
Kesaksian luka itu
sudah lama kita kemas
dalam senyap hati
juga pada mendung langit
yang kian ranum menurunkan gerimis
kita menyimpan rasa itu rapat-rapat
sembari menatap nanar
senja turun perlahan di ufuk
menghayati setiap jejak merah saga yang ditinggalkannya
bagai menyaksikan semua impian kita
yang luruh perlahan oleh derap waktu
serta tetes rindu yang menghias disisinya
seumpama ornamen lusuh, meleleh dalam diam
“Kita tengah bercakap tentang cinta, pada tiada,” katamu lesu
dan desir angin membawa tinggi ucapmu
bersama pekik camar yang terbang limbung
ke selarik pelangi di batas cakrawala
Aku termangu dan memandang bening matamu
dimana ada lelah dan kegetiran disana
dimana genangan kenangan kita
larut pada sajak yang kupahat
dalam pilu tak terungkapkan
Jkt, 030409
Related Posts
Sepagi ini kita bercakap tentang hujan
yang jatuh dari langit laksana hunjaman jarum-jarum air
Pada tanah basah tempat kita berpijak.
dan rindang pepohonan dimana kita berdiri dibawahnya
"Sebagaimana setiap kisah pilu dituturkan," katamu perih,"Seperti ...
Posting Terkait
Deru angin bulan Juli
Mengantar surat terakhirmu
dengan lampiran rindu di tepiannya
juga duka di kusam lembarannya
Ada lara lekat disana
juga api asmara yang menyala sia-sia
"Seperti langit berselimut bianglala,
dimana segala warna dan rupa, berpadu ...
Posting Terkait
Dibawah ini, saya mencoba mendokumentasikan dan menayangkan ulang sejumlah puisi-puisi lama saya yang pernah di muat di suratkabar di Makassar, 17 tahun silam:
IRAMA HATI
Kususuri jejak-jejak cinta kita
Udara terluka, tembok-tembok ...
Posting Terkait
emindai kembali jejakmu di sekujur tubuh Braga
pada pagi ketika embun baru saja melapisi atas aspalnya
dan halimun putih tipis yang melingkupi bagai sayap bidadari erat mendekap
seperti melihatmu lagi tersenyum menyongsong hangat ...
Posting Terkait
Kaki-kaki Jembatan Ampera yang kokoh menghunjam
pada dasar batang sungai anggun mengalir, seakan bertutur
tentang kisah-kisah yang berlalu dari musim ke musim,
tentang cinta, harapan, impian, juga kehilangan
Dan di tepian Musi, mengenangmu bersama ...
Posting Terkait
Kisah yang kau rajut pada rinai tarian hujan sore ini
Adalah gemerlap mimpi dan getir kesedihan
yang mengalun pelan menyusuri relung hati, selasar waktu
dan derap putus asa yang luruh dalam hening
Hujan, katamu, ...
Posting Terkait
gaknya, urat sejarah dan gurat kenangan yang membeku dalam ingatanmu
telah membuat semuanya menjadi tak sama, seperti dulu..
laksana sebatang pohon kesunyian yang tumbuh enggan dari perih luka atau
mata air pegunungan yang ...
Posting Terkait
Sepasang debu yang terbang liar itu adalah kita
bersama segenap impian yang telah kita rangkai dalam ringkih hati
juga cinta yang kita pahatkan diam-diam pada tepian angan-angan
Kita melayang mengarungi siang, juga malam
sementara ...
Posting Terkait
Deras Hujan yang datang malam ini
seperti kidung melankolis yang datang membuai perlahan
tapi juga mengusung ketakutan tak terkatakan
Kita menyaksikannya dengan tatap nanar
sembari mendekap erat ratap yang tak terungkap
Pada genangan kelam yang ...
Posting Terkait
Seperti mendengarkan dongeng cinta yang absurd
Kita selalu terbuai dalam pesona yang kerap kita sendiri tak bisa menafsirkannya
Dan pada malam, ketika bintang berkelip genit di rangka langit
serta rembulan perlahan meredup dibalik ...
Posting Terkait
Haruskah geliat rindu yang kau simpan
pada getar dawai hati, bening kilau embun dan segaris cahaya pagi
membuatmu mesti berhenti pada sebuah titik yang kau namakan
tepian sebuah perjalanan panjang?
Kegetiran ini, katamu, melelahkan
dan ...
Posting Terkait
Perkembangan zaman saat ini begitu luar biasa. Termasuk teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence/AI). Sudah lama saya berharap bisa mentransformasikan puisi-puisi yang pernah saya buat menjadi lagu dengan melodi yang indah.
Dan ...
Posting Terkait
Kita, Katamu
Bagai dua ilalang liar
yang tumbuh di hamparan rumput halus
dimana embun enggan beranjak
dari selusur daunnya
walau terik mentari hangat menyengat
Kita, Katamu
Adalah bau tanah basah seusai hujan pagi
yang meruap perlahan mendekati jendela ...
Posting Terkait
Purnama yang mengapung di rangka langit malam ini
seperti bercerita
tentang sebuah kehilangan yang pedih
dan jejak-jejak luka yang tertinggal
pada sepanjang bias cahaya lembutnya
Purnama yang menggigil di kelam malam
adalah pilu kegetiran yang kau ...
Posting Terkait
Pada tetes pertama embun pagi bulan Ramadhan tahun ini
Kita menyaksikan pantulan cinta tak bertepi dariNya
yang memancar kemilau dari kebeningan permukaan di rerumputan
menyongsong fajar yang muncul malu-malu seusai Subuh
dengan getar pesona ...
Posting Terkait
Dalam banyak kisah, kita selalu percaya bahagia selalu ada di penghujung hilirnya
sementara duka dan tangis hanyalah ornamen pelengkap
yang kerap melekat ringkih di sepanjang perjalanan
lalu akan luruh satu-satu meninggalkan jejak kelam dibelakang
Saat ...
Posting Terkait
PUISI : MENARI DI LINTASAN PELANGI
PUISI : SEPERTI LANGIT BERSELIMUT BIANGLALA
PUISI-PUISI DARI MASA LALU
PUISI : SEPANJANG BRAGA DAN SETERUSNYA.. (II)
PUISI : MENYIBAK BAYANGMU DI TEPIAN MUSI
PUISI : DESAU ANGIN DAN PEREMPUAN YANG MERINDU
PUISI : TENTANG KITA, RINDU DAN MALAM YANG
PUISI : PADA GENANGAN KELAM, PADA RATAP YANG
PUISI : SEBUAH RUANG TANPA RATAP
PUISI : PERJALANAN SEPARUH KERINDUAN
MUSIKALISASI PUISI MELALUI APLIKASI SUNO.AI
PUISI : PURNAMA TERISAK DI PUCUK MALAM
PUISI : PADA TETES PERTAMA EMBUN PAGI
PUISI : MENGENANG NAMAMU PADA LIRIH DESAU ANGIN
ini kata2nya lebih dahsyat dari tulisan saya sepertinya saya harus banyak belajar lagi
–Wah..thanks atas sanjungannya. Saya juga sebenarnya masih belajar nulis puisi kok. Jadi mari kita belajar sama2
ckckcckckck… darimana datangnya inspirasi yg maha keren itu siiy daenk? 🙂
–Hmm..dari perenungan yang dalam tentang hidup dan kehidupan, Ciput 😀 Thanks ya udah mampir