NONTON FILM LASKAR PELANGI DI “TV TANCAP”
Suasana lingkungan kediaman kami di Jalan Antilop V Blok H3 dan I1 Kota Jababeka Perumahan Cikarang Baru begitu semarak tadi malam Sabtu (15/8) yang melaksanakan acara Syukuran Kemerdekaan RI ke 64 sekaligus ramah tamah menjelang Ramadhan. Kegiatan yang dilaksanakan di tengah jalan selebar 5 meter dimana 2 blok rumah berhadapan itu berada, sejak pukul 19.30 sudah dipenuhi oleh anak-anak Balita bermain-main. Jalan di Lingkungan rumah kami–untungnya–bukanlah jalan umum, karena berada dalam satu Cluster khusus sehingga relatif aman dan tidak akan mengganggu arus lalu lintas kendaraan.
Saya bersama beberapa orang bapak-bapak tetangga lain menyiapkan tambahan lampu penerang jalan, menggelar tikar,memasang TV 29″ dan sound system. Istri saya beserta ibu-ibu lain bergotong royong menyiapkan hidangan makan malam bersama. Yang istimewa adalah hidangan makan malam ini disiapkan secara “potluck” atau masing-masing rumah tangga membawa sumbangan makanan khas masing-masing dan digabungkan dalam satu meja besar di garasi Pak Ivan yang sekaligus akan menjadi tempat mengambil hidangan makan malam.
Di hamparan tikar disediakan kue-kue dan gorengan buat warga yang hadir dalam acara tersebut.
Setelah TV 29″ milik Pak Slamet dipasang dan lagu penyanyi cilik Tasya didendangkan mengalun melalui DVD Player Pak Andi, anak-anak Balita termasuk kedua anak saya Rizky dan Alya sontak heboh dalam kegembiraan. Mereka bernyanyi dan menari bersama-sama. Beberapa diantara mereka ada yang bermain-main dan berlari-lari. Berisik tapi menyenangkan.
Menjelang pukul 20.00 malam hampir seluruh warga gang kami yang berjumlah 30 kepala keluarga itu sudah berkumpul di lokasi acara. Kami lalu mengatur agar anak-anak duduk manis didepan televisi dan tidak ribut saat acara dimulai nanti.
Saya sebagai pembawa acara membuka acara dengan menyampaikan susunan acara ramah tamah dan syukuran warga bersama itu. Ibu Andi, sang ketua panitia sekaligus pemimpin kelompok arisan ibu-ibu Jl Antilop V Blok H3 dan I1 tampil menyampaikan kata sambutan.
Ibu Andi yang menggantikan istri saya yang sudah 2 tahun sebelumnya menjabat sebagai “Kepala Geng” kelompok arisan tersebut menyampaikan terimakasih dan rasa syukur sebesar-besarnya atas penyelenggaraan acara ini serra bantuan dari segenap pihak menyukseskannya.
Setelah ibu Andi, tampil Pak Haji Junaedi, sosok yang kami tuakan di lingkungan kami untuk menyampaikan kata sambutan.
Menurut Pak Haji Jun–demkian panggilan akrab kami pada beliau–yang kini bekerja pada Pemda Kabupaten Bekasi, momen ini selain selain sebagai wujud Syukur atas Kemerdekaan yang telah kita raih selama 64 tahun juga menjadi sarana silaturrahmi yang baik antar warga dalam rangka membina kekompakan serta kebersamaan tanpa harus disekat-sekat oleh perbedaan suku, agama maupun tingkat kesejahteraan sosial.
“Kita semua mesti memelihara ikhtiar ini secara terus menerus, agar lingkungan di sekitar perumahan yang kita huni ini senantiasa berada dalam situasi yang aman, nyaman dan penuh rasa kekeluargaan,” ucap Pak Haji Jun dengan mata berbinar dan langsung disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Setelah Pak Haji Jun menyampaikan kata sambutan, dilanjutkan dengan pembacaan doa yang disampaikan oleh Pak Hakim. Seluruh warga terlihat sangat khusyuk mengaminkan doa yang dilantunkan dengan indah oleh Pak Hakim.
Acara berikutnya adalah pemotongan tumpeng nasi kuning yang dilakukan oleh Ibu Haji Mitra, salah satu ibu yang dituakan di lingkungan kami kepada ibu Andi sang ketua Panitia, kemudian pemotongan tumpeng selanjutnya oleh Ibu Andi dan diserahkan kepada Pak Haji Jun.
Setelah prosesi itu selesai dilanjutkan dengan acara makan malam bersama. Hidangan yang disajikan sungguh nikmat. Ada ayam goreng, mie goreng, sayur urap, tempe orek, sop, dan kerupuk. Kami menyantapnya sembari menikmati film “Laskar Pelangi” di “TV Tancap” (Tahun lalu di acara yg sama kita memutar film Nagabonar jadi 2).
Saya yang kebetulan duduk disamping Pak Andi sempat kaget ketika ia menyatakan salah satu anggota Laskar Pelangi asli yang bernama Pak Syahdan ternyata tinggal di Perumahan Cikaran Baru. Pak Syahdan adalah rekan kerja Pak Andi di sebuah perusahaan di Cibitung namun sudah keluar dan membuka usaha sendiri dibidang jasa penyediaan software komputer untuk security system. Kata Pak Andi, soal Laskar Pelangi itu sendiri sudah ia dengar dari penuturan Pak Syahdan sejak tahun 2003, namun ia tak menyangka buku yang kemudian jadi best seller dan akhirnya mengorbitkan nama Andrea Hirata sang penulis serta kawan masa kecil Pak Syahdan itu difilmkan.
Selain menonton film bareng, juga diselingi acara kreasi anak-anak, berupa tebak-tebakan berhadiah dan acara nyanyi solo. Rizky berhasil mendapat hadiah acara tebak-tebakan dan Alya mendapat kado atas kemenangannya menyanyi lagu “Kapal Api” dan “Pelangi”.
Acara malam ramah tamah ini berakhir pukul 22.00 malam dengan kesan mendalam yang sangat membekas dihati. Pokoknya semua senang, semua kenyang.
Dirgahayu Indonesiaku !!
Weitss… mangtabs…
Lingkungan perumahan ta ini benar2 harmonis. Iri dibuatnya.. Mau dong tinggal di sana 🙂
–Ayo Pak, pindah ke cikarang aja…ditunggu..hehehe
Salutn suatu gsmbaran kehidupan sosial yang sangat mumpuni dengan hubungan silaturrahim yang sangat akrab. Dulu di kompleks saya dilawasan Jarimakmur Pondok Gede (1980-an) saya pernah menikmati suasana yang sangat akrab dengan tetangga-tetangga sekompleks bahkan lintas kompleks, tetapi kini tinggal kenangan. Sy berobsesi bahwa kalau suasana akrab dapt diterapkan oleh masyarakat, pastilah negara kita aman dan damai.
–Terimakasih pak Hafied, sungguh suatu kehormatan besar bagi saya blog sederhana ini dikunjungi oleh salah satu penulis idola saya. Semoga harapan bapak bisa tercapai..amiinn
Wah…..seru juga Daeng, suasana seperti ini jangan sampai musnah…….Keren habis deh…..Slam kenal.
Terimakasih banyak Pak Daeng, Saya justru melihat bapak sebagai yang sangat aktif dan blognya tidaklah sederhana dalam konteks saya ini, seperti yg Bapak katakan. Bagi saya, blog yang baik bukan yang waah ……fisiknya, tapi yang aktif dikelola secara konsisten (yang penting fungsinya), apalagi secara fisik blog Bapak sangat sempurna dan baik menurut pandangan saya. Saya juga merasa tersanjung dikatakan sebagai penulis idola Pak Daeng. Terus terang saya bukan penulis professional. Saya selama ini masih kadang-kadang saja menulis (… on..off, tidak konsistan) sebagai amatiran, dituntun oleh mood saya saja. Pengetahuan saya terhadap blogging terus dipandu oleh web master pribadi (yaitu anak saya sendiri, …heheheh, yang justru meng-forward article/blog bapak ini kepada saya). Anyway, salam kenal, dan keep in touch! Wassalam! Hafied Gany