MENGHADIRI PELUNCURAN BUKU “JAPAN AFTER SHOCK”

Penulis buku "Japan After Shock" Junanto Herdiawan memaparkan materi buku didampingi Hani Yamashita dan Prayitno Ramelan
Suasana Gramedia Matraman, Sabtu (28/1) nampak ramai ketika saya turun dari Taksi yang baru saja membawa saya dari Cikarang. Sore yang “bersahabat” gumam saya dalam hati ketika menyaksikan mentari seakan “tersenyum” bersama sinarnya yang hangat menerpa di pukul 16.00. Saya pun berdoa, semoga fenomena ini menjadi sebentuk berkah terbaik pada acara peluncuran buku “Japan After Shock” yang ditulis sahabat saya di Kompasiana mas Junanto Herdiawan bersama Hani Yamashita  dan yang akan saya hadiri itu.

Sebelum memasuki ruangan peluncuran buku yang diterbitkan oleh Jogja Bangkit Publisher ini, saya menyempatkan diri membeli bukunya beserta dua buku lain yang sudah saya “incar” sebelumnya (novel “Anak Sejuta Bintang” oleh Akmal Nasery Basral dan “Note from Qatar-2” oleh M.Assad). Di lantai 3 toko buku besar tersebut, acara peluncuran dan bedah buku “Japan After Shock” dilaksanakan. Di panggung nampak mas Junanto Herdiawan dan Hani Yamashita, dua penulis buku didampingi pengulas buku Pak Prayitno Ramelan, Bapak Blogger Kompasiana dan juga Calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.

Sekitar 100-an orang sudah memenuhi ruangan peluncuran buku yang ditulis berdasarkan pengalaman 2 warga Indonesia ini ketika bencana dashyat gempa bumi dan tsunami melanda Jepang bulan Maret 2011 silam. Saya melihat beberapa kawan penulis Kompasiana ikut hadir seperti mbak Lintang, mas Syaifuddin Sayuti, mbak Yenni dan lain-lain. Saat melihat saya hadir, Pak Pray dan mas Jun melambaikan tangan dari atas panggung.

Dalam pemaparannya, mas Junanto menjelaskan bahwa buku ini didedikasikan untuk pembaca yang ingin tahu lebih banyak bagaimana warga Jepang menyikapi bencana dashyat gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan negeri Matahari Terbit itu bulan Maret 2011 silam. Analis Ekonomi yang bertugas di Tokyo itu menjadi saksi betapa mencekamnya situasi kritis yang tengah terjadi pasca kejadian, apalagi ditambah dengan kekhawatiran pada radiasi nuklir yang merebak ketika reaktor PLTN Fukushima Daiichi rusak berat dihantam gempa berkekuatan 9 skala richter serta terjangan tsunami yang berketinggian hingga 10 meter.

Berfoto bersama usai peluncuran buku

Yang menarik adalah pihak KBRI Tokyo adalah Kedutaan Luar Negeri yang pertama kali menyalurkan bantuan kepada korban, Kesigapan aparat KBRI disokong oleh kekompakan dan kecepatan aksi penanganan bencana warga Indonesia disana membuat akumulasi bantuan serta penyalurannya berlangsung lancar. “Untuk penanganan efek radiasi nuklir, pihak KBRI Tokyo bahkan menyiapkan ahli-ahli nuklir muda Indonesia di Jepang dan dijuluki “Nuclear Boys” yang ditempatkan di lantai 7 KBRI. Mereka melakukan analisa kritis dan komprehensif mengenai perkembangan dampak radiasi reaktor Fukushima dari waktu ke waktu.

Saya bersama penulis buku "Japan After Shock" mas Junanto Herdiawan

Ketika bencana dashyat itu terjadi, kata mas Junanto, masyarakat Jepang tetap tertib dan tidak panik. Aksi-aksi penjarahan di toko-toko sembako tak ada, bahkan ketika antri membeli keperluan rumah tangga di suparmarket sekalipun aksi borong sembako secara “kalap” tidak mereka lakukan. Mereka mengambil secukupnya dan menyisakan kepada yang masih antri dibelakang.

Pada kesempatan yang sama, Hani Yamashita, salah satu penulis buku ini memaparkan pengalamannya ketika menjadi relawan bencana di Jepang. Ibu rumah tangga asal Indonesia yang sudah berdomisili 10 tahun disana, menuturkan bagaimana ketegaran masyarakat Jepang menyikapi dan menghadapi kenyataan pahit usai malapetaka hebat melanda negerinya.

“Meski rasa sedih kehilangan keluarga yang dicintai terasa di hati namun semangat para korban untuk bangkit dari keterpurukan pasca bencana membuat masyarakat Jepang nampak terlihat. Apalagi media ikut mendukung dengan lebih banyak menayangkan slogan-slogan penyemangat dan motivasi. Mereka sangat mempercayai pemerintah mereka yang akan membawa mereka keluar dari krisis. Bahkan Kaisar Jepang ikut membakar semangat masyarakat untuk tetap tegar melalui pidatonya yang penuh inspirasi,”kata Hani. Tak salah memang bila tagline buku ini mengutip salah satu slogan penyemangat itu “Mou Ikkai Gambarimasi, Kore kara Mata Hajimarimasu !” atau sekali lagi berjuang sekuat tenaga,mulai saat ini,kembali menata hidup !.

Buku "Japan After Shock"

Pada kesempatan selanjutnya tampil Pak Prayitno Ramelan, Bapak Blogger Kompasiana (simak wawancara saya dengan beliau disini ), Purnawiran Perwira Tinggi TNI-AU dan kini maju menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta lewat jalur independen, menyampaikan ulasan bahwa, sikap tegar yang ditunjukkan masyarakat Jepang pasca bencana hebat melanda negerinya seperti yang dijelaskan dalam buku “Japan After Shock” seyogyanya menjadi inspirasi terbaik buat kita semua.

Tidak hanya bagaimana kita menangani bencana secara cepat dan terkendali namun juga bagaimana membangun semangat untuk tetap bangkit dari keterpurukan. Pak Pray yang juga adalah paman dari mas Junanto,  mengungkapkan buku ini sedikit banyak juga memberikan inspirasi dan motivasi baginya dalam menyusun program-program strategis pembangunan kota Metropolitan DKI Jakarta jika kelak dirinya bisa terpilih sebagai orang nomor satu di ibukota negeri ini.

Rangkaian acara berakhir pukul 18.00 sore. Saya sempat meminta tanda tangan kepada 2 penulis bukunya, mas Junanto dan mbak Hani serta berfoto bersama. Bahkan, saya sempat mendapat oleh-oleh Jepang dari mas Junanto. Terimakasih mas dan semoga bukunya laris manis serta menjadi inspirasi buat bangsa ini untuk berbuat nyata untuk masa depan yang lebih baik !.
 

Related Posts
MENUJU BLOGLICIOUS 2011 BERSAMA IDBLOGNETWORK
Kopdar atau kopi darat yang dilaksanakan oleh Idblognetwork (IBN) bersama sejumlah blogger di Jakarta kemarin sore (hingga malam) pada hari terakhir bulan Maret 2011 sungguh mengesankan. Hadir lebih cepat di ...
Posting Terkait
THE A TEAM (2010) : MEREKA BERAKSI LAGI!
"Murdock, ada paket film 3D untukmu, dari Annabele Smith!," kata seorang perawat rumah sakit jiwa di Jerman pada seorang pasien bertopi baseball yang bertampang lugu. Lelaki yang dipanggil itu mendadak terperangah, ...
Posting Terkait
MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2015
Januari 2015 Mengawali tahun 2015, saya berpartisipasi mengisi blog film "Karbon Dalam Ransel" (KDR) yang digagas oleh Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI). Pada blog tersebut saya menuliskan 14 artikel dalam kurun ...
Posting Terkait
JADI “PAPI SITTER” LAGI
Hari Sabtu pagi (9/5) saya kembali melakoni peran sebagai Papi Sitter. Sebuah peran heboh dan pernah saya ceritakan disini (cerita tersebut memenangkan Lomba Gokil Dad). Hari itu, istri saya pamit ...
Posting Terkait
BLOGGER NUSANTARA & WAWASAN BLOGPRENEUR INDONESIA
ejarah Indonesia menunjukkan, harapan adalah sesuatu yang sulit, tapi tak pernah padam. Kita memang sering kecewa; kita memang tahu sejak 1945 Indonesia dibangun oleh potongan-potongan optimisme yang pendek. Tapi sejak ...
Posting Terkait
SURAT CINTA TERBUKA UNTUK ISTRIKU (Refleksi 13 Tahun Usia Pernikahan)
striku sayang, Sudah beberapa hari, peringatan tahun ketigabelas usia pernikahan kita berlalu. Kesibukan mempersiapkan perhelatan syukuran khitanan anak sulung kita, Rizky, telah begitu banyak menyita waktu dan kesempatan untuk sekedar menuliskan ...
Posting Terkait
SAHABAT, KEKAYAAN NYATA BAGI JIWA
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti dipenuhi Dialah Ladang Hati, yang kau taburi dengan kasih dan Kau panen dengan penuh rasa terimakasih. Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Karena kau menghampirinya saat hati lapar ...
Posting Terkait
DARI DEKLARASI KOMUNITAS BLOGGER ASEAN-INDONESIA: MENDUKUNG INTEGRASI ASEAN BERBASIS KERAKYATAN
Babak baru dalam jagad blog Indonesia telah dimulai tadi malam (10/5) setelah dilaksanakan Deklarasi Komunitas Blogger ASEAN-Chapter Indonesia. Bertempat di Kedai Es Teler 77 Jl.Adityawarman Jakarta Selatan dan dihadiri oleh ...
Posting Terkait
XLNETRALLY(4) : MENJELAJAHI EKSOTISME KLASIK LAWANG SEWU
ahaya mentari pagi menyapa hangat saat saya membuka jendela kamar 1202 Hotel Gumaya tempat saya dan Goenrock menginap. Hari Minggu (24/7) ini merupakan hari terakhir kami, peserta XL Net Rally ...
Posting Terkait
TERIMAKASIH 2023, SELAMAT DATANG 2024
Tak lama lagi, tahun 2023 akan segera berlalu, meninggalkan jejak kenangan dan Fajar 2024 bakal terbit, membawa harapan baru. Buat saya sendiri, tahun ini memberikan banyak rekam pengalaman yang akan selalu ...
Posting Terkait
Talkshow tentang Sumpah Pemuda 2.0, dipandu oleh Jaya Suprana
Sudah lewat seminggu lalu acaranya, namun kenangan masih membekas begitu nyata di benak. Ya, acara Sumpah Pemuda 2.0 yang digelar oleh XL, sebuah perusahaan telekomunikasi terkemuka negeri ini bertempat di ...
Posting Terkait
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (34)
1. Tujuh Tanda Bila Anda Kecanduan Twitter Anda sebaiknya mengenali tanda-tanda kecanduan Twitter  dengan membaca ketujuh gejala ini. Menarik juga. Mudah-mudahan saya tidak (atau belum?) mengalami kecanduan akut seperti ini. 2. Panduan ...
Posting Terkait
KISAH EMPLOYEE GATHERING (3) : SENSASI MALAM HIBURAN & PESONA GARUDA WISHNU KENCANA
etelah melalui kegiatan fisik yang melelahkan (tapi menyenangkan) dalam aktivitas outbound serta team building di Bali Zoo, pagi hingga sore, Sabtu (25/2), kami, rombongan Employee Gathering PT Geographe Energy Indonesia ...
Posting Terkait
ROMANTIKA MUDIK KE MAKASSAR (4) : PESONA BANTIMURUNG YANG MENGESANKAN !
ada Hari Kamis & Jum'at (8 & 9 Agustus), kami memutuskan untuk tidak kemana-mana selama masa lebaran di Makassar. Tamu-tamu keluarga yang terus berdatangan ke rumah membuat kami senantiasa bersiap ...
Posting Terkait
P3I PII : MERETAS JALAN MENUJU INSINYUR PROFESIONAL
ari Rabu (9/3) saat rona gerhana mewarnai langit pagi Jakarta, saya bersama rekan kantor saya, Ishak Lambang Karunia serta adik angkatan saya di Teknik Mesin UNHAS yang juga tetangga di ...
Posting Terkait
JUMPA JOKOWI, PADA SUATU KETIKA
aya sungguh beruntung bisa mendapatkan dua kali kesempatan berkenalan bahkan berbincang langsung dengan Joko Widodo (Jokowi), Calon Presiden Nomor Urut Dua dalam pemilihan presiden 2014 ini. Kesempatan pertama adalah ketika ...
Posting Terkait
MENUJU BLOGLICIOUS 2011 BERSAMA IDBLOGNETWORK
THE A TEAM (2010) : MEREKA BERAKSI LAGI!
MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2015
JADI “PAPI SITTER” LAGI
BLOGGER NUSANTARA & WAWASAN BLOGPRENEUR INDONESIA
SURAT CINTA TERBUKA UNTUK ISTRIKU (Refleksi 13 Tahun
SAHABAT, KEKAYAAN NYATA BAGI JIWA
DARI DEKLARASI KOMUNITAS BLOGGER ASEAN-INDONESIA: MENDUKUNG INTEGRASI ASEAN
XLNETRALLY(4) : MENJELAJAHI EKSOTISME KLASIK LAWANG SEWU
TERIMAKASIH 2023, SELAMAT DATANG 2024
CATATAN TERTINGGAL DARI SUMPAH PEMUDA 2.0 (Bagian Pertama)
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (34)
KISAH EMPLOYEE GATHERING (3) : SENSASI MALAM HIBURAN
ROMANTIKA MUDIK KE MAKASSAR (4) : PESONA BANTIMURUNG
P3I PII : MERETAS JALAN MENUJU INSINYUR PROFESIONAL
JUMPA JOKOWI, PADA SUATU KETIKA

5 Replies to “MENGHADIRI PELUNCURAN BUKU “JAPAN AFTER SHOCK””

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.