Sudah dua tahun berlalu. Saya masih ingat betul saat menulis posting di blog tentang gempa di Yogya 27 Mei 2006 silam, jemari tangan saya gemetar saat mengetik diatas keyboard komputer. Terbayang kengerian yang terjadi saat gempa dashyat itu meluluh lantakkan rumah mertua saya disana, di dusun Kuncen, Tegal Tirto, Kecamatan Berbah Sleman. Betapa terpukul batin istri saya waktu itu terutama membayangkan rumah saat ia melewatkan masa-masa kecilnya dulu telah hancur akibat gempa berkekuatan 5,9 SR itu.
Beruntunglah kedua orang tua saya disana tidak mengalami luka sedikitpun. Ibu mertua saya sedang terbaring sakit ketika gempa melanda pagi itu. Bergegas, Ahmad, adik bungsu istri saya langsung membopong sang ibu. Ia berlari keluar sementara maut “mengejar” dibelakang ketika bilik kamar ibu mertua saya rubuh sesaat setelah evakuasi berlangsung.
Suasana muram bersemayam dirumah saya. Berhari-hari lamanya.
Inilah foto salah satu bagian rumah mertua saya yang nyaris tak berbentuk saat dihajar gempa itu, sebagian foto-foto lain ada disini:
2 Tahun sudah berlalu. Kami sekeluarga plus saudara-saudara yang lain bahu membahu membangun kembali rumah mertua di Yogya. Alhamdulillah, meski tidak seluas rumah sebelumnya, akhirnya, berselang 4 bulan pasca gempa, rumah orang tua kami telah bisa dihuni kembali. Sebelumnya mereka tidur di tenda darurat dengan fasilitas seadanya. Belum lagi datangnya sejumlah gempa-gempa susulan ikut menambah situasi kian mencekam.
Pada awalnya kami sekeluarga sempat meminta kedua orang tua kami pindah sementara kerumah salah satu kerabat di Yogya atau ke rumah kami di Jakarta, namun mereka menolak dan tetap bertahan tinggal disamping rumah yang telah jadi puing.
Mengandalkan bantuan pemerintah yang datangnya tersendat dan prosedur birokrasi yang berbelit-belit ketika itu membuat saya gregetan. Akhirnya, atas inisiatif kelima saudara istri saya dan para ipar, kami “gotong royong” membangun rumah tersebut secara swadaya sembari ikut membantu warga lain yang terkena musibah.
Tragedi gempa itu menyisakan trauma yang cukup dalam, terutama bagi kedua mertua saya. Syukurlah, dengan penuh ketegaran, masa-masa penuh duka itu telah terlewati dan kembali bangkit menyongsong masa depan yang lebih cerah.
Tragedi gempa itu menyisakan trauma yang cukup dalam, terutama bagi kedua mertua saya. Syukurlah, dengan penuh ketegaran, masa-masa penuh duka itu telah terlewati dan kembali bangkit menyongsong masa depan yang lebih cerah.
Related Posts
Sambutan dari Pak Budi Karya (Direktur Utama Ancol) didampingi Pak Taufik Mihardja (Executive Director Kompas-Gramedia) dalam Diskusi antara blogger Asia Blogging Network, Kompas dot com dan Managemen Ancol, Jum'at (11/7)
SMS ...
Posting Terkait
Kehadiranmu membuat hati kami bertalu gembira
Membasuh pedih hati dan melerai duka
Dari tiga puluh enam purnama
yang kami lalui dalam sepi nestapa
Anakku, yang datang bagai sebuah anugerah dari surga
ketika tangismu pecah pertama ...
Posting Terkait
"logger Indonesia, patut bersyukur karena menjadi Blogger paling beruntung khususnya di kawasan ASEAN," kata sang Begawan Marketing terkemuka, Hermawan Kartajaya, dalam acara Seminar Pre-Event ASEAN Blogger Festival Indonesia (ABFI) yang ...
Posting Terkait
Saya tidak pernah bisa melupakan saat itu.
Saat terakhir berjumpa ayah langsung secara fisik, di Makassar, Senin Siang,14 Juni 2021.
Di ruang tunggu operasi Rumah Sakit Mitra Husada Makassar, hanya ada kami ...
Posting Terkait
3 Degrees Club yang terletak di lantai 7 FX Mall Jl.Jend.Sudirman Jakarta begitu semarak, kemarin malam (16/12). Sejumlah standing banner dan logo DELL, salah satu produsen komputer terkemuka di dunia, berada ...
Posting Terkait
Pada tetes pertama embun pagi bulan Ramadhan tahun ini
Kita menyaksikan pantulan cinta tak bertepi dariNya
yang memancar kemilau dari kebeningan permukaan di rerumputan
menyongsong fajar yang muncul malu-malu seusai Subuh
dengan getar pesona ...
Posting Terkait
Blitz Megaplex yang berlokasi di Lantai 8 Grand Indonesia tak jauh dari Bundaran HI Jalan MH.Thamrin Jakarta, pada Hari Sabtu,27 Oktober 2007 mendadak gegap gempita “dikerubuti” para blogger Indonesia yang ...
Posting Terkait
"Tradisi" yang sudah lama saya tinggalkan yakni menulis posting-posting singkat terkait dengan link website atau blog yang menarik perhatian serta bermanfaat akan saya aktifkan lagi. Saya terakhir menulis "Yang Melengking ...
Posting Terkait
agi saya, aktifitas bersepeda bukan hanya merupakan sebuah kegiatan yang tidak hanya memiliki keuntungan bagi kesehatan namun lebih dari itu : sebuah romansa kenangan senantiasa menyertainya. Waktu masih bersekolah di ...
Posting Terkait
emburat merah jingga nampak terlihat indah dilangit Cikarang. Dari atas sepeda motor Honda Revo, saya menyaksikan pemandangan senja itu dengan hati didera keharuan mendalam. Ramadhan hari pertama tahun ini, sungguh ...
Posting Terkait
ertepatan dengan peringatan Hari Blogger keenam, kemarin, Minggu (27/10), saya bersama 10 orang blogger lainnya, mendapatkan undangan spesial dari Omar Niode Foundation untuk mengikuti event Super Brunch bertempat di The ...
Posting Terkait
"When you listen, you offer a package of the most valuable healing gifts you can give: compassion, consolation, and forgiveness".
-- James Kullander, taken from Gaia Community Website
Menjelang tidur malam, usai ...
Posting Terkait
Kreativitas bisa muncul dari mana saja.
Setidaknya begitulah salah satu fenomena yang mencuat dari diskusi intens di mailing list blogger Makassar Anging Mammiri yang membahas soal penayangan poster-poster caleg (calon legislatif) ...
Posting Terkait
atahari bersinar cerah, Minggu (30/10) saat saya tiba di kawasan Islamic Center Bekasi. Di halaman gedung terlihat begitu ramai orang berkumpul dan kendaraan yang diparkir. Rupanya mereka adalah rombongan pengantar ...
Posting Terkait
atahari bersinar cerah, hari Sabtu (14/12), saat kami semua berkumpul di ruang makan Hotel Family Nur Sumenep. Badan saya relatif sudah terasa lebih segar, seusai sarapan dan tidur cukup setelah ...
Posting Terkait
DARI TEMU BLOGGER ABN, KOMPAS DAN ANCOL :
SELAMAT ULANG TAHUN KEENAM, RIZKY!
DARI SEMINAR PRE-EVENT ABFI 2013 : MENJADI BLOGGER
MENGENANG AYAH, HULONDHALO LIPUU’ DAN CATATAN HARIAN YANG
PUISI : PADA TETES PERTAMA EMBUN PAGI
KETIKA PARA BLOGGER BERPESTA
YANG “MELENGKING” DARI BLOGWALKING (32)
BERSEPEDA DENGAN (SEPENUH) HATI
MENIKMATI SENJA MEREKAH DI AWAL RAMADHAN 1432 H
CUTI POSTING SEJENAK, MAU KE HONGKONG DISNEYLAND 🙂
SENSASI SUNDAY SUPER BRUNCH BERSAMA YAYASAN OMAR NIODE
SEPASANG TELINGA SELUAS SAMUDERA
GAYA KAMPANYE CALEG PARTAI DAGELAN
CATATAN DARI PELATIHAN BLOG GURU KOMUNITAS BLOGGER BEKASI,
WISATA BUDAYA MADURA (4) : KEMEGAHAN KERATON SUMENEP
saya jadi teringat nenek istri saya yang meninggal tertimpa reruntuhan rumah saat terjadi gempa… mengerikan dan menyedihkan… hiks..
Semoga tidak terulang lagi…
ass daeng
lama enggak sini daeng
wahh Jogja, Aceh, Lapondo
Enggak ada yg beres ????
Pingback: Catatan Dari Hati » Blog Archive » DUKA CITA MENDALAM UNTUK KORBAN GEMPA DI SUMATERA BARAT
Pingback: CATATAN TERCECER DARI BLOGSHOP DAN TEMU KOMUNITAS DI YOGYAKARTA / Catatan Dari Hati
Pingback: Catatan Tercecer Dari Blogshop dan Temu Komunitas di Yogyakarta | Komunitas Blogger Bekasi