KISAH MUDIK 2010 (5) : PERESMIAN MIE AYAM SEHATI EMIA YOGYA

Perjalanan Mudik kami di Yogya memasuki hari keempat. Dan di hari Minggu (12/9), kami sekeluarga bersama adik ipar saya, Ahmad, menghadiri pembukaan Mie Sehati di Jln.Cungkuk Raya 258.  Sampai disana, kami disambut hangat oleh sang owner yang juga mantan tetangga saya Blogger se-hidup se-Cikarang Mas Eko Eshape beserta Mbak Yeni, sang istri dan menjadi pengelola warung Mie Sehati di Yogya ini.

Dua bulan silam, keluarga Mas Eko hijrah ke Yogya dari Cikarang. Sebelumnya, mbak Yeni beserta sejumlah rekan di Cikarang membuka usaha mie Sehati di Jalan Beruang Perumahan Cikarang Baru. Setelah pindah ke Yogya, usaha Mie Sehati kembali dirintis di Jalan Cungkuk Raya 258 yang berada tepat dibelakang rumah keluarga Mas Eko.

Seperti diungkapkan di situsnya, filosofi nama Mie Ayam Sehati yang bernaung dalam Mie Perto Grup ini adalah karena Mie ini  dibuat sendiri dan langsung disajikan hari itu juga, sehingga terjamin dari sisi kesehatan dan kandungan gizinya, sehingga harus ada kata SEHAT dalam merk ini. Mie Ayam ini telah menyatukan beberapa hati dari teman-teman yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan ini, sehingga layak kalau ada kata SEHATI dalam merk makanan ini.

“Mie Sehati di Yogya ini kita berikan nama EMIA atau Enaknya Minta Ampun,” kata Mas Eko menjelaskan istilah EMIA yang tertera pada spanduknya.

“Semua filosofi mie ayam Sehati sama dengan mie ayam EmiA, “tambah wakil ketua Komunitas Blogger Bekasi ini, “hanya ada satu tambahan rasa saja. Kalau Mie Ayam Sehati terkenal dengan tiga rasa, maka Mie Ayam EmiA tambah satu rasa yaitu rasa Emia alias Enaknya Minta Ampun”.

Konsep Bisnis Mie Sehati dijelaskan secara rinci di blog Mie Sehati, dan memang bila anda tertarik menekuni bisnis ini maka prospek cerah berada didepan mata. Berikut, saya kutip dialog menarik di link tadi, tentang bagaimana memulai bisnis Mie Sehati yang pernah menjadi Kuliner Online terbaik pilihan Detik Food ini :

“Modal untuk usaha Mie Ayam, diluar biaya tempat, biasanya berkisar pada angka 3 juta rupiah”

“Angka sebesar itu untuk apa saja ya?”

“Itu adalah angka untuk pembelian mesin giling mie, kompor dan perlengkapan lainnya”

“Kalau kita sudah punya kompor?”

“Ya angkanya bisa turun dari 3 juta. Kurangi dengan harga kompornya. Pada prinsipnya yang paling mahal adalah pembelian alat giling mie, yaitu seharga 525 ribu. Selebihnya biasanya kita sudah punya, misalnya sendok, garpu, panci dll”

“Terus kalau kita buka warung mie ayam, apakah namanya harus Mie Sehati atau Mie Perto?”

“Nama usaha, silahkan pilih sendiri yang paling cocok di hati. Setelah itu cantumkan nama Mie Perto Group di salah satu sudut papan nama atau spanduk. Contohnya di Mie Jawara yang baru saja buka di Cibubur. Mereka mengambil nama Mie Jawara – Sehati – Perto Group. Boleh-boleh saja”

“Apa beda atau kesamaan dari Mie Sehati dengan Mie Perto Group?”

“Mereka adalah dua bersaudara. Mie Perto adalah Kakak tertua dan adik satu-satunya adalah Mie Sehati”

“Maksudnya?”

“Artinya tidak ada bedanya antara Mie Perto dan Mie Sehati. Sampai saat ini kalau ada pelatihan, maka pelatih utama adalah Mie Perto dan asistennya adalah Mie Sehati. Dua-duanya punya ilmu yang ama dalam meracik menu mie Ayam ini”

“Terus bagaimana model kemitraan di Mie ayam Perto atau Sehati ini?”

“Yang pertama, penjual Mie Ayam yang bernaung di bawah Mie Perto Group atau Mie Sehati harus membeli bumbu mie atau yang sering kita sebut biang mie ke Manajemen Perto Group”

“Harganya?”

“Sangat murah. Hanya 5.000 rupiah per bungkus. Biang mie ini akan dicampurkan dengan 1 kg adonan tepung, sehingga menghasilkan sekitar 18 mangkok”

“Terus cara pembelian biang mie itu bagaimana?”

“Pesan minimal untuk 50 bungkus dan akan dikirim via TIKI atau semacamnya, tergantung tujuannya. Pengalaman selama ini tidak ada yang meleset deliverynya.”

“Wah ini iklan TIKI donk?”

“Hahaha…….kita sebut yang sering kita pakai saja. Yang lain juga bagus, cuma jarang kita pakai”

“Terus kecapnya pakai apa? Apakah harus Bango?”

“Tidak harus pak, tapi wajib !”

“Hahahaha….karena aktifis Mie Sehati ini anggota komunitas Bangomania ya?”

“Selain kita anggota komunitas Bangomania, kecap Bango memang enak kok pak!”

“Jadi hanya itu saja ya syaratnya? Apakah ada iuran atau suatu angka rupiah untuk dibayarkan ke Perto Group setiap bulannya sebagai bukti kemitraan ini?”

“Bila usaha mienya sudah untung, maka ada satu kewajiban yang kita wajibkan untuk semua mitra kerja kita yaitu agar mereka menyisihkan keuntungannya pada mereka yang sedang membutuhkan. Tidak usah besar-besar, cukup 2,5% saja. Kalau mau lebih ya dipesilahkan”

“Wah gampang banget ya? Tapi bagaimana cara merekrut karyawannya? Apakah karyawan itu bisa diikutkan dalam pelatihan disini?”

“Prinsipnya, kita ajarkan cara membuat mie lengkap dari A-Z hanya untuk pemilik usaha Mie Ayam. Dengan demikian pemiliknya tahu persis apa saja yang berhubungan dengan bisnis Mie Ayam ini. Bila suatu saat ada karyawan yang pergi, maka ilmu Mie Ayamnya tidak akan ikut pergi, karena kitalah yang punya ilmunya”

Dalam Grand Launching Mie Sehati Yogya, kami melahap habis mie ayam yang sangat lezat itu dan diberikan secara cuma-cuma hanya di hari peluncuran. Warna mie yang hijau berasal dari sayur sawi yang dihaluskan dan dicampur dengan adonan mie, memberikan sensasi rasa yang luar biasa.

“Selain sayur sawi, bisa juga digunakan bayam atau daun katuk, namun selama ini, sayur sawilah yang terbukti paling awet untuk dipakai sebagai bahan campuran pembuatan mie ini,” kata Mas Eko.

Rasa Mie Sehati semakin “nendang” ketika ditambahkan saos sambal Dua Belibis yang konon, kata Mas Eko, merupakan jodoh yang paling tepat untuk menyantap Mie Sehati.

Dan memang betul, setelah ditambahkan saos tersebut, rasa Mie Ayamnya menjadi tambah istimewa. Tak heran, Rizky dan Alya sangat lahap menyantap Mie Sehati.

Sebelum pamit pulang, berfoto bersama dulu di Gerai Mie Ayam Sehati EMIA Yogyakarta

Para pengunjung yang datang dalam acara peluncuran Mie Sehati EMIA Yogya lumayan banyak. Usai acara kami pamit, karena akan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah membawa Rizky yang sakit demam panas sejak semalam.

Selamat dan Sukses untuk Mie Ayam Sehati EMIA Yogya ! 

Related Posts
KISAH MUDIK 2010 (3) : MALAM TAKBIRAN YANG MERIAH & SHOLAT IED YANG SYAHDU
Tiba di rumah mertua, saya langsung meluruskan badan yang pegalnya minta ampun setelah duduk hampir 20 jam di mobil. Punggung saya sakit sekali dan saya langsung minta bantuan adik ipar ...
Posting Terkait
KISAH MUDIK 2010 (6) : GEMPA, KE KIDS FUN LAGI DAN NAIK ANDONG
Malam baru saja melewati pucuknya, Minggu (12/9) ketika guncangan itu tiba-tiba terjadi. "Gempa !! Gempa !!", seru adik ipar saya, Ahmad, yang "sense of awareness"-nya sudah sangat tinggi karena lama tinggal ...
Posting Terkait
Warung Baskom alias Bakso Komplit di Sampa'an, Yogya
Hari Sabtu (11/9), merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh kedua anak saya, Rizky dan Alya. Ya, saya memang sudah berjanji pada mereka, saat di Yogya, kami akan mengunjungi Kids Fun, sebuah ...
Posting Terkait
KISAH MUDIK 2010 (2) : TERHALANG BANJIR DAN DERITA MACET SEPANJANG MALAM
Dari Garut, kendaraan kami melaju kencang menyusuri pebukitan yang teduh namun minim penerangan lampu jalan. Pak Heru mengendarai kendaraannya dengan hati-hati. Dibelakang, Alya terbatuk-batuk tak bisa tidur. Rupanya radang tenggorokannya ...
Posting Terkait
Bersiap berangkat mudik ke Yogya bersama Toyota Rush, Rabu,8 September 2010
Ujian kesabaran benar-benar kami sekeluarga alami dalam perjalanan mudik Lebaran 2010 ke kampung halaman istri saya di Yogyakarta, tanggal 8 September 2010 lalu.  Kami menempuh waktu 24 jam untuk mencapai ...
Posting Terkait
KISAH MUDIK 2010 (3) : MALAM TAKBIRAN YANG
KISAH MUDIK 2010 (6) : GEMPA, KE KIDS
KISAH MUDIK 2010 (4) : MENYANTAP BASKOM SEBELUM
KISAH MUDIK 2010 (2) : TERHALANG BANJIR DAN
KISAH MUDIK 2010 (1) : MENIKMATI PERJALANAN DENGAN

5 comments

Leave a Reply to pipit Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.