Sabtu pagi pekan lalu, kedua anak saya, Rizky dan Alya sudah begitu antusias mempersiapkan diri dan perlengkapan mereka. Kami berangkat dari rumah jam 06.30 pagi menuju ke bis yang parkir di Pasar Bersih Cikarang sekitar 250 meter dari rumah kami (bis tidak bisa masuk karena jalanan yang sempit). Sambil membawa ransel masing-masing kami berjalan dengan ceria menuju bis. Langit di Cikarang terlihat mendung. Dalam hati saya berharap, semoga hujan tidak turun selama acara rekreasi ini.
Keberangkatan bis yang dijadwalkan jam 07.00 pagi terpaksa molor setengah jam karena ternyata masih banyak yang belum siap. Tepat pukul 07.30 bis kamipun berangkat. Satu mobil yang berisi peralatan penunjang sudah duluan berangkat ke Bogor. Memang tidak semua dari 40 KK di lingkungan cluster perumahan kami yang ikut namun bis yang berkapasitas 54 kursi ini sudah begitu penuh oleh rombongan kami.
Anak-anak kecil dengan usia sebaya Rizky dan Alya begitu mendominasi. Suara mereka berisik dan bersahut-sahutan sebagai bentuk ekspresi kegembiraan mereka menikmati perjalanan ke Bogor. Bis yang kami tumpangi kebetulan menyediakan TV LCD dan karaoke, maka perjalanan menjadi kian meriah ketika ibu-ibu berlaga olah vokal menyanyi lagu-lagu lawas. Alhasil perjalanan 1,5 jam Cikarang – Bogor tidak terasa karena hebohnya bis kami.
Kesejukan kota hujan Bogor menyongsong kehadiran kami. Di pintu 1 gerbang utama kebun raya Bogor kami turun dan berjalan kaki menuju lokasi berkumpul di dekat telaga teratai. Lumayan jauh juga kami berjalan, sekitar 400 meter. Pepohonan-pepohonan raksasa yang berusia puluhan tahun dengan beragam flora yang memikat di kiri kanan jalan begitu mempesona. Saya yang baru pertama kali memasuki kebun raya Bogor sangat mengagumi kekayaan alam tropis kita yang dipelihara dengan baik disini.
Di dekat telaga teratai dimana terdapat hamparan lapangan hijau nan luas, kami berhenti dan menggelar tikar. Kami semua dengan kompak menyiapkan segala perlengkapan piknik. Sementara anak-anak memuaskan diri berlari-lari atau bermain bola di lapangan. Tak lama kemudian, kami menggelar lomba untuk anak-anak seperti lari membawa kelereng di sendok, memasukkan pensil di botol, memasukkan bola ke keranjang dan lari bendera. Acaranya sangat seru. Alya berhasil dapat juara pertama lomba lari kelereng sementara Rizky dapat juara dua lomba lari bendera. Kami akhirnya makan siang nasi timbel khas Bogor yang sungguh nikmat.
Seusai sholat, kami kembali ke bis yang menunggu di Pintu 1 Kebun Raya Bogor. Kami tidak langsung ke SKI Tajur, namun mampir dulu beli oleh-oleh asinan di Sukasari. Istri saya sempat membeli pisang kepok yang cukup besar dengan harga sangat murah dibandingkan harga di Cikarang. Terbayang di benak, pisang goreng kegemaran saya bakal terhidang di meja makan kami untuk sarapan pagi besok.
Dari Sukasari kami menuju SKI Tajur dimana terdapat berbagai arena permainan anak-anak seperti Flying Fox, Becak Mini, Bola Air, dan lain-lain. Sementara ibu-ibu memilih berbelanja di toko, saya menemani anak-anak bermain. Rizky begitu antusias bermain Bola Air dan Becak Mini, sementara Alya memilih bermain loncat-loncatan di taman balon. Kebetulan saja, ada adik bungsu saya Yanti, yang bekerja di Bogor datang bersama anaknya dan kami berjanji ketemu di SKI Tajur. Setelah itu kami sekeluarga dan Yanti serta Aldi nongkrong makan bakso. Sebuah kejutan diberikan adik saya Yanti kepada 2 keponakannya, Rizky dan Alya. Bulan November ini memang kedua anak saya berulang tahun, Alya tanggal 10 November dan Rizky tanggal 25 November. Mereka berdua dibelikan hadiah tas sekolah baru oleh adik saya, Yanti yang kini bekerja di sebuah kantor kontraktor di Bogor. Pukul 16.20 sore, kami pun pulang ke Cikarang.
Sungguh sebuah pengalaman berwisata yang menyenangkan bersama keluarga besar warga Jalan Antilop V.










asyik jalan-jalan sama keluarga dan tetangga. Pasti menyenangkan
salam
Omjay
Rekreasi memang asyik dan mengesankan