KISAH PERJALANAN KE PERTH (3) : KINGS PARK BOTANICAL GARDEN, TAMAN KOTA YANG MEMUKAU !
“Pagi ini kita ke Kings Park, ya..naik bis aja, gratis kok, hanya mesti jalan sedikit karena haltenya diseberang jalan sana,” kata Doel memberikan arahan. Kami mengangguk setuju. Sungguh beruntung, Doel bisa menemani kami jalan-jalan menjelang saat keberangkatan kami kembali ke tanah air. Saat berjalan ke arah halte kami melintasi Konsulat Jenderal Indonesia di Perth yang ternyata letaknya hanya kurang lebih 100 meter dari hotel kami menginap. Setelah berfoto bersama di depan gerbang Konjen Indonesia, kami kemudian melanjutkan perjalanan ke halte terdekat
Setelah menunggu sekitar 15 menit, kami akhirnya naik bis nomor 37 menuju King Park Botanical Garden. Alhamdulillah, kami tak perlu bayar apapun alias gratis. Perjalanan ditempuh dalam waktu 10 menit dari halte tempat kami menunggu tadi, mendaki perbukitan dengan boulevard pepohonan yang teduh di kanan kiri kami. Tiba di Kings Park Botanical Garden, kami langsung terpesona oleh pemandangan indah taman yang memukau dan konon merupakan salah satu taman kota terluas didunia (mencapai 400 hektar!).
Bukit dengan rerumputan yang hijau, pepohonan rindang serta bunga yang indah menjadi pemandangan menakjubkan di Kings Park Botanical Garden. Di taman ini konon ada pohon yang berusia lebih dari 750 tahun. Sebelum menyusuri lebih jauh kawasan ini, kami membeli kopi dulu disebuah kedai kemudian melanjutkan langkah menuju tepian bukit dimana kita bisa melihat situasi kota Perth dari ketinggian.
Kami kemudian mengambil gambar di tepian bukit tersebut. Semilir angin berdesir lembut membawa udara sejuk saat siang menjelang. Meski sinar matahari begitu menyengat namun tidak mengurangi semangat kami untuk mengeksplorasi lebih dalam ke taman ini, memanfaatkan waktu yang begitu singkat.
Sambil menghirup kopi Cappuccino, saya menatap ke arah kota Perth dengan sejumlah gedung pencakar langit berpadu kontras dengan sungai Swan yang cantik. Dari kejauhan saya melihat kapal Ferry sedang menyeberang dari sisi selatan dan terlihat kesibukan lalu lalang kendaraan yang nampak kecil dari ketinggian. Sungguh sebuah sajian pemandangan yang memukau dan spektakuler serta sangat “memanjakan mata” !. Kami kemudian memasuki sebuah gedung yang didedikasikan untuk para pejuang perang dunia asal Australia. Nama-nama para pahlawan tersebut terpasang rapi didinding Gedung monumen itu sebagai tanda bahwa jasa mereka tetaplah dikenang sepanjang masa.
Sebuah tugu besar di bagian depan menjadi landmark atas monumen tersebut yang dihiasi oleh taman bunga lavender cantik disekelilingnya. Tak jauh dari lokasi monumen terdapat toko yang menjual beragam souvenir bernuansa Kings Park Botanical Garden. Saya kembali memandang hamparan taman indah ini. Penataan pepohonan, gedung, rumput serta kembang terlihat begitu indah dan harmonis. Rasanya betah untuk berlama-lama disini untuk menikmati suasana yang membuat hati begitu nyaman dan teduh. Sekitar pukul 11.00 siang, kami meninggalkan Kings Park Botanical Garden. Kami kembali menggunakan angkutan bis nomor 37 menuju ke pusat kota.
Kami turun di kawasan perbelanjaan Barrack Street, untuk membeli tambahan oleh-oleh. Tanpa terasa, waktu beranjak siang. Doel mengajak kami untuk makan siang di Rumah Makan Indonesia yang bernama “Indonesia Indah”. Uniknya, kami mesti menuruni tangga dulu untuk memasuki restoran ini. Harganya lumayan murah meriah. Kami menuju sebuah counter dimana tersedia beragam makanan yang bisa dipilih sesuai selera.
“Asyiiik! Ada sayur daun singkong kegemaran saya nih!”, pekik Ichwan gembira saat melihat sajian menu yang dipajang di etalase kaca. Saya memilih untuk makan rendang, teri medan, cap cai dan telur dadar. Rasanya lezat dan mengenyangkan. Dengan ramah, sang pelayan menanyakan kepada kami bagaimana rasa hidangan mereka dalam bahasa Indonesia bahkan menawarkan untuk mengambil foto kami semua dari kamera saya. Pukul 13.30, kami kembali ke hotel dengan menggunakan bis no.70 (lagi-lagi gratis!) untuk mengambil barang lalu selanjutnya berangkat ke bandara. Kami semua mengucapkan terimakasih atas bantuan Doel yang sudah menjadi “pemandu” wisata kami pagi hingga siang. “Semoga lancar dan sukses ya kuliahnya, salam buat keluarga,” kata saya menjabat tangan Doel yang juga akan kembali ke Makassar tanggal 3 September 2013.
Sungguh ini sebuah pengalaman yang berkesan dan menyenangkan di Perth. Semoga bisa mendapatkan kesempatan lagi kesana diwaktu mendatang. Aamiin..
(SELESAI)
hanya bisa mengusap iler karena iri dengan ‘petualangan’nya. Hiks … kapan saya bisa ke sana ya? 🙁
betah ya…..suasananya oke….,
Pingback: MENIKMATI KEHIJAUAN NEGERI, MELERAI LETIH DAN PERIH / Catatan Dari Hati