MERINDUKANMU, IBU…

307448_580280258667497_146554645_n“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya ; ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun..” (QS Lukman 31:14)

Dalam perjalanan naik bis tadi pagi, batin saya mendadak disentak keharuan teramat dalam. Di hadapan saya, nampak seorang ibu muda berdiri sambil menggendong bayi di pelukan bersama seorang anak lelaki berusia sekitar 5 tahun ngamen didepan kami, para penumpang bis. Ibu itu menggunakan daster lusuh berwarna ungu sementara sang bayi dalam gendongannya tertidur pulas dibuai mimpi.

Dengan alat musik kincring-kincring yang terbuat dari tutup botol bekas yang dipakukan ke sebilah kayu, sang anak lelaki mengiringi sang ibu yang mendendangkan lagu “Masih Cinta”-nya Kotak. Suaranya terdengar pelan dan lirih. Seperti menyanyikan kepiluan dan kesedihan teramat sangat.

Tanpa terasa mata saya menghangat, tiba-tiba saya merindukan ibu.

Masih melekat rasanya ingatan itu, sekitar 30 tahun silam, di sebuah malam yang hening, di Bone-Bone–desa yang berada sekitar 500 km dari Makassar dan masuk dalam wilayah Kabupaten Luwu.

Saya terbangun dan melihat dari balik pintu kamar, ibu saya masih disana. Didepan mesin jahit tua kami menyelesaikan pesanan pelanggan bersama lampu petromaks yang mulai redup. Disamping beliau, ayah tertidur menemani di kursi rotan usang kami. Segelas kopi terlihat separuh isinya diatas meja didekat ayah tidur. Ibu nampak letih, beberapa kali beliau mengerjap-ngerjapkan mata menahan kantuk. Pesanan Jahitan memang sedang banyak ketika itu karena kebetulan disaat yang sama ada banyak acara pernikahan di desa tempat kami bermukim.

Tiba-tiba, tanpa diduga ibu melihat ke arah saya yang mendadak panik lalu mencoba untuk bersembunyi kembali ke dalam kamar.

“Sini, nak. Kenapa bangun malam-malam?” tanya beliau dengan sorot mata cemas.

Dengan langkah enggan saya melangkah beringsut ke arah ibu, takut membangunkan ayah yang sedang lelap tertidur.“Mimpi ya? Atau masih takut habis dimarahi Papamu tadi?” tanya ibu saya lembut yang lalu meraih saya ke pelukannya yang hangat. Betapa damai dan tenangnya hati saya.Sore tadi memang saya dan adik lelaki saya, Budi dimarahi habis-habisan oleh ayah saya lantaran berkelahi disekolah (kisahnya bisa baca disini). Tak ada pukulan memang ke arah badan kami berdua, tapi suara menggelegar ayah yang memarahi sudah cukup membuat nyali kami ciut, bahkan sempat terbawa mimpi.Ibu lalu meletakkan jahitannya di meja, lalu memangku saya seraya bercerita bahwa apa yang ayah saya lakukan, sesungguhnya merupakan tanda cinta orang tua kepada sang anak. Perkelahian yang saya lakukan memiliki resiko cedera fisik yang parah yang bisa membuat ayah dan ibu saya cemas tak terkira. Perasaan tenang seketika menyelinap di hati saya usai mendengarkan kalimat ibu yang lembut serta pancaran matanya yang teduh.

Kehadiran beliau sungguh kontras dan seakan melengkapi karakter ayah saya yang keras dan tegas menegakkan disiplin.Ibu lalu mendekap saya dan menyatakan semuanya baik-baik saja. Beliau mengatakan bila masih tidak bisa tidur, boleh membantunya merapikan jahitan yang sudah selesai. Beberapa diantara jahitan yang sudah selesai memang rencananya akan saya antar besok dengan sepeda jengki saya ke langganan ibu sementara ada beberapa jahitan yang lain masih butuh jahit pinggir atau obras yang juga menjadi tugas saya mengantarkannya besok sepulang sekolah.

Setelah semuanya selesai, ibu lalu mengantarkan saya kembali ke kamar. Menyelimuti dan mengecup kening saya dengan lembut. Saya masih sempat melihat sorot letih dimata ibu dibawah remang lampu teplok. Sempat melintas dibenak, betapa tangguh perempuan yang telah melahirkan saya itu membantu menopang ekonomi keluarga, terutama ketika gaji ayah kerapkali tiba terlambat. Dan ibu tak pernah sekalipun terlihat mengeluh. Senyuman selalu menghias bibirnya, setiap hari.

Keharuan kian meliputi jiwa saat tangan beliau dengan lembut membelai rambut saya. Kesejukan embun pagi seperti melingkupi hati seketika. Tak lama kemudian saya tertidur pulas terbuai ke alam mimpi.Pada sebuah tengah malam yang lain saya mendadak terbangun oleh kecupan hangat di kening. Dalam redup lampu kamar, saya melihat ibu masih mengenakan mukenanya usai menunaikan shalat Tahajjud. Wajahnya bersinar laksana cahaya pagi yang mempesona. Tatap teduh mata beliau seperti menyiratkan “Tidurlah lagi, nak. Mama mendoakanmu”. Tak lama kemudian, terdengar suara lirih ibu mengaji, melantunkan ayat-ayat suci Al Qur’an. Membuat malam kian terasa adem dan damai. 

Kenangan atas kejadian itu membuat saya merindukan ibu. Sosok yang menjadi pelabuhan hati bagi kami anak-anaknya. Figur yang selalu tampil memberikan kehangatan cinta dan pengorbanan tanpa pamrih. Pahlawan yang selalu bertahta dalam hati kami, tak tergantikan, 

Saat pulang ke Makassar bulan November tahun lalu, ketegaran ibu masih terlihat dibalik tubuhnya yang kian renta. Dengan hangat beliau memeluk dan mencium kening saya saat tiba dirumah menjelang tengah malam.“Mama sudah buatkan pisang goreng kegemaranmu nak, juga ini, Popolulu (kue khas asal Gorontalo yang terbuat dari campuran ubi rambat rebus, gula merah dan kelapa dan digoreng dengan balutan tepung)” ujar ibu sembari menyodorkan piring berisi kue yang selalu jadi menu andalan menyambut kedatangan saya, putra sulungnya.Saya terharu lalu balas memeluk ibu, mengucapkan terimakasih.

Terbayang oleh saya, bagaimana beliau “bela-belain”memasak kue dan pisang goreng kegemaran saya tersebut meski saya sendiri baru tiba sekitar 23.00 malam. Sebenarnya, sebelum berangkat dari Jakarta saya sudah minta ibu tidak usah repot-repot menyiapkan hidangan spesial itu. Tapi beliau menampik dan menyatakan tidak ada masalah. “Kamu sudah lama tidak makan kue popolulu buatan Mama, kan’?. Tidak usah khawatir, Mama malah gembira sekali bisa menyediakan makanan kesukaanmu apalagi kamu kan’ jarang pulang ke Makassar”, ucap ibu lembut di ujung telepon. 

Dan begitulah, saya dengan lahap lalu menyantap hidangan yang disajikan Dibawah tatapan penuh cinta kedua orang tua, saya sambil bercerita panjang soal kelucuan Rizky dan Alya, dua cucu mereka di Cikarang.

Nyanyian ibu pengamen itu telah usai tanpa saya sadari betul-betul. Sang anak lelaki bertugas berkeliling mengumpulkan upah mengamen dari para penumpang. Sang ibu memperhatikannya dengan tatap bangga sembari menggoyang-goyangkan bayi di pelukan.

Dari matanya, saya seperti melihat kilau mata ibu 30 tahun lalu disana. Sorot ketegaran dan ketangguhan menghadapi hidup.Setelah memberikan upah ngamen cukup besar kepada sang anak lelaki yang balas menatap saya dengan tatap tak percaya, saya memasang Ipod MP3 di telinga dan mendengar Iwan Fals berdendang:

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh

Lewati rintang untuk aku anakmu

Ibuku sayang masih terus berjalan

Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah

Seperti udara… kasih yang engkau berikan

Tak mampu ku membalas…ibu…ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu

Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku

Dengan apa membalas ibu…ibu

Seperti udara…

kasih yang engkau berikan

Tak mampu ku membalas…ibu…ibu

 

Related Posts
HIDUP SEDERHANA, DISITU KUNCINYA !
Hidup Sederhanaa.. Gak Punya apa-apa, tapi banyak cinta.. Hidup Bermewah-mewahan Punya banyak harta, tapi sengsara Seperti Para Koruptor.. (Seperti Para Koruptor, Slank, 2008) Seorang pengamen jalanan melantunkan lagu anyar andalan Slank tersebut diatas bis yang ...
Posting Terkait
MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2013
Pengantar: Seperti "tradisi" yang biasa saya lakukan di akhir tahun, saya biasanya membuat Blogging Kaleidoskop yang merekam sejumlah jejak langkah dan kiprah saya di dunia blogging sepanjang tahun sebelum pergantian kalender ke ...
Posting Terkait
VIDAFEST 2017 : MENISCAYAKAN KAWASAN HUNIAN KOLEKTIF YANG LEBIH HUMANIS
Hari Sabtu (30/9) siang, saya berkesempatan menghadiri kegiatan Vidafest 2017, sebuah event Festival tahunan yang digelar di kawasan Insitu-Bumi Wedari Vida Bekasi. Ini adalah acara rutin tahunan yang ketiga kalinya ...
Posting Terkait
MENGAYUH SEPEDA ONTEL, MENYUSURI RUANG KENANGAN
Sebulan lalu, Ahmad, adik ipar saya datang membawa berita gembira. Ia akhirnya menemukan sepeda onthel bekas pesanan saya di Yogya dan rencananya akan membawakan langsung ke rumah bersamaan dengan mobil ...
Posting Terkait
THERE’S SOMETHING PINKY IN MY HEART
Saya dan Rahman bernyanyi duet dalam acara perpisahan SMPN 2 Maros, Juli 1986 "ADA bagian merah jambu yang romantis dalam hatimu, pik" ,ujar kawan saya di SMP Negeri 2 Maros, Abdul Rahman pelan ...
Posting Terkait
MENGAWALI DEBUT MENULIS DI YAHOO OMG!
Setelah menulis beberapa konten tulisan di Yahoo Travel Indonesia, sejak kemarin, saya sudah memulai debut saya untuk menulis di situs Yahoo OMG, sebuah sub situs Yahoo Indonesia yang berisi konten ...
Posting Terkait
AMPROKAN BLOGGER 2011 (7) : JELAJAH SITU BEKASI & TAMAN BUAYA CIBARUSAH
atahari seakan "membakar" Cikarang dengan teriknya yang menyengat saat Rombongan peserta Amprokan Blogger 2011 bergerak menuju lokasi kunjungan berikutnya dari Jababeka Cikarang menuju Situ Bekasi yang berada di Kec.Serang Kabupaten ...
Posting Terkait
1. Kabarkan Kotamu di CitybloggingIngin mengabarkan hal menarik tentang kotamu?. Jadilah seorang Citybloggers dengan mendaftar kesini. Cityblogging yang juga merupakan salah satu "domain" dari Asia Blogging Network membuka kesempatan ...
Posting Terkait
“GEBRAKAN” SASTRA DARI MAKASSAR
Media citizen journalism Panyingkul! (www.panyingkul.com), kafe baca Biblioholic, penerbit Nala Cipta Litera dan Forum Tenda Kata meluncurkan inisiatif Sastra dari Makassar, upaya yang dikerjakan secara independen dengan mengandalkan partisipasi lembaga ...
Posting Terkait
LAUNCHING BUKU “CELOTEHAN LINDA” : REFLEKSI NARATIF SANG WARTAWATI HANDAL
ari Sabtu (30/6) kami sekeluarga berkesempatan menghadiri acara peluncuran buku mbak Linda Djalil berjudul "Celotehan Linda" pada ajang Jakarta Book Fair di Istora Senayan Jakarta. Rencana untuk datang ke acara ...
Posting Terkait
PELATIHAN BLOG GURU ANGKATAN KEDUA BERSAMA BLOGGER BEKASI, SIAP DIGELAR
etelah sukses menggelar Pelatihan Blog untuk Guru angkatan pertama tanggal 30 Oktober 2011 bertempat di Islamic Center Bekasi, Komunitas Blogger Bekasi bekerjasama dengan IGI (Ikatan Guru Indonesia) Bekasi disponsori oleh ...
Posting Terkait
KENANGAN BERWISATA SEPANJANG TAHUN 2012
ahun 2012 baru saja berlalu. Tapi kenangan berwisata ke beberapa tempat eksotik sepanjang tahun tersebut masih saja lekat dalam ingatan. Saya mencoba mendokumentasikannya kembali lewat posting ini. Beberapa diantaranya tidak ...
Posting Terkait
ALYA, SELAMAT ULANG TAHUN KEEMPAT!
Bahagia rasanya menyaksikan si bungsu yang centil dan ceria ini tumbuh besar, sejak ia lahir melalui operasi Caesar dari rahim ibunya, 4 tahun silam.  Saat mengumandangkan azan di telinganya waktu itu, tak ...
Posting Terkait
KISAH EMPLOYEE GATHERING (3) : SENSASI MALAM HIBURAN & PESONA GARUDA WISHNU KENCANA
etelah melalui kegiatan fisik yang melelahkan (tapi menyenangkan) dalam aktivitas outbound serta team building di Bali Zoo, pagi hingga sore, Sabtu (25/2), kami, rombongan Employee Gathering PT Geographe Energy Indonesia ...
Posting Terkait
ANDERGAUGE, DALAM SEBUAH RUANG KENANGAN TAK TERLUPAKAN
Keramahan khas Scotland tersirat diwajahnya saat menjabat tangan saya dengan hangat diruang kerjanya Gedung Aldevco Octagon Building lantai 2, suatu hari di bulan Juli 2001. "Welcome Amril, my name Peter Fraser, ...
Posting Terkait
MAS JONRU, TERIMAKASIH…
Pagi ini, saat membuka halaman profil Facebook saya, pandangan mata mendadak terpaku pada dua buah foto yang men-"tag" nama saya. Dari sahabat blogger dan juga penulis hebat yang saya kagumi, ...
Posting Terkait
HIDUP SEDERHANA, DISITU KUNCINYA !
MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2013
VIDAFEST 2017 : MENISCAYAKAN KAWASAN HUNIAN KOLEKTIF YANG
MENGAYUH SEPEDA ONTEL, MENYUSURI RUANG KENANGAN
THERE’S SOMETHING PINKY IN MY HEART
MENGAWALI DEBUT MENULIS DI YAHOO OMG!
AMPROKAN BLOGGER 2011 (7) : JELAJAH SITU BEKASI
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (10)
“GEBRAKAN” SASTRA DARI MAKASSAR
LAUNCHING BUKU “CELOTEHAN LINDA” : REFLEKSI NARATIF SANG
PELATIHAN BLOG GURU ANGKATAN KEDUA BERSAMA BLOGGER BEKASI,
KENANGAN BERWISATA SEPANJANG TAHUN 2012
ALYA, SELAMAT ULANG TAHUN KEEMPAT!
KISAH EMPLOYEE GATHERING (3) : SENSASI MALAM HIBURAN
ANDERGAUGE, DALAM SEBUAH RUANG KENANGAN TAK TERLUPAKAN
MAS JONRU, TERIMAKASIH…

6 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.