AYAHMU BULAN, ENGKAU MATAHARI : KISAH PEREMPUAN DALAM NARASI YANG MENGGETARKAN

Judul : Ayahmu Bulan, Engkau Matahari (Kumpulan Cerpen)

Karya : Lily Yulianti Farid

Cetakan : Pertama,Juli 2012

Halaman : 255 halaman

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

ISBN : 978-979-22-8708-0

Senang sekali saat menerima buku ini yang saya pesan lewat Gramedia Online pekan lalu. Sebelumnya sempat saya cari di toko buku Mal Lippo Cikarang tak jauh dari rumah, sayangnya belum tersedia. Saya akhirnya memutuskan membeli buku karya Lily Yulianti Farid, sahabat saya “seperjuangan” saat menjadi anggota redaksi penerbitan kampus “Identitas” UNHAS dulu melalui toko buku online. Dan hanya dalam waktu 3 hari setelah order, buku tersebut tiba.

Saya mengenal Lily, sejak 20 tahun silam saat masih menjadi mahasiswi hingga pertemuan terakhir kami pada Pesta Blogger 2010 lalu, tetap sebagai sosok perempuan yang ramah, rendah hati, cerdas dan penuh semangat. Tak ada yang berubah. Semuanya kembali tercermin dalam 17 karya cerpennya yang diluncurkan pada 9 Oktober 2012 lalu dan “dibedah” langsung oleh penyair kawakan Sapardi Djoko Damono bertempat di Cafe Birdcage Melawai. Membaca buku ini seakan merasakan “aura” mistis pesona perempuan yang diramu dengan kata-kata penuh daya pikat. “Sosok” Lily–yang kini tengah menempuh pendidikan Doktoral dalam bidang Gender di Universitas Melbourne Australia–seakan hadir dalam tiap larik kisah yang tersaji.

Lily sangat piawai “merakit” konflik dalam setiap cerpennya dengan begitu menawan. Persoalan perempuan dibahas secara kontekstual dan sederhana melalui kisah-kisah yang terasa begitu dekat dengan keseharian kita. Terkadang menyentak helai kesadaran pembaca dengan untaian kalimat yang “bertenaga”, pendek dan sarat makna. Bahkan dengan sentuhan humor satir bernuansa kritik sosial yang kerap membuat saya tersenyum simpul. Lihat saja, bagaimana Lily mengungkapkannya dalam cerpen “Gurita”

Televisi menjelma sosok yang merasa paling mengenal ayah. Dari kotak persegi itu memancar-mancar semua berita tentang ayah. Aku mengutuk benda ini. Di layar muncul acara bertajuk “investigasi korupsi pembangunan pelabuhan dan bandara”. Ayah hadir dengan berbagai pose dan busana. Berkopiah, berbaju safari, berbaju takwa, berbaju partai, kemeja putih lengan panjang selama sidang serta satu rekaman yang kabur menayangkan ayah menutup wajahnya dari serbuan kamera. Yang terakhir, tentu gambar jasadnya yang disemayamkan di ruang tamu kami dilatari suara yang menyebut angka, nama proyek dan sejumlah nama pejabat.

Aku jarang bertemu ayah. Terakhir, kira-kira satu setengah tahun lalu saat pamit hendak kuliah di Jakarta, ia mengirim SMS, “Jadi anak baik. Jauhi narkoba. Perusak generasi bangsa.” Hihihi, lucu juga. Di gerbang bandara, pesan “jauhi narkoba” tercantum besar-besar di samping iklan rokok dan telepon seluler. Wah, jangan-jangan ayah sebenarnya sedang di bandara yang sama, barusan mendarat (entah dari kota mana), meluncur ke ruang VIP, yang hanya bisa dilalui presiden, menteri, gubernur dan pejabat tinggi, lalu iseng menyalin isi iklan itu untukku.

Sempat kucoba menelepon ayah. Suara ajudan yang menjawab telepon, membuatku kehilangan selera. “Kata Bapak, nanti ketemu di Jakarta. Beliau sedang mendampingi Pak Menteri.”

Kini ayah mati. Aku berusaha keras mengingat-ingat kenangan paling gres tentangnya. Yang paling baru, ya pesan SMS itu. Ah, kenapa ibu melarangku ke penjara? Kusesali ibu, si polisi yang gemar memasang tanda larang itu membuatku sia-sia mengais-ngais lubang kenangan tentang ayah, yang sebenarnya hampa.

Lily membawa pembaca dalam petualangan romansa perempuan juga “pemberontakan”-nya pada tradisi. Saya sangat mengapresiasi kemampuannya mengartikulasikan setiap cerita yang “dihidangkan” dengan pilihan kata yang “tidak biasa” namun sungguh mampu merefleksikan arti yang hendak disampaikan. Secara lugas dan bernas. Dengan lincah, Lily membawa imajinasi pembaca dalam narasi yang dikemas dalam gaya bercerita yang indah, karakterisasi tokoh yang kuat serta impresif.

Pada cerpen yang menjadi judul buku ini “Ayahmu Bulan, Engkau Matahari” (sebuah cerpen yang sangat saya suka dan tak bosan membacanya berulangkali), Lily menguraikan latar belakang konflik yang terjadi di Sulawesi Selatan sekitar tahun 60-an  dan kemelut yang terjadi beberapa tahun sesudahnya dengan gemilang.

Lily yang telah menerbitkan kumpulan cerpen Makkunrai (2008), Maisaura (2008) dan terjemahan bahasa Inggris kumpulan cerita “Family Room” (Lontar Foundation, 2010) serta pernah meniti karir sebagai jurnalis di harian Kompas serta spesialis program Indonesia untuk NHK (Tokyo) dan bekerja di Radio Australia (ABC) ini, benar-benar telah “menaklukkan” aksara dengan untaian kalimat indah, penuh metafora namun membumi.

Simak saja di contohnya dalam sebuah penggalan cerpen “Ayahmu Bulan, Engkau Matahari”

KETIKA engkau lahir, malam seperti meledak. Engkau, bayi merah yang berlabuh tenang di dada ibu, lahir bersama letusan senjata di langit malam, di tengah suasana kampung yang ricuh. Tangis pertamamu tenggelam oleh suara tangis ketakutan yang lebih kencang di luar sana.

Kabar kelahiranmu datang bersama sebuah kabar buruk: jembatan penghubung satu-satunya di kampungmu telah digergaji gerombolan pemberontak, membuat dukun beranak dari kampung sebelah tak mungkin mencapai rumahmu. Tapi  seolah bisa kau atasi sendiri titik genting itu. Ada keajaiban yang bekerja dengan sangat baik di malam itu –entah dari mana datangnya– ketika kau mampu mendobrak liang rahim sesaat sebelum ibumu lunglai kehabisan tenaga.

Nenek di ujung ranjang menyaksikan kelahiranmu dengan mulut ternganga sempurna. Engkau, cucunya, mendesak minta dilahirkan, kepalamu muncul dengan rambut lebat hitam berbalur anyir darah dan air ketuban, disusul sepasang kaki yang menendang liar ke udara, serta sepasang tangan yang bergerak pelan dengan sepuluh jari membuat kepalan mungil.

Sepasang tangan renta nenek menjadi ayunan pertama yang membuaimu. Dada ibu menerimamu hangat, mengajak jantung kecilmu ikut berdegup bersama irama jantung perempuan muda itu. Kau membuka keran air mata ibumu, meminta air susu pertama.

Lengkap sudah, tiga generasi di rumah ini: nenek, ibu dan seorang cucu perempuan.

Tapi malam benar-benar telah meledak. Suara tembakan mendesing di bubungan. Angin malam letih bekerja mendorong peluru-peluru yang disasarkan ke tubuh siapa saja, di jalan-jalan, di parit-parit. Udara menjadi berat, darah muncrat di ujung clurit, di mana-mana ada perangkap dan jerat, yang menganga menanti mangsa.

Saya sependapat dengan apa yang diungkapkan penyair ternama Sapardi Djoko Damono pada peluncuran buku Lily yang menyatakan Lily mampu menciptakan metafora yang luar biasa dalam kalimat-kalimatnya. Menurut dia, perbandingan yang diciptakan Lily sering kali aneh dan tidak terbayangkan. “Metafora sangat kuat,” katanya. Disamping itu, beliau sempat memuji Lily –yang juga adalah Pendiri sekaligus Direktur Makassar International Writer Festival–adalah salah satu dari tujuh pengarang wanita terbaik di Indonesia.

Meskipun saya tidak sempat hadir dalam peluncuran buku sahabat saya ini, namun saya turut bangga dan bahagia, karya Lily mendapatkan pujian dan apresiasi luas dari pemerhati cerpen di Indonesia. Saya berharap akan lahir lagi karya-karya fenomenalnya yang memberikan sentuhan warna serta nuansa baru dalam jagad sastra di negeri ini. Selamat dan sukses buat Lily! 

Related Posts
Kemarin pagi sebuah email yang cukup menghentak masuk ke inbox saya. Judulnya "I'm (offically) taking off my high heels". Email itu datang dari sahabat saya, Sandy Tiara, Application Engineer pada ...
Posting Terkait
CATATAN DARI PELUNCURAN NOKIA N97
Selasa Malam (9/6), bertempat di Café Poste East Building Kawasan Lingkar Mega Kuningan Jakarta Selatan, saya diundang atas nama salah satu Blogger di Asia Blogging Network (ABN) ,untuk menghadiri Exclusive ...
Posting Terkait
BEKASI CYBER CITY, MUNGKINKAH ?
Bekasi kian tumbuh pesat sebagai “kota satelit” Jakarta dengan tingkat penetrasi jaringan internet yang cukup luas dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Transformasi Bekasi menuju sebuah “Cyber City” bukanlah ...
Posting Terkait
JADI, KAPAN KITA “NYOTO” LAGI?
Pertanyaan diatas kerap kali dilontarkan kawan-kawan saya asal Makassar, baik dari sesama alumni Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin atau komunitas blogger Makassar AngingMammiri yang kebetulan berdomisili di Jakarta. Dan begitulah, setiap ...
Posting Terkait
FILM SPIDERMAN NO WAY HOME: TANTANGAN MULTIVERSE DAN KONFLIK BATIN SANG SUPERHERO
Film Spiderman:No Way Home yang tengah ditayangkan di bioskop-bioskop Indonesia saat ini menjadi film yang ditunggu-tunggu banyak penggemarnya. Tidak hanya karena soal kontraversi kehebohan ketika MCU induk film manusia laba-laba ...
Posting Terkait
ANGINGMAMMIRI UNTUK ACARA WORDCAMP INDONESIA
ANGINGMAMMIRI.ORG berkontribusi untuk kegiatan bertaraf internasional: WordCamp Indonesia 2009 - Jakarta, 17-18 Januari 2009. WordCamp Indonesia 2009 adalah ajang kumpul dan diskusi para pengguna, pengembang dan orang-orang yang antusias pada Wordpress, salah blog ...
Posting Terkait
CATATAN PENJURIAN LOMBA BLOG INDONESIA PEARL FESTIVAL 2016
Adalah merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan tersendiri buat saya menjadi salah satu dari tiga juri yang menilai karya-karya rekan-rekan blogger yang mengikuti kegiatan Lomba Blog dalam rangka Indonesia Pearl Festival ...
Posting Terkait
SERI ASUS ZENBOOK TERBARU : TANGGUH, RINGAN, RINGKAS, EKSOTIK DAN FUTURISTIK
enjadi sebuah kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri buat saya, diundang secara resmi untuk ikut menghadiri acara peluncuran seri ASUS Zenbook 13/14/15 pada hari Kamis,17 Januari 2019 di Grand Ballroom Pullman Hotel - ...
Posting Terkait
BATIK DAY, SEMOGA BUKAN EUFORIA SESAAT
Saya berbaju batik hari ini. Terlepas apakah ini adalah ekspresi sesaat merayakan sebuah euforia pencanangan batik sebagai bagian dari budaya bangsa dan diakui secara internasional serta tidak sekedar dipakai dalam acara-acara ...
Posting Terkait
TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL : PADUAN WAHANA REKREASI, EDUKASI & KEPEKAAN SOSIAL YANG MENGESANKAN
aya selalu memelihara jejak ingatan itu. Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Taman Impian Jaya Ancol bersama kawan-kawan saya sesama mahasiswa kerja praktek di PT INTI Bandung tahun 1993 (sekaligus merupakan ...
Posting Terkait
BF : WADAH BUAT ANDA YANG TAK CUKUP HANYA MENONTON
Bila anda adalah seorang penggemar film yang punya keinginan besar untuk berdiskusi atau tukar pengalaman menonton serta romantika di dunia film, maka tak ada salahnya bila anda bergabung di situs ...
Posting Terkait
MENIKMATI PESONA PERUMAHAN BINTARO JAYA DALAM ONE DAY BLOGGER TOUR
atahari bersinar begitu cerah di Hari Sabtu (22/6) ketika saya bersama sejumlah blogger berkumpul di fX Plaza Jl.Jenderal Sudirman Jakarta Selatan untuk berkumpul kemudian bersama-sama berangkat menuju Perumahan Bintaro Jaya. ...
Posting Terkait
MENEMUKENALI POTENSI HEBAT SAMSUNG GALAXY NOTE 5 (Bagian Kedua)
ehadiran Samsung Galaxy Note 5 di jagad gawai canggih dunia sungguh fenomenal.  Tak hanya dari sisi desain dengan tampilan premium, indah nan solid ,ditenagai prosessor cepat dan tangguh, dilengkapi  S-Pen ...
Posting Terkait
KARTINI DIGITAL DAN REVITALISASI PERAN PEREMPUAN INDONESIA DI ERA GLOBAL
...Teman kami ingin melihat saya bekerja dengan pena saya untuk menaikkan derajat bangsa kami. Saya harus menerbitkan majalah atau yang sejenis dengan itu, yang membela kepentingan rakyat dan saya yang ...
Posting Terkait
5 IDE MENARIK UNTUK MENGISI WAKTU SELAMA PANDEMI
Bagi sebagian orang, pandemi Corona memang menyebalkan. Pasalnya orang-orang dituntut untuk mematuhi protokol kesehatan yang salah satunya adalah melakukan karantina secara mandiri di rumahnya masing-masing. Kendala yang dihadapi oleh banyak orang ...
Posting Terkait
PERAN RANTAI SUPLAI & TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HULU MIGAS INDONESIA
ada acara Simposium Nasional Migas Indonesia di Makassar, tanggal 25-26 Februari 2015 bertempat di Ballroom Phinisi Hotel Clarion, yang dilaksanakan oleh Komunitas Migas Indonesia chapter Sulawesi Selatan, ada sejumlah catatan ...
Posting Terkait
SHE JUST TAKING OFF HER HIGH HEELS
CATATAN DARI PELUNCURAN NOKIA N97
BEKASI CYBER CITY, MUNGKINKAH ?
JADI, KAPAN KITA “NYOTO” LAGI?
FILM SPIDERMAN NO WAY HOME: TANTANGAN MULTIVERSE DAN
ANGINGMAMMIRI UNTUK ACARA WORDCAMP INDONESIA
CATATAN PENJURIAN LOMBA BLOG INDONESIA PEARL FESTIVAL 2016
SERI ASUS ZENBOOK TERBARU : TANGGUH, RINGAN, RINGKAS,
BATIK DAY, SEMOGA BUKAN EUFORIA SESAAT
TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL : PADUAN WAHANA REKREASI,
BF : WADAH BUAT ANDA YANG TAK CUKUP
MENIKMATI PESONA PERUMAHAN BINTARO JAYA DALAM ONE DAY
MENEMUKENALI POTENSI HEBAT SAMSUNG GALAXY NOTE 5 (Bagian
KARTINI DIGITAL DAN REVITALISASI PERAN PEREMPUAN INDONESIA DI
5 IDE MENARIK UNTUK MENGISI WAKTU SELAMA PANDEMI
PERAN RANTAI SUPLAI & TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HULU

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.