NARSIS (19) : ZIARAH PADA KELAM KENANGAN
alam banyak hal perempuan itu selalu merasa kalah. Sangat telak. Terutama oleh cinta. Pada bayangan rembulan di beranda, ia menangis. Menyaksikan cahaya lembut sang dewi malam itu menerpa dedaunan, menyelusup, lalu membias menjadi selaksa noktah-noktah kecil nyaris tak terlihat menimpa tanah pekarangan. Kali ini ia merasakan sebuah kekalahan yang sangat […]
Read more