PUISI : DESAU ANGIN DAN PEREMPUAN YANG MERINDU
gaknya, urat sejarah dan gurat kenangan yang membeku dalam ingatanmu telah membuat semuanya menjadi tak sama, seperti dulu.. laksana sebatang pohon kesunyian yang tumbuh enggan dari perih luka atau mata air pegunungan yang kehilangan kesejukan bahkan saat tetes pertamanya tercurah “Aku telah menadah rinduku padamu di telapak waktu, lalu membiarkannya […]
Read more