BINAR MATA GADIS KECIL YANG MENGGIGIL

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu
Demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu
Anak sekecil itu tak sempat nikmati waktu
Dipaksa pecahkan karang lemah jarimu terkepal…

(Iwan Fals, Sore Tugu Pancoran)

s 30d47504Tanpa sadar air mata saya tumpah disebuah sore yang muram dan kuyup dibasuh hujan yang turun sangat deras.

Peristiwa mengesankan itu terjadi hari Senin minggu lalu. Selama ini, sejujurnya, saya hampir tak pernah merasa semelankolis itu. Tapi pemandangan pilu yang berada di hadapan saya seketika membuat batin saya tersentak dan terasa begitu ngilu mengiris nurani.

Hari itu (10/3), seperti biasa, jika bis yang membawa saya pulang dari kantor ke Bekasi Timur (dari sana saya melanjutkan lagi ke rumah di Cikarang) tidak tersedia, saya akan naik bis alternatif yang menuju ke Terminal Kampung Rambutan lalu kemudian melanjutkan dengan bis lain ke Bekasi Timur. Saya naik bis 610 (ukurannya sebesar Metromini/Kopaja) jurusan Lebak Bulus-Kampung Rambutan, dari sebuah halte di seberang kantor saya.

Sejak pukul empat sore hujan mengguyur deras kawasan Lebak Bulus dan sekitarnya. Untunglah, sejak berangkat dari rumah saya sudah menyiapkan jaket, payung dan topi sebagai antisipasi bila hujan deras terjadi. Kurang lebih 15 menit menunggu di halte tak lama kemudian muncullah bis 610 yang sudah dengan kondisi nyaris miring kekiri saking penuhnya. Setelah melipat payung, saya segera melompat ke dalam bis dan ikut “bergelantungan” serta berdesakan bersama penumpang-penumpang lain yang tidak mendapatkan tempat duduk. Bis langsung melaju kencang memasuki Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta.

Hanya kurang lebih 15 menit kemudian, bis memasuki daerah ex pintu tol Pasar Rebo. Di perempatan Pasar Rebo, saat bis itu kebetulan berhenti karena lampu merah menyala, sebagian besar penumpang turun. Syukurlah, saya berhasil mendapatkan tempat duduk di bangku kedua dari belakang setelah cukup pegal berdiri berhimpitan.

Pada saat tersebutlah kejadian itu berlangsung. Dua orang bocah lelaki dan perempuan, kira-kira berumur sebaya dengan anak saya Rizky (5,5 tahun)dan Alya (3,5 tahun) masuk kedalam bis. Rambut acak-acakan dan baju mereka berdua basah terkena hujan. Sang anak terbesar (laki-laki) dengan sigap mengeluarkan sebuah botol air mineral kosong berisi pasir dari kantongnya lalu bernyanyi dengan suara serak bersama peralatan seadanya itu. Sang adik (perempuan) berkeliling membagikan amplop kecil kepada masing-masing penumpang untuk diisi “ongkos mengamen”.

Saat saya menerima amplop dari si gadis kecil, terlihat tangannya gemetar dan tubuhnya menggigil kedinginan. Postur tubuh anak itu sungguh kurus dibalut oleh kaos kumal yang kedodoran. Wajahnya pucat dan terlihat ia menggigit bibirnya menahan rasa dingin yang mendera. Sorot sendu matanya membuat hati saya seketika luluh. Ia masih begitu kecil, seumur anak bungsu saya, Alya. “Pak, saya lapar. belum makan dari tadi,” kata bocah itu dengan suara lirih. Ia lalu tertunduk menekuri lantai bis yang kusam. Tanpa terasa, mata saya basah. Keharuan begitu dalam menyentak dada. Terbayang dimata saya, Alyalah yang berdiri disana, menjadi anak itu. Kehujanan. Kelaparan. Kedinginan. Lagu Iwan Fals–seperti yang saya kutip di awal posting ini– mendapatkan pembenaran yang nyata didepan saya. Gadis kecil itu tak sempat menikmati waktu indahnya masa kanak-kanak yang ceria kerena mesti “memecahkan karang dengan lemah jari terkepal”.

Saya lalu tersenyum dan sedikit kikuk menghapus titik air yang menetes di kelopak mata dengan punggung tangan. Saya kemudian merogoh saku kantong seraya mengulurkan selembar uang Rp 50,000,- ke gadis kecil tadi. Amplop yang diserahkan kepada saya sebelumnya saya serahkan bersama dengan uang tersebut. Matanya berbinar dan memperlihatkan ‘perolehan’nya yang mungkin menurutnya cukup besar itu pada sang kakak yang masih sibuk mengamen didepan. “Cepat kamu beli makanan bersama kakakmu ya nak. Kamu bisa gampang sakit karena lapar dan kedinginan,” kata saya dengan suara serak karena tenggorokan tercekat keharuan. Tangan saya spontan membelai lembut rambutnya yang basah. Gadis kecil itu mengangguk pelan. Senyumnya mengembang. Tak lama kemudian kedua sosok mungil itu turun dari bis, berlari menembus rinai hujan. Saya diam terpaku memandangi keduanya dari balik kaca jendela yang buram. Lampu telah hijau, bis yang saya tumpangi itupun melaju kencang menuju terminal Kampung Rambutan. Dan mata sayapun basah kembali.

stop kelaparan thumbnailKampanye Tahun Anti Kelaparan dan Gizi Buruk yang digagas oleh sejumlah kawan-kawan blogger sebagai bentuk keprihatinan mendalam pasca tragedi yang menimpa atas meninggalnya Daeng Basse dan putranya di Makassar beberapa waktu lalu karena kelaparan bagai memutar kembali ingatan saya atas kejadian yang saya alami minggu lalu. Adalah sebuah ironi yang mengenaskan disebuah kota yang begitu bergemuruh mempercantik diri dengan pembangunan gedung mewah dan mall yang megah sementara disudut yang lain nasib rakyat miskin dan kelaparan sama sekali tak mendapatkan perhatian khusus.

Saya pribadi sangat mendukung kegiatan positif ini sebagai bentuk nyata kepedulian kita atas nasib saudara-saudara kita yang miskin dan kurang beruntung. Jangan sampai tragedi yang dialami oleh keluarga Daeng Basse terulang kembali. Mari kita dukung dan galang partisipasi untuk gerakan ini.

Dana yang terkumpul akan digabungkan menjadi satu. Dan akan dipublikasikan secara transparan. Setelah terkumpul diharapkan bisa meminta bantuan Blogger AM Makassar untuk turun ke lapangan menyalurkannya secara langsung. Apabila Blogger AM Makasar ternyata berhalangan, akan diusahakan untuk mencari donatur yang mau memberikan tiket pp plus ditanggung segala biaya lainnya, untuk dua orang. Boleh diwakili oleh blogger dari mana pun yang mempunyai waktu dan berkenan bekerja di Makassar.

Setiap penyumbang diwajib menelepon atau sms ke: 081.2804.3766 , dengan memberitahukan nama dan berapa dana yang ingin disumbangkan. Agar dana yang masuk bisa dicek dan dipublish sebagai pertanggungjawaban.

No. Rekening:
479-0057126
Tjhia Fui Ha
BCA
KPC. Bojong Indah

Bank MANDIRI
KPC. Puri Indah
No. Rekening: 118-00-0577625-6
Atas nama: Tjhia Fui Ha

Mari kita dukung dan turut berpartisipasi bersama gerakan ini!

Tulisan Terkait:

lapar-menjemput-ajal-pedulikah-kita,

stop-kelaparan-dan-gizi-buruk,

nasi-aking-dan-sirnanya-empati-kita-terhadap-sesama ,

aku-puisi-kekinian-tanya,

Mari peduli,

Peduli, Yuk kita Peduli

Tikabanget,

Mereka Berhak juga untuk Makan

Bersama Kami Bisa!

Sumber foto : Tempo Interaktif  

Related Posts
LINTAS.ME BANGUN SINERGI KONSTRUKTIF BERSAMA BLOGGER
ari Sabtu pagi (16/3), saya bersama "pasukan" (istri dan anak-anak) menghadiri acara kopdar (kopi darat) yang diadakan oleh Lintas.Me bersama Komunitas Blogger Bekasi di Rumah Makan Wulansari 3 Bekasi Barat. ...
Posting Terkait
AKSI DEMO BURUH KEMBALI MELANDA CIKARANG HARI INI
ari ini. Rabu, tanggal 3 Oktober 2012 kami kembali mengalami "sensasi" serupa seperti bulan Januari lalu. Aksi massal demonstrasi buruh berlangsung secara serempak di seluruh Indonesia dengan mengusung 3 isu ...
Posting Terkait
BENCANA BANJIR DAN RIUH RENDAH LAPORAN WARGA DI MILIS CIKARANG BARU
Bencana Banjir dashyat yang terjadi kemarin (21/10) di Perumahan Cikarang Baru menjadi topik pembicaraan hangat dikalangan penggiat mailing list (milis) Cikarang Baru Kota Jababeka. Sejak kawasan Cikarang dan sekitarnya mulai ...
Posting Terkait
SPIRIT KEHANGATAN DARI POTRET KELUARGA
Malam kian tua. Sudah pukul 23.30 saat itu. Dalam kesenyapan, diruang tamu, ayah menemani saya yang tengah resah karena menunggu bagasi tertinggal di Jakarta ketika pulang ke Makassar tahun silam. Kami ...
Posting Terkait
SHALAWAT TARHIM DAN KENANGAN SUBUH YANG BERGEMA DARI MASA LALU
Hari ini, Pak Ananto, seorang kawan di mailing list Cikarang Baru, mengirimkan email mengenai shalawat Tarhim kepada kami semua. Membacanya kembali dan mendengarkannya setelah mengunduh dari link ini, membuat batin ...
Posting Terkait
Ustadz Syuhada Memimpin Pengajian
abtu malam, 9 April 2011, bertepatan dengan perayaan ulang tahun saya ke 41, kami sekeluarga berinisiatif melaksanakan pengajian/pembacaan surat Yaasin di rumah sebagai wujud rasa syukur, selain atas bertambahnya usia ...
Posting Terkait
KETIKA PARA BLOGGER INDONESIA BERTEMU
Wimar Witoelar sedang diwawancara di sela-sela Pesta Blogger 2007. Foto: Koleksi Wimar Witoelar/Flickr. Blitz Megaplex yang berlokasi di Lantai 8 Grand Indonesia, Jakarta, pada Sabtu 27 Oktober 2007 mendadak gegap gempita dikerubuti ...
Posting Terkait
WISATA BUDAYA MADURA (3) : KEHEBOHAN PAGELARAN SENI TARI TOPENG DI TENGAH SAWAH
enja melingkupi ibukota Kabupaten Sumenep saat rombongan Cultural Trip Potret Mahakarya tiba. Bis yang membawa kami memasuki halaman hotel C1 tempat kami kelak akan menginap. Saya menyempatkan diri meluruskan pinggang ...
Posting Terkait
“CRAZY SLIDE” ATLANTIS ANCOL YANG SPEKTAKULER
ari Sabtu (15/12) kemarin, kami mendapatkan undangan dari Taman Impian Jaya Ancol untuk menghadiri peresmian wahana baru "Crazy Slide" di Atlantis. Setelah 3 bulan sebelumnya kami memenuhi undangan pada acara ...
Posting Terkait
KOPDAR DAN BINCANG SANTAI BERSAMA BLOGGER BEKASI
Saat tiba di Food Court Bekasi Cyber Park lantai 2 sekitar pkl.11.45 siang, bersama istri dan kedua anak saya, lokasi acara kopdar Blogger Bekasi, Minggu (26/12),  masih terlihat sepi. Belum ...
Posting Terkait
Bulan  lalu kami sekeluarga berada di Makassar. Berangkat dari Jakarta Hari Kamis pagi,13 Mei 2010 dengan pesawat Lion Air JT 788, saya, bersama istri dan 2 buah hati kami Rizky dan Alya ...
Posting Terkait
MEMPERKENALKAN : SI ACI & MEJA KERJA SAYA
Foto diatas adalah meja kerja saya dirumah bersama si Aci, nama laptop kesayangan (Acer Aspire 4715Z) yang saya beli tahun lalu. Disampingnya ada Printer Canon Pixma IP1700, Majalah Tempo edisi ...
Posting Terkait
MASA DEPAN MOBILITAS DI PERKOTAAN
ebuah study oleh Arthur D Little dan UITP, mengenai masa depan mobilitas di perkotaan yang dilakukan pada 2010 dan 2011, membahas mengenai keadaan ini. Mobilitas perkotaan adalah salah satu tantangan ...
Posting Terkait
SUKSES, PENYELENGGARAAN IDBLOGILICIOUS PERTAMA DI SURABAYA
Hujan mengguyur Kota Surabaya saat saya turun dari pesawat Lion Air JT 748, Sabtu (14/5) pagi bersama salah satu pembicara , Alderina Gracia. Inilah kedatangan saya kembali ke kota Pahlawan ...
Posting Terkait
ALYA DAN DUNIA CERIA YANG DIBANGUNNYA
Hari ini, 10 November 2009, adalah hari ulang tahun kelima putri bungsu saya, Alya Dwi Astari. Sungguh begitu cepat waktu berlalu. Alya tumbuh menjadi gadis kecil yang manis dan montok. ...
Posting Terkait
WISATA BUDAYA MADURA (5) : EKSOTISME ASTA TINGGI & SENTRA PERAJIN KERIS SUMENEP YANG MENGESANKAN
eusai menunaikan Sholat Dhuhur di Masjid Jami' Sumenep, rombongan kami kemudian bergerak ke kompleks Pemakaman Raja-Raja Sumenep dan kerabatnya, Asta Tinggi, yang ditempuh kurang lebih 10 menit dengan bis. Asta ...
Posting Terkait
LINTAS.ME BANGUN SINERGI KONSTRUKTIF BERSAMA BLOGGER
AKSI DEMO BURUH KEMBALI MELANDA CIKARANG HARI INI
BENCANA BANJIR DAN RIUH RENDAH LAPORAN WARGA DI
SPIRIT KEHANGATAN DARI POTRET KELUARGA
SHALAWAT TARHIM DAN KENANGAN SUBUH YANG BERGEMA DARI
KEJUJURAN KUNCI KEBAHAGIAAN RUMAH TANGGA
KETIKA PARA BLOGGER INDONESIA BERTEMU
WISATA BUDAYA MADURA (3) : KEHEBOHAN PAGELARAN SENI
“CRAZY SLIDE” ATLANTIS ANCOL YANG SPEKTAKULER
KOPDAR DAN BINCANG SANTAI BERSAMA BLOGGER BEKASI
PENGALAMAN KE MAKASSAR: SENSASI TRANS STUDIO DAN “NGIDAM”NASI
MEMPERKENALKAN : SI ACI & MEJA KERJA SAYA
MASA DEPAN MOBILITAS DI PERKOTAAN
SUKSES, PENYELENGGARAAN IDBLOGILICIOUS PERTAMA DI SURABAYA
ALYA DAN DUNIA CERIA YANG DIBANGUNNYA
WISATA BUDAYA MADURA (5) : EKSOTISME ASTA TINGGI

9 comments

  • Siap siap….
    Dukung sepenuhnya,

  • setuju, saya juga ikutan dukung. miris lihat anak2 seperti yang ada di cerita ini. seharusnya anak2 seumuran mereka asik bermain serta belajar, bukan mencari duit..

  • Setiap kali menemukan dan menyaksikan keluguan dalam balutan kerasnya hidup, bayangan dalam kepala saya langsung membentuk sosok anak-anak yang saat ini kita gelontori dengan kasih sayang – anak-anak kita.
    Ah, betapa sesungguhnya semua anak butuh yang namanya kehangatan keluarga, tanpa perlu bekerja dan berpikir keras untuk memenuhi tuntutan hidup – secara mereka masih teramat kerdil untuk kuasa seberat itu..

  • Makasih Pak , akan kisah yang mengharukan diatas. Setidaknya kisah tersebut membuka mata saya akan lebih mensyukuri nikmat yg sdh saya peroleh dan mau berbagi kepada sesama.

    Makasih buat dukungan untuk kampanye anti kelaparan dan gizi buruknya.

    😀

  • sangat terharu dengan cerita daeng.. potret membanggakan? potret menyedihkan? di tengah keangkuhan politikus negeri ini yang banjir uang dan mengahburkannya untuk pamer kekuasaan?!!!

    dan semuanya, kata mereka UNTUK RAKYAT?!!!
    ah, saya tak berani menuntut apa2 dari pemerintah dan politikusnya.. karena seau saya, politikus itu poli=banyak tikus=koruptor.. benarkah demikian????

    entahlah…

  • kemiskinan adalah imbas dari proses kehidupan yg tidak seimbang antara kemauan dan kemampuan, seandainya saja kemauan kita tidak lebih besar daripd kemampuan mungkin kata miskin takkan pernah ada,kemauan pribadi untuk hidup layaklah yg mencap seseorang jadi miskin, dan kemampuan birokrat dan orang yg bisa dsebut kaya masih sgat kurang untuk mengangkat kaum yg dg berat hati menyandang gelar sebagai si miskin…untuk itu mari kita seimbangkan antara kemauan mereka dan kemampuan kita untuk bisa mngajak mereka meninggalkan kemiskinan paling tidak bisa lolos dari bahaya kelaparan………..yuk!!!!!!!!!!!!!!

  • Thank’s pak telakh berbagi kesedihan ma kemod coba para koruptor kaya bapak pastinya anak jalanandt gagk akan berkembang trus…
    Tapi sayang seribu sayang hanya mimpi
    sombong nya istana yg megah…
    N kemod juga cumandt bisa nge dukung gag bisa nurutin kaya tapi kalo saya orang serba kecukupan saya juga ingindt berbagi kaya bapak!…

    –Thanks atas komentarnya Kemod. Sebagai blogger saya berharap posting ini bisa menggugah lebih banyak orang untuk turut berbagi dengan sesama

  • Saya sangat terharu dengan kisah bapak, kisah sprti ini banyk kita temui dari sisi khdpn kita. tapi sayang ny sampai sa’at ini mash bnyk orang yg mnderita dan terlantar. seandai ny saja seorang pempin2 di negri ini punya jiwa sprti bpk, mngkn tak ad lg ank jalanan jg orang yg mnderita krna kelaparan. Penuntasan kemiskinan hany celoteh belaka.

    Negeri sungguh sanangt kaya, tapi kekaya’n ny tdk trkelola dgn baik. Hasil alam ny nth kmna, karna masih banyak pemimpin2 di negri yg tdk amanah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.