DZIKIR AKBAR BERSAMA USTADZ ARIFIN ILHAM DI CIKARANG
Sabtu Pagi (10/1), kami sekeluarga telah bersiap-siap menuju Mesjid Al Madani dengan mengenakan pakaian muslim berwarna putih-putih. Pada hari itu Ustadz kondang Arifin Ilham akan hadir dimesjid yang berjarak hanya 200 meter dari rumah kami itu untuk memimpin acara Dzikir Akbar. Pukul 09.00 kami berangkat berjalan kaki dari rumah. Sejumlah orang –termasuk tetangga–kami temui di sepanjang jalan juga berduyun-duyun ke mesjid ikut menghadiri acara tersebut. Kedua anak saya, Rizky dan Alya sangat antusias mengikuti acara ini. Sejak semalam, Alya bahkan sudah menyiapkan kostum spesial untuk menghadiri acara itu. Dua hari sebelumnya, kedua anak saya itu ikut mendampingi ibunya mendengarkan tausyiah bersama ustadzah Mama Dedeh di mesjid yang sama.
Tiba di Mesjid, ratusan orang sudah memadati area . Dibagian belakang mesjid dipasang tenda besar tempat perempuan dan ibu-ibu duduk serta sudah terisi penuh. Didalam mesjidpun demikian. Lantunan ayat Al Qur’an menggema lantang memenuhi langit. Batin saya terharu. Tak lama kemudian, rombongan ustadz Arifin Ilham tiba.
Saya masih sempat melihat ustadz muda kharismatik itu turun dari mobil Honda CRV yang ditumpanginya. Sejumlah orang berebutan berjabatan tangan dengan beliau. Saya menggamit tangan Rizky untuk mengajaknya masuk ke mesjid. Istri saya dan Alya sudah pergilebih dulu ke tenda dibelakang mesjid bergabung dengan ibu-ibu dan remaja putri yang ada disana.
Acara dibuka dengan mendengarkan kata sambutan dari Ketua Panitia dilanjutkan dengan Kata Sambutan oleh Bupati Kab.Bekasi yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati Bekasi Darip Mulyana M.Si. Ustadz Arifin Ilham tampil dikesempatan berikut. Tausyiah singkat yang disampaikannya sungguh menggetarkan. Beliau memberikan himbauan agar pada kesempatan Dzikir Akbar kali ini, kita melakukan upaya-upaya strategis membantu dan mendukung saudara-saudara kita di Palestina yang tengah mengalami kekejaman zionis Israel di Jalur Gaza. Bentuk bantuan tidak hanya dalam bentuk fisik atau materi namun Do’a yang khusyuk dengan Dzikir penuh tawadhu’ memohon pertolongan Allah SWT merupakan salah satu bentuk solidaritas kita sebagai sesama umat Islam. Hal ini, menurut ustadz Arifin, merupakan salah satu bentuk Jihad dari umat islam di Cikarang melalui Dzikir serta mengirim doa kepada saudara-saudara kita di Palestina.
Acara puncak Dzikir akbar kemudian dilaksanakan usai Tausyiah singkat ustadz Arifin Ilham. Beliau lalu memimpin lantunan Dzikir yang mengalun syahdu dan memantul menggetarkan dinding-dinding Mesjid Al-Madani. Seketika sukma saya seakan terbang ke langit dan keharuan begitu menyesak dada ketika lantunan Dzikir saya alunkan dengan bibir bergetar. Tak terasa air mata saya menetes jatuh. Teringat korban krisis Timur Tengah yang berkecamuk saat ini. Bagaimana seorang ibu yang kehilangan anaknya, istri kehilangan istrinya dan anak kehilangan orang tuanya akibat serbuan roket dan mortir zionis Israel.
Saya turut merasakan kepedihan yang mereka rasakan. Kehilangan orang-orang tercinta sungguh sangat menikam hati. Dzikir yang berkumandang riuh, syahdu, bertalu-talu, dan menyentuh mengakomodir apa yang terasa dibatin kami semua, Majelis Dzikir saat itu. Beberapa orang bapak-bapak disamping saya sampai menangis terisak ketika membacakan ayat-ayat Allah yang Maha Agung itu. Rizky yang melihat ayahnya menangis membantu saya menghapus air mata dengan punggung tangannya. Saya memeluk erat putra kesayangan saya dan berharap apa yang terjadi di Palestina tidak terjadi pada kami dan Allah SWT melindungi seluruh saudara-saudara kami yang tengah mengalami penderitaan disana.
Usai membacakan Dzikir dengan penuh semangat, ustadz Arifin Ilham bangkit dari duduk. Ia lalu berkata lantang kepada seluruh’ umat islam yang hadir di majelis itu untuk menyerukan “Allahu Akbar!” seraya mengepalkan tangan ke udara sebagai manifestasi dukungan kepada para syuhada yang berjuang di Gaza. Seketika dada saya bergemuruh seiring gema seruan Allahu Akbar diserukan begitu dashyat dan bersemangat oleh seluruh hadirin yang hadir. Tak terasa mata saya basah kembali. Ingin rasanya turut hadir berjuang bersama para pejuang-pejuang Palestina disana mengusir si laknat zionis Israel. Sejumlah Panitia kemudian menyebarkan kotak sumbangan bagi perjuangan rakyat Palestina kepada segenap hadirin yang hadir.
Rangkaian acara Dzikir berakhir pukul 12.00 siang. Dan kami sekeluarga pulang ke rumah dengan kesan mendalam dihati.
saya mau curhat sama ust arifin ilham, please…. saya mohon
Ya Alloohu ya Q0diim…betapa banyak faktor yang membuat maksud baik kita tak sampai ke tujuan baik secara fisik maupun materi, kenapa? yah mari kita jawab sendiri sendiri………….hanya dengan doalah yang jelas akan disampaikan Alloh Yang Maha Rohman