CATATAN PERJALANAN DARI MAKASSAR : KEJUTAN MENYENANGKAN UNTUK TIM PESTA BLOGGER 2009
Pesawat Garuda GA 602 yang berangkat dari Jakarta pukul 07.10 mendarat dengan mulus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar tepat pukul 10.30, Rabu,26 Agustus 2009. Kami, tim pesta blogger yang terdiri dari saya, Enda Nasution, Tristram Perry (Public Diplomacy Officer US Embassy), Nia Sadjarwo (Maverick, EO Pesta Blogger 2009), Dian Agustin (Staff US Embassy) dan Anandita (Pengajar blogshop dari www.dagdigdug.com) bergegas turun dan seketika berdecak kagum pada bandar udara baru di Makassar itu. Desain arsitektur yang menawan yang sekilas mirip Perahu Phinisi serta tata interiornya yang mengagumkan, membuat Mr.Tristram, berseru : “Wow, Amazing Airport!”.
Kami segera naik ke mobil sewaan yang akan mengangkut kami menuju ke hotel Imperial Aryaduta Makassar.Saya turun di pertigaan PLTU Tello karena memilih untuk tinggal dirumah orang tua saya di Bumi Antang Permai. Sisa rombongan lain meneruskan perjalanan ke hotel dan berjanji bertemu di Perpustakaan kampus UNHAS Tamalanrea jam 13.00 untuk memeriksa persiapan blogshop yang akan diadakan keesokan harinya.
Usai melepas rindu pada kedua orang tua dan ketiga keponakan laki-laki (anak adik perempuan saya Tri Wahyuni Gobel/Iwan Surotinoyo) serta sholat dhuhur di rumah, saya langsung meluncur ke kampus UNHAS. Saya sempat mampir sejenak di markas Penerbitan Kampus “Identitas” UNHAS tempat saya pernah menjadi reporter dan redaktur pelaksana (tahun 1992-1993). Disana saya bertemu dengan Bang SM Noor, dosen Fak.Hukum UNHAS, senior saya di Identitas dan kini menjadi penasehat penerbitan kampus tertua di Indonesia Timur itu (terbit pertama kali tahun 1975).
Dengan diantar ketiga adik reporter Identitas, saya menuju Perpustakaan Unhas yang terletak tepat dua lantai diatas markas mereka. Dalam perjalanan menuju kesana, saya melihat di berbagai sudut koridor kampus sejumlah mahasiswa asyik membuka laptop dan tenggelam dalam kesibukan mereka sendiri. Memang, kampus merah Unhas, sudah “diliputi” oleh Free Wi Fi Access yang memungkinkan siapa saja dapat membuka akses internet secara bebas dimana saja dalam lingkungan kampus. Sungguh sesuatu yang aneh buat saya karena 20 tahun silam, saat kuliah disana, saya tidak menikmati “kemewahan” seperti ini.
Di depan pintu Perpustakaan, sudah menanti Nawir (Ketua Panitia Blogshop & Tudang Sipulung) bersama Ina
dari Komunitas Blogger Makassar AngingMammiri Makassar. Kami langsung menuju ke kantor Kepala
Perpustakaan Unhas dan disambut dengan ramah oleh beliau.
Acara Blogshop ini disponsori oleh Kedutaan Besar Amerika melalui American Corner yang ada di Unhas bekerjasama dengan Panitia Pesta Blogger 2009 dan komunitas blogger lokal Anging Mammiri Makassar. Kegiatan Blogshop di Makassar ini adalah kali keenam dari 10 kota yang direncanakan (sebelumnya adalah kota Malang, Semarang, Bandung, Balikpapan dan Samarinda, sementara kota berikutnya adalah Medan, Surabaya, Yogya dan Palembang). Direncanakan Blogshop akan diikuti oleh peserta yang ingin belajar membuat blog sendiri dan langsung diikuti dengan praktek pembuatannya ditempat.
Kawan-kawan dari hotel belum tiba juga. Saya mendapat SMS dari Mbak Nia, ternyata mereka mengalami keterlambatan check in di hotel karena pemeriksaan keamanan yang cukup ketat pasca peledakan bom bulan lalu di Jakarta. “Tas kami dibuka dan diperiksa sehingga cukup menyita waktu”, tulis Mbak Nia.
Saya memeriksa piranti komputer yang ada di lokasi blogshop serta koneksi jaringan internet disana. Ada 40 unit komputer disediakan plus dukungan jaringan Free Wi-fi. Jumlah peserta yang mendaftar pada acara Blogshop adalah 62 orang dan kita tetap menerima pendaftar sampai hari pelaksanaan asal sang calon peserta membawa laptop sendiri.
Beberapa saat kemudian, Nia, Enda dan Dita tiba. Kami langsung memasang Spanduk Backdrop Pesta Blogger yang dibawa dari Jakarta dan dipasang di tembok tepat didepan lokasi acara.Kamipun membicarakan untuk memasang dua proyektor dan dua layar pada ruangan blogshop agar peserta dapat secara leluasa menangkap materi presentasi pembuatan blog yang disajikan oleh Dita besok.
Setelah selesai, kami semua (plus Ina) meluncur ke kantor media Tribun Timur Makassar di Jalan Cendrawasih (sekitar 7 km dari kampus UNHAS), menyusul Dian dan Thierry yang sudah lebih dulu tiba disana. Di kantor Tribun Timur kami diterima oleh Pak Amiruddin PR (Koordinator Liputan) dan Pak Rusdi Embas (Sekretaris Redaksi). Kami langsung terlibat pembicaraan akrab, apalagi Pak Amir adalah adik junior saya di Teknik Mesin UNHAS dan juga di Penerbitan Kampus Identitas. “Pemberitaan mengenai kegiatan blogshop di Makassar ini akan kami dukung dan beritanya akan kita sebarluaskan lewat Tribun Timur,” ujarnya antusias setelah kami menjelaskan program tersebut.
Dari kantor Tribun Timur kami menuju kantor Harian FAJAR Makassar di Graha Pena dan disana kami disambut oleh Direktur Media Fajar Pak Sukriansyah.S.Latief dan wakil Pemimpin Redaksi Pak Muhammad Yusuf AR.
Ah, lagi-lagi saya ketemu kawan lama. Uki, nama akrab Sukriansyah, adalah kawan saya sesama pengelola penerbitan kampus Identitas UNHAS. 17 tahun silam, kami pernah sama-sama merasakan suka duka sebagai wartawan kampus dan kini beliau sudah menduduki jabatan hebat di koran terbesar di Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu jaringan Jawa Pos Grup itu.
Kami langsung terlibat pembicaraan seru. Pak Uki, yang baru saja meraih gelar Doktor bidang Hukum di Unhas ini, mengucapkan selamat karena blog saya menjadi salah satu pemenang kompetisi blog sehat periode minggu keempat agustus. “Memang cocok blogmu dapat anugerah itu, apalagi orang montok seperti kamu ini sudah pasti sehat,” candanya disertai tawa berderai.
Pak Uki menyatakan akan senantiasa mendukung kegiatan blog khususnya di Makassar, dan memang komitmen tersebut sudah dibuktikan beliau setelah dua tahun berturut-turut Harian Fajar senantiasa mendukung acara peringatan ulangtahun Komunitas Angingmammiri.
Dari Graha Pena, rombongan dipecah menjadi dua. Saya, Nia, Dita dan Ina kembali ke Kampus Unhas untuk wawancara on air di radio kampus EBS dan Enda, Dian serta Thuram ke radio Smart FM untuk keperluan yang sama. Di radio kampus, kami disambut dengan ramah oleh para mahasiswa pengelola radio. Suasana wawancara radio berlangsung akrab, secara bergantian kami menguraikan tujuan penyelenggaraan blogshop ditambah Ina yang menjelaskan profil Komunitas AngingMammiri Makassar.
Usai wawancara di EBS, kami meluncur ke kawasan Pantai Losari. Menikmati pesona mentari tenggelam yang menakjubkan di pesisir pantai paling terkenal di Makassar itu. Kami menjemput Enda yang sudah lebih dulu tiba di hotel untuk makan coto Makassar di Jl.Ranggong Dg Romo. Ah, sungguh nikmat menikmati kuliner khas Makassar ini langsung dari sumbernya. Coto Ranggong ini memang salah satu coto paling terkenal di Makassar. Nia dan Dita yang pertama kali ke Makassar sangat menikmati hidangan cotonya dipadu dengan Ketupat.
Sebuah kejutan menyenangkan mendadak datang. Mbak Dian atas undangan Pak Wisnutama dari Trans TV mengajak kami semua berkunjung ke Trans Studio Theme Park, taman hiburan indoor yang terbesar di dunia, yang terinspirasi dari Disneyland dan Universal Studio yang sedang dalam tahap pembangunan dan akan diresmikan tepat pada 9 September 2009. “Wah, ini kesempatan besar dan eksklusif untuk melihat langsung proyek prestisius yang akan segera diresmikan itu!,” seru saya dalam hati.
Kami segera meluncur ke area Tanjung Bunga lokasi taman Hiburan itu. Dari kejauhan sudah terlihat semarak lampu berwarna warni menghias malam dengan logo Trans Studio. Kami diantar oleh petugas keamanan ke kantor Trans Studio dimana Dian dan Tristram menunggu disana. Pak Wisnutama beserta jajaran pejabat Trans Studio menyambut kami dengan hangat. Beliau menjelaskan Trans Studio Makassar adalah Tamah Hiburan Pertama dari 20 Trans Studio yang akan dibangun di seluruh Indonesia.
Di lokasi ini kaan dijumpai Trans Studio Theme park : pusat hiburan keluarga berkelas internasional, Trans Studio Walk : pusat perbelanjaan kelas dunia yang artistik dan nyaman, Gedung perkantoran ekslusif : ‘Menara Bank Mega’ berlantai 12 Serta akan segera dibangun juga : Hotel Internasional : Westin Hotel (Bintang 5) dan Trans Hotel (Bintang 3) Residential apartment serta pelabuhan marina Semua itu dibangun di area seluas 24 hektar dan akan menjadi area resor terluas dan terlengkap di Indonesia Timur.
Dengan investasi total lebih dari Rp. 2,5 triliun, Trans Studio akan menjadi magnet baru Indonesia yang tidak hanya akan menyerap wisatawan Indonesia dan Negara ASEAN.
Menurut beliau lagi, Dengan luas total 2.7 hektar, “Trans Studio Theme Park” menyajikan lebih dari 20 wahana permainan dan berbagai area pertunjukan di empat zona dengan tema yang berbeda, yaitu :
Studio Central : dimana pengunjung akan bisa merasakan bagaimana menjadi bintang dan mengetahui rahasia di balik layar dari tayangan tayangan favorit Trans TV dan Trans 7.
Lost City : Suatu kawasan seru yang menampilkan petualangan yang menegangkan ala Indiana Jones
Cartoon City : Dunia penuh warna, fantasi dan keajaiban, dimana anak anak akan larut dalam kebahagiaan dan kaum dewasa akan terbuai kenangan masa kecil yang ceria
Magic Corner : Suasana penuh magis yang membuat Anda begitu yakin pada apa yang disaksikan karena sensasi yang ditimbulkan
Trans Studio Walk, adalah sebuah pusat perbelanjaan berkelas dunia berlantai 5 yang nyaman dengan ‘leasable area’ seluas 128,000 m2 dilengkapi 3 buah atrium yang menakjubkan. Bisa dijumpai pilihan merek fashion ternama dunia seperti Mango, Hugo Boss, Prada, Aigner, dan pilihan produk elektronik untuk kebutuhan gaya hidup terkini. Menawarkan beragam pilihan restoran dalam Gourmet Imporium, yang akan menjadikan Trans Studio Walk sebagai tujuan wisata kuliner terlengkap.
Hati saya menjerit senang ketika beliau menyatakan,”Silahkan publikasikan di blog masing-masing,dan ini jadi kesempatan eksklusif bagi blogger karena publikasi resmi Trans Studio baru kita mulai tanggal 5 September nanti”
“Bagaimana dengan foto-foto, bisa gak pak?” tanya Dita
“Oohh,silahkan kalau mau foto-foto dan pajang diblog,bahkan kalau mau mencoba beberapa wahana yang sudah siap pakai, silahkan saja” sahut Pak Wisnutama sambil tersenyum.
“YES!!”, seru Nia dan Dita dengan mata berbinar (sebenarnya saya juga berseru yang sama, tapi dalam hati 🙂 )
Ditemani Pak Hadiansyah Lubis, Marketing Public Relation Departemen Head Trans TV, kami diajak berkeliling menikmati sejumlah wahana di Trans Studio. Nampak sekali Trans Studio sudah rampung 90%. Beberapa pekerja terlihat tengah mengerjakan penyelesaian pekerjaan wahana dan bau cat baru lekat terasa menyentuh hidung.
Luar biasa, ini sebuah kejutan menyenangkan untuk kami tim Pesta Blogger 2009 menikmati kesempatan eksklusif Trans Studio , 2 minggU sebelum diresmikan. Bangunan-bangunan eksotik dengan warna-warni meriah menghiasi berbagai wahana di fasilitas taman hiburan tersebut. Saya sempat masuk ke Wahana Dunia Lain, yang menyajikan sensasi horor melewati nuansa misteri legenda hantu Indonesia. “Kami sengaja menambah suasana dingin di area ini agar “nuansa ketakutan”-nya terasa,” kata
Pak Hadi menjelaskan.
Kami lalu tidak melewatkan kesempatan langka berfoto-foto di area tersebut.
Pukul 20.30 malam, kami pamit dan mengucapkan terimakasih kepada pejabat Trans Studio atas kesempatan berharga ini. Kami langsung menuju Warung kopi Daeng Annas di jalan A.Pangerang Pettarani. Disana telah menunggu kawan-kawan wartawan Media Cetak dan Elektronik serta dari Komunitas AngingMammiri. Kami berbaur berbagi cerita sembari menghirup kopi, termasuk Mr.Tristram yang terlihat sangat excited menikmati obrolan malam disana. Warung Kopi ini memang menjadi tempat nongkrong wartawan-wartawan kota Makassar.
2 jam kemudian kami bubar. Saya tak ikut bersama rombongan ke hotel karena lokasi rumah orang tua saya sudah tidak jauh dari sana, dengan beberapa rekan kawan Angingmammiri (Mus, Anhie, Nanie,Akmal, Herman, Febi, Intan, Nawir) dengan 5 sepeda motor menuju ke Songkolo Bagadang di Pannara Antang. Songkolo Bagadang adalah hidangan khas Makassar yang terdiri dari ketan merah, taburan kelapa parut, ikan teri dan sambal. Biasanya memang disediakan hanya diwaktu malam. Ini adalah hidangan nostalgia saya waktu begadang di Kampus dulu. Usai menyantap Songkolo Bagadang, kawan-kawan blogger Makassar mengantar saya pulang ke rumah orang tua di Antang.
Sungguh, menikmati kejutan-kejutan menyenangkan hari ini membuat hati saya laksana terbang ke awan
(nantikan liputan saya berikutnya dari Makassar..)
Pingback: MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2009 / Catatan Dari Hati