: untuk almarhum Maksum.A.Kararok
Kita telah mengurai malam, mempelajari makna yang ada di baliknya dengan hati riang
Kita juga telah menelaah setiap siang bersama teriknya yang membakar tubuh bersama sungging senyuman
Kita telah membingkai hari dalam nyala semangat yang kita anyam satu-satu dari serpih luka
Wahai lelaki tegar dari Batusitanduk,
Yang menafikan setiap ratap dan keluh dalam setiap langkahmu
Bahkan ketika perih menderamu saat kelam tiba pada Jum’at usai riuh perayaan Imlek
Kepergianmu menyisakan banyak jejak kenangan, tak hanya tentangmu, juga tentang kita
Hidup, katamu, harus lebih dari sekedarnya
dan setiap derap kaki yang mengiringi desah nafas mesti memiliki arti bagi semesta
Wahai Lelaki Tegar dari Batusitanduk,
Di hari mulia saat kamu berpulang
Seakan langit menorehkan pesanmu : “Kapalku akan menemukan pelabuhan terakhirnya untuk membuang sauh, cepat atau lambat.
Tapi nyali itu tak akan pernah redup, di hatiku, di hati kita
sebab perjuangan itu tak berakhir hingga disini, karena janji mesti ditunaikan,
tugas harus dituntaskan, dan asa mesti selalu berpendar terang, sepanjang musim”
Wahai Lelaki Tegar dari Batusitanduk
Di pusaramu yang masih basah dan bertabur bunga
Doa-doa deras mengalir dari kami mengiringi perjalananmu menemui sang Pencipta
bersama kerinduan padamu yang tak bertepi
sembari tetap menjaga setiap harapanmu, juga impianmu
Sampai Nanti
Sampai Mati…
Cikarang, 17 Februari 2018
Related Posts
Putriku sayang, apa yang sedang kau lamunkan di serambi depan menjelang senja?
sepoi angin menggoyang-goyangkan beberapa helai rambut di keningmu
dan kau tersenyum sekilas menyaksikan mentari tenggelam
menyisakan cahaya redup keemasan dibalik tembok ...
Posting Terkait
Kerapkali, kamu menganggap setiap noktah cahaya bintang di langit
yang berpendar cemerlang, adalah bagian dari serpih kebahagiaan yang menguap ke langit
"Setidaknya, aku bisa menyaksikan rasa yang hilang itu disana, menikmatinya dan ...
Posting Terkait
Sajak Sebatang Lisong
oleh WS Rendra
menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya
mendengar 130 juta rakyat
dan di langit
dua tiga cukung mengangkang
berak di atas kepala mereka
matahari terbit
fajar tiba
dan aku melihat delapan juta kanak - kanak
tanpa ...
Posting Terkait
Waktu yang telah kau untai dengan tekun
bersama jejak-jejak ceria dan lukaberbaris di sepanjang selasar kenangan
adalah tapak-tapak kiprahmu
yang telah kau torehkan
pada tahun-tahun dimana
kelam kecewa dan bening harapan
menghiasi sekujur jembatan sejarah hidupmu
bersama ratap ...
Posting Terkait
Selalu, aku rasa,
kita akan bercakap dalam senyap
Dengan bahasa langit yang hanya kita yang tahu
serta menyemai setiap harap yang kerap datang mengendap
lalu meresapinya ke hati dengan getir
Selalu, aku rasa,
kamu tersenyum disana, ...
Posting Terkait
Kerapkali kita menyempatkan diri duduk diberanda
bercakap tentang hal-hal tak penting dan upaya-upaya menanggulangi kegetiran
seraya menatap gelap yang luruh perlahan dipelupuk mata
dan kunang-kunang melintas anggun membawa kerlip harapan
sementara rindu memantul-mantul gemas ...
Posting Terkait
Purnama yang mengapung di rangka langit malam ini
seperti bercerita
tentang sebuah kehilangan yang pedih
dan jejak-jejak luka yang tertinggal
pada sepanjang bias cahaya lembutnya
Purnama yang menggigil di kelam malam
adalah pilu kegetiran yang kau ...
Posting Terkait
ita telah menganyam janji disana, pada sepotong sudut temaram
bersama bintang yang menggigil dan kilau lampu di pasar malam Ngarsopuro
"Kenangan itu mesti dikekalkan disini, bersamamu, agar senja yang mengapung indah dimatamu
tak ...
Posting Terkait
Istriku sayang,
Kita telah mengayuh biduk ini, melewati hujan badai
dan terjangan ganas ombak samudera
dengan tegar selama seperempat abad lamanya
Kita paham, bahwa kehidupan yang kita lalui tak selalu berjalan mulus
Harapan sederhana yang ...
Posting Terkait
Mari duduk disini, dihadapanku dan berceritalah
tentang bunga melati yang mekar di pekarangan, politisi yang bergegas menebar pesona,
ibukota yang telah memerangkapmu dalam galau tak berkesudahan,
cuaca yang kian tak ramah, atau definisi ...
Posting Terkait
Selalu, pada setiap makna yang terungkap, ada getar rasa yang tak terkatakan
pada setiap kata yang disampaikan, ada dawai ilusi yang berdentang jauh
riuh, lalu menyisakan senyap damai, kadang perih di sanubari
Dan ...
Posting Terkait
Sepasang debu yang terbang liar itu adalah kita
bersama segenap impian yang telah kita rangkai dalam ringkih hati
juga cinta yang kita pahatkan diam-diam pada tepian angan-angan
Kita melayang mengarungi siang, juga malam
sementara ...
Posting Terkait
Kelam yang dibekap gerimis senja tadi
kini membayang jelas di bening matamu
menorehkan luka, sepi, hampa, resah,
dan rindu yang retak
juga mimpi yang terbelah
Pada genangan sisa hujan di jalan
ada kenangan memantul cemerlang
juga seiris ...
Posting Terkait
Kesaksian luka itu
sudah lama kita kemas
dalam senyap hati
juga pada mendung langit
yang kian ranum menurunkan gerimis
kita menyimpan rasa itu rapat-rapat
sembari menatap nanar
senja turun perlahan di ufuk
menghayati setiap jejak merah saga yang ...
Posting Terkait
Ada begitu banyak jejak terpacak yang tertinggal di belakang
Bersama berjuta kenangan, kisah-kisah lama dan
deretan musim yang luruh dengan serpihan hikmah dan kiprah
Meniti segalanya ibarat mengarungi petualangan dengan ujung yang kadang ...
Posting Terkait
Kita pernah memaknai arti kebahagiaan, juga kehilangan itu, disini, di ujung senja
Saat mentari rebah perlahan di batas cakrawala
menampilkan monolog tentang kesunyian dan separuh hati yang tertinggal entah dimana
pada cemerlang cahaya ...
Posting Terkait
PUISI : PADA SEPOI ANGIN DI BERANDA (Selamat
PUISI : MEMBENAMKAN LARA PADA SUNGAI KERINDUAN
MENGENANG WS RENDRA : SAJAK SEBATANG LISONG
PUISI : MENJEJAK LANGKAH DI JEMBATAN SEJARAH
PUISI : KITA TELAH MENOREH MALAM DENGAN ANGAN-ANGAN
PUISI : PURNAMA TERISAK DI PUCUK MALAM
PUISI : SEPOTONG EPISODE DI SUDUT PASAR MALAM
PUISI CINTA UNTUK ISTRIKU PADA 25 TAHUN USIA
PUISI : DI PHOENAM…DI PHOENAM..KITA MENGANYAM KENANGAN
PUISI : TENTANG KITA, RINDU DAN MALAM YANG
PUISI : JALAN PULANG MENUJUMU
PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA
PUISI : WAKTU YANG BERDERAK RIUH BERSAMAKU
PUISI : SAJAK UNTUK PEREMPUAN DI UJUNG SENJA