Budi Putra, sang profesional blogger pertama di Indonesia membawakan materi di breakout session bersama Pepih Nugraha
Memasuki lokasi acara Pesta Blogger 2008, “aroma” kemegahan acara ini begitu kental terasa. Di beberapa sudut terpampang layar besar yang menampilkan situasi diatas panggung. Kapasitas auditorium BPPT yang luas ini relatif cukup menampung 1500 orang blogger yang datang. Sejumlah blogger sudah mengambil tempat disebagian besar tempat duduk yang disediakan, beberapa yang lain mengambil di balkon atas. Termasuk “pasukan” dari Blogger Makassar Anging Mammiri. Sang Chairman PB 2008, Wicaksono Ndoro Kakung, terlihat sibuk mempersiapkan acara bersama rekan-rekan panitia PB 2008 yang mengambil tema utama “Blogging for Society” ini.
Nampak hadir pejabat pemerintah seperti Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman dan Direktur Jenderal Aplikasi Telemedia Kementerian
Komunikasi dan Informatika Cahyana Ahmadjayadi mewakili Menkominfo Muh.Nuh yang berhalangan hadir serta Direktur IT PT Telkom Bapak Indra Utoyo.
Tepat pukul 10.15, Pandji sang pembawa acara “Hole in the wall” di RCTI naik panggung bersama pasangannya (cewek, lupa namanya 😀 ). Mereka tampak begitu kompak memandu acara pembukaan. Sang Chairman PB 2008 Wicaksono Ndoro Kakung mendapat kesempatan pertama memberikan kata sambutan khas ala postingnya diblog. Yang melekat di ingatan saya adalah celotehnya,”Apa kabar ki sanak?” yang segera disambut gemuruh tawa hadirin.
Sementara itu Pak Cahyana yang mewakili Menkominfo menyatakan melihat fenomena meriahnya acara ini bagai deklarasi sumpah pemuda 80 tahun silam. Komunitas blogger yang hadir dan beragam pada acara ini mencerminkan persatuan Indonesia. Cahyana menegaskan pula bahwa kedepan, diharapkan Blogger Indonesia mengembangkan apa yang dinamakan sebagai blog-preneur atau ngeblog yang menghasilkan uang.
Pada kesempatan lain, Menristek Kusmayanto Kadiman menekankan agar Blogger Indonesia hendaknya tetap santun dan memegang teguh etika saat memposting tulisan mereka diblog masing-masing meski ada “jaminan” blogger Indonesia tak akan dipidana. “Yang penting”, kata Kusmayanto, “asalkan sesuai dengan koridor etika dan perundangan yang berlaku, tidak akan ada penangkapan bagi blogger Indonesia”.
Usai sambutan seremonial tersebut, dilanjutkan dengan sesi talkshow. Pandji lalu memanggil moderator, Enda Nasution untuk naik keatas panggung memandu acara tersebut serta jajaran narasumber antara lain Pak Sofwan Manaf dari Pesantren Darun Najah, Mas Yudhi dari Tunas Cendekia, Wakil dari Oxfam, Menristek Kusmayanto Kadiman, saya (mewakili komunitas blogger angingmammiri Makassar) dan Pak Indro Utoyo (Direktur IT Telkom). Ringkasan hasil diskusi ini bisa dibaca diblog Mbak Edratna.
Sayangnya, saya merasa sesi talkshow kali ini tidak berlangsung secara maksimal. Selain waktunya sangat singkat juga pada sesi dialog interaktif bersama peserta tidak ter-eksplor dengan baik. Banyak diantara peserta PB2008, lebih memilih berjalan-jalan keluar melihat-lihat booth sponsor atau bahkan ada yang sudah mengambil jatah makan siang lebih dulu. Padahal sesi ini bisa digarap lebih menarik lagi dan tentu dengan rentang waktu yang lebih panjang.
Lagi, narsis di sesi Talkshow, sebelum peristiwa “bisik-bisik tetangga” itu 😀
Diatas panggung, saya menyerahkan kartu nama dan sebuah buku hasil kolaborasi komunitas blogger Makassar Anging Mammiri berjudul “Ijo Anget-Anget” yang akan diluncurkan keesokan harinya kepada Pak Kusmayanto yang kebetulan duduk persis disebelah kanan saya. “Buku ini adalah buku pertama hasil karya komunitas blogger berbasis daerah, pak”, bisik saya seraya mengangsurkan buku tersebut ke hadapan Pak Kusmayanto. Beliau tersenyum kagum dan berkata dengan nada pelan,”Luar biasa, ini salah satu bukti nyata Blogging for Society itu. Terimakasih dan sampaikan salam saya buat kawan-kawan anda di blogger Makassar”.
Acara berikutnya adalah penganugerahan penghargaan khusus untuk komunitas blogger. Sebelumnya ditampilkan profil dan aktifitas kegiatan sejumlah komunitas blogger di Indonesia. Gelar “Most Promising Blogger Community” diterima oleh Bali Blogger Community, sedangkan “Blogging for Society Award” jatuh ke Komunitas Blogger Yogyakarta CahAndong.
Setelah prosesi penyerahan hadiah bagi para pemenang anugerah spesial itu, giliran 5 blogger asing “naik pentas”. Mereka adalah Mark Tafoya (USA),Mike Aquino (Filipina), Anthony Bianco (Australia), Jeff Ooi (Malaysia), dan Mr.Brown (Singapura). Yang menarik pernyataan dari Jeff Ooi. “Sungguh beruntung Blogger Indonesia yang justru didukung oleh 3 Kementerian sementara hal sebaliknya terjadi di Malaysia dimana tak ada satupun dukungan pemerintah terhadap blogger disana,” kata Jeff yang juga adalah anggota legislatif Malaysia ini.
Berpose bersama Enda Nasution sang “Bapak” Blogger Indonesia
Saya melewatkan waktu makan siang secara lesehan bersama Labibah “Maknyak”Zain, sang founder komunitas Blogfam. Ikut pula Mbak Indah Juli dan Dahlia nimbrung berdiskusi tentang perkembangan Blogfam dimasa depan serta persiapan Ultah kelima komunitas blog tertua dan terbesar di Indonesia ini.
Sesi breakout session berlangsung lebih seru dan memikat. Saya mengikuti sesi yang dibawakan oleh Mas Budi Putra dan Mas Pepih Nugraha yang bertajuk KEBEBASAN NGE-BLOG DI DUNIA MAYA – BATASAN DAN ETIKA. Sekitar 40-an peserta mengikuti talkshow ini. Sayang konsentrasi kadang terpecah, karena kerap kali terkena “interferensi” dari sesi talkshow yang lain yang lebih “heboh” dan kebetulan berada diruang yang sama. Akan lebih baik jika sesi breakout session diselenggarakan diruang terpisah, sama seperti yang dilakukan tahun lalu.
Tepat pukul 14.45, saya lalu berpamitan kepada Bung Enda Nasution karena mesti melanjutkan perjalanan ke Makassar dengan pesawat Lion Air JT 788 yang akan berangkat pukul 18.00 WIB. Pak Eko yang juga kebetulan ada acara lain dirumahnya mengantar saya hingga pangkalan Bis Damri ke Bandara Cengkareng yang terletak disamping Stasiun Gambir. Sampai ketemu di Pesta Blogger 2009 dan Makassar…I’m Coming!

hebat, pak Amril!!
saya juga salut sama AM….
mantap mentong 🙂
wah, pak mentri kirim salam buat AM (dance)
senang sekali mas akhirnya bisa bersua kita di acara kemarin, dan terima kasih sudah bantu kampannye gelang merah kami dulu. salam kebersamaan!