APLIKASI ANAK CERDAS & GELIAT RIUH GENERASI PLATINUM
Enam tahun silam, saya pernah menulis mengenai fenomena generasi platinum. Sebuah generasi yang oleh, Alzena Masykouri psikolog asal Universitas Paramadina memiliki kemampuan tinggi dalam mengakses dan mengakomodir informasi sehingga mereka memiliki kesempatan lebih banyak dan terbuka untuk mengembangkan dirinya.
“Generasi platinum yang lahir tahun 2000 ke atas atau abad- 21 merupakan hasil `produksi` orangtua yang lahir di tahun 1970-an, yaitu generasi yang sudah memiliki keinginan untuk mengoptimalkan potensinya,” kata Alzena lagi.
Hasil penelitian lembaga riset pasar ritel dan konsumen global, NPD Group, yang berkedudukan di New York, AS, pada pertengahan 2007 –seperti dikutip situs Wireless World Forum (http://kr.w2forum.com) — menyebutkan bahwa usia rata-rata anak-anak mulai menggunakan peralatan elektronik telah menurun dari 8,1 tahun pada 2005 menjadi 6,7 tahun pada tahun 2007.
Jika dirata-rata, usia anak-anak mulai menggunakan peralatan elektronik adalah tujuh tahun dan hal itu membuktikan bahwa anak-anak yang lahir di abad ke-21 lebih mudah dan lebih cepat dalam mengadaptasi arus teknologi informasi yang berkembang cepat. “Inilah salah satu ciri-ciri khas anak-anak yang lahir pada Generasi Platinum,” kata Alzena Masykouri menanggapi hal tersebut.
Senada dengan uraian Alzena, dari situs ini disebutkan:
Generasi platinum, atau anak- anak kelahiran akhir 1990 hingga awal tahun 2000, punya karakter unik yang lebih eksploratif selaras arah perkembangan teknologi. “Gaya mereka mewakili bagian langkah global berbasis jejaring sosial dan pertumbuhan teknologi baru,” ujar Sosiolog FISIP Universitas Indonesia Kahardityo Suprapto yang menekuni soal komunitas informasi.
Sebagai orangtua dari dua anak generasi Platinum, Rizky (lahir 25 November 2002) dan Alya (lahir 10 November 2004) sempat terbersit kekhawatiran dihati membaca fenomena ini. Teknologi digital berkembang begitu pesat . Arus informasi mengalir nyaris tak terbendung, menyapa jauh hingga ke ruang-ruang pribadi kita, termasuk anak-anak. Kekhawatiran pada kemudahan anak-anak untuk mengakses konten-konten porno, atau bernuansa kekerasan lewat piranti gadget membuat saya dan istri sedikit agak protektif. Saya berusaha untuk membatasi penggunaan gadget pada Rizky dan Alya, kalaupun harus mengizinkan, saya akan mengawasinya secara ketat. Termasuk untuk mengunduh game yang sesuai dengan usia mereka.
Berdasarkan rekomendasi dari halaman website Acer Indonesia, saya tiba-tiba tertarik pada aplikasi”Anak Cerdas” yang bisa diunduh lewat Google Play di piranti Android. Alhasil, dengan antusias saya segera mempelajari aplikasi ini. Pertama-tama tentu saja saya harus melihat spesifikasi teknis aplikasi ini dijalankan, apakah sesuai dengan jenis gadget yang saya miliki. Ternyata aplikasi ini bisa diunduh di seluruh tablet dan smartphone dengan sistem operasi minimal Android 4.0 Ice Cream Sandwich (ICS), berukuran 4,7 inchi atau lebih, RAM 512MB, dan kapasitas penyimpanan minimal 1 GB. Lumayan cocok nih dengan gadget yang saya miliki sekarang 🙂
Proses pengunduhan ternyata berlangsung cepat. Saya lalu melakukan eksplorasi lebih jauh pada aplikasi ini dan langsung jatuh cinta!. Aplikasi Anak Cerdas ini memiliki navigasi yang mudah serta fitur-fitur yang memungkinkan anak-anak bisa bermain dan belajar secara menyenangkan. Saya lalu membuatkan profil Rizky dan Alya dengan memasukkan foto mereka masing-masing, kemudian mengajak keduanya untuk mencoba aplikasi ‘Anak Cerdas’ secara bergantian.
Terdapat dua fitur utama dalam aplikasi ini yaitu “Latihan Yuk” dan “Mari Bermain”. Kita dapat melakukan aktivasi pada “Zona Anak” dimana si kecil hanya dapat melakukan akses pada kedua menu utama diatas. Caranya sangat mudah, cukup masuk ke mode “Pengaturan” lalu ke “Akses & Proteksi” kemudian “Aktifkan Zona Anak”. Tidak hanya itu, sebagai orang tua kita juga dapat melakukan pengendalian setiap aplikasi yang diunduh sang anak melalui aplikasi Anak Cerdas dengan sistem proteksi “Izin Unduh”.
Pengaturan aplikasi pun dimungkinkan dengan bisa memilih mana aplikasi yang akan ditampilkan pada layar dan mana yang tidak dengan mode”Atur Aplikasi”. Tidak hanya itu, aplikasi Anak Cerdas juga menghadirkan fitur “Laporan Penggunaan” dimana kita bisa melakukan pemantauan aktivitas keseharian anak bersama gadget yang dimiliki termasuk terdapat opsi untuk menerima laporan bulanan via email atau akses secara khusus lewat piranti gadgetnya. Fitur yang dimiliki ini membuat saya, sebagai orangtua, menjadi lebih tenang memberikan keleluasaan kedua buah hati saya menjalankan aplikasi “Anak Cerdas”.
Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, Rizky segera menjelajahi aplikasi ini. Sang adik, Alya, berada disampingnya ikut mengamati. Dengan sistem navigasi yang mudah dan praktis, Rizky tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari fitur ini. Pada fitur “Latihan Yuk”, Rizky yang masih duduk dibangku kelas-5 SDIT An Nur Cikarang, menjajal kemampuannya dalam memahami dan menyelesaikan soal yang seluruh kontennya mengacu pada Kurikulum di Sekolah Nasional.
Pada aplikasi ini Rizky bisa memilih mata pelajaran dari Kelas 5 yaitu: “Matematika”, “Sains”, “Bahasa Inggris” dan “Bahasa Indonesia”. Rizky memilih mata pelajaran kesukaannya yaitu “Sains” dan berhasil meraih nilai cukup baik. Demikian pula halnya dengan sang adik, Alya, yang mencoba berlatih dengan soal-soal “Bahasa Indonesia” untuk kelas 3 dan mampu menyelesaikannya dengan hasil memuaskan. Saya bisa melakukan pemantauan berkala atas perkembangan kedua anak saya mengerjakan soal-soal latihan ini.
Pada fitur “Mari Bermain” kita bisa menemukan puluhan aplikasi yang direkomendasikan untuk diunduh mulai dari permainan, konten edukatif, maupun e-book. Alya sangat tertarik membaca e-book “Bawang Putih & Bawang Merah” yang diunduh lewat fitur ini. Sebaliknya, Rizky begitu antusias menjajal game “Fireman”. Di aplikasi ini pula tersedia fitur “Dunia Tekno” yang menyajikan konten artikel mengenai dunia teknologi kepada anak dengan bahasa yang mudah dimengerti. Keduanya begitu menikmati menjelajahi Aplikasi Anak Cerdas, hingga saya terpaksa merelakan untuk sementara gadget Android digunakan oleh mereka 🙂
Keunggulan Aplikasi Anak Cerdas nampak terlihat. Berbeda dengan aplikasi Android kebanyakan yang senantiasa menawarkan hanya satu fungsi, seperti permainan atau e-book saja, tetapi aplikasi ini menyajikan nuansa berbeda karena memberikan ruang eksplorasi yang lebih luas, dengan menawarkan beragam konten dan fitur layaknya sebuah portal online. Konten di “Mari Bermain” ini pun selalu diperbaharui sesuai perkembangan dengan memasukkan konten-konten paling anyar.
Bagi saya, kehadiran Aplikasi Anak Cerdas bagaikan Oase yang menyegarkan atas “kering”-nya konten-konten edukatif digital untuk anak-anak saat ini. Mereka, generasi platinum, sangat memerlukan aplikasi seperti ini tak hanya mengiringi tumbuh kembang mereka memahami dunia teknologi yang selalu berkembang dan berubah namun juga kedepan akan mampu mengoptimalkan segala potensi mereka dengan kemampuan beradaptasi pada perkembangan zaman secara aman dan juga menyenangkan.
Terimakasih aplikasi “Anak Cerdas” !
Catatan:
Postingan blog ini diikutsertakan dalam lomba blog aplikasi Anak Cerdas kerja sama Kumpulan Emak Blogger dan Acer Indonesia