdut!.




hahahahahha
bagus nya daeng cerita nya
sa suka 😀
tawwa ada mi blog na sang raja dangdut
Subhanallah…
telahhh datangh bergabungghhh sangghh rajahh dangdutthhh…
sayah sangathh senanghh mendengarnyahhh…
” kau kah itu Rhoma..?”
wek…Bang Roma…selamat datang didunia pembloggeran ini 😉
ya? ada yang bisa dibantu, om?
hai bang rhoma…., apakah rikhha…ghbung jhugha……
Thanks atas komentarnya kawan-kawan.
Mas Ndoro Kakung, saya sudah kirim permohonan bantuan itu via email Japri ya? Thanks udah mampir diblog sederhana ini.
wah bang Rhoma ikutan nge-blog…
🙂
shantai… 🙂
weekekekekekekek khayalan tingkat tinggi Bang Amril mantaaapppzzz wqwqwqwq =))