MEMPERTANYAKAN TANGGUNG JAWAB DAN NURANI SANG PELAKU TABRAK LARI

Saya memandang lekat kedua anak saya dan membayangkan betapa sedihnya Pak Sanusi ditinggal putri tercinta. Seorang ayah biasanya memiliki kedekatan emosional yang sangat kuat dengan anak perempuannya. Sebagai sesama ayah yang memiliki anak perempuan, tentu saja saya sungguh dapat merasakan kepedihan yang melanda batin Pak Sanusi.Terlebih menjelang saat-saat bahagia saat merayakan Idul Fitri 1433 H.
Almarhum ananda Zahra dikebumikan sore harinya dipemakaman Tegaldanas, tak jauh dari kediaman keluarga di Perumahan Cikarang Baru.
Sejak kejadian itu mailing list Cikarang Baru begitu ramai dengan berbagai posting menanggapi kejadian ini. Fokus utama tentu saja adalah pelaku tabrak lari yang hingga saat ini belum tertangkap. Peristiwa yang terjadi pada masa-masa puncak sibuk mudik dan akhir Ramadhan, tidak menyurutkan langkah teman-teman warga mailing list Cikarang Baru untuk tidak hanya memberikan dukungan moril pada Pak Sanusi sekeluarga, juga berusaha–secara independen–mengungkap pelaku tabrak lari tersebut. Beberapa kawan yang sudah mudik lebih dulu, bahkan pulang kembali ke Cikarang untuk memberikan dukungan pengungkapan kasus ini dengan menggali informasi di lokasi kejadian dan melakukan update terbaru di mailing list.
Dari beberapa fakta dilapangan diperoleh informasi bahwa sesudah menabrak ananda Zahra, pengemudi itu berusaha kabur dengan mencoba menabrak orang-orang disekitar lokasi yang menghalanginya. Menurut saksi, mobil penabrak memang melaju dengan kecepatan tinggi dan terkesan ugal-ugalan. Salah satu saksi sempat menorehkan nomor polisi kendaraan tersebut di sebuah papan pada bangunan semi permanen yang sering dipakai untuk berjualan sayur di ujung jalan Rusa Raya. Nomor itu memang tidak lengkap karena ditulis dalam keadaan darurat sesaat setelah saksi tersebut menghindar karena hampir ditabrak. Nomornya adalah B 146. “Pelaku saya hanya lihat memakai baju putih, rambut ikal agak panjang, kendaran Avanza Silver,” kata saksi yang hanya lulusan kelas IV SD dan kebetulan memiliki anak yang seumuran dengan almarhum Zahra.
Fakta diatas kian diperkuat dengan rekaman kamera CCTV tak jauh dari lokasi kejadian yang menampilkan mobil penabrak Avanza Silver melintas dibelakang sebuah mobil berwarna hitam. Foto kamera CCTV diatas menampilkan jepretan sekitar 10 detik sebelum kejadian tabrak lari terjadi. Seluruh informasi yang diperoleh telah diberikan kepada pihak berwajib dan konon berdasarkan berita terakhir pelakunya sudah mulai bisa teridentifikasi.
Perasaan geram atas perilaku pengecut dan jiwa kerdil sang penabrak lari sungguh membuat saya dan teman-teman milis Cikarang Baru berharap agar sang pelaku segera ditangkap dan diberikan hukuman yang adil dan setimpal. Mengakui kesalahan atau kecerobohannya menghilangkan nyawa putri kesayangan Pak Sanusi akan sangat dihargai dibanding kabur meninggalkan tanggung jawab. Dimana hati nurani kemanusiaan sang penabrak ? Kami sangat mengutuk kekerdilan jiwa si pelaku
Teman-teman mailing list Cikarang Baru kemudian berinisiatif untuk memasang spanduk di lokasi kejadian untuk mengenang peristiwa tragis itu, sekaligus mengingatkan agar pelakunya segera sadar dan menyerahkan diri untuk melalui proses hukum atas apa yang sudah dilakukannya. Tidak hanya itu spanduk tersebut tentu saja mengingatkan siapa saja untuk berhati-hati dan waspada mengendarai kendaraan agar tidak membahayakan nyawa orang lain, terlebih di kawasan perumahan yang padat penduduk.
Saya dan keluarga berdoa semoga ananda Zahra mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT dan Pak Sanusi Reza sekeluarga diberikan ketabahan serta keikhlasan menghadapi musibah berat ini.Semoga saja kasus tabrakan tersebut segera terungkap dan pelakunya tertangkap dalam waktu cepat. Di keheningan malam saat menulis artikel ini, tanpa terasa mata saya basah terharu saat membaca puisi yang dipersembahkan pak Faisal Mahbub, salah satu anggota milis Cikarang Baru, untuk ananda almarhum Zahra
Berbaringlah dengan tenang, bidadari kecilku…
Cahaya hati ayah dan ibu
Rasakan hangat dekapan para malaikat…
Yang menyambutmu dan takkan melepaskanmu walau sesaat
Kini engkau menari dan berceloteh di taman surga, taman impian semua orang…
Hari Jum’at, penghujung Ramadhan, telah dipilih Tuhan untuk bertemu denganmu
Mengiringi kepergianmu wahai bunga di hati ayah dan bunda, teruntai do’a meski ada sesak dalam dada…
‘Ya Rabb Pemegang semua jiwa, semoga Engkau memberikan ikat rambut yg terindah kepada Zahra sehingga ia bisa menari di Taman SurgaMU’
‘Ya Tuhan Pemilik semua alam, tak ada yang bisa mencegah KetentuanMu, untuk itu berilah kekuatan kesabaran dan keikhlasan bagi kami yg mencintai Zahra’
‘Ya Rahman Ya Rahim, jadikan Zahra menjadi bidadari SurgaMU, yang akan menyambut kedua orangtuanya kelak dengan wajah dan senyum surgawinya’
‘Ya Allah, Tak ada tuhan selain Engkau, berilah kami kekuatan untuk memelihara amanahMU yg tersisa, di sisa hidup kami di dunia’.













subhanallah semoga pelakunya membaca ini om, dan bisa merasakan betapa sesaknya dada orang tua yang telah ditinggalkan anaknya yang masih belia itu.
smoga zahra tenang di surga sana, amin
Terima kasih Pak Amril atas Doa dan dukungannya… Semoga jasa baik Pak Amrl mendapatkan balasan dari Allah swt dan pelaku bisa cepat tertangkap… Amiin
Sama-sama Pak Sanusi..semoga keadilan bisa segera ditegakkan
Terima kasih Pak Amril atas Doa dan dukungannya… Semoga jasa baik Pak Amrl mendapatkan balasan dari Allah swt dan pelaku bisa cepat tertangkap… Amiin
saya turut berduka cita atas musibah tg menimpa kel pak sanusi reza.
semoga tersangka cepat tertangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Turut Berbela sungkawa dan semoga pelakunya cepat tertangkap guna mempertanggung jawabkan perbuatannya. Buat keluarga yg di tinggalkan semoga di berikan kekuatan dan penghiburan. Amin
ini bukannya temennya naila? yang sekolah di an-nur?
Turut berduka atas musibah ini, semoga Azahra tercinta ditempatkan di surgamu ya Allah, dan pelaku segera tertangkap dan dihukum berat.
Pingback: TAHLILAN 40 HARI & PERKEMBANGAN KASUS TABRAK LARI ANANDA ZAHRA / Catatan Dari Hati
Pingback: TAHLILAN 40 HARI & PERKEMBANGAN KASUS TABRAK LARI ANANDA ZAHRA | Zahra Amelia Sanusi
Pingback: Tahlilan 40 Hari & Perkembangan Kasus Tabrak Lari Ananda Zahra