PUISI : TITIAN KENANGAN, PADA LANGIT HATI

Sekeping Pilu yang kau tambatkan di dermaga jiwa

Adalah rekaman sebait sajak dan jejak tertatih tentang perjalanan

tentang luka, tentang segenap rasa yang berkecamuk di tiap lamunan

“Seharusnya,” katamu,”meraihmu adalah niscaya dan mendekapmu

dalam hening malam seperti menikmati kepak kupu-kupu  di taman

serta menghayati setiap cahaya redup kunang-kunang terbang diberanda malam”

Pada titian kenangan dimana kaki kita menjejak rapuh

harapan yang kita simpan di setiap rintih tertahan yang kita kemas lewat senyum

akan mengalir deras lewat sungai rindu yang kita lintasi

dan bersemayam abadi pada langit hati

Kita akan menatap kembali setiap bekas pijakan di titian itu di ujungnya

Seraya mengucap doa lirih :

semua tak akan sia-sia dan tak akan pernah pergi dari ingatan

Cikarang,031210

 

Related Posts
SAJAK SEORANG IBU UNTUK ALMARHUM ANAKNYA DI GAZA
Bermimpilah yang indah, anakku saat kucium keningmu dengan mata basah lalu kukalungkan selendang berkotak pada lehermu dimana serpih mortir Israel laknat itu menembusnya dan membuatmu meregang nyawa lalu menyebut nama ibu dan ayah berulang-ulang menahan rasa ...
Posting Terkait
PUISI : KITA TELAH MENOREH MALAM DENGAN ANGAN-ANGAN (Sajak Cinta Untuk Istriku)
Kerapkali kita menyempatkan diri duduk diberanda bercakap tentang hal-hal tak penting dan upaya-upaya menanggulangi kegetiran seraya menatap gelap yang luruh perlahan dipelupuk mata dan kunang-kunang melintas anggun membawa kerlip harapan sementara rindu memantul-mantul gemas ...
Posting Terkait
MENARASIKAN UNTAIAN PUISI DI YOUTUBE
Beberapa waktu terakhir ini, saya mencoba eksperimen baru dengan menarasikan (membaca) puisi-puisi karya saya dan menayangkannya di Youtube. Dengan "persenjataan" yang masih "tradisional" yaitu handphone dan komputer serta software video ...
Posting Terkait
Dibawah ini, saya mencoba mendokumentasikan dan menayangkan ulang sejumlah puisi-puisi lama saya yang pernah di muat di suratkabar di Makassar, 17 tahun silam: IRAMA HATI Kususuri jejak-jejak cinta kita Udara terluka, tembok-tembok ...
Posting Terkait
PUISI : PADA SEPOI ANGIN DI BERANDA (Selamat Ulang Tahun Ananda Alya Dwi Astari Gobel)
Putriku sayang, apa yang sedang kau lamunkan di serambi depan menjelang senja? sepoi angin menggoyang-goyangkan beberapa helai rambut di keningmu dan kau tersenyum sekilas menyaksikan mentari tenggelam menyisakan cahaya redup keemasan dibalik tembok ...
Posting Terkait
PUISI : PADA PENGHUJUNG TITIAN RINDU
Langit senja ini seakan merenda batas cakrawala dengan rona merah jambu serupa ranum pipimu yang diterpa bias cerah cahaya fajar Pada titian rindu dimana kaki kita gamang menapak kamu acapkali berkata dengan mata berbinar,"Di ...
Posting Terkait
SAAT SENJA, KETIKA RAMADHAN PERGI
Saat senja, ketika Ramadhan pergi Keharuan menyentak dikalbu, menyentuh nurani Seiring semburat merah jingga bertahta di rangka langit Bulan Suci beranjak perlahan, menapak dalam keheningan meninggalkan jejak-jejak cahaya hingga batas cakrawala Dan aku luruh dalam ...
Posting Terkait
PUISI : PEKIK RINDU CAMAR PUTIH DI DERMAGA FREMANTLE
eperti sebuah isyarat, kita telah menyaksikan langit biru mengirimkan pertanda itu lewat pekik pilu camar yang terbang lalu hinggap di pelataran dermaga sayap putihnya mengepak indah sembari mata tajamnya melirik piring berisi ...
Posting Terkait
PUISI TAHUN BARU UNTUK ANAKKU
Tidurlah yang pulas anakku Saat kuganti kalender penanda waktu pada pagi pertama ditahun baru ditingkah gerimis yang tak jua usai dan kerlip kembang api dilangit malam serta gemuruh petir menggetarkan sukma Seperti degup jantungku yang mencoba ...
Posting Terkait
PUISI : SEPINGGAN KANGEN DI SUDUT KOTA SUMENEP
elah lama kita menikmati setiap rasa yang mengalir yang kerapkali merambati sekujur tubuh, saat kita bertemu Bersama kaldu kokot yang kental dan lezat sate Madura, kita menyelami kenangan pada sepinggan kangen yang dihidangkan ...
Posting Terkait
PUISI : DESAU ANGIN DAN PEREMPUAN YANG MERINDU
gaknya, urat sejarah dan gurat kenangan yang membeku dalam ingatanmu telah membuat semuanya menjadi tak sama, seperti dulu.. laksana sebatang pohon kesunyian yang tumbuh enggan dari perih luka atau mata air pegunungan yang ...
Posting Terkait
PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA
Kesaksian luka itu sudah lama kita kemas dalam senyap hati juga pada mendung langit yang kian ranum menurunkan gerimis kita menyimpan rasa itu rapat-rapat sembari menatap nanar senja turun perlahan di ufuk menghayati setiap jejak merah saga yang ...
Posting Terkait
PUISI: DI TABALONG, DI TABALONG, KITA MERAJUT KENANGAN
Pada sungai Martapura yang deras mengalirkan asa hingga ke hulu Kita senantiasa menitipkan helai rindu agar hanyut dan larut Bersama desir rasa tertahan yang kita pendam masing-masing dalam pilu Pada kelezatan soto Banjar ...
Posting Terkait
PUISI : DI PHOENAM…DI PHOENAM..KITA MENGANYAM KENANGAN
Mari duduk disini, dihadapanku dan berceritalah tentang bunga melati yang mekar di pekarangan, politisi yang bergegas menebar pesona, ibukota yang telah memerangkapmu dalam galau tak berkesudahan, cuaca yang kian tak ramah, atau definisi ...
Posting Terkait
PUISI : ELEGI DINI HARI
Sepi Malam dan Kerik Jengkerik di Beranda Adalah dendang nyanyian rindu terlukis diam-diam pada rangka langit dan bintang yang mendelik cemburu sementara embun luruh perlahan menyentuh pucuk rerumputan, kaca jendela, helai daun, juga bening mataku ...
Posting Terkait
PUISI : MEMBENAMKAN LARA PADA SUNGAI KERINDUAN
Kerapkali, kamu menganggap setiap noktah cahaya bintang di langit yang berpendar cemerlang, adalah bagian dari serpih kebahagiaan yang menguap ke langit "Setidaknya, aku bisa menyaksikan rasa yang hilang itu disana, menikmatinya dan ...
Posting Terkait
SAJAK SEORANG IBU UNTUK ALMARHUM ANAKNYA DI GAZA
PUISI : KITA TELAH MENOREH MALAM DENGAN ANGAN-ANGAN
MENARASIKAN UNTAIAN PUISI DI YOUTUBE
PUISI-PUISI DARI MASA LALU
PUISI : PADA SEPOI ANGIN DI BERANDA (Selamat
PUISI : PADA PENGHUJUNG TITIAN RINDU
SAAT SENJA, KETIKA RAMADHAN PERGI
PUISI : PEKIK RINDU CAMAR PUTIH DI DERMAGA
PUISI TAHUN BARU UNTUK ANAKKU
PUISI : SEPINGGAN KANGEN DI SUDUT KOTA SUMENEP
PUISI : DESAU ANGIN DAN PEREMPUAN YANG MERINDU
PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA
PUISI: DI TABALONG, DI TABALONG, KITA MERAJUT KENANGAN
PUISI : DI PHOENAM…DI PHOENAM..KITA MENGANYAM KENANGAN
PUISI : ELEGI DINI HARI
PUISI : MEMBENAMKAN LARA PADA SUNGAI KERINDUAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.