PUISI : ELEGI DINI HARI

images (1)

Sepi Malam dan Kerik Jengkerik di Beranda
Adalah dendang nyanyian rindu terlukis diam-diam
pada rangka langit dan bintang yang mendelik cemburu
sementara embun luruh perlahan menyentuh
pucuk rerumputan, kaca jendela, helai daun,
juga bening mataku yang nanar menatap
setiap serpih kenangan menggigil dalam gelap

Ketika desah nafas tertahan di desir angin
yang lembut bertiup di selasar
kupagut segala perih lalu kubungkus rapi
pada sebuah sajak pilu
tentang angan tak tergapai
tentang cinta yang merana
tentang resah yang senantiasa membuncah
tentang mimpi-mimpi tak bertepi
dan tentang senyap yang kerap meratap
saat dini hari enggan mengusir
kunang-kunang yang berpendar sia-sia
pada gelap malam
ketika bayangmu muncul
dari sudut bulan separuh purnama

Cikarang, dinihari,240709

 

Related Posts
PUISI : REMBULAN MENGAPUNG DI BERANDA MATAMU
Adakah Kilau Rembulan Yang Mengapung indah di beranda matamu adalah sebuah ruang renung untuk memahami lebih dalam setiap desir luka, serpih tawa, isak tangis, jerit rindu dan keping kecewa yang memantul pelan dari dinding ...
Posting Terkait
Ya Allah, Pada Teduh MaghfirahMU Aku luluh terharu dalam sujud panjang Mengharap ampunan dan RidhaMU yang tak bertepi Pada bentang cakrawala, lengkung bianglala, bening kilau embun direrumputan bahkan pada jernih airmataku yang menitik pelan diujung sajadah di ...
Posting Terkait
PUISI : PADA SEPOI ANGIN DI BERANDA (Selamat Ulang Tahun Ananda Alya Dwi Astari Gobel)
Putriku sayang, apa yang sedang kau lamunkan di serambi depan menjelang senja? sepoi angin menggoyang-goyangkan beberapa helai rambut di keningmu dan kau tersenyum sekilas menyaksikan mentari tenggelam menyisakan cahaya redup keemasan dibalik tembok ...
Posting Terkait
PUISI : SEMESTINYA, ENGKAULAH SEMESTAKU
Semburat cahaya senja merah jingga menerpa sendu wajahmu ketika jemari lentikmu lemah menuding langit Pada sebuah titik yang engkau namakan "ujung penantian" dan tak pernah bisa kumaknai secara jelas apakah itu akan menjadi akhir ...
Posting Terkait
PUISI : TENTANG KITA, RINDU DAN MALAM YANG BIRU
Sepasang debu yang terbang liar itu adalah kita bersama segenap impian yang telah kita rangkai dalam ringkih hati juga cinta yang kita pahatkan diam-diam pada tepian angan-angan Kita melayang mengarungi siang, juga malam sementara ...
Posting Terkait
PUISI : MENYESAP SENYAP
Selalu, aku rasa, kita akan bercakap dalam senyap Dengan bahasa langit yang hanya kita yang tahu serta menyemai setiap harap yang kerap datang mengendap lalu meresapinya ke hati dengan getir Selalu, aku rasa, kamu tersenyum disana, ...
Posting Terkait
PUISI : PERJALANAN SEPARUH KERINDUAN
Haruskah geliat rindu yang kau simpan pada getar dawai hati, bening kilau embun dan segaris cahaya pagi membuatmu mesti berhenti pada sebuah titik yang kau namakan tepian sebuah perjalanan panjang? Kegetiran ini, katamu, melelahkan dan ...
Posting Terkait
PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA
Kesaksian luka itu sudah lama kita kemas dalam senyap hati juga pada mendung langit yang kian ranum menurunkan gerimis kita menyimpan rasa itu rapat-rapat sembari menatap nanar senja turun perlahan di ufuk menghayati setiap jejak merah saga yang ...
Posting Terkait
KETIKA PUISI-PUISI “BERPERANG”
Sebuah tantangan "menggairahkan" datang di kolom komentar posting saya di blog "Multiply". Tantangan itu datang dari Kalonica, salah satu blogger wanita dan komentator di blog saya yang menayangkan Puisi "Kita, Katamu". dan mengajak ...
Posting Terkait
PUISI : MENJEJAK LANGKAH DI JEMBATAN SEJARAH
Waktu yang telah kau untai dengan tekun  bersama jejak-jejak ceria dan lukaberbaris di sepanjang selasar kenangan adalah tapak-tapak kiprahmu yang telah kau torehkan pada tahun-tahun dimana  kelam kecewa dan bening harapan menghiasi sekujur jembatan sejarah hidupmu bersama ratap ...
Posting Terkait
VIDEO PUISI, SEBUAH EKSPERIMEN BARU
einginan saya untuk membuat musikalisasi puisi-puisi yang pernah saya tulis masih tetap membara dalam hati meskipun hingga saat ini masih belum jua terwujud. Sebuah ide mendadak terbit di benak seusai ...
Posting Terkait
PUISI : TARIAN HUJAN
Kisah yang kau rajut pada rinai tarian hujan sore ini Adalah gemerlap mimpi dan getir kesedihan yang mengalun pelan menyusuri relung hati, selasar waktu dan derap putus asa yang luruh dalam hening Hujan, katamu, ...
Posting Terkait
PUISI : HUJAN, KENANGAN DAN TEPIAN ANGAN-ANGAN
Rintik hujan pagi ini membasuh luka yang terlihat samar dibalik halimun Dan entah, janji yang sejatinya akan kutunaikan, terpuruk lunglai di rerumputan Tak berdaya, bersama senarai kisah kita yang terbang melayang bersama ...
Posting Terkait
PUISI : KITA TELAH MENOREH MALAM DENGAN ANGAN-ANGAN (Sajak Cinta Untuk Istriku)
Kerapkali kita menyempatkan diri duduk diberanda bercakap tentang hal-hal tak penting dan upaya-upaya menanggulangi kegetiran seraya menatap gelap yang luruh perlahan dipelupuk mata dan kunang-kunang melintas anggun membawa kerlip harapan sementara rindu memantul-mantul gemas ...
Posting Terkait
PUISI : ILUSI DALAM JEMARI
Bentang Lazuardi petang ini, seperti mengirim pesan untuk kita Pilu yang sempat kau tambatkan di dermaga jiwa, adalah jejak suram kenangan yang selayaknya tak perlu ada Bahwa keniscayaan kita menggapai mimpi yang absurd, ...
Posting Terkait
PUISI : REMBULAN MENGAPUNG DI BERANDA MATAMU
PUISI : LURUH DALAM TEDUH MAGHFIRAH-MU
PUISI : PADA SEPOI ANGIN DI BERANDA (Selamat
PUISI : SEMESTINYA, ENGKAULAH SEMESTAKU
PUISI : TENTANG KITA, RINDU DAN MALAM YANG
PUISI : MENYESAP SENYAP
PUISI : PERJALANAN SEPARUH KERINDUAN
PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA
KETIKA PUISI-PUISI “BERPERANG”
PUISI : MENJEJAK LANGKAH DI JEMBATAN SEJARAH
VIDEO PUISI, SEBUAH EKSPERIMEN BARU
VISUALISASI VIDEO PUISI “SEBUAH CINTA YANG MENJAUH”
PUISI : TARIAN HUJAN
PUISI : HUJAN, KENANGAN DAN TEPIAN ANGAN-ANGAN
PUISI : KITA TELAH MENOREH MALAM DENGAN ANGAN-ANGAN
PUISI : ILUSI DALAM JEMARI

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.