ABFI 2013 SOLO (3) : LAHIRNYA ASEAN BLOGGER SOLO SPIRIT 2013 & SEMANGAT CINTA LINGKUNGAN DI URBAN FOREST
Saya tertarik pada apa yang dipaparkan oleh Tonyo Cruz, Blogger asal Filipina yang menceritakan peran netizen di negaranya untuk mendukung industri pariwisata disana melalui sosial media dengan hashtag #itsmorefuninthephilippines yang dikemas dengan gaya yang luwes, santai, interaktif dan efektif. Tonyo juga membagikan brosur kalender kegiatan pariwisata di negaranya. “Di Filipina, bloggers dan Netizen berada di garda terdepan mempromosikan pariwisata dalam negeri. Kami mengemasnya secara fun dan interaktif baik melalui blog maupun piranti sosial media dengan panduan yang mudah bagi turis asing untuk berkunjung ke berbagai tempat eksotis,” katanya antusias.
Seusai coffee break, acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi grup paralel babak pertama. Ada 5 ruangan yang digunakan dalam diskusi grup ini. Diskusi grup pertama mengenai ASEAN’s Plans against Cybercrime dipandu oleh Sam Ardi (Indonesia), Diskusi grup kedua mengenai Freedom Of Expression oleh Indah Nuria Savitri (Indonesia), Diskusi Grup ketiga : Indonesia Start Up oleh Aulia Halimatussaddiah/Ollie (Indonesia), Grup diskusi keempat Culinary ASEAN Blog oleh Arie Parikesit (Indonesia) dan grup diskusi keempat membahas mengenai Building bloggers’ communities in ASEAN Member States Kounila Kou (Kamboja). Durasi diskusi paralel berlangsung selama satu jam.
Pada babak grup diskusi paralel kedua, Tampil di grup diskusi pertama : Inspiring Blogger bersama Preetam Rai (Singapore), Grup diskusi kedua mengenai Travel Blogger oleh Gael (Philippines), Grup Diskusi ketiga membahas tentang Photoblogging oleh Jessica (Malaysia) dan grup diskusi keempat : ASEAN Blogger Action Plan for ASEAN Community Building yang dipandu oleh Baskoro Nugroho Aji (Indonesia). Saya sendiri mengikuti grup diskusi keempat yang membahas tentang Action Plan for ASEAN Community Building yang membahas secara spesifik, apa saja yang bisa dikerjakan ASEAN Blogger Community pasca ABFI 2013 ini.
Diskusi yang membahas Action Plan berlangsung cukup alot namun penuh nuansa kekeluargaan yang tinggi. Sejumlah perwakilan blogger negara ASEAN begitu antusias mengikuti acara ini. Aksentuasi untuk memperkuat pilar Sosial Budaya melalui berbagai kegiatan yang mendukung sosialisasi komunitas ASEAN 2015 digagas dan kemudian dituangkan dalam program ASEAN Blogger Community 2013-2015 serta Piagam ASEAN Blogger Solo Spirit. Yang menarik adalah, Brunei bersiap untuk menjadi tuan rumah event ASEAN Blogger Festival selanjutnya. Saya lalu menyerahkan piagam deklarasi ASEAN Blogger 2011 kepada Kamarul D Ajimain perwakilan blogger Brunei yang secara simbolis yang akan menjadi tuan rumah event ASEAN Blogger Festival selanjutnya.
Berikut adalah isi “ASEAN Blogger Solo Spirit 2013”
We, the ASEAN Bloggers,
Recognizing the Bali Declaration 2011 acknowledging the role and contribution of social media for the establishment of ASEAN Community 2015 Reaffirming the needs to reinvent the spirit of cultural heritage in Southeast Asia, with a view of strengthening the ASEAN Social Cultural Communities with one vision, one identity and one community
Agree to:
Strengthen the significant role of ASEAN bloggers in ensuring the establishment of ASEAN Community in 2015
Contribute more to the process of community building, particularly within the framework of ASEAN Socio-Cultural Communities, where Government, bloggers and all relevant stakeholders share common responsibilities.
Encourage the Governments of ASEAN Member States to continue supporting and facilitating this process in order to ensure the continuous process of building and strengthening ASEAN Socio-Cultural Community towards the establishment of ASEAN Community 2015.
Solo, 12 May 2013
Lahirnya ASEAN Blogger Solo Spirit ini seakan menjadi motivasi dan semangat kolektif untuk memperkuat jalinan komunitas blogger ASEAN lintas negara dalam rangka menyongsong ASEAN Blogger Community 2015. Momentum di Solo ini menjadi inspirasi bagi teman-teman blogger negara ASEAN lainnya untuk menggagas pembentukan chapter ASEAN Blogger Community di negara masing-masing, menyusul Indonesia yang sudah berdiri komunitasnya sejak 2 tahun silam. Tercatat teman-teman blogger Brunei, Kamboja, Malaysia dan Vietnam sudah memberikan “sinyal kuat” untuk mempersiapkan dan mewujudkannya.
Seusai makan siang, rombongan ABFI 2013 dibagi menjadi 2 bagian untuk melakukan perjalanan wisata. Karena keterbatasan dan kesulitan medan yang akan ditempuh, diputuskan untuk 50 peserta saja yang berangkat ke Candi Sukuh sementara sisanya (200 orang) menuju ke Museum situs purbakala Sangiran. Saya sendiri ikut bersama rombongan ke Museum situs purbakala Sangiran yang terletak di Desa Krikilan, Kec. Kalijambe ± 3 km dari jalan raya Solo – Purwodadi. Dari hotel Kusuma Sahid Prince, 5 bis besar berangkat menuju lokasi yang ditempuh sekitar satu jam sementara 5 bis lainnya (dengan kapasitas lebih kecil) berangkat menuju Candi Sukuh.
Kami tiba di Museum Sangiran sekitar pukul 14.00 siang. Rombongan kemudian diajak untuk menyaksikan film singkat yang menceritakan profil Museum Sangiran. Seperti dikutip dari sini :
Museum berada di kawasan Sangiran yang dikenal dengan sebutan “Kubah Sangiran”, kawasan ini merupakan lokasi situs yang mengandung banyak fosil mulai fosil manusia purba beserta peralatannya, hewan-hewan purba maupun tumbuh-tumbuhan yang hidup pada masa tersebut. Secara stratigrafis situs ini merupakan situs manusia purba terlengkap di Asia yang kehidupannya dapat dilihat secara berurutan dan tanpa terputus sejak 2 juta tahun yang lalu yaitu sejak Kala Pliosen Akhir hingga akhir Pleistosen Tengah.
Koleksi fosil-fosil yang tersimpan di museum ini mencapai 13.806 buah yang tersimpan pada dua tempat yaitu 2.931 tersimpan di ruang pameran dan 10.875 di dalam ruang penyimpanan.
Koleksi yang tersimpan dalam museum ini yaitu :
– Fosil Manusia : Australopithecus africanus, Pithecanthropus modjokertensis, Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus soloensis, Homo Neanderthal Eropa, Homo Neanderthal Asia, Homo sapiens.
– Fosil Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata) : Elephas namadicus (Galah), Stegodon trigonocephalus (gajah), Mastodon sp (Gajah), Bubalus palaeokarabau (Kerbau), Felis palaejavanica (Harimau), Sus sp (Babi), Rhinocerous sondaicus (Badak), Bovidae (Sapi, Banteng) Cervus sp. (Rusa)
– Fosil Binatang Air :Crocodillus sp. (Buaya), ikan, kepiting, gigi hiu, Hippopotamus sp. (Kuda Nil), Moluska (kelas Pelecypoda dan Gastropoda), Foraminifera dan Chelonia sp. (Kura-kura)
– Batuan : Rijang, Kalsedon dan Agate,
– Fosil Tumbuhan Laut : Diatomit
– Alat-alat Batu : Serpih, Bilah, Serut, Kapak Perimbas, Bola batu, Kapak Penetak.
Saya sangat takjub melihat koleksi museum ini yang menggambarkan secara runtut perjalanan manusia purba khususnya di Jawa. Terdapat sejumlah diorama yang memperlihatkan suasana kehidupan masa lalu yang mengesankan. Sayangnya, saya sempat mendengarkan curhat dari seorang peserta blogger ASEAN dari negara tetangga yang mengeluhkan terjemahan bahasa Inggris yang menerangkan beberapa hal dalam museum ini. Pukul 15.30 rombongan kami akhirnya beranjak meninggalkan kawasan museum Sangiran menuju ke Urban Forest.
Perjalanan menuju Urban Forest berlangsung lancar. Disana, kami disambut oleh Pakde Blontankpoer, sesepuh Komunitas Blogger Bengawan Solo didampingi oleh Pejabat Pemerintah Kota Solo dan PT Telkom Indonesia, Solo. Disana, kami menghadiri prosesi penanaman pohon di kawasan yang terletak di bantaran sungai Bengawan Solo. PT Telkom menyumbangkan 1000 pohon untuk ditanam dan pada hari itu,dilakukan penanaman secara simbolis oleh peserta ASEAN Blogger Festival.
“Kawasan yang kita datangi sekarang dulunya adalah pemukiman penduduk. Saat sungai Bengawan Solo meluap, kawasan ini dilanda banjir yang sangat parah. Pemerintah kota Solo melakukan pendekatan persuasif untuk memindahkan warga ke lokasi yang lebih layak dan tempat ini dijadikan sebagai taman dan hutan kota yang kelak bisa menjadi potensi wisata andalan kota Solo. Saat ini memang belum ada “hutan”-nya tetapi datanglah 5 tahun mendatang, maka kawasan ini akan rindang dan sejuk oleh pepohonan ,”kata mas Blontank.
Setelah itu kami lalu melakukan prosesi penanaman pohon. Saya mengundang perwakilan dari blogger-blogger negara ASEAN untuk menanam pohon pada tempat yang sudah disediakan. “Saya senang sekali berada ditempat ini, karena baru tahu wujudnya Bengawan Solo yang selama ini saya dengar dari lagunya saja dan sekarang saya juga ikut menanam pohon di pinggir Bengawan Solo! So excited! ,”tukas Jessica Tan dari Malaysia dengan wajah sumringah. Ada berbagai jenis pohon ditanam pada kesempatan ini, mulai dari pohon rambutan, lengkeng, belimbing hingga durian.
Menjelang Maghrib kami kembali ke hotel. Malam itu teman-teman melewatkan waktu malam terakhir ABFI di kota Solo dengan menikmati kuliner khas disana serta berjalan-jalan berkeliling kota menggunakan bis tingkat Werkudara. Saya bersama rekan-rekan panitia mengundang peserta asing yang berjumlah 20 orang untuk makan malam bersama di Rumah Makan Goela Kelapa. Kuliner khas Solo seperti Tengkleng dan Nasi Liwet terhidang sepanjang acara Dinner tersebut. Saya, atas nama panitia dan ASEAN Blogger chapter Indonesia juga mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada delegasi ASEAN Blogger 9 negara ini yang bersedia hadir dalam event ASEAN Blogger Festival di Solo serta memohon maaf atas segala kekurangan. Sebaliknya perwakilan dari blogger ASEAN, salah satunya Kounila dari Kamboja juga mengucapkan terimakasih atas perhelatan akbar ini dan berjanji untuk terus melakukan interaksi konstruktif lintas negara melalui jalinan Komunitas Blogger ASEAN dalam menyongsong hadirnya Komunitas ASEAN 2015. Acara makan malam berakhir pukul 21.30 malam dan dilanjutkan dengan foto bersama.
(bersambung)
wah…lebih lengkap nih artikel x Om — spirit asean tetap dibangun dalam kontenks sosial dan budaya berbangsa di Asia Tenggara – salam blogger!
jika blogger indonesia juga bersatu mempromosikan pariwisata indonesia? hasilnya pasti dasyat banget seperti tagar yang kemarin TTWW 😀 mau direalisasikan daeng?
Berkunjung. Lama tak berbagi kabar 🙂
Pingback: ABFI 2013 SOLO (3): Lahirnya ASEAN Blogger Solo Spirit & Semangat Cinta Lingkungan Di Urban Forest | ASEAN Blogger Festival 2013
I prefer this helpful information anyone provide on your content articles. I most certainly will take note of your site and view once more listed here frequently. I am just relatively particular We’re advised a good amount of innovative stuff right listed here! All the best for!
yeay, lengkap sekali reportasenya, saya jadi malu sewaktu ikut ABFI cuman nulis dua tulisan blog kalau nggak salah. Waktu itu rasanya masih gagap membagi waktu antara acara ABFI yg padat, menulis dan capek, nah ini dia kayaknya yg terakhir alasan soanya Bang Amril ajah bisa kok.
Pingback: SELAMAT JALAN MBAK AJENG, BLOGGER SEJATI YANG TAK PERNAH LETIH BERJUANG / Catatan Dari Hati