DARI BLOGGER GATHERING POTRET MAHA KARYA INDONESIA : MEMBERDAYAKAN NILAI “RASA” DALAM TRAVEL BLOGGING
Hujan deras yang mengguyur Jakarta, sore itu, Jum’at (1/11) membuat saya tiba terlambat di lokasi pelaksanaan Blogger Gathering Potret Mahakarya Indonesia yang dilaksanakan di Assembly Hall Plaza Bapindo Lt.10 Jl.Jenderal Sudirman. Kemacetan yang terjadi dan demo buruh yang sedang marak di Cikarang sedikit banyak cukup menghambat kedatangan saya. Untunglah, saya tidak sendiri 🙂 Masih ada teman-teman blogger yang menyusul setelah saya tiba. Meski acara memang jadinya sedikit telat dimulai karena menunggu hadirin, namun kegiatan yang dihelat oleh Dji Sam Soe dalam mengapresiasi lomba foto Potret Mahakarya Indonesia serta menjalin siliturrahmi bersama para blogger ini, berlangsung semarak dan penuh nuansa kekeluargaan. Saya menyaksikan wajah-wajah blogger yang saya kenal seperti Bang Riri Satria, Simbok Venus, mbak Eka Situmorang, mas Fickry, mbak Indah Juli, mbak Meity dan mbak Arien. Kami langsung bercakap-cakap akrab.
“Mari kita berfoto bersama dulu, Daeng sebagai sesama gerombolan si berat,” canda Bang Riri Satria sambil tertawa lepas yang segera mengajak saya untuk foto narsis berdua di photo wall Potret Mahakarya Indonesia. Kamipun lalu berkeliling menyaksikan pameran foto 24 finalis Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia yang digelar dalam kesempatan tersebut. Sangat memukau dan inspiratif.. Setelah berfoto & berkeliling, kami lalu “menyerbu” hidangan makan malam lezat yang disediakan panitia. Seusai mengisi perut, saya langsung mengambil tempat di depan panggung yang disediakan secara lesehan. Para blogger duduk manis diatas karpet besar yang digelar dilengkapi beberapa bantal.
Rangkaian acara baru dimulai pukul 19.30 WIB, setelah dibuka dengan penampilan grup band Intan Sukotjo (putri dari penyanyi keroncong terkenal Sundari Sukotjo) and friend yang menghibur hadirin dengan lagu-lagu menawan. Tampil pertama Marischka Prudence, Travel Blogger yang dulunya adalah seorang jurnalis televisi terkemuka. Gadis cantik ini membuka presentasinya dengan video profil dirinya yang memukau. Setelah itu, Marischka kemudian menceritakan perjalanan “karir”-nya sebagai seorang travel blogger. “Saya sangat menikmati profesi saya sebagai travel blogger ini, tidak hanya memberikan saya kebebasan berekspresi melalui blog, keleluasaan waktu serta kesempatan besar untuk mengunjungi destinasi wisata indah baik dalam maupun luar negeri,”katanya riang.
“Adalah penting untuk menampilkan akurasi informasi dan kejujuran dalam ngeblog. Tidak hanya melengkapi artikel yang kita buat, namun lebih dari itu, untuk menjaga reputasi kita sebagai blogger. Olehnya itu, sebelum mengunjungi suatu tempat akan sangat bermanfaat bila kita menggali informasi mengenai tempat tersebut secara mendalam sebagai referensi perjalanan,” ucap Marischka dengan mata berbinar.
Ia kemudian melanjutkan bahwa memberdayakan nilai “rasa” dalam ngeblog sangat penting karena tak sekedar bertutur tentang kisah perjalanan kita ke suatu tempat namun juga menyertakan opini, kesan serta informasi mengenai lokasi yang kita datangi. “Rasa” ini bisa dihadirkan secara visual melalui foto, video dan interaksi/wawancara dengan warga sekitar. Marischka lalu menampilkan kiat & “rumus”nya menulis kisah perjalanan di blog yaitu : Cari-Rasakan-Olah-Tulis-Sebar. “Saya menerapkan hal ini dan sangat bermanfaat untuk menemukan mood menulis,” ujarnya yang pada saat itu begitu aktif berinteraksi dengan audiens sambil membagikan hadiah buku bagi yang bisa menjawab pertanyaan yang diajukan.
Setelah itu tampil sejarawan muda JJ Rizal yang dengan memikat bercerita tentang latar belakang Ulos yang menjadi tradisi budaya yang melekat di masyarakat Batak serta pencak silat Minangkabau. JJ Rizal menyatakan, bahwa latar belakang sejarah dan budaya merupakan elemen penting dalam menulis travel blogging. Menurut JJ Rizal unsur ini sangat penting karena akan memberikan eksplorasi makna kian mendalam bagi tulisan yang menceritakan tempat yang dikunjungi dengan menampilkan sejarah yang melatarbelakangi keberadaan lokasi tersebut
Selanjutnya tampil Ibu Yeli dari Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia yang menjelaskan bahwa ini adalah ebuah event yang digagas oleh Dji Sam Soe, untuk mengangkat kembali kekayaan alam dan budaya Indonesia melalui sebuah foto agar dikenal kembali dikenal sampai tingkat dunia. dari sekitar 280.000 karya foto yang masuk sejak bulan Mei 2013, disaring menjadi 24 finalis, dan ditentukan tiga pemenang utama untuk kategori kebudayaan, fesyen, dan landskap. Tim juri yang melakukan seleksi adalah para fotografer kenamaan, seperti Oscar Matulloh, Kristupa Saragih, dan Barry Kusuma. Para pemenangnya masing-masing mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 99 juta. Seleksi foto dalam Potret Mahakarya Indonesia dilakukan sejak Juni 2013. Para finalis yang beruntung berkesempatan mengikuti hunting foto bersama di Makassar dan Wakatobi pada 10-13 Oktober 2013. Panitia kemudian menyertakan peran serta masyarakat melalui blogger dengan menggelar kontes blog yang berlangsung 27 September-29 November 2013 dengan hadiah mingguan gadget yang menarik. Pada periode Desember diberikan Hadiah Utama: 4 Best Blogger (Periode Desember) Berupa Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia Trip ke destinasi wisata eksklusif di Indonesia.
Di kesempatan berikutnya tampil Driana Rini Handayani (Simbok Venus – Travel Blogger/Penulis) dan Barry Kusuma (Fotografer/Blogger) yang menjadi juri dalam lomba blog Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia. Keduanya menjelaskan apa saja point-point kriteria penilaian lomba blog yang dilaksanakan. Tidak cuma dari kemampuan bertutur dalam tulisan, namun juga bagaimana blogger mampu “menghidupkan” tulisan yang disajikan dengan mengambil inspirasi salah satu foto dari 24 finalis potret Mahakarya Indonesia baik dengan foto, video ataupun kepiawaian merangkai percakapan untuk memperkuat isi cerita.
Akhirnya acara puncak berupa Live Blogging Competition digelar. Para blogger “menghunus” laptop masing-masing untuk menulis di blog dengan mengambil inspirasi salah satu dari foto Potret Mahakarya Indonesia. Waktunya hanya satu jam saja. Saya sendiri ikut berpartisipasi dengan menulis posting ini. Sayangnya saat pengumuman saya belum beruntung untuk memenangkan 3 hadiah Galaxy Note-2. Seluruh rangkaian acara Blogger Gathering Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia berakhir pukul 23.00 malam.
Catatan:
Foto-foto diambil dari koleksi foto Bang Riri Satria di Facebook. Terimakasih ya Bang!
what i love the most about blogging, salah satunya adalah kesempatan ketemu dan kenal dengan banyak banget temen seperti ini.
makasih banyak udah datang, pak Amril. malam itu saya nyampe rumah dalam keadaan capek luar biasa, ngantuk parah, tapi juga bahagia luar biasa. thank you! 🙂
Sama-sama Simbok, terimakasih atas undangannya juga. Senang bisa kumpul2 bersama teman2 blogger dalam acara #potretmahakarya ini
Wah keren reportasenya. Dan setelah mengamati, baru nyadar, kita ketemu di lift pas mau pulang. ^_^
Salam kenal Daeng ^_^
Irpan
Yang beda dari Blogger Gathering Potret Mahakarya Indonesia adalah konsep acaranya yang digelar santai tapi berbobot. Karpet besar digelar, ada bantal-bantal, materi yang dipresentasikan tentang pariwisata Indonesia dan sejarah tentang kebudayaan dari setiap daerah. Itu ide yang brilliant banget!
2 kali hadir dan dua2nya pulang dengan membawa pengetahuan baru…eh, yang Pulau Penyengat bukan hal baru sih buatku, karena udah lebih dari 3x ke sana dan masih ingin kesana lagi.
Kereng Daeng Amril .. hehehehe .. salam blogger gerombolan si berat! 😀
Ngebuat semakin cinta indonesia…… 😀
Pingback: WISATA BUDAYA MADURA (1) : NIKMATNYA BEBEK SONGKEM YANG SENSASIONAL / Catatan Dari Hati