FLASH FICTION: HATI-HATI DI JALAN

Menjelang berpisah, perempuan itu, yang sudah memiliki hatiku sepenuhnya, tersenyum samar. Pandangannya tajam namun mesra.

“Kamu tetap sayang aku kan’?”, tanyanya manja. Disentuhnya daguku pelan.

Aku tersenyum.

“Jawab dong, jangan hanya senyum doang”,rengeknya.

“Tentu saja, sayang,”sahutku pelan, ada nada ragu didalamnya.

“Pasti dan selamanya?”, desaknya lagi

“Pasti dan selamanya,”jawabku lirih dan mencium keningnya.

“Jangan sampai tidak lho ya..OK, hati-hati dijalan”, katanya riang.

Dia tersenyum, lalu membuka pintu mobilku kemudian berjalan anggun menuju pintu rumahnya.

Aku menghela nafas panjang.

Ah, kalau saja dia tahu,aku pasti akan mengatakan janji untuk tidak meninggalkannya sesering dan sebanyak dia mau.

Beberapa saat kemudian, teleponku berdering kencang.

Dari ayahku.

“Kamu dimana Emil? Cepat pulang! Ini ada Om Beni di rumah bawa anak gadisnya, Ratna, sebagai calon istrimu. Dia cantik, cerdas dan menawan. Pasti kalian akan jadi pasangan yang serasi. Kami tunggu. Hati-hati di jalan,” suara bariton ayah terdengar tegas di ujung telepon.

“Iya Pa.. Emil sudah on the way pulang sekarang,” sahutku dengan tenggorokan tercekat.

Dan tiba-tiba, aku kangen kamu lagi. Sangat kangen..

Sungguh..

 

Related Posts
FLASH FICTION : SEPERTI JANJIMU
Seperti Janjimu Kita akan bertemu pada suatu tempat, seperti biasa, tanpa seorang pun yang tahu, bahkan suamimu sekalipun. Kita akan melepas rindu satu sama lain dan bercerita tentang banyak hal. Apa ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: PELET
Hancur!. Hatiku betul-betul hancur kali ini. Berantakan! Semua anganku untuk bersanding dengannya, gadis cantik tetanggaku yang menjadi bunga tidurku dari malam ke malam, lenyap tak bersisa. Semua gara-gara pelet itu. Aku ingat bulan ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: AYAHKU, IDOLAKU
Bangga rasanya menjadi anak seorang dukun terkenal di seantero kota. Dengan segala kharisma dan karunia yang dimilikinya, ayah memiliki segalanya: rumah mewah, mobil mentereng dan tentu saja uang berlimpah hasil ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: ROMANSA DI MALL
Perempuan itu memandang mesra ke arahku. Aku pangling. Salah tingkah. Dia lalu memegang lenganku erat-erat seakan tak ingin melepaskan. Kami lalu berjalan bergandengan tangan di sebuah mall yang ramai. "Aku selalu berharap ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : TRAGEDI BISUL
Aku meradang. Merah. Juga bernanah. Sudah tiga hari aku bercokol disini, di bokong sebelah kiri salah satu penyanyi dangdut terkenal ibukota, Nana Daranoni. Sang pemilik bokong tampaknya kurang merasa nyaman atas kehadiranku. ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: SAAT REUNI, DI SUATU WAKTU
Takdir kerapkali membawa keajaibannya sendiri. Seperti saat ini, menatap wajahnya kembali pada sebuah reuni sekolah menengah pertama. Paras jelita yang seakan tak pernah tergerus waktu, meski hampir setengah abad telah terlewati. Diajeng ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: TAKDIR TAK TERLERAI
Hening. Sunyi. Di ujung telepon aku hanya mendengar helaan nafasnya yang berat. "Jadi beneran mbak tidak marah?", terdengar suara adikku bergetar. "Lho, kenapa harus marah?", sergahku gusar "Karena Titin melangkahi mbak, menikah lebih dulu,"sahutnya ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : CINTA SATU MALAM
Baginya, cinta adalah nonsens. Tak ada artinya. Dan Sia-sia. Entahlah, lelaki itu selalu menganggap cinta adalah sebentuk sakit yang familiar. Ia jadi terbiasa memaknai setiap desir rasa yang menghentak batin tersebut sebagai ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: TUNTUTAN
Lelaki itu duduk didepanku dengan wajah tertunduk lesu. Terkulai lemas diatas kursi. Mendadak lamunanku terbang melayang ke beberapa tahun silam. Pada lelaki itu yang telah memporak-porandakan hatiku dengan pesona tak terlerai. Tak hanya ...
Posting Terkait
Aku menatapnya. Takjub. Dia menatapku. Marah. Aku tak tahu apa yang berada di benak wanita muda itu sampai memandangku penuh kebencian. Padahal dia hanya melihat pantulan dirinya sendiri disitu. Dan aku, cukuplah ...
Posting Terkait
BERPACULAH ! MENGGAPAI KEMENANGAN !
Keterangan foto: Menggigit Buntut, karya Andy Surya Laksana, Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia elaki itu menatap nanar dua sapi yang berada di hadapannya. Matahari siang menjelang petang terik membakar arena pertandingan. ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : AKHIR SEBUAH MIMPI
Lelaki itu berdiri tegak kaku diatas sebuah tebing curam. Tepat dibawah kakinya, gelombang laut terlihat ganas datang bergulung-gulung, menghempas lalu terburai dihadang karang yang tajam. Sinar mentari terik menghunjam ubun-ubun ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: BUKAN JODOH
Berkali kali lelaki itu merutuki kebodohannya. Mengabaikan perasaannya paling dalam kepada perempuan sederhana namun rupawan yang dia sukai, hanya demi harga diri sebagai lelaki kaya, tampan dan terkenal--lalu kemudian, ketika semua ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: BARANGKALI, CINTA
Gadis itu menulis diatas secarik kertas dengan tangan bergetar. Ia mencoba menafsirkan desir-desir rasa yang menggerayangi kalbu nya, menerbitkan rasa nyaman dan juga kangen pada lelaki yang baru akan diperkenalkannya pada ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : FACE OFF
“Segini cukup?” lelaki setengah botak dengan usia nyaris setengah abad itu berkata seraya mengangsurkan selembar cek kepadaku. Ia tersenyum menyaksikanku memandang takjub jumlah yang tertera di lembaran cek tersebut. “Itu Istrimu? ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : DALAM PENANTIAN
Baginya menanti adalah niscaya. Karena hidup itu sendiri adalah bagian dari sebuah proses menunggu. Begitu asumsi yang terbangun pada benak wanita yang berdiri tegak kaku di pinggir pantai dengan rambut tergerai ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : SEPERTI JANJIMU
FLASH FICTION: PELET
FLASH FICTION: AYAHKU, IDOLAKU
FLASH FICTION: ROMANSA DI MALL
FLASH FICTION : TRAGEDI BISUL
FLASH FICTION: SAAT REUNI, DI SUATU WAKTU
FLASH FICTION: TAKDIR TAK TERLERAI
FLASH FICTION : CINTA SATU MALAM
FLASH FICTION: TUNTUTAN
FLASH FICTION : CERMIN TOILET
BERPACULAH ! MENGGAPAI KEMENANGAN !
FLASH FICTION : AKHIR SEBUAH MIMPI
FLASH FICTION: BUKAN JODOH
FLASH FICTION: BARANGKALI, CINTA
FLASH FICTION : FACE OFF
FLASH FICTION : DALAM PENANTIAN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.