Sejak membeli rumah di Kota Jababeka tahun 2003 silam, saya selalu memiliki keinginan untuk menata interior dan eksteriornya sendiri setelah berdiskusi bersama istri tercinta, mitra hidup saya. Biasanya penataan interior menjadi focus utama kami karena mobilitas para penghuni rumah mayoritas berada didalam rumah sehingga, kami senantiasa berusaha untuk menatanya senyaman dan seindah mungkin. Membuat para penghuninya betah berlama-lama, menikmati suasana.
Salah satu yang menjadi pertimbangan utama kami selain penataan perabotan rumah atau pemilihan warna cat dinding adalah cahaya lampu. Kilau lampu memiliki peranan penting tidak hanya untuk menerangi kegelapan namun juga menjaga “mood” siapa saja yang diterpa cahayanya menjadi lebih nyaman dan melahirkan inspirasi. Sama halnya dengan pemilihan cat tembok rumah, pemilihan lampu menjadi hal esensil dalam pertimbangan kami menentukan jenis lampu yang pas menerangi rumah kami.
Setelah melalui pertimbangan matang, kami akhirnya menetapkan memilih lampu LED sebagai lampu yang akan menerangi setiap sudut rumah kami. Pertimbangan memilih lampu LED ini karena tidak hanya harganya relatif terjangkau namun juga kualitas cahaya yang dihasilkan lampu LED memberikan kenyamanan dan ketenangan pikiran. Rasa silau akan terlerai dengan nuansa alami putih yang nyaman dimata.
Hal lain desain lampu LED menawarkan manajemen panas yang efisien melalui “built in Sync” yang berbeda dengan lampu ambien yang cenderung memancarkan panas setelah dihidupkan untuk beberapa waktu. Panas ini tidak hanya membuat secara fisik tidak nyaman, itu juga bisa menyebabkan potongan dekoratif bahkan dapat mengubah warna dinding. Sebuah bola lampu pijar hanya berhasil mengubah sekitar 8% dari listrik yang dikonsumsinya menjadi cahaya. Dengan lampu LED, sekitar 15-25% dari energi yang dikonsumsi diubah menjadi cahaya. Dengan demikian, LED menghasilkan lebih sedikit panas
Keunggulan lampu LED lainnya adalah mengkonsumsi sampai energi 80% lebih kecil dari lampu pijar atau halogen, yang kemudian diterjemahkan menjadi penghematan biaya pada tagihan listrik. Memiliki umur khas 20 – 25 tahun sedangkan lampu pijar standar biasanya berlangsung selama kurang lebih 18 bulan.
Bola lampu LED juga ramah terhadap lingkungan dan memberikan kenyamanan besar bagi pengguna karena tanpa silau, output panas, emisi UV dan kehadiran merkuri. Efisiensi ini menawarkan keuntungan biaya dalam jangka panjang dengan biaya penggantian yang lebih rendah, tagihan energi dan tahan lama. Selain itu pula bola lampu LED memiliki perlengkapan yang mirip dengan alat kelengkapan tradisional sehingga lebih mudah untuk beralih dengan ”dudukan” yang kompatibel.
Syukurlah, sejak memasang lampu LED diseantero bagian dalam rumah saya, kelembutan cahaya elegan yang dihasilkannya menerbitkan nuansa inspirasi baru, rasa nyaman dan tentu saja bisa disesuaikan secara fungsional sesuai minat personal kami selaku penghuni rumah. Kedua anak saya sangat senang menikmati pencahayaan lampu LED yang tidak silau dimata namun pijar cahayanya menyentuh lembut setiap sudut yang diteranginya. Bagi saya pilihan lampu LED menjadi solusi yang sangat tepat untuk pencahayaan elegan serta nyaman buat hunian kami semua.









terangnya lampu philips dapat menyejukkan “hati” ceileee ^_^
Hehehe.. iya dong…makin sejuk, makin mesra lah yaww..hehehe
Dengab lampu led jadi mata cerah deh,,,
#matacerah
terus terang philips terang terus.terus terang blog ini juga terang terus euy, hehehe
salam
Omjay
Terangnya bisa mengusir nyamuk,heheh
salam kenal dari ilmuini mas,
wah tapi lampu led philips harganya jauh lebih mahal.