
Deras Hujan yang datang malam ini
seperti kidung melankolis yang datang membuai perlahan
tapi juga mengusung ketakutan tak terkatakan
Kita menyaksikannya dengan tatap nanar
sembari mendekap erat ratap yang tak terungkap
Pada genangan kelam yang datang bersama gemuruh bah tak terlerai,
debu vulkanik dan goncangan gempa yang kerap dihadapi nyaris tiap hari

Kita mengalirkan gundah, air mata, dan lara, disana
membiarkannya hanyut menuju ke hilir
bersama nyaring suara politisi bertutur tentang derita, utopia dan angka-angka,
kerlip lampu kamera wartawan yang menangkap potret pilu kita
juga tulus semangat para relawan yang datang membantu

Di tengah kepul asap kompor dapur umum
dan teriak lantang anak-anak berbaju lusuh bermain di depan tenda darurat
serta sosok lelaki berdiri mematung dengan mata basah menyaksikan
sawah tergenang banjir dan lahan pertaniannya musnah tak bersisa
Kita hanya bisa menuai harap : pelangi indah di langit senantiasa muncul
seusai hujan dan selalu ada harapan untuk meraih impian
seperih apapun itu..
sekelam apapun itu..
Cikarang, 29-1-2014
Duka Cita mendalam untuk korban bencana di Indonesia
Sumber Foto:
Mailing List Cikarang Baru (dari Pak Abdul Malik) yang merekam suasana banjir yang melanda di desa Sukakarsa Cikarang, 19 Januari 2014
Related Posts
Pada tetes pertama embun pagi bulan Ramadhan tahun ini
Kita menyaksikan pantulan cinta tak bertepi dariNya
yang memancar kemilau dari kebeningan permukaan di rerumputan
menyongsong fajar yang muncul malu-malu seusai Subuh
dengan getar pesona ...
Posting Terkait
Mari duduk disini, dihadapanku dan berceritalah
tentang bunga melati yang mekar di pekarangan, politisi yang bergegas menebar pesona,
ibukota yang telah memerangkapmu dalam galau tak berkesudahan,
cuaca yang kian tak ramah, atau definisi ...
Posting Terkait
Langit dan senja, katamu, adalah paduan cerita tentang harapan dan rindu
yang terserak antara tepian cakrawala hingga batas dimana mentari meredupkan cahayanya
Kita menyaksikan detik-detik berguguran bersama alunan musim yang berlalu dengan ...
Posting Terkait
Deru angin bulan Juli
Mengantar surat terakhirmu
dengan lampiran rindu di tepiannya
juga duka di kusam lembarannya
Ada lara lekat disana
juga api asmara yang menyala sia-sia
"Seperti langit berselimut bianglala,
dimana segala warna dan rupa, berpadu ...
Posting Terkait
ita, pada suatu waktu, pernah berbincang tentang tanda-tanda
tentang deras hujan yang kerap menghisap segala mimpi indahmu pada rinainya
dan membiarkanmu menggigil memeluk nestapa yang tertinggal dengan nafas tersengal
tentang geliat rindu yang ...
Posting Terkait
eperti sebuah isyarat, kita telah menyaksikan langit biru mengirimkan pertanda itu
lewat pekik pilu camar yang terbang lalu hinggap di pelataran dermaga
sayap putihnya mengepak indah sembari mata tajamnya melirik piring berisi ...
Posting Terkait
Adakah kerlip bintang di langit
dan spektrum cahayanya yang berkilau
menerangi jernih bola matamu
adalah tanda
harapan masih terbersit disana?
Setelah luka kehilangan itu perlahan pudar jejaknya
dan kita kembali mengais-ngais remah-remah kenangan
yang tersisa
lalu menyatukannya kembali ...
Posting Terkait
Putriku sayang, apa yang sedang kau lamunkan di serambi depan menjelang senja?
sepoi angin menggoyang-goyangkan beberapa helai rambut di keningmu
dan kau tersenyum sekilas menyaksikan mentari tenggelam
menyisakan cahaya redup keemasan dibalik tembok ...
Posting Terkait
Kita, Katamu
Bagai dua ilalang liar
yang tumbuh di hamparan rumput halus
dimana embun enggan beranjak
dari selusur daunnya
walau terik mentari hangat menyengat
Kita, Katamu
Adalah bau tanah basah seusai hujan pagi
yang meruap perlahan mendekati jendela ...
Posting Terkait
Pada senja yang termangu
Kita menyaksikan mentari rebah di pelupuk cakrawala yang redup mengatup hari
Dan camar terbang dengan sayap ringkih memekik pilu di langit merah
seakan mewakili setiap kehilangan yang terurai perlahan
bersama ...
Posting Terkait
Kaca-kaca bening di Wisma Atria
seperti memantulkan wajahmu
perlahan luruh bersama cahaya senja
yang turun dengan enggan
Pada kaki Mall Isetan dan Lucky Plaza
sementara hiruk pikuk pejalan kaki yang berseliweran
pada pundak Orchard dari dua ...
Posting Terkait
Adakah Kilau Rembulan
Yang Mengapung indah di beranda matamu
adalah sebuah ruang renung untuk memahami lebih dalam
setiap desir luka, serpih tawa, isak tangis, jerit rindu dan keping kecewa
yang memantul pelan dari dinding ...
Posting Terkait
Selalu, pada setiap makna yang terungkap, ada getar rasa yang tak terkatakan
pada setiap kata yang disampaikan, ada dawai ilusi yang berdentang jauh
riuh, lalu menyisakan senyap damai, kadang perih di sanubari
Dan ...
Posting Terkait
Menelisik potongan rindu yang entah kau letakkan dimana
seperti mengais serpih-serpih kenangan yang tercecer
bersama debu jalanan, belukar ilusi, hening malam dan
nyala lampu mercury yang membias hangat, memantulkan cahaya
pada genangan air di ...
Posting Terkait
Ketika harapan tak terjelmakan dan ilusi tentangmu hanyalah bagian
dari noktah kecil yang bersinar redup di langit malam,
maka segala impian yang telah kita bangun mendadak sirna diterpa angin
sementara kerlip kunang-kunang tetap tak ...
Posting Terkait
PUISI : PADA TETES PERTAMA EMBUN PAGI
PUISI : DI PHOENAM…DI PHOENAM..KITA MENGANYAM KENANGAN
PUISI : TENTANG SENJA, DETIK YANG BERGUGURAN DAN
PUISI : SEPERTI LANGIT BERSELIMUT BIANGLALA
PUISI : MENGENANGMU, PADA KELAM LANGIT DESEMBER
VISUALISASI VIDEO PUISI “SEBUAH CINTA YANG MENJAUH”
PUISI : PEKIK RINDU CAMAR PUTIH DI DERMAGA
PUISI : MENGHAYATI BENING NUANSAMU
PUISI : PADA SEPOI ANGIN DI BERANDA (Selamat
PUISI : PADA SENJA YANG TERMANGU
PUISI : TERMANGU DI PUNDAK ORCHARD
PUISI : REMBULAN MENGAPUNG DI BERANDA MATAMU
PUISI : CAHAYA DI TUNGKU HATI
terima kasih ya mas atas informasinya