WASPADA PASCA KISRUH PILKADA
Pagar kawat berduri didepan Gubernuran Makassar untuk melindungi dari area tersebut dari serbuan aksi massa yang anarkis, foto diambil pada Hari Kamis,17 Januari 2008 (Foto by Rara)
Saat menelepon orang tua saya di Makassar tadi, terdengar nada cemas diujung telepon. “Gawat,” kata ayah saya setengah berbisik,”akan ada kericuhan dan demo besar-besaran di Makassar dari pihak yang tidak puas pada keputusan MA karena rencananya besok (19/1) adalah pelantikan Careteker Gubernur Sulawesi Selatan hingga ada keputusan hukum tetap mengenai hasil Pilkada sebelumnya”. Saya menghela nafas, perlahan kegelisahan sayapun menyelinap dihati, terutama bagaimana kedua orang tua saya disana melewatkan hari dengan penuh ketegangan di Makassar. “Pokoknya,” lanjut ayah saya lagi, “kita mesti waspada. Jika memang tidak terlalu penting sifatnya, kami tidak akan keluar rumah. Daripada kena resiko macet atau dampak kerusuhan massa”.
Kecemasan ayah saya cukup beralasan. Pasca Pilkada Sulsel yang kemudian memicu kontraversi setelah Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan pemilihan ulang di 4 kabupaten di Sulawesi Selatan, suasana politik di Makassar kian memanas. Simak saja aksi ribuan massa pendukung SAYANG (Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu’mang) yang menurut KPU Sulsel memenangkan Pilkada akhir tahun silam yang menduduki kantor Bank Indonesia di Jl.Jenderal Sudirman tadi pagi, juga di hari yang sama belasan ribu pengunjuk rasa berduyun-duyun menduduki kantor Gubernur dan DPRD Sul-Sel di Jl.Urip Sumiharjo, Makassar. Daerah disekitarnya pun macet total, tak ayal arus kendaraan di alihkan melalui jalan alternatif lain.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Aryanto Boedihardjo mengingatkan masyarakat untuk tidak bertindak anarkis saat menyampaikan aspirasinya terkait sengketa pilkada Sulsel. Jika terjadi anarkis, Kapolda tidak lagi memberi toleransi dan langsung melakukan tindakan tegas. “Untuk itu, masyarakat tetap harus menjaga kondisi keamanan di Sulsel, utamanya Makassar agar tetap kondusif,” kata Aryanto, kemarin.
Seperti yang diberitakan di sejumlah media di Makassar, besok (19/1) Careteker Sulsel akan dilantik di Jakarta. Namun teka-teki, siapa gerangan yang bakal menduduki kursi Careteker itu masih simpang-siur. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto hanya mengusulkan Sodjuangan Situmorang sebagai calon caretaker gubernur Sulsel untuk dikonsultasikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat ini, berkas pencalonan Sodjuangan sudah di tangan SBY dan tinggal menunggu persetujuan presiden. Nama lain yang sempat muncul disebut-sebut akan menduduki kursi Pjs Gubernur Sulsel tersebut adalah mantan Panglima Kodam Brawidjaya Letjen TNI Syamsul Mappareppa. Namun, karena Syamsul belum diangkat menjadi pejabat eselon I Departemen Dalam Negeri, untuk menggantikan Direktur Jenderal (Dirjen) Kesatuan Bangsa dan Politik Depdagri Sudharsono, maka Syamsul Mappareppa disebut-sebut batal diangkat.
Semoga saja Careteker yang ditunjuk dapat melaksanakan tugas dengan baik hingga diperoleh keputusan definitif serta ketetapan hukum yang tetap mengenai pemimpin di daerah Sulawesi Selatan. Yang terpenting adalah menciptakan suasana kondusif, aman dan tentram selama masa peralihan kekuasaan itu agar masyarakat, termasuk keluarga saya yang ada di Makassar, bisa menjalankan aktifitas dengan tenang dan lancar.
Dimuat pula disini
Pertamax!!
Wohoo ada fotoku dipajang tawwa.. Hehehehe..
Hehehe…akhirnya..!