JANGAN TIDUR BILA JADI KONDEKTUR

19-02-08 0657MODA Transportasi dari Cikarang–sebagai salah satu kota satelit di bagian timur ibukota negeri ini–ke Jakarta sudah semakin beragam. Tidak hanya bus-bus berkapasitas besar (misalnya Bis Mayasari Bhakti dari kota Jababeka Perumahan Cikarang Baru yang melayani trayek ke Blok M dan Kota serta Shuttle Bus dari Perumahan Lippo Cikarang ke Blok M), namun juga bis-bis sedang yang melayani rute jarak dekat seperti dari Cikarang ke Bekasi Timur (K-50), Bekasi Barat (K-45) dan Cawang-UKI (K-59).

Sejak kantor saya pindah ke daerah Lebak Bulus 5 bulan silam, saya lebih banyak menggunakan jasa transportasi bis berkapasitas sedang ke Bekasi Timur (K-50) dan dari sana saya melanjutkan dengan menggunakan bis besar jurusan Bekasi Timur-Lebak Bulus (Mayasari Bhakti No.132 atau Tunggal Daya) yang melewati tol Cikunir atau JORR (Jakarta Outer Ring Road). Lebih cepat ketimbang melewati Cawang atau Blok M yang macet cukup parah. Saya bisa berangkat lebih siang dari rumah karena waktu tempuh menjadi lebih pendek dan lebih cepat.

Bis K-50 mangkal di dua tempat. Yang pertama adalah di pertigaan tol Cikarang Barat dan yang kedua di pintu masuk kawasan Industri EJIP-Cikarang. Biasanya bis K-50 mangkal bareng dengan bis K-45 jurusan Cikarang-Bekasi Barat. Tarifnya sama : Rp 4,000/orang untuk sekali jalan. Saya juga menggunakan jasa bis K-50 ini untuk pulang kerja dari Bekasi Timur ke Cikarang. Tarif tetap sama dan biasanya saya naik di pangkalan khusus K-50 dekat mulut tol Bekasi Timur.

Ada hal unik yang biasa terjadi jika saya naik bis K-50 ini. Jadi kondektur!. Jangan heran, karena bis–yang dimodifikasi dari Isuzu Elf–ini tidak memiliki kondektur sendiri yang khusus menarik ongkos dari para penumpang. Secara tidak manusiawi, penumpang dijejalkan ke dalam badan bus, sepenuh-penuhnya. Semampet-mampetnya. Anda bisa bayangkan, khusus dibagian belakang bis, bagian kiri diisi oleh 7 penumpang, bagian kanan diisi 9 penumpang dan tengah-tengah diisi 7 penumpang. Belum lagi di bagian depan. Disamping supir duduk 3 penumpang. Coba hitung ada berapa semuanya?. 26 Penumpang!.

Tak ayal, tubuh montok sexy saya ini terpaksa “dilangsing-langsing”-kan dalam rangka mengakomodir tempat duduk penumpang lainnya. Saya pernah “dijepit” secara biadab oleh dua orang ibu-ibu gemuk yang duduk di sebelah kiri dan kanan, mengapit badan saya yang tentu saja juga sudah gemuk ini. Saya jadi susah bernafas, dan bila sudah begini saya mesti mengalah dengan memajukan pantat sedikit kedepan dengan resiko tak bisa bersandar dengan nyaman. Pernah pula ada pria setengah baya yang mengangkut TV 14 inch dan berkeras tetap hanya bayar satu orang (mungkin ongkosnya kurang kali’) dan tak ayal saya pun ikut pangku-pangkuan TV karena berada persis disebelahnya. Dan pria itu cuma cengar-cengir tanpa perasaan bersalah sedikitpun.

Yang bikin kesal adalah biasanya bis ini tidak langsung berangkat, namun ngetem dulu menunggu hingga penumpang penuh. Saya yang gampang berkeringat, lebih memilih menunggu diluar dulu hingga penumpang “agak” penuh. Atau bila kursi depan masih lowong, saya naik dikursi depan dan menyatakan bayar untuk dua orang (untuk kursi yang berkapasitas 3 orang, tidak termasuk supir), agar masih ada ruang yang cukup bagi saya untuk duduk secara nyaman dan “manusiawi”.

Jika kursi depan sudah penuh, apa boleh buat, saya mesti duduk di kursi belakang yang “penuh-sepenuhnya” itu. Bila bis ini mulai jalan dari pangkalan, maka bersiap-siaplah. Salah satu dari penumpang akan di-daulat menjadi kondektur oleh para penumpang untuk mengumpulkan ongkos para penumpang yang lain. Biasanya yang ketiban “apes” jadi kondektur adalah penumpang yang berada di bagian tengah, yang memiliki posisi cukup “strategis” dan terjangkau mudah bagi semua penumpang. Namun ada juga penumpang yang ogah menjadi kondektur dadakan. “Strategi”-nya adalah pura-pura tidur, pura-pura menelepon, pura-pura membaca atau pura-pura mengirim SMS. Indikasi “pura-pura”-nya itu bisa terbaca karena ketika ada seseorang yang secara aklamasi menjadi kondektur maka orang yang bersangkutan akan beralih melakukan kegiatan yang lain.

Beberapa kali saya melakoni profesi sebagai kondektur dadakan ini. Tak apalah. Pokoknya semua penumpang senang dan bisa dengan tenang turun dari bis tanpa perlu repot-repot lagi membayar ongkos ke supir. Yang merepotkan adalah biasanya ada penumpang yang membayar dengan uang “besar” (misalnya Rp 50,000 atau Rp 100,000). Jika sudah begitu, sang kondektur akan meminta uang kembalian ke supir (yang biasanya sudah menyiapkannya) atau bila belum ada, sang supir akan bayar tol dengan uang tadi untuk memperoleh uang kembalian.

Banyak suka duka yang kerap saya alami. Sukanya adalah, saya bisa banyak kenal dengan teman-teman pekerja komuter asal Cikarang yang senasib dengan saya. Obrolan akrab pun terjadi selama perjalanan. Pak Fauzi, kawan sehidup-sekomuter saya yang tinggal di Cikarang dan bekerja di Cilandak Commercial Estate mengaku lebih senang naik bis, padahal ia sendiri memiliki mobil Kijang Innova dirumahnya. “Lebih irit dan kita tidak perlu capek mengemudi Cikarang-Cilandak yang lumayan jauh,” katanya.

Wajah-wajah familiar senantiasa saya temui setiap menumpang bis ini dan kami bisa langsung saling menyapa dengan akrab. Yang lain adalah ketika ada gadis cantik dan manis dengan aroma parfum wangi ikut menjadi penumpang di bis. Tak ayal lelaki-lelaki (mungkin termasuk saya..hehehe) didalam bis secara atraktif dan demonstratif, menawarkan tempat duduk disampingnya seraya memasang senyum paling manis. “Duduk disini aja, Mbak. Kosong kok,” begitu tawarannya. Wangi parfum yang dipakai gadis tadi spontan menyebar ke seantero bus, melontarkan imajinasi dan melupakan derita duduk berhimpit.

Sisi dukanya juga ada. Saat ada salah satu penumpang yang kentut maka spontan seluruh penumpang “terkontaminasi” dengan sukses. Saat bis berjalan, maka semua jendela dan pintu ditutup untuk menghindari hempasan angin yang cukup deras karena laju kendaraan yang berjalan kencang di jalan tol. Bisa dibayangkan bila ada yang buang angin, maka disela-sela himpitan penumpang yang berjejal bagai ikan sarden dikaleng, dengan kondisi tertutup maka tak ayal baunya akan menyebar secara cepat, efektif dan “tepat sasaran”.

Seperti yang terjadi minggu lalu. Saya sedang asyik-asyiknya tertidur dibangku belakang–karena ketika itu Pak Fauzi yang kebagian tugas jadi kondektur dadakan–tiba-tiba dikejutkan oleh bau kentut yang sangat menyengat. Seorang ibu disamping saya menggerutu sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke udara.”Siapa sih yang kentut? Benar-benar nggak sopan ya!” seru ibu itu sengit. Sejumlah penumpang juga melakukan hal serupa. Tapi tak seorangpun yang mengaku melakukan “tindakan kurang menyenangkan” itu. Seorang penumpang berinisiatif membuka jendela, angin langsung menderu kencang mengusir bau kentut.

Sungguh, ini lika-liku yang unik dan mengesankan untuk pekerja komuter. 

Related Posts
SURAT DARI ORCHARD (4)
Para peserta dan guru training berfoto bersama di hari terakhir acara Tanpa terasa, hari Jum'at (3/7), sampailah pada hari terakhir pelaksanaan training di NOV Singapura.Walau suasana terlihat lebih santai karena kami ...
Posting Terkait
ARUNG JERAM ARUS LIAR : MENAKLUKKAN TANTANGAN DAN KETAKUTAN
Matahari pagi belum muncul saat hari Sabtu 30 April 2011 saya berangkat meninggalkan rumah menuju ke kantor. Saya melirik arloji di tangan. Masih pukul 04.50, saya membatin. Kami mesti kumpul ...
Posting Terkait
Saya dan kawan-kawan panitia Pesta Blogger 2009 saat ajang perkenalan panitia dipimpin oleh Mas Iman Brotoseno (24/10/09)
Untuk kedua kalinya, saya terlibat dalam kepanitiaan Pesta Blogger. Tahun silam, saya bergabung dengan Tim Panitia yang dipimpin oleh Mas Iman Brotoseno yang mengangkat tema "One Spirit One Nation". Pada Pesta ...
Posting Terkait
KISAH PERJALANAN KE PERTH (2) : CAMAR YANG GENIT DI SISI DERMAGA FREMANTLE
ari Rabu (28/8) kami berkesempatan untuk mengunjungi Fremantle. Hari itu, training kami memang hanya setengah hari saja, sehingga kami memanfaatkan waktu berjalan-jalan menuju kota kecil yang berjarak 19 kilometer arah barat ...
Posting Terkait
IKUT MEJENG DI MAJALAH SWA
  etelah sebelumnya pernah mejeng di Harian Kompas (jadi model iklan Kompasiana), Majalah Tempo dan Majalah Internal Asuransi Bumiputera 1912, maka kali ini di Majalah SWA dalam edisi No.08/XXVII/14-27 April ...
Posting Terkait
PENGALAMAN MENYENANGKAN KE TRANS STUDIO BANDUNG
udah lama sebenarnya keinginan untuk ke Trans Studio Bandung ini menjadi sasaran jadwal kunjungan saat liburan anak-anak, terutama saat pertama kali wahana yang terletak disisi barat dari Bandung Super Mal ...
Posting Terkait
SANTAI & MENGASYIKKAN, BERSEPEDA 24,45 KM BERSAMA TIM CBC
ebagai "Newbie" alias "Orang Baru" dalam dunia komunitas persepedaan di Cikarang (meskipun sebenarnya tidak "baru" benar sebab saya sudah sering "gowes onthel alone" 🙂 ) tantangan untuk mengikuti Sepedaan Minggu ...
Posting Terkait
KOTA DELTAMAS : MENUAI KETEDUHAN ALAMI DALAM GEMURUH KOTA TERPADU BERBASIS INDUSTRI
abupaten Bekasi, khususnya wilayah Cikarang, terus tumbuh menjadi kawasan hunian, industri dan komersial yang terintegrasi. Sejak 16 tahun tinggal disini, saya merasakan secara langsung berbagai perubahan yang terjadi dan menunjukkan ...
Posting Terkait
DARI PESTA BLOGGER 2008 KE ACARA BLOGGER MAKASSAR (6)
Saya (tengah) bersama Agus Hery Prasetyo (paling kanan) membawakan materi talkshow bertajuk Blog:Field of Money yang digelar oleh Komunitas Blogger Makassar (AngingMammiri) dan dipandu oleh moderator Asri Tadda serta disiarkan ...
Posting Terkait
DARI KOPDAR PERDANA KOMPASIANA: DI DUNIA NYATA MAUPUN MAYA, GAUL ITU NISCAYA
  Blogger Kompasiana (tua dan muda) ngobrol santai sebelum acara dimulai Bersama rekan se-hidup se-"Cikarang", Pak Eko"Eshape", saya berangkat bareng menuju Bentara Budaya Jakarta untuk menghadiri Kopdar alias kopi darat pertama blogger ...
Posting Terkait
VOTING UNTUK DAENG BATTALA DI AJANG KOMPETISI BLOGGER INTERNASIONAL
Kawan-kawan yang baik, sebagai tindak lanjut posting saya sebelumnya, blog ini akhirnya terdaftar sebagai salah satu dari peserta kompetisi blog bertaraf Internasional, The Best Of Blogs yang diselenggarakan oleh ...
Posting Terkait
PANGGUNG KOMUNITAS YANG HEBOH DAN MERIAH DI JOGJA
Acara Puncak Pesta Blogger Jogja yang diadakan pada malam minggu (9/10) yang diadakan di Pusat Kebudayaan Koenadi Hardjosoemantri Kampus UGM Jogha berlangsung begitu semarak dan meriah. Kami rombongan panitia Pesta ...
Posting Terkait
Peringatan Ultah Perkawinan ke-44 orang tua saya, sekaligus ultah ke 4 Ivan (keponakan saya) di Makassar 27 Maret 2011
  Posting Blog ini sungguh telat bila dikaitkan dengan momen peringatan Ultah Perkawinan kedua orang tua saya ke 44 tahun yang dirayakan pada tanggal 26 Maret 2011 lalu. Namun saya menggunakan ...
Posting Terkait
ALYA, SELAMAT ULANG TAHUN KEEMPAT!
Bahagia rasanya menyaksikan si bungsu yang centil dan ceria ini tumbuh besar, sejak ia lahir melalui operasi Caesar dari rahim ibunya, 4 tahun silam.  Saat mengumandangkan azan di telinganya waktu itu, tak ...
Posting Terkait
CATATAN KECIL JEJAK LANGKAH DI SINGAPURA
"Hoii...update dong blogmu. Udah banyak tuh sarang laba-labanya!", demikian pesan SMS seorang kawan yang saya terima di handphone kemarin. Sebuah "sindiran" yang sangat menggelitik dan membuat saya tersentak dari kesadaran. ...
Posting Terkait
1. Ketika Sang Pejabat Pemda Bergaya di Video Klip Musik Pejabat Pemerintah Daerah sebuah kabupaten di Sulawesi-Selatan rupanya memiliki bakat terpendam dalam soal menyanyi. Adalah Arwin Malik yang kini menjabat sebagai ...
Posting Terkait
SURAT DARI ORCHARD (4)
ARUNG JERAM ARUS LIAR : MENAKLUKKAN TANTANGAN DAN
JADI PANITIA PESTA BLOGGER (LAGI)
KISAH PERJALANAN KE PERTH (2) : CAMAR YANG
IKUT MEJENG DI MAJALAH SWA
PENGALAMAN MENYENANGKAN KE TRANS STUDIO BANDUNG
SANTAI & MENGASYIKKAN, BERSEPEDA 24,45 KM BERSAMA TIM
KOTA DELTAMAS : MENUAI KETEDUHAN ALAMI DALAM GEMURUH
DARI PESTA BLOGGER 2008 KE ACARA BLOGGER MAKASSAR
DARI KOPDAR PERDANA KOMPASIANA: DI DUNIA NYATA MAUPUN
VOTING UNTUK DAENG BATTALA DI AJANG KOMPETISI BLOGGER
PANGGUNG KOMUNITAS YANG HEBOH DAN MERIAH DI JOGJA
INSPIRASI CINTA 44 TAHUN SILAM
ALYA, SELAMAT ULANG TAHUN KEEMPAT!
CATATAN KECIL JEJAK LANGKAH DI SINGAPURA
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (43)

3 Replies to “JANGAN TIDUR BILA JADI KONDEKTUR”

  1. wakakakakkkkk…dijepit secara biadab ? mana ? yang mana orangnya 😀
    (solider sesama bertubuh seksi)
    duh paling ngak tahan naik angkot dari bekasi, ribet banget.

  2. beteul-beteul ceritanya mengenaskan sekaligus membahagiakan 🙂
    Ini satu pelengkap cerita real dari kawan saya keturunan etnis tertentu, yang kurang lebih bernasib sama:

    Dia sedang menumpang bis patas Non AC dalam kondisi penumpang amat sangat sangat padat berjejal rapat. Ia merasa “beruntung” karena pas di depannya berdiri gadis berambut panjang dengan aroma harum mengalahkan pengapnya nafas sesama penumpang.
    Hanya beberapa menit saling rapat, terjadi reaksi. Gadis yang punggungnya tepat di dada lelaki bujangan itu tiba-tiba menoleh dan spontan berujar, “Ada apa Mas?” … Kaget dan gugup tapi kemudian Dia menjawab, “Nggak tahu ya Dik, masalahnya ini …. “. Dia menunjuk ke bawah dengan isyarat dagu dan matanya sambil tersipu malu-malu bahagia…. Rupanya ada yang baru saja menggamit pantat gadis itu. …. Kedua makhluk ini akhirnya senyum-senyum saja, saling memahami, mungkin juga sambil bersungut-sungut bahagia dalam hati. Bis kota lu lawan 😀

    Salam hangat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.