NARSIS (8) : TENTANG DIA, YANG PERGI MEMBAWA KELAM DIHATINYA

“Ini untuk dia, yang pergi membawa kelam dihatinya,” suara perempuan itu bergetar di ujung telepon. Aku menggigit bibir seraya menatap Sonny, sang operator lagu pasanganku, yang balas menatapku dengan senyum maklum. Seperti biasa. Setiap kali perempuan itu menelepon. “Tolong Mas, putarkan saja kembali lagu itu. Aku ingin mengenang sosok yang […]
Read more