PUISI : LURUH DALAM TEDUH MAGHFIRAH-MU

Ya Allah, Pada Teduh MaghfirahMU Aku luluh terharu dalam sujud panjang Mengharap ampunan dan RidhaMU yang tak bertepi Pada bentang cakrawala, lengkung bianglala, bening kilau embun direrumputan bahkan pada jernih airmataku yang menitik pelan diujung sajadah di akhir Tahajjud kuasaMU melingkupi semesta dengan segenap kasih merangkum…

PUISI : JALAN PULANG MENUJUMU

Kelam yang dibekap gerimis senja tadi kini membayang jelas di bening matamu menorehkan luka, sepi, hampa, resah, dan rindu yang retak juga mimpi yang terbelah Pada genangan sisa hujan di jalan ada kenangan memantul cemerlang juga seiris kehidupan tentang kita yang kupandang dengan hati remuk…

PUISI : PERJALANAN SEPARUH KERINDUAN

Haruskah geliat rindu yang kau simpan pada getar dawai hati, bening kilau embun dan segaris cahaya pagi membuatmu mesti berhenti pada sebuah titik yang kau namakan tepian sebuah perjalanan panjang? Kegetiran ini, katamu, melelahkan dan membuatmu kerap terkulai tanpa daya menggapai asa di lereng langit…

PUISI : TARIAN HUJAN

Kisah yang kau rajut pada rinai tarian hujan sore ini Adalah gemerlap mimpi dan getir kesedihan yang mengalun pelan menyusuri relung hati, selasar waktu dan derap putus asa yang luruh dalam hening Hujan, katamu, kerapkali telah memerangkapmu dalam pilihan-pilihan sulit Apakah akan memaksakan diri berlari…

PUISI : SAAT INDAH MENGENANGMU

Kenangan itu selalu berjalan tertatih dalam benak meniti sebuah perjalanan panjang tentang sebuah rasa yang tertinggal pada relung hati dimana sunyi bersemayam bersama rindu “Kadangkala,” katamu,”pada lirih sajak yang kuterbangkan bersama angin senantiasa ada harap disana untuk menghampirimu di suatu ketika sembari bercerita tentang janji,…

PUISI : PURNAMA TERISAK DI PUCUK MALAM

Purnama yang mengapung di rangka langit malam ini seperti bercerita tentang sebuah kehilangan yang pedih dan jejak-jejak luka yang tertinggal pada sepanjang bias cahaya lembutnya Purnama yang menggigil di kelam malam adalah pilu kegetiran yang kau sematkan pelan-pelan pada rerumputan pekarangan dimana embun dini hari…

PUISI : ELEGI DINI HARI

Sepi Malam dan Kerik Jengkerik di Beranda Adalah dendang nyanyian rindu terlukis diam-diam pada rangka langit dan bintang yang mendelik cemburu sementara embun luruh perlahan menyentuh pucuk rerumputan, kaca jendela, helai daun, juga bening mataku yang nanar menatap setiap serpih kenangan menggigil dalam gelap Ketika…

PUISI : SEBUAH CINTA YANG MENJAUH

Senja yang jatuh di pelupuk matamu, kekasih adalah sebait lagu melankolisyang mengalun pilu pada barisan waktu,  dan seketika luruh  lalu menjelma laksana pusara beku dari helai-helai rindu  yang terserak hambar sepanjang jalan   “Kesendirian yang menyesakkan,” gumammu gusar. Dan setangkup asa yang telah kau simpan…