SENSASI FIKSI MINI

Sejak soal Fiksi Mini dimuat di Harian Kompas Minggu (11/4) lalu, rasa penasaran saya untuk menjajal kemampuan membuat kisah mini kata dalam format 140 karakter kian menggebu-gebu. Hari ini pada akun twitter saya beberapa fiksi mini karya saya dengan tema cinta terhampar di dunia maya (bisa baca di akhir artikel ini).

Seperti dituliskan pada artikel berjudul “Mengunyah Fiksi Mini Sepanjang Hari” tersebut :

Fiksimini adalah ruang berbagi cerita yang terbuka bagi semua orang yang mengikutinya-biasa disebut sebagai followers. Sesuai dengan namanya, cerita yang ditampung di ruang itu adalah fiksi yang mini alias cerita yang pendek sekali.

Setiap satu cerita tak boleh lebih dari 140 karakter, termasuk spasi dan nama pengirim. Tapi, dalam kependekannya itu, kita bisa menemukan unsur-unsur cerita, seperti tokoh, karakter, plot, ketegangan, dan konflik. Setiap pengirim (yang ditandai dengan @nama) dituntut memainkan semua unsur drama secara efektif sehingga bisa menggugah, bahkan meletupkan ledakan yang mengesankan.

Setiap hari, moderator menyodorkan tema tertentu, seperti surat, ranjang, soto, ciuman, atau soal lain. Pengikut lantas menanggapi dengan membuat cerita mungil dengan tema tadi. Ternyata, responsnya mengejutkan.

Menjelang dua bulan ini, pengikut @fiksimini mencapai sekitar 4.500 orang. Tak hanya kalangan sastrawan, peminatnya meluas di masyarakat, seperti wartawan, sutradara, mahasiswa; dari remaja sampai berusia tua.

Pengelola fiksimini kemudian membuat blog tersendiri, http://fiksimini.com, untuk mem-backup data yang masuk. Hingga kini, jumlah fiksimini yang terekam mencapai 2.000 cerita lebih. Ribuan cerita itu bakal dikumpulkan dan diterbitkan dalam bentuk buku.

Saya, yang juga pengguna Twitter, sangat tertarik membaca kisah-kisah mini dalam format 140 karakter yang digagas oleh Agus Noor, sastrawan dari Yogyakarta, bersama Eka Kurniawan dan Clara Ng.

Mereka bertiga kini menjadi moderator yang mengatur lalu lintas cerita dari para pengirim. . “Setiap pengirim cerita harus menemukan konsep dramatik dalam keterbatasan itu. Ini tantangan yang menarik,” kata Agus Noor.

Beberapa waktu lalu, saya sempat menghasilkan beberapa karya Flash Fiction, kisah fiksi yang memiliki spirit serupa dengan Fiksi Mini namun dengan format lebih panjang. Tentu saja tantangan membuat fiksimini jauh lebih sulit terutama untuk mengemas makna secara lebih sederhana, singkat dan padat dalam untaian 140 karakter di Twitter. Sisi menariknya adalah daya interaksi fiksi mini menjadi lebih cepat karena kemudahan akses oleh pengguna internet yang bisa membukanya melalui mobile internet di handphone. Tak hanya itu, sang penulis pun bisa dengan cepat menuangkan idenya secara spontan dan mengunggahnya ke Twitter.  Ada 3 Fiksi Mini bertema cinta yang saya buat hari ini diunggah melalui telepon selular saya. Sangat praktis, cepat dan menunjukkan bahwa karya sastra pun dapat secara adaptif menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi saat ini.

Inilah beberapa karya fiksi mini saya yang ditayangkan hari ini. Terimakasih atas apresiasi anda.

“Sayang, cintaku padamu hanya langitlah batasnya,”kata sigadis mesra.”Kamu lupa ya? Aku ini kan’ astronot?”sahut si pacar sengit @fiksimini

“Kita putus saja skrg!” tulis si gadis dlm sms. Balasannya: “Boleh, tapi kembalikan jg handphone yg sudah aku berikan padamu itu!”@fiksimini

“aku cinta kau,tanpa syarat, rayu sang konglomerat pada gadis pujaan.”aku juga,”kata sigadis,”tapi pake syarat:jgn pake syahwat!#fiksimini

“Papa aku cinta dia, please..”rajuk si gadis muda.”Jangan!”tegas si Papa,”Mamanya dulu pernah menolak cinta Papa #fiksimini

“aku sungguh mencintaimu sayang,”kata sang suami didpn makam istrinya. “Juga uang hasil korupsiku yg kusimpan bersama petimatimu” #fiksimini

“Katakan pdku,sejak kapan kau mencintaiku?”tanya sang pemuda pd sigadis.”Sejak kamu kena amnesia,sayang”sahut si gadis tersenyum #fiksimini

“Sst..istri si bos itu bekas pacarku dulu lho,”kata lelaki itu pd kawannya.”Sama dong! istrimu jg bekas pacarku,”jwb kawannya #fiksimini

“Kamu cantik, tapi aku tak mencintaimu,”kata si pemuda dgn perih.”Kenapa?”tanya sigadis.”Karena kelamin kita beda”sahut si pemuda #fiksimini

Related Posts
KOLEKSI FIKSI MINI (1)
Sejak menulis artikel tentang Fiksi Mini di blog ini, disela-sela kesibukan pindahan kantor dan dalam perjalanan pulang pergi rumah ke kantor, saya menyempatkan diri membuat sejumlah fiksi mini sesuai tema ...
Posting Terkait
KOLEKSI FIKSI MINI (1)

4 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.