
Kesaksian luka itu
sudah lama kita kemas
dalam senyap hati
juga pada mendung langit
yang kian ranum menurunkan gerimis
kita menyimpan rasa itu rapat-rapat
sembari menatap nanar
senja turun perlahan di ufuk
menghayati setiap jejak merah saga yang ditinggalkannya
bagai menyaksikan semua impian kita
yang luruh perlahan oleh derap waktu
serta tetes rindu yang menghias disisinya
seumpama ornamen lusuh, meleleh dalam diam
“Kita tengah bercakap tentang cinta, pada tiada,” katamu lesu
dan desir angin membawa tinggi ucapmu
bersama pekik camar yang terbang limbung
ke selarik pelangi di batas cakrawala
Aku termangu dan memandang bening matamu
dimana ada lelah dan kegetiran disana
dimana genangan kenangan kita
larut pada sajak yang kupahat
dalam pilu tak terungkapkan
Jkt, 030409
Related Posts
gaknya, urat sejarah dan gurat kenangan yang membeku dalam ingatanmu
telah membuat semuanya menjadi tak sama, seperti dulu..
laksana sebatang pohon kesunyian yang tumbuh enggan dari perih luka atau
mata air pegunungan yang ...
Posting Terkait
Bagai harum hutan pinus di sisi bukit atau
wangi melati di pekarangan
Aroma cinta yang kau taburkan
melayang lembut dengan konfigurasi warna-warni
pada lanskap kesunyian yang terhampar sepanjang perjalanan
pada atmosfir lara yang telah kita ...
Posting Terkait
Langit senja ini seakan merenda batas cakrawala
dengan rona merah jambu serupa ranum pipimu
yang diterpa bias cerah cahaya fajar
Pada titian rindu dimana kaki kita gamang menapak
kamu acapkali berkata dengan mata berbinar,"Di ...
Posting Terkait
Semburat cahaya senja merah jingga menerpa sendu wajahmu
ketika jemari lentikmu lemah menuding langit
Pada sebuah titik yang engkau namakan "ujung penantian"
dan tak pernah bisa kumaknai secara jelas
apakah itu akan menjadi akhir ...
Posting Terkait
Keheningan, katamu, adalah rangkaian aksara yang menggantung pada rapuh rangka langit
dan pada desau angin berhembus pelan membelai dedaunan
Di "rahim" ingatan, kata-kata yang seharusnya kau ucapkan dengan lugas
berhenti pada basah bibirmu ...
Posting Terkait
Menelisik potongan rindu yang entah kau letakkan dimana
seperti mengais serpih-serpih kenangan yang tercecer
bersama debu jalanan, belukar ilusi, hening malam dan
nyala lampu mercury yang membias hangat, memantulkan cahaya
pada genangan air di ...
Posting Terkait
Sekeping Pilu yang kau tambatkan di dermaga jiwa
Adalah rekaman sebait sajak dan jejak tertatih tentang perjalanan
tentang luka, tentang segenap rasa yang berkecamuk di tiap lamunan
"Seharusnya," katamu,"meraihmu adalah niscaya dan mendekapmu
dalam ...
Posting Terkait
Kelam yang dibekap gerimis senja tadi
kini membayang jelas di bening matamu
menorehkan luka, sepi, hampa, resah,
dan rindu yang retak
juga mimpi yang terbelah
Pada genangan sisa hujan di jalan
ada kenangan memantul cemerlang
juga seiris ...
Posting Terkait
Kerapkali kita menyempatkan diri duduk diberanda
bercakap tentang hal-hal tak penting dan upaya-upaya menanggulangi kegetiran
seraya menatap gelap yang luruh perlahan dipelupuk mata
dan kunang-kunang melintas anggun membawa kerlip harapan
sementara rindu memantul-mantul gemas ...
Posting Terkait
Putriku sayang, apa yang sedang kau lamunkan di serambi depan menjelang senja?
sepoi angin menggoyang-goyangkan beberapa helai rambut di keningmu
dan kau tersenyum sekilas menyaksikan mentari tenggelam
menyisakan cahaya redup keemasan dibalik tembok ...
Posting Terkait
PUISI : DESAU ANGIN DAN PEREMPUAN YANG MERINDU
PUISI : MENITI GARIS EDAR PESONAMU
PUISI : PADA PENGHUJUNG TITIAN RINDU
PUISI : SEMESTINYA, ENGKAULAH SEMESTAKU
PUISI : LANSKAP KESUNYIAN DAN EMBUN DI TEMARAM
PUISI : CAHAYA DI TUNGKU HATI
PUISI : TITIAN KENANGAN, PADA LANGIT HATI
PUISI : JALAN PULANG MENUJUMU
PUISI : KITA TELAH MENOREH MALAM DENGAN ANGAN-ANGAN
PUISI : PADA SEPOI ANGIN DI BERANDA (Selamat
ini kata2nya lebih dahsyat dari tulisan saya sepertinya saya harus banyak belajar lagi
–Wah..thanks atas sanjungannya. Saya juga sebenarnya masih belajar nulis puisi kok. Jadi mari kita belajar sama2
ckckcckckck… darimana datangnya inspirasi yg maha keren itu siiy daenk? 🙂
–Hmm..dari perenungan yang dalam tentang hidup dan kehidupan, Ciput 😀 Thanks ya udah mampir