
Senja yang jatuh di pelupuk matamu, kekasih
adalah sebait lagu melankolisyang mengalun pilu
pada barisan waktu,
dan seketika luruh
lalu menjelma laksana pusara beku
dari helai-helai rindu
yang terserak hambar sepanjang jalan
“Kesendirian yang menyesakkan,” gumammu gusar.
Dan setangkup asa yang telah kau simpan diam-diam dalam hati
seperti berpendar lembut, juga sia-sia,
menerangi gelap malam serta kelam matamu.
“Pada akhirnya, saat semuanya usai,
cahaya di ujung lorong akan meredup perlahan,
lalu lenyap bersama harap”, katamu getir
Dan sebuah cinta yang menjauh akan membuatmu
tersentak sadar
pada luka kehilangan dan impian yang kandas
di batas cakrawala,
dan hening tak bertepi
Fajar yang merebak dari bening matamu, kekasihku
adalah serupa kerlip kunang-kunang,
yang mengisi ruang hampa di sanubari
namun mengguratkan pedih menikam pada sisinya
Dan saat geliat asmara menguap deras ke langit
menyisakan jejak-jejak sunyi
pada redup lampu merkuri,
langkahmu gamang menyusuri
perjalanan menuju tiada
sembari bertanya dengan lidah kelu
apakah luka yang tersayat ini,
kelak dapat menjelma menjadi permata?
Jakarta, 9 Juli 2009
Related Posts
Waktu seakan berhenti berdetak
Saat menemukan kembali bayangmu
Memantul indah pada kaca kaca jendela besar
dan bertahta di langit langit tinggi bandara ini
Rekaman kenangan berkelebat cepat dalam benak
Tentang rindu yg tak sempat tertunaikan, ...
Posting Terkait
Sudah lama, aku menyulam khayalan pada tirai hujan
menata wajahmu disana serupa puzzle,
sekeping demi sekeping, dengan perekat kenangan di tiap sisinya
lalu saat semuanya menjelma sempurna
kubingkai lukisan parasmu itu dalam setiap leleh ...
Posting Terkait
Adakah Kilau Rembulan
Yang Mengapung indah di beranda matamu
adalah sebuah ruang renung untuk memahami lebih dalam
setiap desir luka, serpih tawa, isak tangis, jerit rindu dan keping kecewa
yang memantul pelan dari dinding ...
Posting Terkait
Bentang Lazuardi petang ini,
seperti mengirim pesan untuk kita
Pilu yang sempat kau tambatkan di dermaga jiwa, adalah jejak suram kenangan yang selayaknya tak perlu ada
Bahwa keniscayaan kita menggapai mimpi yang absurd, ...
Posting Terkait
Tidurlah yang pulas anakku
Saat kuganti kalender penanda waktu
pada pagi pertama ditahun baru
ditingkah gerimis yang tak jua usai
dan kerlip kembang api dilangit malam
serta gemuruh petir menggetarkan sukma
Seperti degup jantungku yang mencoba ...
Posting Terkait
ita telah menganyam janji disana, pada sepotong sudut temaram
bersama bintang yang menggigil dan kilau lampu di pasar malam Ngarsopuro
"Kenangan itu mesti dikekalkan disini, bersamamu, agar senja yang mengapung indah dimatamu
tak ...
Posting Terkait
Adakah kerlip bintang di langit
dan spektrum cahayanya yang berkilau
menerangi jernih bola matamu
adalah tanda
harapan masih terbersit disana?
Setelah luka kehilangan itu perlahan pudar jejaknya
dan kita kembali mengais-ngais remah-remah kenangan
yang tersisa
lalu menyatukannya kembali ...
Posting Terkait
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama Lagi
Aku ingin kau mengenang
segala kisah tentang kita
yang telah terpahat rapi di rangka langit
bersama segenap noktah-noktah peristiwa
juga canda dan pertengkaran-pertengkaran kecil
yang mewarnai seluruh perjalanan kita
Dalam ...
Posting Terkait
Kita tak akan pernah bisa menyepuh ulang segala impian
dan kenangan yang meranggas perlahan di ringkih hati
lalu menyemai harap, segalanya akan kembali seperti semula
"Karena apa yang tertinggal," katamu,"seperti sisa jejak kaki
di ...
Posting Terkait
Pada senja yang termangu
Kita menyaksikan mentari rebah di pelupuk cakrawala yang redup mengatup hari
Dan camar terbang dengan sayap ringkih memekik pilu di langit merah
seakan mewakili setiap kehilangan yang terurai perlahan
bersama ...
Posting Terkait
Kaki-kaki Jembatan Ampera yang kokoh menghunjam
pada dasar batang sungai anggun mengalir, seakan bertutur
tentang kisah-kisah yang berlalu dari musim ke musim,
tentang cinta, harapan, impian, juga kehilangan
Dan di tepian Musi, mengenangmu bersama ...
Posting Terkait
Pada tetes pertama embun pagi bulan Ramadhan tahun ini
Kita menyaksikan pantulan cinta tak bertepi dariNya
yang memancar kemilau dari kebeningan permukaan di rerumputan
menyongsong fajar yang muncul malu-malu seusai Subuh
dengan getar pesona ...
Posting Terkait
Pada Saatnya
Pada Saatnya,
Ketika musim berganti
Dan gugusan mendung yang ranum
Menitikkan tetes hujan pertama
Biduk yang kukayuh akan merapat ke dermagamu
Menyibak kabut keraguan
Lalu mendamparkan hasrat yang hangat dibakar rindu
Pada Saatnya,
Di ujung perjalanan
Akan kubingkai ...
Posting Terkait
Haruskah geliat rindu yang kau simpan
pada getar dawai hati, bening kilau embun dan segaris cahaya pagi
membuatmu mesti berhenti pada sebuah titik yang kau namakan
tepian sebuah perjalanan panjang?
Kegetiran ini, katamu, melelahkan
dan ...
Posting Terkait
elah lama kita menikmati setiap rasa yang mengalir
yang kerapkali merambati sekujur tubuh, saat kita bertemu
Bersama kaldu kokot yang kental dan lezat sate Madura, kita menyelami kenangan
pada sepinggan kangen yang dihidangkan ...
Posting Terkait
Purnama yang mengapung di rangka langit malam ini
seperti bercerita
tentang sebuah kehilangan yang pedih
dan jejak-jejak luka yang tertinggal
pada sepanjang bias cahaya lembutnya
Purnama yang menggigil di kelam malam
adalah pilu kegetiran yang kau ...
Posting Terkait
PUISI : HUJAN MEMBAWA BAYANGMU PERGI…
PUISI : REMBULAN MENGAPUNG DI BERANDA MATAMU
PUISI : ILUSI DALAM JEMARI
PUISI TAHUN BARU UNTUK ANAKKU
PUISI : SEPOTONG EPISODE DI SUDUT PASAR MALAM
PUISI : MENGHAYATI BENING NUANSAMU
PUISI : JIKA SUATU KETIKA KITA TAK BERSAMA
PUISI : SENANDUNG SEKEPING KEHENINGAN
PUISI : PADA SENJA YANG TERMANGU
PUISI : MENYIBAK BAYANGMU DI TEPIAN MUSI
PUISI : PADA TETES PERTAMA EMBUN PAGI
PUISI-PUISI CINTA – RELOADED
PUISI : PERJALANAN SEPARUH KERINDUAN
PUISI : SEPINGGAN KANGEN DI SUDUT KOTA SUMENEP
PUISI : PURNAMA TERISAK DI PUCUK MALAM