F.A.Q BUKU “NARSIS”
1. Narsis, apaan sih itu?
Narsis atau Narasi Romantis adalah rangkaian cerita pendek yang sarat dengan unsur romantisme yang (diharapkan) membuat pembacanya terhanyut dalam pesona alur kisah yang melankolis, membelai hati dan kerapkali tak terduga. Beberapa diantara kisah Narsis dihiasi dengan puisi yang kian menguatkan makna dan inti ceritanya
2. Kapan Narsis mulai digagas ?
Narsis pertama berjudul “Menyapamu di Ruang Rindu” terbit pertama kali pada tanggal 4 Maret 2009 yang mana sesungguhnya merupakan sebuah “proyek” penulisan eksperimen setelah sebelumnya saya menulis Saberin (Kisah Bersambung Interaktif).
3. Mengapa Narsis diterbitkan menjadi buku?
Animo pembaca untuk membaca kumpulan kisah Narsis dalam sebuah buku cukup besar dan menjadi pertimbangan saya untuk segera membukukan kumpulan kisah ini melalui self publishing di www.nulisbuku.com
4. Bagaimana cara saya mendapatkan/membeli buku Narsis ?
Ikuti petunjuk cara belanja di Nulisbuku.
Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah melakukan registrasi jadi anggota Nulisbuku disini. Setelah itu lakukan “Login” pada sisi kanan atas situs nulisbuku dengan menggunakan user-ID dan password saat melakukan pendaftaran.
Setelah itu anda masuk ke etalase khusus buku Narsis pada link ini dan tampilannya seperti dibawah ini:
Setelah itu, lihat disisi kanan “Add To Cart”.
Isi jumlah pesanan anda (lebih banyak lebih baik, yang penting bayar 🙂 ) lalu ikuti prosedur “cara belanja” selanjutnya sampai anda mengklik “Deals” sebagai tanda sudah mengkonfirmasi membeli bukunya.
Tunggu email konfirmasi dari admin nulisbuku.com mengenai pesanan anda serta jumlah yang harus anda bayar (harga buku + ongkos kirim). Setelah itu anda mentransfer dananya ke rekening rujukan kemudian scan/foto bukti transfer tersebut ke email admin nulis buku sebagai tanda sudah melakukan transaksi pembelian. Admin Nulisbuku akan memberikan email konfirmasi soal ini tak lama kemudian.
Bila anda mengalami kesulitan dalam registrasi atau ingin memesan lebih cepat, bisa mengirim email ke admin@nulisbuku.com, sertakan informasi :
Nama penerima:….
Alamat lengkap: ….
Nomor telepon: …
Judul buku: NARSIS – Balada Lelaki Petang Temaram & Perempuan Kilau Rembulan
Harga buku : Rp 46.500,
Jumlah buku: …
Setelah itu admin Nulisbuku akan kirimkan rincian biaya (harga buku+ongkos kirim).
Nah, praktis kan’? Ditunggu pesanan anda untuk buku Narsis saya!
Terimakasih yaa..
================================
TESTIMONI DAN RESENSI BUKU NARSIS
1. Risa Amrikasari, Judul : Nyanyian Rindu Lelaki
Jika kita menilik sampul buku yang berwarna merah muda bergambar rangkaian hati yang menghiasi tepian dan bunga di sudut buku, mungkin kita tak akan mengira jika buku ini ditulis oleh seorang laki-laki. Tetapi coba perhatikan nama penulisnya, Amril Taufik Gobel, adakah perempuan bernama seperti itu? Mungkin ada, tapi ia pasti bukan penulis buku ini, karena buku ini ditulis oleh seorang lelaki yang tanpa risih telah mencurahkan segala rindu yang mengalir dalam darahnya melalui rangkaian kisah-kisah cinta yang hampir di setiap barisan kalimatnya mengandung kerinduan akan cinta sejati.
Jika kita mencoba melihat judul yang dibuatnya dengan singkatan ‘Narsis’, maka yang pertama terpikir orang saat membicarakan buku ini, kemungkinan adalah sebuah bayangan akan sifat narcist seseorang yang coba digelar. Tetapi kata ‘Narsis’ sendiri ternyata dimaksudkan sebagai singkatan dari ‘Narasi Romantis’ yang tentu saja artinya jauh berbeda dengan arti harafiah istilah narcist itu sendiri. Pengambilan singkatan itu sendiri terlihat seperti memohon pemakluman pembaca mengenai latarbelakang penerbitan buku ini, di mana isi yang ada di dalamnya sudah pernah dipublikasikan melalui blog. Sebenarnya setiap penulis yang membukukan blognya tak perlu merasa dirinya narcist, karena setiap buku adalah puncak pencapaian kepuasaan seorang penulis, meski awalnya ia seorang blogger. Tetapi jika kata ‘Narsis’ dimaksudkan sebagai sebuah singkatan yang mudah dihafal, trendy, dan ‘eye catchy’, tak apalah.
Buku setebal 149 halaman ini, berisi 16 cerita. Rata-rata cerita di dalamnya mengisahkan bagaimana seorang lelaki dengan sebutan ‘lelaki petang temaram’ berusaha menggapai cinta seorang perempuan yang disebutnya dengan ‘perempuan kilau rembulan’. Rangkaian kalimat puitis yang ditorehkannya dalam cerita-cerita di buku ini, seakan menyuarakan kerinduannya yang terdalam, meski saya tak tahu pasti apakah ini kisah nyata, atau fiksi belaka.
Rangkaian kalimat puitis ini membalut rangkaian peristiwa cinta yang sebenarnya dialami oleh hampir setiap manusia yang pernah merasakan jatuh cinta. Mengejar mimpi, ditolak, lalu mendapatkan cinta. Tetapi cerita cinta yang biasa, telah berhasil ditiupkan oleh Amril dengan rangkaian kalimat yang menggetarkan hati pembacanya seperti pada hal 38 yang bertajuk “Tentang Cinta, pada Tiada”.
“Separuh dari dirimu menginginkannya : datang membawa binar cinta dari kerjap matanya, yang membuatmu ingin terdampar dan luluh pada muara hatinya…”
Tampaknya Amril adalah penulis yang mengutamakan kejujuran dalam tutur rasanya. Tanpa melihat apakah seorang laki-laki pantas menulis sesuatu yang seperti mengejar cinta dan bertekuk lutut kepada perempuan pujaan hatinya, Amril bebas terbang sambil menebar romantisme yang dimilikinya, agar semua orang tahu bahwa cinta adalah sesuatu yang indah dan patut diperjuangkan. Kelembutan hati dan kekerasan tekad dalam meraih mimpi dan cintanya, disalurkan dalam bentuk puisi yang setidaknya mampu meluluhkan hati pembaca.
Siapa pun penggemar rangkaian kalimat indah akan setuju bahwa tulisan dalam buku ini adalah kumpulan narasi romantis. Sejauh mana anda akan mengukur kadar romantisme anda saat membaca buku ini, akan terasa pada halaman demi halaman. Amril senang memberi julukan pada tokoh yang dibuatnya dengan sebutan romantis seperti pada halaman 95, “Takdir Cinta” : “Perempuan Wangi Bunga itu mengerjapkan mata, ia lalu membaca kembali baris-baris kalimat pada…” dan seterusnya.
Amril tampaknya sadar betul bahwa cinta adalah milik setiap manusia, tanpa memandang jenis kelamin. Oleh karenanya, perayaan cinta adalah hal yang wajar jika dituangkan dalam bentuk tulisan tanpa perlu merasa risih hanya karena manusia sebagai mahluk yang memiliki perasaan, telah lama membuat batasan-batasan mengenai emosional seseorang berdasarkan jenis kelamin. Jika ia seorang laki-laki, maka ia diharuskan tak boleh menangis, tak boleh lemah atau ia akan dicap cengeng. Tapi cinta bukan kelemahan. Cinta adalah kekuatan meski di dalamnya menyimpan duri, yang justru makin membuat seseorang dapat mendengar teriakan hatinya sendiri saat terluka, dan suara hati itulah yang berusaha ia sampaikan dalam untaian kalimat-kalimat indahnya, seperti tuturnya pada halaman pengantar : “Saya tak tahu apakah saya telah membuat ‘genre’ bercerita gaya baru namun setidaknya kisah-kisah yang saya tuangkan ini merupakan sebentuk ekspresi imajinasi dan inspirasi yang bisa menjadi pilihan.”
Tentu saja ini akan menjadi satu pilihan bacaan yang menyejukkan hati di kala situasi sekitar kita memang sedang lebih sering membuat gelisah, dan Amril berhasil mewujudkan itu dalam narasi romantisnya, NARSIS.
Risa Amrikasari, 2011
2. Katherina Setiawan, Resensi Buku Narsis
Jujur, saya sendiri kehilangan kata-kata untuk menuliskan apa yang saya rasakan. Bahkan saya telah menjadi egois dengan sibuk menghibur diri dan mengusap air mata tiap kali usai menamatkan satu cerita. Hingga berkali-kali saya menunda untuk menulisnya dan tak jua saya temukan kata-kata yang tepat yang dapat mewakili perasaan saya tentang buku itu.
Rangkaian kalimat yang begitu indah. Puisi-puisi yang menyentuh. Cerita yang begitu kuat. Penggambaran tokoh dan tempatnya yang begitu nyata. Kisah yang dibuat begitu hidup. Inspiratif dan melahirkan semangat serta cinta. Memang tak salah jika hati jadi terpikat. Perasaan pun selalu terbawa kedalam cerita dan saya terhanyut didalamnya. Ah…saya seolah masuk ke dunia kata yang didalamnya saya berlayar di indahnya lautan kata. Puitis dan romantis, memang sesuai dengan jiwa saya.
Dan sejak dua tahun yang lalu, saya bersyukur menjadi penggemar setia cerpen-cerpen dan puisi-puisi karya mas Amril yang di posting di MPnya. Dan ternyata beberapa cerpen yang pernah saya baca disana kini telah menjadi buku. Senang karenanya.
Sebagian teman-teman yang telah membaca buku ini sempat mengernyitkan kening karena merasa asing dengan kalimat-kalimat puitis yang terangkai. Namun, justru karena itu yang membuat mereka jadi mengenal keindahan kata-kata. Lalu berjuang keras untuk menamatkan buku. Dan ternyata, memang tak menyesal untuk dibaca.
3. Mhimi Nurhaeda, Cuap-Cuap Narsis
Amril Taufik Gobel namanya. Pada 10 Januari kemarin, buku kumpulan cerita pendek Narsis-nya atau Narasi Romantis berjudulBalada Lelaki Petang Temaram dan Perempuan Kilau Rembulan diterbitkan oleh NulisBuku.
“Buku ini merupakan kompilasi dari tulisan-tulisan saya di blog dalam serial Narsis (Narasi Romantis). Di dalamnya terdapat 17 cerita pendek dengan beragam hikmah. Saya berharap, Narsis dapat membuat pembaca terhanyut dalam pesona alur kisah yang melankolis, membelai hati dan kerap kali tak terduga,” beber penulis yang doyan nge-blog ini.
Kalau selama ini banyak yang berfikir kisah romantis hanya untuk perempuan, menurut Amril statement tersebut sudah tidak berlaku. Karena menurutnya, banyak juga blogger pria yang membaca tulisannya sejak Narsis masih ditayangkan di blog.
“Saya tidak terlalu khawatir dengan tema ini. Terbukti saat ditayangkan di blog, banyak juga, kok, pembaca pria yg baca. Lagipula saya mengangkat tema-tema yg sifatnya universal. Jadi bacaan Narsis bisa jadi pilihan lintas gender. Tidak hanya wanita saja,” tutur penulis yang kini menjadi penasehat komunitas Blogger Makassar, Bekasi, dan Cikarang.
Walaupun sudah menulis berbagai macam judul buku, baik yang ditulis sendiri maupun keroyokan, di buku ini Amril mengaku ingin mencoba pengalaman baru dengan menerbitkan bukunya secara self publishing, yang pilihannya jatuh kepada NulisBuku.
“Saya ingin mencoba pengalaman baru menerbitkan buku secara self publishing dan memasarkannya secara online. Dengan potensi jaringan dunia maya yang saya miliki melalui modal potensil komunitas dan relasi virtual yang luas, saya memendam keyakinan akan cukup berhasil untuk diterapkan,” tambahnya.
Nah, buat yang penasaran seromantis apa cerita-cerita dalam buku ini, langsung saja kunjungi www.nulisbuku.com. Setelah menyelesaikan transaksi, buku langsung diantar ke rumahmu. [nurjanah]
wah udah nulis buku aja daeng 😀 keren
selamat atas terbitnya buku narsis daeng battala 🙂
Pingback: YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (41) / Catatan Dari Hati
Pingback: NARSIS (15) : RAHASIA KEPEDIHAN / Catatan Dari Hati
Pingback: Rahasia Kepedihan | Komunitas Blogger Bekasi
Pingback: NARSIS (15) : JARAK RINDU / Catatan Dari Hati
Pingback: SUKSES, PENYELENGGARAAN IDBLOGILICIOUS PERTAMA DI SURABAYA / Catatan Dari Hati
Pingback: Sukses, Penyelenggaraan IDBlogilicious Pertama di Surabaya | idblogilicious.com
Pingback: CATATAN DARI PELATIHAN BLOG GURU KOMUNITAS BLOGGER BEKASI, IKATAN GURU INDONESIA & INDOSAT | Catatan Dari Hati
Pingback: Dari Pelatihan Blog Guru Bekasi: Kolaborasi Konstruktif Blogger,Praktisi Pendidikan & Provider Telekomunikasi | Komunitas Blogger Bekasi
Pingback: Lomba Semi SEO bantimurung objek wisata terbaik di sulawesi selatan | Blogger Maros
Pingback: NARSIS (16) : BISIKAN HATI , PADA LANGIT PETANG HARI / Catatan Dari Hati
dah nulis buku ya… wah hebat Narsis (narasi romantis) romantis ga ya orangnya … xixixi
Pingback: DASHYAT ! ACARA BLOGILICIOUS DI MAROS / Catatan Dari Hati
wow…mantabs nih om ATG…semoga jadi best seller..
Pingback: Catatan Dari Pelatihan Blog Guru Komunitas Blogger Bekasi, Ikatan Guru Indonesia & Indosat • Guraru
Pingback: Jarak Rindu | Berbagi Puisi
Semoga bukunya jadi best seller
Wow bukunya bagus dari judulnya.
Contoh Jadwal dan Pedoman Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 2 Kali Seminggu Untuk SD