PSF & IKHTIAR MEMBANGUN ANAK BANGSA BERKEUNGGULAN
Namanya Raven. Lengkapnya Raven Dwipa Bangsa. Konon namanya merupakan inspirasi dari sang ayah yang begitu mengagumi tokoh film “Raven” di televisi pada era 80-an yang begitu digjaya membasmi penjahat. Anak muda yang energik ini duduk tepat didepan saya saat mengikuti makan siang bersama Putra Sampoerna Foundation di Restoran Harum Manis Jl.KH.Mas Mansyur, Jakarta Pusat, Rabu (4/6) pekan silam. Dalam perbincangan yang mengasyikkan bersama saya dan rekan-rekan blogger yang hadir dalam kesempatan tersebut, Raven yang merupakan lulusan Akademi Siswa Bangsa ini menyatakan akan melanjutkan pendidikan di Lone Star College karena adanya program 2+2 yang memungkinkan untuk mendapatkan double degree. Siswa yang mengikuti program tersebut, lanjut anak kedua dari 3 bersaudara ini, akan belajar di Lone Star College selama 2 tahun selanjutnya siswa tersebut bisa mentransfer nilainya ke universitas yang dia inginkan di Amerika untuk melanjutkan pendidikan selama 2 tahun dan mendapatkan bachelor degree setelah tamat.
Raven yang meraih magna cumlaude karena memiliki IPK tinggi serta mendapatkan kehormatan bergabung di honor society bernama Phi Theta Kappa di kampusnya ini, memilih untuk melanjutkan studi pada jurusan Chemical Engineering di University of Utah, USA. “Saya berharap sekembalinya ke Indonesia, bisa berkontribusi untuk membuka lapangan pekerjaan di bidang teknologi di Indonesia agar dapat memacu perkembangan teknologi sekaligus meningkatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat Indonesia,”kata Raven antusias.
Di kesempatan tersebut kami mendengarkan pula uraian dari Ibu Neny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation yang mengungkapkan mengenai “Sampoerna School System”. Dalam penjelasannya Ibu Nenny menyatakan Putera Sampoerna Foundation merupakan sebuah institusi bisnis sosial yang memiliki visi dan misi untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda Indonesia, para calon pemimpin bangsa, untuk meningkatkan kualitas kehidupannya melalui akses pendidikan yang berkualitas. Dengan pilihan di tangan mereka sendiri, kesempatan yang ditawarkan adalah berupa dana bantuan pendidikan kepada siswa berprestasi yang berasal dari keluarga prasejahtera.
Pengaplikasian konsep dana bantuan pendidikan yang dilakukan oleh PSF tentunya merujuk pada fakta pendidikan di Indonesia yang ternyata terdapat sebanyak 1,8 juta anak harus putus sekolah. Selain itu, dari keseluruhan siswa yang belajar di sekolah, hanya terdapat sebanyak 18% pelajar yang mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Fakta lain menyatakan bahwasanya terdapat lebih dari 50% dari total keseluruhan jumlah guru yang memiliki kualifikasi di bawah standarisasi yang ditetapkan. Sementara data yang dirilis oleh Boston Consulting Group (BCG) menyebutkan bahwa Indonesia akan masuk dalam jajaran 15 besar sebagai negara dengan perekonomian yang besar pada dekade berikutnya, bahkan diprediksi terbesar ke tujuh di dunia pada tahun 2020. Akan tetapi, sumber daya manusia yang berkualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang semakin tinggi tidak berbanding lurus. Dengan demikian tingkat pekerja asing yang masuk ke Indonesia akan meningkat. Namun, sebenarnya bukankah kita akan menjadi lebih bangga jika negeri ini dipimpin oleh para pemimpin dari negerinya sendiri? Tentunya semua itu berawal dari pendidikan dan akses menuju pendidikan lebih baik guna mencetak sumber daya manusia yang unggul di masa depan.
“Sampoerna School System” adalah sebuah jaringan unik yang memberikan pelayanan pendidikan dan pengalaman belajar semasa hidup seorang siswa dan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan siswa. Sampoerna School System yang digagas oleh PSF (Putra Sampoerna Foundation) memberikan dukungan sepanjang perjalanan pendidikan siswa mulai dari Sekolah Menengah Atas, tingkat Universitas hingga masa karir. Sampoerna School System menerapkan program pendidikan yang inovatif dan mengacu pada pendidikan bertaraf Internasional melalui : Akademi Siswa Bangsa International (ASBI), Universitas Siswa Bangsa International (USBI) dan Koperasi Siswa Bangsa (KSB).
Setelah lulus dari Akademi Siswa Bangsa Internasional, Putera Sampoerna Foundation memastikan bahwa siswa/i ini memperoleh pendidikan tingkat tinggi yang berkualitas. Oleh sebab itu, melalui Koperasi Siswa Bangsa, Putera Sampoerna Foundation menyediakan dana bantuan pendidikan berbentuk pinjaman tanpa agunan untuk membantu siswa melanjutkan pendidikan tingkat tinggi di universitas. Guna tetap memperoleh pendidikan yang berkualitas dan berstandar internasional serta melanjutkan nilai-nilai yang ditanamkan dalam Sampoerna School System, para siswa diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tingkat tinggi di Universitas Siswa Bangsa Internasional, dan kesempatan ini sama sekali bukan paksaan.
Ibu Neny kemudian menuturkan,” setiap unit pendidikan Sampoerna School System memandu siswa selama dan setelah perjalanan pendidikannya serta menanamkan nilai-nilai siswa bangsa (Sampoerna DNA) yaitu kepemimpinan, kewirausahaan, dan tanggung jawab sosial. Para siswa yang menempuh perjalanan pendidikan melalui Sampoerna School System diharapkan dapat mengambil bagian dalam mengembangkan perekonomian Indonesia, pengembangan teknologi masa depan, merancang produk untuk kehidupan yang lebih baik serta memberikan contoh pada generasi pemimpin selanjutnya”.
Para penerima dana bantuan pendidikan, secara langsung menjadi anggota dari Koperasi Siswa Bangsa (KSB), sebuah koperasi yang dibentuk untuk para anggota yang terdiri dari siswa dan alumni dari Sampoerna School System. Koperasi yang dikelola secara profesional ini bertujuan menyediakan sistem dukungan lengkap yang berkelanjutan bagi para anggota untuk mendapatkan akses ke pendidikan berkualitas dan kesempatan memperoleh karir baik.KSB memandu dan memastikan perkembangan para siswa dan alumni agar dapat mencapai tujuan utama mereka selama perjalanan pendidikannya dan selama periode karirnya.
Pengembalian dana bantuan pendidikan dilakukan setelah siswa menyelesaikan pendidikan dan sudah beradaptasi dengan dunia kerja. Dengan kata lain, selama masa pendidikan, siswa tidak perlu khawatir mengenai biaya pendidikan dan pemberian kontribusi tersebut.
“Pengembalian dana bantuan pendidikan ini dilakukan melalui Koperasi Siswa Bangsa (KSB), sehingga menjadi dana yang bergulir yang nantinya akan digunakan sebagai bantuan biaya pendidikan untuk generasi berikutnya yang juga ingin mengenyam pendidikan yang berkualitas. Proses pengembalian dana tersebut dapat diangsur sesuai dengan kesepakatan dengan KSB melalui musyawarah terlebih dahulu dengan itikad baik dan berdasarkan asas kekeluargaan. KSB menyediakan fasilitas biaya bantuan pendidikan (student assistance) berupa bantuan biaya pendidikan pertama di Indonesia untuk siswa yang memiliki nilai akademik tinggi dan potensi menjadi pemimpin guna melanjutkan studi di Pendidikan Tinggi. Di KSB fasilitas yang diberikan termasuk Alumni Services, Job Placement, dan Networking untuk setiap anggota. KSB memfasilitasi setiap anggota untuk memaksimalkan potensi mereka”, ujar Ibu Neny bersemangat.
Untuk menciptakan sebuah sistem yang berkelanjutkan, PSF tidak mungkin selalu bergantung pada sumbangan dan donasi amal. Oleh sebab itu, konsep dana bantuan pendidikan tersebut perlu diaplikasikan. Kesempatan yang diberikan oleh PSF merupakan sebuah kesempatan sekali seumur hidup untuk meningkatkan kualitas hidup para generasi muda Indonesia.Kesempatan yang diberikan oleh PSF ini merupakan sebuah kesempatan yang unik dan berbeda dari institusi lainnya di Indonesia.Putera Sampoerna Foundation hanya dapat memberikan sebuah kesempatan kepada generasi muda Indonesia, namun pilihan akhir berada di tangan mereka.
Hal yang diungkapkan ibu Neny senada dengan penjelasan beliau di Kompas Online. Esensinya adalah prinsip keberlanjutan. Mekanisme seperti ini, menurutnya, sudah banyak digunakan di negara lain, seperti AS. Di Indonesia, diakui Ibu Neny, masih baru. Beliau mengatakan, perjanjian ini, sudah disampaikan kepada orangtua anak didik mereka sejak awal tahap penerimaan dan melalui mekanisme penentuan. Tidak ada unsur paksaan. Bagi yang bersedia dengan mekanisme itu, mesti melakukan perjanjian.”giving back” yang diberikan melalui mekanisme ini dibayar melalui koperasi, dimana mereka juga adalah anggotanya dan demi kelanjutan generasi sesudah mereka,”ujarnya.
Seusai penjelasan ibu Neny, tampil Raven bersama kawan-kawannya mengungkapkan pengalaman mereka bersekolah di luar negeri dan penerapan Sampoerna School System. Diantara mereka ada Timmy, yang bernama lengkap Christian Timothy Wijaya yang datang dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang Salesman dan ibunya seorang guru privat untuk siswa SD. Selama mengenyam pendidikan di Sampoerna Academy, Timmy tak hanya unggul didalam kelas saja. Penggemar Olahraga ini sempat mewakili Indonesia menjadi relawan UK Sport Trust 2010, sebuah lembaga amal yang bermitra dengan British Council Indonesia untuk memberdayakan pemuda melalui olahraga. Pada 2011, Timmy menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam Pacific Rim International Camp, yaitu acara pelajar International tahunan yang mempersatukan pelajar dari 12 negara dikawasan lingkar pasifik. Bekal yang didapatkan Timmy di Akademi Siswa Bangsa mengantarnya untuk memperdalam ilmu keuangan di Texas Tech University, USA.
Selain itu ada Ratna Setyaning Widayanti, ibunya adalah guru SMP dan ayahnya adalah seorang pegawai listrik. Seusai menamatkan pendidikan di Akademi Siswa Bangsa, Ratna berhasil mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan di bidang Matematika pada University of Kentucky. Rekan Ratna, Deri Siti Kusniawati juga berhasil menggapai impian untuk melanjutkan studi ke Texas Tech University bidang Industrial Engineering setelah menamatkan kuliah di Lone Star College. Ayah Deri bekerja di perusahaan tekstil dan ibunya di perusahaan garment. Di bulan Maret dan April 2014 lalu, Deri menjadi salah satu dari empat perwakilan kampus untuk menghadiri konvensi regional dan tahunan Phi Theta Kappa Honor Society di Houston, Texas dan Orlando, Florida. Disana ia mengikuti berbagai macam seminar dan penganugerahan prestasi kampus.
Di sesi tanya jawab, saya sempat melontarkan usul agar kiranya para siswa dan alumni yang sudah merasakan “Sampoerna School System” dapat menuliskan sendiri pengalaman-pengalaman menarik mereka lewat blog, tentunya tidak saja sekedar rekam jejak aktifitas mereka selama menuntut ilmu dan beraktivitas tetapi juga untuk menepis asumsi-asumsi negatif yang beredar gencar mengenai penerapan Sampoerna School System di masyarakat belakangan ini.
Saya merasa beruntung ikut hadir dalam kesempatan ini dan berbincang langsung bersama remaja-remaja Indonesia yang memiliki prestasi gemilang melalui Sampoerna School System. Bagaimanapun ikhtiar mereka untuk menggapai cita-cita layak diapresiasi dan PSF menyiapkan akses pendidikan yang berkualitas guna memastikan mereka berada di jalur yang tepat untuk membawa Bangsa ini menjadi lebih baik dimasa depan.
terima kasih banyak mas amril !
Pingback: MY BLOGGING KALEIDOSKOP 2014 / Catatan Dari Hati