
Kita, Katamu
Bagai dua ilalang liar
yang tumbuh di hamparan rumput halus
dimana embun enggan beranjak
dari selusur daunnya
walau terik mentari hangat menyengat
Kita, Katamu
Adalah bau tanah basah seusai hujan pagi
yang meruap perlahan mendekati jendela terbuka
pada bilik sepasang pengantin baru
yang lantas menghirup wanginya bersama
sembari tersenyum simpul
mengingat syahdu malam pertama
dengan rasa bahagia memenuhi dada
Kita, Katamu
seperti dua angsa putih berenang riang
di danau tenang
dengan sayap berkepak-kepak riuh
yang membuat air beriak
dan ikan-ikan didalamnya,
mendelik cemburu
atau mungkin mendesah patah hati
Kita, Katamu
ibarat kerlip lampu mercusuar
yang menerangi langit malam bertabur bintang
dan pasir putih di bibir pantai
yang dicium malu-malu pada tepiannya
oleh debur lembut ombak laut
Kita, katamu
seumpama serpih-serpih kenangan
yang mengapung rapuh di udara
menari bersama desir angin beranda
yang menerbangkannya jauh
hingga angan pun tak mampu menggapai
Kita, Katamu
serupa geliat cemas dan rindu
yang disimpan diam-diam
di jagad hati
lalu berharap
jarak itu bisa kita lipat
dengan cinta sebagai pengikat
Kita, katamu..
Adalah senyap yang menetap
pada setiap sajak pilu
yang kita tulis
dengan luka
tanpa airmata..
Jakarta, 080509
Related Posts
--Untuk Perempuan yang Menyimpan Lembut Cahaya Bulan di Matanya
Mengenangmu, perempuanku..
Seperti berkelana jauh menjelajah bintang
memetik setiap noktah-noktah cahayanya
yang membentuk wajahmu dirangka langit
lalu melukiskannya kembali
di kanvas hati, dengan lembut cahaya bulan
yang terbit ...
Posting Terkait
Deru angin bulan Juli
Mengantar surat terakhirmu
dengan lampiran rindu di tepiannya
juga duka di kusam lembarannya
Ada lara lekat disana
juga api asmara yang menyala sia-sia
"Seperti langit berselimut bianglala,
dimana segala warna dan rupa, berpadu ...
Posting Terkait
Pada sungai Martapura yang deras mengalirkan asa hingga ke hulu
Kita senantiasa menitipkan helai rindu agar hanyut dan larut
Bersama desir rasa tertahan yang kita pendam masing-masing dalam pilu
Pada kelezatan soto Banjar ...
Posting Terkait
Ketika harapan tak terjelmakan dan ilusi tentangmu hanyalah bagian
dari noktah kecil yang bersinar redup di langit malam,
maka segala impian yang telah kita bangun mendadak sirna diterpa angin
sementara kerlip kunang-kunang tetap tak ...
Posting Terkait
Langit senja ini seakan merenda batas cakrawala
dengan rona merah jambu serupa ranum pipimu
yang diterpa bias cerah cahaya fajar
Pada titian rindu dimana kaki kita gamang menapak
kamu acapkali berkata dengan mata berbinar,"Di ...
Posting Terkait
Seperti mendengarkan dongeng cinta yang absurd
Kita selalu terbuai dalam pesona yang kerap kita sendiri tak bisa menafsirkannya
Dan pada malam, ketika bintang berkelip genit di rangka langit
serta rembulan perlahan meredup dibalik ...
Posting Terkait
Kaki langit tempat segala harapan kita berlabuh
Serta kepak camar menyapa cakrawala
Adalah muara segala impian yang telah kita rajut rapi
Bersama desir rindu dan riak semangat
Membangun rumah bersahaja tempat kita senantiasa pulang
Dan ...
Posting Terkait
Bagai harum hutan pinus di sisi bukit atau
wangi melati di pekarangan
Aroma cinta yang kau taburkan
melayang lembut dengan konfigurasi warna-warni
pada lanskap kesunyian yang terhampar sepanjang perjalanan
pada atmosfir lara yang telah kita ...
Posting Terkait
Sepagi ini kita bercakap tentang hujan
yang jatuh dari langit laksana hunjaman jarum-jarum air
Pada tanah basah tempat kita berpijak.
dan rindang pepohonan dimana kita berdiri dibawahnya
"Sebagaimana setiap kisah pilu dituturkan," katamu perih,"Seperti ...
Posting Terkait
ita telah menganyam janji disana, pada sepotong sudut temaram
bersama bintang yang menggigil dan kilau lampu di pasar malam Ngarsopuro
"Kenangan itu mesti dikekalkan disini, bersamamu, agar senja yang mengapung indah dimatamu
tak ...
Posting Terkait
Kaca-kaca bening di Wisma Atria
seperti memantulkan wajahmu
perlahan luruh bersama cahaya senja
yang turun dengan enggan
Pada kaki Mall Isetan dan Lucky Plaza
sementara hiruk pikuk pejalan kaki yang berseliweran
pada pundak Orchard dari dua ...
Posting Terkait
emindai kembali jejakmu di sekujur tubuh Braga
pada pagi ketika embun baru saja melapisi atas aspalnya
dan halimun putih tipis yang melingkupi bagai sayap bidadari erat mendekap
seperti melihatmu lagi tersenyum menyongsong hangat ...
Posting Terkait
Kelam yang dibekap gerimis senja tadi
kini membayang jelas di bening matamu
menorehkan luka, sepi, hampa, resah,
dan rindu yang retak
juga mimpi yang terbelah
Pada genangan sisa hujan di jalan
ada kenangan memantul cemerlang
juga seiris ...
Posting Terkait
Saat senja, ketika Ramadhan pergi
Keharuan menyentak dikalbu, menyentuh nurani
Seiring semburat merah jingga bertahta di rangka langit
Bulan Suci beranjak perlahan, menapak dalam keheningan
meninggalkan jejak-jejak cahaya hingga batas cakrawala
Dan aku luruh dalam ...
Posting Terkait
Adakah Kilau Rembulan
Yang Mengapung indah di beranda matamu
adalah sebuah ruang renung untuk memahami lebih dalam
setiap desir luka, serpih tawa, isak tangis, jerit rindu dan keping kecewa
yang memantul pelan dari dinding ...
Posting Terkait
PUISI : DALAM RINDU, MENGENANGMU, SELALU…
PUISI : SEPERTI LANGIT BERSELIMUT BIANGLALA
PUISI: DI TABALONG, DI TABALONG, KITA MERAJUT KENANGAN
PUISI : PADA PENGHUJUNG TITIAN RINDU
PUISI : SEBUAH RUANG TANPA RATAP
PUISI : MENITI GARIS EDAR PESONAMU
VISUALISASI VIDEO PUISI “SEBUAH CINTA YANG MENJAUH”
PUISI : MENARI DI LINTASAN PELANGI
PUISI : SEPOTONG EPISODE DI SUDUT PASAR MALAM
PUISI : TERMANGU DI PUNDAK ORCHARD
PUISI : SEPANJANG BRAGA DAN SETERUSNYA.. (II)
PUISI : JALAN PULANG MENUJUMU
SAAT SENJA, KETIKA RAMADHAN PERGI
PUISI : REMBULAN MENGAPUNG DI BERANDA MATAMU
puisi yang indah…suka banget..
puisi yang benar-benar menginspirasi. keren.