Hari Sabtu malam (25/9) seusai mengantar keluarga adik perempuan bungsu saya, Yanti bersama keluarganya ke Bandara Soekarna Hatta kembali ke Kalimantan, kami sekeluarga menghadiri acara Halal Bi Halal warga Jalan Antilop 5 Blok H3 dan I-1 Perumahan Cikarang Baru, Kota Jababeka yang letaknya persis berhadapan satu sama lain namun berbeda RT ini.
Hampir seluruh warga datang menghadiri acara tersebut yang diadakan di jalan tepat ditengah, depan rumah Pak Ivan. Kami sebuah duduk lesehan diatas tikar yang sudah disiapkan, sementara hidangan makan malam disiapkan di garasi rumah Pak Ivan.
Saat kami datang, di atas tikar lesehan sudah tersedia kue-kue beraneka ragam hasil sumbangan warga Jl Antilop 5 Blok H3 dan I1 yang berjumlah 28 rumah. Saya langsung duduk dan menyapa bapak-bapak yang hadir seperti Pak Nanang (yang baru mengalami musibah kecurian minggu lalu), Pak Mulyadi, Pak Kudrot, Pak Andi Pahlevi dan Pak Andrizal. Topik pembicaran kami langsung menghangat, soal pencurian yang terjadi dilingkungan kami dan upaya preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Pukul 20.00 malam, acara dibuka oleh Ferry sang Protokol, putra Pak Haji Junaedi. Setelah itu, Pak Hakim tampil membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an, kemudian giliran saya membawakan sambutan mewakili warga. Dalam kata sambutan yang singkat tersebut saya menyampaikan bagaimana kekuatan silaturrahmi yang baik untuk menjalin hubungan dengan tetangga sebagai keluarga terdekat kita.
Dengan interaksi antar tetangga yang intens dan penuh rasa kekeluargaan yang tinggi, maka solidaritas dapat ditingkatkan dan akan berimplikasi pada semakin menguatnya ikatan persaudaraan antar rumah yang berdekatan.
Ini akan penting sebagai sebuah upaya strategis menghindari aksi-aksi kejahatan yang belakangan marak di Cikarang Baru. Saya juga atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan Mohon Maaf Lahir dan Bathin serta Selamat Idul Fitri 1431 H. Dikesempatan itu pula, saya menyampaikan ucapan terimakasih atas sumbangan makanan dan minuman dari warga dalam pelaksanaan acara tersebut.
Seusai saya menyampaikan kata sambutan, giliran Pak Ustadz Firdaus menyampaikan ceramahnya. Beliau menyampaikan makna “Doa Sapujagad” yang kerap dilantunkan seusai Sholat. Salah satunya adalah upaya meminta keberkahan didunia dan di akhirat. Keberkahan didunia salah satunya dapat dicapai dengan cara menjalin kerjasama dan silaturrahmi yang baik antar tetangga.
Setelah Ceramah Pak Ustadz berakhir, seluruh warga saling berkeliling dan berjabat-tangan untuk ber halal-bihalal sekaligus langsung “menyerbu” hidangan makan malam yang tersedia antara lain : Opor ayam dan Lontong, Sate, Krecek, Sayur, Krupuk dan ada juga Tekwan ala Palembang.
Rasanya sungguh nikmat. Apalagi sembari menyantap makanan, saya bisa sekalian ngobrol akrab dengan para tetangga. Tentang banyak hal, mulai dari soal fenomena kriminalitas yang kian meningkat dilingkungan kami, juga masalah politik dan sosial di masyarakat.
Di kesempatan itu pula, dibagikan sticker pengenal untuk warga Jalan Antilop 5 Blok H 3 dan I 1 yang akan ditempelkan di kendaraan warga masing-masing. Sebuah sticker bergambar hewan Antilop, yang juga diabadikan jadi nama jalan ditempat kami.
Dengan sticker pengenal tersebut, satpam kami (yang mulai bekerja 24 jam mulai minggu depan) akan mudah mengenali kendaraan warga yang melintas di gerbang kawasan perumahan kami.
Pukul 22.00 seluruh rangkaian acara berakhir setelah kami melakukan diskusi bebas dalam rangka membahas mekanisme pengamanan satpam 24 jam di kawasan kami.
Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin..










Perlu terus di lestarikan untuk menjaga hubungan yang lebih baik.
Nice Article, inspiring. Aku juga suka nulis artikel bidang bisnis di blogku : http://www.yohanwibisono.com, silahkan kunjungi, mudah-mudahan bermanfaat. thx
Nah,.. yang rukun begini sangat pantas dijadikan guru tauladan, digugu dan ditiru.
HALAL HI HALAL ADALAH TRADISI DI INDONESIA TAPI DSYA SANGAT SETUJU KARENA UNTUK SALINH MA'af mema'ATKAN.