MENITI KESEJUKAN PAGI DI BOTANICAL GARDEN KOTA JABABEKA
Minggu pagi, 13 November 2011 saat embun masih melekat erat di dedaunan pohon dan rerumputan, ketika matahari bersembunyi malu-malu di ufuk timur, saya memacu sepeda MTB Thrill Agent hitam saya menembus kesejukan pagi seusai sholat Subuh. Kesegaran udara begitu terasa mengisi penuh paru-paru ketika saya melintas melewati rimbun pepohonan di sekitar jalan Cilemahabang Raya, Kota Jababeka, Cikarang Baru. Dalam hati saya sempat menyesalkan, anak-anak tidak bisa ikut gowes bareng kali ini karena masih lelap tertidur. Mudah-mudahan di kesempatan mendatang mereka bisa bergowes ria bersama saya.
Melewati kawasan jalan Kelinci tepat didepan sekolah anak saya, SDIT An-Nur, saya sempat berhenti sejenak dan memandang terpukau, matahari mulai menampakkan sinar keemasannya di rangka langit. Piranti Blackberry dengan aplikasi Endomondo memperlihatkan saya baru saja melalui jarak 1 km dari rumah. Perjalanan masih jauh. Dan saya ingin menikmati detik demi detik perjalanan meniti pagi ini menuju Kawasan Botanical Garden.
Sepeda saya pacu dengan kecepatan konstan. Saya tak ingin melewatkan pemandangan indah serta kesegaran udara di sekitar selama mengendarai sepeda. Sebuah hal yang sangat mengesankan menyaksikan jejeran pepohonan dengan basah dedaunan oleh embun menyongsong fajar, jalanan yang masih sepi bahkan kerap terdengar derik suara jengkerik yang baru saja melewatkan malam ketika saya melintas. “Suara-suara alam” ini menjadi sebuah “kemewahan” tersendiri buat saya yang acapkali susah saya nikmati karena asyik menunggang sepeda motor bersama berisik kendaraan disekitar saat menuju ke kantor.
Memasuki kawasan Botanical Garden Kota Jababeka, kesegaran udara terasa begitu lekat. Jejeran pepohonan yang rindang serta sejumlah orang yang berolahraga di lingkungan yang asri dan teduh itu menjadi hal yang “sesuatu banget” dan langsung membuat saya betah. Setelah “memarkir” –tepatnya menyandarkan– sepeda di sebatang pohon saya menyaksikan sekeliling. Lanskap kehijauan terhampar indah dan pada latar belakang, lapangan golf Kota Jababeka terlihat jelas dari balik pagar. Beberapa pemain golf dengan caddy yang mendampingi terlihat di kejauhan.
Saya menyusuri lebih dalam lagi kawasan Botanical Garden Kota Jababeka. Melewati pohon-pohon Blogger, yaitu pohon-pohon yang pernah ditanam oleh peserta Amprokan Blogger Bekasi 2010 lalu yang tumbuh subur dan terawat. Menjelang ujung, saya melihat kian banyak orang yang berolahraga di jalan, termasuk sepasang kakek dan nenek yang berjalan mesra saling bergandengan tangan. Mesra sekali. Suasana romantik yang tercipta di pagi itu memang sangat kondusif membangun nuansa tersebut.
Saya lantas menyandarkan sepeda kembali pada sebatang pohon yang merupakan satu diantara jejeran pohon menjelang jalan keluar dari Botanical Garden. Cahaya matahari menerobos sela-sela rimbun dedaunan dan menyebar merata pada gugur daun kering dibawahnya. Saya merasakan sensasi keindahan eksotis disana. Apalagi ketika kemudian sepeda saya menyusuri jalan khusus sepeda dan pejalan kaki yang berada dibawah rindangnya pepohonan di boulevard. Tiba-tiba saya teringat kenangan masa lalu ketika masih mahasiswa berjalan kaki sekitar 500 meter dari dalam kampus UNHAS Makassar menuju keluar untuk menunggu angkot/pete-pete pulang ke rumah saya di Maros yang berjarak 20 km dari Tamalanrea.
Saya mengayuh sepeda dengan pelan menyusuri jalan khusus pengendara sepeda tersebut. Sengaja memang. Saya ingin merasakan sensasi lebih lama menghirup kesegaran udara pagi sebagai bagian dari Karunia Illahi yang luar biasa dan wajib kita syukuri.
Terik matahari hangat menimpa kulit ketika sepeda yang saya kendarai melaju cepat. Pulang ke rumah.
Komunitas Fotografi Cikarang akhirnya terbentuk juga. Berawal dari obrolan soal fotografi di mailing List Cikarang Baru disertai diskusi soal foto-foto yang ditayangkan disana, terbit keinginan untuk menggalang potensi para pecinta ...
etelah melalui kegiatan fisik yang melelahkan (tapi menyenangkan) dalam aktivitas outbound serta team building di Bali Zoo, pagi hingga sore, Sabtu (25/2), kami, rombongan Employee Gathering PT Geographe Energy Indonesia ...
Inilah cover buku perdana hasil kolaborasi karya Komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri bekerjasama dengan Penerbit Gradien Mediatama. Buku ini berisi kompilasi 15 cerpen pengalaman gokil terpilih hasil seleksi dari tim ...
Sungguh terpukul dan prihatin hati saya melihat berita yang ditayangkan ditelevisi semalam dan tadi pagi tentang tragedi pilu yang melanda saudara-saudara kita di Pasuruan di bulan Ramadhan nan suci ini. ...
elasa malam (10/4), kami sekeluarga menyelenggarakan pengajian "3 in 1" di rumah yang merupakan gabungan dari 3 hajatan yakni : Syukuran Ulang Tahun Perkawinan ke-13 (10 April) , Ulang Tahun ...
Aula di lantai 2 Islamic Center Bekasi sudah padat begitu padat dipenuhi lebih kurang 500 anak-anak Yatim dari sejumlah Yayasan dan Panti Asuhan di Bekasi ketika saya bersama istri dan ...
Mimpi itu dirajut di dua ruang "service shop" berlantai beton Sirkuit International Sentul, Jawa Barat, tahun 1996-1998. Dan saya, menjadi salah satu bagian dari para pemimpi itu : membangun industri ...
Kau datang membawa
Sebuah cerita
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Darimu itu pasti lagu ini tercipta
Dari jendela kelas yang tak ada kacanya
Tembus pandang kekantin bertalu rindu
Datang mengetuk pintu hatiku
(Iwan Fals, "Jendela Kelas ...
Hari ini, saya meluncurkan secara resmi blog baru anak saya, Muhammad Rizky Aulia Gobel, www.daenggammara.com (Gammara dalam bahasa Makassar berarti Tampan atau Ganteng). Blog ini diniatkan sebagai kelanjutan dari blog ...
Kata "Patali" selalu merupakan "keyword" klasik untuk mengidentifikasi bahwa tak lama lagi ibu saya akan menyajikan hidangan masakannya yang lezat dan dashyat. Ya, "Patali" atau "Pasar" dalam bahasa Gorontalo senantiasa dipakai ibu, ...
Pulang Ke Kotamu
Ada Setangkup Haru, Dalam Rindu
Masih Seperti Dulu, Tiap sudut menyapaku
Bersahabat, Penuh Selaksa Makna
(Kla Project, Yogyakarta)
Entahlah, selalu ada sentilan rasa yang berdesir di hati ketika mendengar lagu fenomenal dan ...
Sabtu kemarin (31/3) seusai berenang bersama anak-anak di Snowbay Taman Mini Indonesia Indah, kami sekeluarga mampir di Gramedia Matraman untuk menghadiri peluncuran buku "Shocking Series" ("Shocking Japan", 'Shocking Korea", "Shocking ...
Libur panjang selama 3 hari mulai Jum'at (24/12) sampai Minggu (26/12) benar-benar saya manfaatkan untuk menikmati indahnya kebersamaan bersama keluarga. Kegiatan kami dimulai pada hari Jum'at pagi saat kami semua ...
agi yang sejuk menyambut kedatangan saya di Medan, Sabtu (22/9). Saya melirik jam tangan, waktu menunjukkan pukul 08.20. Pesawat Citylink yang membawa saya dari Jakarta memang sedikit terlambat dari jadwal ...
"unia Menulis sesungguhnya Dunia Orang Biasa!," demikian ujar mas Junanto Herdiawan, penulis buku "Shocking Japan", "Shocking Korea" dan "Japan After Shock" ini dalam acara Talkshow "Menulis Itu Menyenangkan" yang diselenggarakan ...
alam acara Blogilicious Jakarta yang diselenggarakan akhir Juni silam, saya sempat terhenyak pada pertanyaan seorang peserta kepada saya yang ketika itu membawakan materi mengenai "Tips Blogging". Peserta tersebut menanyakan, "Apakah ...
Pemandangan yang hijau dan menyegarkan mata serta paru-paru bagi yang manikmati suasana di pagi hari di lokasi tersebut.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah’s Blog
Sala persahabatan. Pak, kameranya pakai apa pak, kok bagus benaer?