FILM HABIBIE AINUN : ROMANTISME DALAM BINGKAI CINTA SEJATI

Sudah lama sebenarnya niat untuk menonton film ini bersama istri tercinta terpendam dalam hati. Akhirnya, pada hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (24/1), kami sekeluarga akhirnya menonton film mengenai romansa cinta Presiden Ketiga RI ini di XXI Bekasi Square.

Adegan dibuka dengan situasi masa remaja Habibie-Ainun di jenjang Sekolah Menengah Pertama di Bandung. Digambarkan bagaimana sosok Habibie (Reza Rahardian) yang pada awalnya tidak menaruh simpati pada Ainun (Bunga Citra Lestari) dan dijulukinya sebagai “gula jawa” karena memiliki kulit yang tidak terlalu terang. Pada tahun 1962 ketika Habibie kembali ke Bandung dari Jerman untuk berobat penyakit Tuberkulosis yang dideritanya, mereka bertemu kembali. Habibie terpesona pada kecantikan Ainun yang saat itu baru saja menyelesaikan pendidikan kedokterannya. “Kamu sekarang bukan gula jawa lagi, tapi gula putih,” goda Habibie dengan mata berbinar yang membuat Ainun (Hasri Ainun Besari) tersipu.

Hubungan keduanya melangkah lebih jauh ke jenjang pernikahan sampai kemudian Habibie memboyong sang isteri tercinta ke Jerman mengarungi bahtera kehidupan bersama dalam susah dan senang. Karir Habibie melejit cepat sesaat seusai menyelesaikan pendidikan Doktoralnya di Jerman. Ia bahkan berhasil membuktikan teorinya tentang penggunaan struktur baja ringan pada industri kereta api dan pesawat terbang. Prestasi yang diukirnya tersebut membawanya mendapatkan banyak tawaran kerja di sejumlah perusahaan kedirgantaraan di dunia.

Habibie akhirnya memilih untuk kembali ke Indonesia, berbakti kepada negeri tercinta. Pada tahun 1973, Habibie dipanggil oleh Presiden Soeharto (Tio Pakusadewo) untuk pulang dan mengaplikasikan ilmu konstruksi pesawat terbang yang diperolehnya tersebut di tanah air. Karir politik Habibie dimulai dari sini, hingga kemudian pada tahun 1998 meraih posisi puncak sebagai Presiden RI ketiga menggantikan Presiden Soeharto yang lengser karena gejolak reformasi politik di Indonesia.

Film yang disutradarai oleh Faozan Rizal, yang dikenal atas film-film seperti Tendangan dari Langit (2011), The Perfect House (2011) dan Perahu Kertas (2012), berhasil menampilkan sajian sinematik yang sangat menggugah dan memukau. Skenario yang ditulis Ginatri S. Noer dan Ifan Adriansyah Ismail diterjemahkan dengan baik dalam adegan-adegan yang sarat romantisme, hangat dan sesekali terdapat selipan humor didalamnya. Harus diakui, jalan cerita yang disajikan di film berdurasi 125 menit ini relatif bersahaja, namun berkat tata sinematografi yang indah, naskah yang memikat serta karakter penokohan yang kuat dari artis pendukungnya membuat film ini terasa memiliki nilai istimewa.

Salut kepada Reza Rahardian yang begitu apik memerankan tokoh Habibie dengan gestur tubuh dan intonasi yang pas. Walau secara fisik, Reza memiliki postur tubuh yang jauh lebih tinggi dari tokoh yang diperankannya namun penjiwaan karakternya begitu dalam hingga seolah-olah yang saya saksikan di layar perak adalah sosok Habibie sesungguhnya. Chemistry yang terjalin bersama lawan mainnya, Bunga Citra Lestari juga begitu padu dan cair. Bunga berhasil mengimbangi akting Reza dengan menampilkan nuansa paduan karakter keibuan dan kecerdasan dari Ainun.

Tidak hanya itu, tata artistik yang digarap oleh Ipung Rachmat Syaiful begitu mempesona dengan sajian suasana di Indonesia dan Jerman dimasa lalu hingga ke masa kini. Adegan yang paling menghentak keharuan saya adalah ketika pasangan ini memasuki hanggar pesawat IPTN yang sepi dan gelap. Dengan nada sedih, Habibie, sembari memutar pelan baling-baling pesawat N250 yang dirancangnya itu mengutarakan kekecewaan bahwa keinginan membangun industri dirgantara di Indonesia menjadi industri terkemuka di dunia tidak terwujud. Matanya berkaca-kaca lalu Ainun datang membesarkan hati dan memeluknya erat-erat. Sungguh, tak terasa air mata saya ikut menetes menyaksikan adegan pilu itu.

Saya juga sangat terkesan pada orkestrasi musik yang megah arahan Tya Subiakto Satrio. Sentuhan emosional dalam lantunan melodi begitu membelai kalbu dan membawa terbang imaji penonton. Terlebih saat Bunga Citra Lestari menyanyikan soundtrack film ini “Cinta Sejati”. Kehadiran sejumlah aktor pendukung seperti  Mike Lucock, Vita Mariana Barazza, Teuku Rifnu Wikana, Hanung Bramantyo dan Ratna Riantiarno juga memberikan kontribusi berarti bagi kualitas film secara keseluruhan. Tak heran jika film Habibie-Ainun yang diproduksi oleh MD Pictures  ini berhasil menembus Box Office dengan ditonton lebih dari 3 juta penonton.

 

Related Posts
SITUS ONLINE BARANG PASAR GELAP TELAH MENCOMOT TANPA IZIN DAN MEMANIPULASI FOTO SAYA !
um'at pagi (25/5) saya dikejutkan oleh informasi dari kawan kantor saya mbak Nevy bahwa secara tidak sengaja, sang adik, menemukan fotonya (juga foto saya) di situs penjual barang pasar gelap ...
Posting Terkait
CINTA YANG MENUMBUHKAN, CINTA YANG MEMBERDAYAKAN
aya selalu terpukau pada kemampuan ayah merawat tanaman. Pada saat pulang ke Makassar November tahun lalu, saya kaget melihat bibit bunga Anthurium yang beliau bawa saat menengok kami sekeluarga di Cikarang ...
Posting Terkait
KUNJUNGAN MEDIA TIM PESTA BLOGGER 2010 DI JOGJAKARTA
Pukul 09.10 pagi, pesawat Garuda GA 204 yang ditumpangi oleh 4 orang tim Pesta Blogger 2010 (PB2010) antara lain saya, mbak Agatha atau lebih dikenal dengan Mbak Dos, pengajar Blogshop ...
Posting Terkait
Terkait dengan posting saya sebelumnya, bila anda penasaran bagaimana Alya bercerita, ini dia gayanya :
Posting Terkait
DARI SEMINAR PRE-EVENT ABFI 2013 : MENJADI BLOGGER YANG HIGH TECH DAN HIGH TOUCH
"logger Indonesia, patut bersyukur karena menjadi Blogger paling beruntung khususnya di kawasan ASEAN," kata sang Begawan Marketing terkemuka, Hermawan Kartajaya, dalam acara Seminar Pre-Event ASEAN Blogger Festival Indonesia (ABFI) yang ...
Posting Terkait
MIE TITI MAKASSAR YANG EKSOTIK
Saat pulang ke Makassar tiga pekan lalu, saya kembali mendapatkan kesempatan berharga mencicipi sebuah kuliner spesial yang terkenal dari Kota Anging Mammiri. Namanya Mie Titi. Makanan ini adalah sejenis dengan ...
Posting Terkait
HOTEL SANTIKA CIKARANG DAN UPAYA MENANGKAP PELUANG DI KOTA MANDIRI
Sabtu (1/3) siang, saya bersama kawan-kawan Komunitas Blogger Bekasi dan Cikarang diundang untuk menghadiri peresmian hotel Santika Cikarang yang terletak di jalan Cibarusah No.11, tidak jauh dari pintu tol Cikarang ...
Posting Terkait
Kemarin pagi sebuah email yang cukup menghentak masuk ke inbox saya. Judulnya "I'm (offically) taking off my high heels". Email itu datang dari sahabat saya, Sandy Tiara, Application Engineer pada ...
Posting Terkait
MENYUSURI SUNGAI SUMIDA, MERAYAKAN KEINDAHAN METROPOLITAN
ada tahun 1995, saat berkesempatan mengikuti pelatihan di Kyoto, terbersit keinginan di hati saya untuk bisa dapat mengunjungi juga kota Tokyo, yang keduanya berada di negeri Sakura, Jepang itu, Sayangnya, ...
Posting Terkait
PENGALAMAN JADI KHATIB KULTUM DAN IMAM TARAWIH DI MUSHALLA
awaran itu datang akhir bulan lalu. Pak Yuliusman, salah satu pengurus Mushalla Al-Ishlah RT 02/RW 10 Perumahan Cikarang Baru yang terletak persis dibelakang rumah, meminta saya untuk mengisi Kultum (Kuliah Tujuh ...
Posting Terkait
KE KAMPUS, MENGUNJUNGI KENANGAN…
ostalgia masa lalu ketika menjadi jurnalis kampus "Identitas" Universitas Hasanuddin Makassar kembali berkelebat tatkala saya menjejakkan kaki kembali di "kampus merah" tersebut. Tahun 1990-1994 adalah masa-masa dimana saya banyak meluangkan ...
Posting Terkait
ARUNG JERAM ARUS LIAR : MENAKLUKKAN TANTANGAN DAN KETAKUTAN
Matahari pagi belum muncul saat hari Sabtu 30 April 2011 saya berangkat meninggalkan rumah menuju ke kantor. Saya melirik arloji di tangan. Masih pukul 04.50, saya membatin. Kami mesti kumpul ...
Posting Terkait
LAMPU JALAN FUNKY BEYBEH!
Semalam, saya berhasil membuat sebuah terobosan baru dalam bidang teknologi per-lampu-jalanan. Jangan melotot takjub dulu. Ini bukanlah suatu inovasi teknologi yang melibatkan piranti-piranti canggih masa kini. Dibutuhkan bekal sedikit kegilaan ...
Posting Terkait
LIBURAN KE THAILAND, SERUNYA PERGI KEMANA? SIMAK EMPAT REKOMENDASI TEMPAT WISATA INI!
Sebagai salah satu negara tetangga, Thailand menjadi destinasi wisata yang sangat disukai oleh warga Indonesia. Bukan karena jaraknya yang dekat dan zona waktu yang sama, tapi juga karena banyaknya pesona ...
Posting Terkait
MENAPAK USIA 45, HARI INI…
"amu lahir di sana, Nak. Di Rumah Sakit Bersalin Siti Khadijah, tepat didepan lapangan Karebosi,” demikian ungkap ibu saya, disebuah petang yang senyap sekitar tiga puluh tahun silam saat saya ...
Posting Terkait
LAUNCHING BUKU “CELOTEHAN LINDA” : REFLEKSI NARATIF SANG WARTAWATI HANDAL
ari Sabtu (30/6) kami sekeluarga berkesempatan menghadiri acara peluncuran buku mbak Linda Djalil berjudul "Celotehan Linda" pada ajang Jakarta Book Fair di Istora Senayan Jakarta. Rencana untuk datang ke acara ...
Posting Terkait
SITUS ONLINE BARANG PASAR GELAP TELAH MENCOMOT TANPA
CINTA YANG MENUMBUHKAN, CINTA YANG MEMBERDAYAKAN
KUNJUNGAN MEDIA TIM PESTA BLOGGER 2010 DI JOGJAKARTA
SAKSIKAN BAGAIMANA ALYA BERCERITA!
DARI SEMINAR PRE-EVENT ABFI 2013 : MENJADI BLOGGER
MIE TITI MAKASSAR YANG EKSOTIK
HOTEL SANTIKA CIKARANG DAN UPAYA MENANGKAP PELUANG DI
SHE JUST TAKING OFF HER HIGH HEELS
MENYUSURI SUNGAI SUMIDA, MERAYAKAN KEINDAHAN METROPOLITAN
PENGALAMAN JADI KHATIB KULTUM DAN IMAM TARAWIH DI
KE KAMPUS, MENGUNJUNGI KENANGAN…
ARUNG JERAM ARUS LIAR : MENAKLUKKAN TANTANGAN DAN
LAMPU JALAN FUNKY BEYBEH!
LIBURAN KE THAILAND, SERUNYA PERGI KEMANA? SIMAK EMPAT
MENAPAK USIA 45, HARI INI…
LAUNCHING BUKU “CELOTEHAN LINDA” : REFLEKSI NARATIF SANG

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.