
Keterangan Foto : Reog Ponorogo sedang beraksi, hasil karya Domi Yanto, Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia
Siang menjelang. Namun terik mentari yang menyengat hari itu, Minggu (29/9) tak mengurangi antusiasme ratusan warga yang hadir dan baru saja mengikuti Sepeda Gembira warga RW 07 Perumahan Cikarang Baru untuk menyaksikan pagelaran seni Reog Ponorogo yang diadakan tepat didepan panggung. Saya dan kedua buah hati, Rizky dan Alya ikut larut dalam euforia warga melihat atraksi spektakuler kesenian tradisional khas Ponorogo, Jawa Timur tersebut. Nuansa mistis mulai terasa ketika salah seorang penari lelaki bertelanjang dada menjalani ritual kebatinan oleh sosok lelaki yang memakai blangkon dan berbaju hitam.
Disampingnya berdiri barongan (dadak merak) yakni peralatan tari berupa topeng kepala harimau yang terbuat dari paduan rangka bambu, kayu dan rotan yang dihias apik berwarna-warni dengan untaian bulu merak dan manik-manik. Saya membayangkan orang yang memakai barongan tersebut setidaknya memiliki leher yang kuat untuk menopang piranti tari yang berat tersebut. Seperti yang dikutip dari Wikipedia Indonesia, Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram. Konon kemampuan sang pemain ini tak hanya berkat latihan yang keras dan tekun namun juga melalui olah spiritual tersendiri.

Denting gamelan dan tabuhan gendang kemudian bergema kencang dari atas panggung, mengiringi tarian sang barong yang mengelilingi arena. Penonton bersorak-sorai gembira tatkala lelaki bertelanjang dada yang tadi melakukan ritual mistis ikut menari bahkan naik ke atas “dahi” sang barong. Irama musik gamelan kian lantang terdengar dengan ritme kian cepat. Sang penari dan barong makin bersemangat menari, berputar-putar dengan aksi teatrikal yang memukau. Sang barong mengibas-ngibaskan “kepalanya” kesana kemari dengan luwes. Sementara sang penari, dengan lincah memamerkan aksi akrobatik seperti salto di udara yang mengagumkan. Kedua anak saya, Rizky dan Alya terlihat begitu tertarik menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional ini.

Sebelum atraksi sang Barong ini, ada sajian tarian oleh bocah lelaki yang menampilkan adegan lucu dan menggelikan yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan. Ada dua anak lelaki yang tak hanya lincah menari namun juga menghibur hadirin dengan aksi kocak maupun lawakan yang mengundang gelak tawa. Mereka tak hanya berinteraksi dengan sang dalang yang memandu acara namun juga para penonton yang didominasi oleh anak-anak ini. Tidak hanya itu ada pula atraksi tari Jathilan yakni prosesi tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda. Tarian ini dengan memukau dibawakan oleh 6-8 gadis dengan dandanan yang atraktif.

Atraksi Reog Ponorogo dilingkungan perumahan kami memang sering dilaksanakan, terutama bila ada perhelatan akbar yang melibatkan massa cukup besar. Pada acara pergantian tahun misalnya, acara Reog Ponorogo ini pernah digelar dan berlangsung sangat meriah, termasuk pada momen-momen lain seperti acara pernikahan atau khitanan. Budaya tradisional seperti ini layak dilestarikan sebagai bagian dari komitmen kita untuk memelihara kekayaan luhur seni budaya asli Indonesia. Seperti “Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia” yang merupakan refleksi atas upaya-upaya menjaga, melestarikan sekaligus mempromosikan seni budaya adiluhung bangsa kita.
Related Posts
Here you Leave Today
And Enter the World of Yesterday, Tomorrow and Fantasy
Demikian tulisan yang tertera pada gerbang masuk Hongkong Disneyland. Dan ungkapan yang disampaikan pada tulisan itu menemukan pembenaran ketika ...
Posting Terkait
um'at pagi (24/2), pukul 04.30 Bandara Soekarno Hatta Rombongan Kloter (Kelompok Terbang) pertama PT Geographe Energy Indonesia (GEI) yang akan melaksanakan Employee Gathering di Bali sudah bersiap-siap check-in di counter ...
Posting Terkait
"Rela Memaafkan Adalah Jalan Terpendek Menuju Tuhan"(Gerard G.Jampolsky dalam bukunya "Forgiveness, The Greatest Healer of All")
Saya mengelus pipi dengan rasa geram luar biasa.
Bahkan oleh ayah sendiri sekalipun, saya tidak ...
Posting Terkait
Saya bersama Almarhum Ilham, duduk disebuah acara Bazaar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UNHAS, sekitar bulan Juli tahun 1992
Judul posting diatas diucapkan oleh Agus Kuncoro Adi, pemeran Azzam ...
Posting Terkait
ibawah ini adalah potongan Penerbitan Kampus "Identitas" UNHAS Makassar yang sudah mewawancarai saya pada kesempatan membawakan materi tentang blogging awal Desember tahun lalu. Wawancara ini dimuat di suratkabar kampus tertua ...
Posting Terkait
esehatan adalah harta paling berharga bagi manusia. Tidak peduli berapapun banyaknya harta yang kita miliki, tapi jika tubuh tak pernah sehat rasanya harta itu jadi tidak berguna. Sejak jaman dahulu ...
Posting Terkait
Syukur Alhamdulillah, berdasarkan informasi ini, saya menjadi satu diantara 10 orang penulis (dari 27 orang yang berpartisipasi) yang mendapatkan hadiah khusus atas lomba posting di Kompasiana dalam rangka peluncuran buku Pak ...
Posting Terkait
ari Sabtu (17/11) menjadi hari yang cukup padat kegiatan buat kami sekeluarga. Saat fajar merekah dan kesejukan pagi menyelusup hingga ke pori-pori tubuh, kami sudah bersiap dengan sepeda masing-masing menuju ...
Posting Terkait
atahari bersinar cerah, Jum'at (8/1) ketika rombongan kami dari PT Cameron Services International tiba di SDN Karangbaru 06 Cikarang. Wajah-wajah sumringah dari guru, murid dan orangtua murid menyongsong kehadiran ...
Posting Terkait
ertempat di Warung Tekko, Jl.Raya Kalimalang Bekasi, hari ini, Minggu (17/2) , saya bersama sejumlah rekan dari Komunitas Blogger Bekasi datang menghadiri undangan dari Indosat untuk "mencicipi" dashyatnya koneksi Internet ...
Posting Terkait
Di pucuk alam, saya menyaksikan kedua anak saya, Alya dan Rizky, tertidur pulas. Putra tertua saya. Rizky, meringkuk bersama guling disampingnya. Dengkur halus terdengar dari bibirnya yang mungil. Tak jauh ...
Posting Terkait
ulisan resensi film "Spiderman-2" yang saya buat dan tayangkan di situs blog Tempo "Indonesiana" dimuat di Koran Tempo edisi Minggu,11 Mei 2014. Sungguh sebuah kehormatan besar buat saya karena pihak Indonesiana ...
Posting Terkait
ungguh sebuah kebahagiaan dan kejutan luar biasa buat saya dapat hadiah spesial berupa Jersey (kaos khusus bersepeda) dari Pak Faisal Mahbub, salah satu anggota mailing list Cikarang Baru dan anggota ...
Posting Terkait
Istriku Sayang,
Untuk kedua kalinya, setelah pada perayaan ulang tahun perkawinan kita yang kesepuluh tahun lalu, aku menulis Surat Cinta Terbuka, maka kali ini aku melakukan hal yang sama kembali. Mohon ...
Posting Terkait
"unia Menulis sesungguhnya Dunia Orang Biasa!," demikian ujar mas Junanto Herdiawan, penulis buku "Shocking Japan", "Shocking Korea" dan "Japan After Shock" ini dalam acara Talkshow "Menulis Itu Menyenangkan" yang diselenggarakan ...
Posting Terkait
Sejak Istri saya dinyatakan hamil oleh dokter--setelah penantian kami yang cukup panjang selama 3 tahun--maka sebagai suami yang berbahagia (karena perkasa) telah berhasil "membuahi" istri tercinta, saya begitu bersemangat memanjakan ...
Posting Terkait
MELANCONG KE HONGKONG (2) : MENGHALAU GALAU, MENUAI
KISAH EMPLOYEE GATHERING (1) : MENIKMATI PESONA PULAU
MAAFKANLAH, DAN HIDUP AKAN TERASA JAUH LEBIH INDAH
KEMATIAN ITU NASEHAT KEHIDUPAN
WAWANCARA DI PENERBITAN KAMPUS IDENTITAS UNHAS EDISI AKHIR
JAGA KESEHATAN DAN KUALITAS HIDUP DENGAN BIOFIR
ALHAMDULILLAH, MENANG LOMBA POSTING PELUNCURAN BUKU PAK CHAPPY
SEPEDA GEMBIRA YANG MENYENANGKAN
PERESMIAN GEDUNG KELAS BARU PROGRAM CSR PT.CAMERON SERVICES
“MENCICIPI” DASHYATNYA KONEKSI INTERNET INDOSAT SUPER WIFI
DESPERATE SEEKING CHILD – AN EPIC STORY
MENULIS DI KORAN TEMPO MELALUI INDONESIANA
DAPAT HADIAH JERSEY BARU & SEPEDAAN PUN SEMAKIN
SURAT CINTA TERBUKA BUAT ISTRIKU : 11 TAHUN
DARI TALKSHOW DI PERPUSTAKAAN BANK INDONESIA ; MENULIS
STRATEGI JITU MELAMPIASKAN NGIDAM
budaya indonesia memang banyak,namun kebudayaan indonesia ini tidak dijaga maka akan diakui oleh negara tetangga yang sempat kemaren mengakui reog ada budayanya tetangga sebelah sana.
jangan lupa mampir kesini Berita terupdate dan terpercaya iyaa.com
wah gara2 ngelihat tulisan ini jadi inspirated deh pengen ngelihat reog.. salam kenal yah daeng…
Saya sangat bangga dengan reog Ponorogo meski bukan dari Jawa Timur.