KISAH EMPLOYEE GATHERING (1) : MENIKMATI PESONA PULAU DEWATA YANG EKSOTIS
Saya memeriksa kembali daftar rombongan kami. Sebagai Ketua Panitia kegiatan ini saya ingin memastikan kembali keberangkatan tiga Kloter (pagi,siang dan sore) ke Bali (total berjumlah 38 orang karyawan, termasuk bagian keamanan/security kantor) berjalan lancar dan tanpa kendala. Syukurlah, saya cukup terbantu karena pada pelaksanaan kegiatan yang baru pertama kali diadakan diluar pulau Jawa oleh PT GEI ini, ada Event Organizer PT Gondewa Wibawa Mukti yang sudah memiliki pengalaman mumpuni mengelola acara (salah satunya adalah kegiatan Festival Lontar di Madura tahun 2010 & 2011 yang melibatkan lebih dari 2500 orang) menjadi mitra kami dalam event Employee Gathering kali ini.
Sebelum memasuki pesawat, kami sempat menunggu sebentar Weny dan Erni yang sedang hamil 6 bulan untuk menandatangani surat pernyataan di counter boarding. Langit begitu cerah pagi itu. Cahaya mentari yang baru saja beranjak bangun terlihat cemerlang ketika kaki saya melangkah menuju gerbang Garbarata yang mengantar kami masuk ke badan pesawat. Saya melirik jam, sepertinya pesawat yang kami tumpangi tidak mengalami keterlambatan berarti. Tak lama kemudian, pesawat kami mengudara meninggalkan Jakarta menuju Denpasar. Di kursi saya memejamkan mata mencoba untuk tidur setelah bangun dini hari pukul 02.00 untuk persiapan berangkat ke Bandara. Syukurlah, istri tercinta sudah mempersiapkan “sarapan paling pagi” sebelum meninggalkan rumah sehingga perut sudah cukup terisi sepanjang perjalanan terbang selama satu setengah jam.
Pukul 09.40 pesawat yang kami tumpangi mendarat mulus di Bandara Ngurah Rai. Cuaca begitu terik saat kami turun melalui tangga pesawat. Setelah mengambil bagasi, kami keluar dan disambut hangat oleh Pak Faisal Mahbub, Event Director PT Gondewa yang kemudian mengantar kami keluar ke mobil penjemputan. Lumayan jauh juga kami berjalan keluar (sekitar 200 meter) karena ketika itu area bandara sedang dalam tahap renovasi. “Maaf atas ketidaknyamanannya ya mbak, karena perbaikan Bandara ini terpaksa kita mesti jalan cukup jauh ke depan,” kata Pak Faisal pada kedua wanita hamil, Weny dan Erni yang nampak kelelahan menapak jalan menuju mobil jemputan. Sekitar 20 menit kemudian kami akhirnya sampai ke Hotel Melasti Beach Bungalow, tempat kami menginap.
2 orang Staf PT Gondewa menyambut kami dengan hangat dan mendistribusikan kunci kamar hotel kepada kami. Sebelum masuk ke kamar hotel masing-masing, kami berfoto bersama dulu dibawah spanduk “Selamat Datang” yang berada di gerbang hotel. Rombongan kawan-kawan yang naik pesawat Batavia Air ternyata sudah lebih dulu sampai. Setelah itu, saya langsung melangkah ke dalam. Hotel ini terlihat begitu indah dan asri. Pepohonan rindang terlihat dan membawa keteduhan pada cuaca di Bali yang begitu panas. Kamar saya (No.120) tepat menghadap ke depan Kolam Renang dan akses pagar belakang menuju Pantai Kuta. Saya langsung terkesan pada pandangan pertama 🙂
Di kamar hotel, saya mandi dan berganti pakaian, siap menuju lokasi belanja kaos di Joger dan Krisna. Rencananya, saya akan membeli kaos khas Bali yang menjadi hadiah Door Prize. Pihak EO sudah menyiapkan 2 mobil APV untuk kami semua. Rombongan kami mampir sejenak di toko “Pabrik Kata-Kata” Joger. Tanpa terasa jam makan siang telah tiba.
Atas rekomendasi Pak Wayan, sang supir mobil, kami mencoba Ayam Betutu khas Bali di Warung Makan Gilimanuk. Masakan yang konon berasal dari Gilimanuk, Bali Barat ini, bercita rasa lezat, gurih dan pedas. Sajian utamanya adalah Ayam kampung dikukus dengan beraneka ragam bumbu lengkap. Saat mencobanya pertama kali, wah..pedasnya benar-benar “nendang” ditambah citarasa bumbu yang menggugah selera. Tanpa terasa 3 porsi ayam Betutu ludes disantap rombongan kami.
Dari warung ayam Betutu kami menuju ke Pusat Oleh-Oleh Krisna. Seusai berbelanja disana, kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Saya menggunakan kesempatan tersebut untuk tidur sekitar satu jam lalu bersiap-siap menuju Purama Cafe pantai Jimbaran untuk makan malam. “Kalau mau lihat matahari terbenam di pinggir pantai, lebih baik berangkat lebih cepat ke pantai Jimbaran,” demikian saran Pak Faisal saat kami baru tiba di Bandara tadi. Pukul 17.00 WITA, kami sudah bersiap berangkat.
Perjalanan menuju lokasi makan malam kami ditempuh dengan waktu 45 menit. Lokasinya sungguh eksotis. Kami akan makan malam di Purama Cafe dimana pada bagian belakang letaknya persis berhadapan dengan Pantai Jimbaran yang indah. Terlihat jejeran meja dan kursi ditata secara teratur dengan jarak hanya sekitar 30 meter dari garis pantai. Saya berdecak kagum. Suasananya benar-benar sungguh mempesona. Di ufuk Barat terlihat matahari perlahan turun menyisakan jejak-jejak merah keemasan. Sementara di pinggir pantai banyak aktifitas terlihat, ada yang memancing, bermain pasir, berjalan-jalan, bahkan ada pasangan asal Cina sedang berfoto Pre-Wedding juga.
Sambil menanti kawan-kawan Kloter kedua (sebanyak 21 orang) yang akan tiba di Bali pukul 17.20 WITA kami, rombongan Kloter pertama menyempatkan diri berfoto-foto bersama. Tepat disamping lokasi makan malam kami terdapat sejumlah perahu nelayan yang “diparkir”. Saya mengambil foto eksotis suasana pantai menjelang senja tiba.
Pukul 18.15 WITA, rombongan Kloter kedua akhirnya tiba dengan menumpang sebuah bis besar. Kami menyambut gembira kedatangan mereka yang kemudian. Suasana langsung berubah hiruk pikuk. Canda dan tawa terdengar riuh. Beberapa kawan yang baru datang langsung menuju ke pinggir pantai dan berfoto dengan beragam gaya. Kami sempat berfoto bersama sebelum matahari benar-benar tenggelam dan berganti oleh kelam malam. Ditemani semilir angin laut yang menerpa lembut, sensasi makan malam dipinggir pantai Jimbaran ini terasa begitu romantis apalagi ada 5 orang “pengamen” yang siap menyanyikan lagu-lagu indah dengan suara mereka yang merdu sungguh membawa suasana yang “beda”.
Hidangan makan malam yang disajikan sungguh sangat menggoyang lidah. Sajian seafood seperti ikan bakar Bawal, Udang Goreng, Cumi Goreng dan kerang menjadi andalan utama restorant ini. Acara makan malam kami berakhir pukul 19.30 malam. Saya bersama rombongan kloter pertama bergabung diatas bis Kloter kedua, karena 2 mobil yang mengantar kami sebelumnya akan dipakai untuk menjemput Kloter ketiga yang akan tiba pukul 21.00. Sayangnya, Kloter ketiga melewatkan acara makan malam yang eksotis di Pantai Jimbaran.
(Bersambung)
posting yang menyenangkan …