PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA

Kesaksian luka itu

sudah lama kita kemas

dalam senyap hati

juga pada mendung langit

yang kian ranum menurunkan gerimis

kita menyimpan rasa itu rapat-rapat

sembari menatap nanar

senja turun perlahan di ufuk

menghayati setiap jejak merah saga yang ditinggalkannya

bagai menyaksikan semua impian kita

yang luruh perlahan oleh derap waktu

serta tetes rindu yang menghias disisinya

seumpama ornamen lusuh, meleleh dalam diam

“Kita tengah bercakap tentang cinta, pada tiada,” katamu lesu

dan desir angin membawa tinggi ucapmu

bersama pekik camar yang terbang limbung

ke selarik pelangi di batas cakrawala

Aku termangu dan memandang bening matamu

dimana ada lelah dan kegetiran disana

dimana genangan kenangan kita

larut pada sajak yang kupahat

dalam pilu tak terungkapkan

Jkt, 030409 

Related Posts
UNTUK SEPOTONG SENJA DI AKHIR TAHUN
Dalam Diam, kau termangu Sepotong senja dibatas cakrawala memaku pandangmu "Di akhir tahun, selalu ada rindu yang luluh disana, sejak dulu" katamu, pilu Terlampau cepat waktu berderak hingga setiap momen tak sempat kau bekukan dalam ...
Posting Terkait
PUISI: DI BANDARA INI
Waktu seakan berhenti berdetak Saat menemukan kembali bayangmu Memantul indah pada kaca kaca jendela besar dan bertahta di langit langit tinggi bandara ini Rekaman kenangan berkelebat cepat dalam benak Tentang rindu yg tak sempat tertunaikan, ...
Posting Terkait
SAAT SENJA, KETIKA RAMADHAN PERGI
Saat senja, ketika Ramadhan pergi Keharuan menyentak dikalbu, menyentuh nurani Seiring semburat merah jingga bertahta di rangka langit Bulan Suci beranjak perlahan, menapak dalam keheningan meninggalkan jejak-jejak cahaya hingga batas cakrawala Dan aku luruh dalam ...
Posting Terkait
PUISI : HUJAN MEMBAWA BAYANGMU PERGI…
  Sudah lama, aku menyulam khayalan pada tirai hujan menata wajahmu disana serupa puzzle, sekeping demi sekeping, dengan perekat kenangan di tiap sisinya lalu saat semuanya menjelma sempurna kubingkai lukisan parasmu itu dalam setiap leleh ...
Posting Terkait
PUISI : DESAU ANGIN DAN PEREMPUAN YANG MERINDU
gaknya, urat sejarah dan gurat kenangan yang membeku dalam ingatanmu telah membuat semuanya menjadi tak sama, seperti dulu.. laksana sebatang pohon kesunyian yang tumbuh enggan dari perih luka atau mata air pegunungan yang ...
Posting Terkait
PUISI : SENANDUNG SEKEPING KEHENINGAN
    Kita tak akan pernah bisa menyepuh ulang segala impian dan kenangan yang meranggas perlahan di ringkih hati lalu menyemai harap, segalanya akan kembali seperti semula "Karena apa yang tertinggal," katamu,"seperti sisa jejak kaki di ...
Posting Terkait
PUISI : TENTANG KITA, RINDU DAN MALAM YANG BIRU
Sepasang debu yang terbang liar itu adalah kita bersama segenap impian yang telah kita rangkai dalam ringkih hati juga cinta yang kita pahatkan diam-diam pada tepian angan-angan Kita melayang mengarungi siang, juga malam sementara ...
Posting Terkait
PUISI : KITA, KATAMU…
  Kita, Katamu Bagai dua ilalang liar yang tumbuh di hamparan rumput halus dimana embun enggan beranjak  dari selusur daunnya walau terik mentari hangat menyengat Kita, Katamu Adalah bau tanah basah seusai hujan pagi yang meruap perlahan mendekati jendela ...
Posting Terkait
SAJAK SEORANG IBU UNTUK ALMARHUM ANAKNYA DI GAZA
Bermimpilah yang indah, anakku saat kucium keningmu dengan mata basah lalu kukalungkan selendang berkotak pada lehermu dimana serpih mortir Israel laknat itu menembusnya dan membuatmu meregang nyawa lalu menyebut nama ibu dan ayah berulang-ulang menahan rasa ...
Posting Terkait
PUISI : ILUSI DALAM JEMARI
Bentang Lazuardi petang ini, seperti mengirim pesan untuk kita Pilu yang sempat kau tambatkan di dermaga jiwa, adalah jejak suram kenangan yang selayaknya tak perlu ada Bahwa keniscayaan kita menggapai mimpi yang absurd, ...
Posting Terkait
PUISI : TENTANG DIA, YANG BERJARAK DENGAN RINDU PADAMU
Barangkali, kepanikan yang melanda dirimu hanyalah serupa gerhana yang melintas sekilas lalu pergi meninggalkan sebaris jelaga di hatimu bersama tangis getir disepanjang jejaknya Sementara dia, yang berjarak dengan rindu padamu tersenyum sembari membawa cahaya musim semi meninggalkan ...
Posting Terkait
MUSIKALISASI PUISI MELALUI APLIKASI SUNO.AI
Perkembangan zaman saat ini begitu luar biasa. Termasuk teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence/AI). Sudah lama saya berharap bisa mentransformasikan puisi-puisi yang pernah saya buat menjadi lagu dengan melodi yang indah. Dan ...
Posting Terkait
PUISI : MENARI DI LINTASAN PELANGI
Sepagi ini kita bercakap tentang hujan yang jatuh dari langit laksana hunjaman jarum-jarum air Pada tanah basah tempat kita berpijak. dan rindang pepohonan dimana kita berdiri dibawahnya "Sebagaimana setiap kisah pilu dituturkan," katamu perih,"Seperti ...
Posting Terkait
PUISI : ELEGI DINI HARI
Sepi Malam dan Kerik Jengkerik di Beranda Adalah dendang nyanyian rindu terlukis diam-diam pada rangka langit dan bintang yang mendelik cemburu sementara embun luruh perlahan menyentuh pucuk rerumputan, kaca jendela, helai daun, juga bening mataku ...
Posting Terkait
PUISI: SECANGKIR KOPI DAN KENANGAN AKHIR TAHUN
1/ Secangkir kopi yang kau seduh dengan sedih Sejatinya menjadi aura atas segala perih yang disenandungkan dengan nada lirih bersama kemilau mentari senja yang kerap membuatmu risih 2/ Di akhir tahun semua kenangan yang indah terpatri membuat ...
Posting Terkait
PUISI : MEMBENAMKAN LARA PADA SUNGAI KERINDUAN
Kerapkali, kamu menganggap setiap noktah cahaya bintang di langit yang berpendar cemerlang, adalah bagian dari serpih kebahagiaan yang menguap ke langit "Setidaknya, aku bisa menyaksikan rasa yang hilang itu disana, menikmatinya dan ...
Posting Terkait
UNTUK SEPOTONG SENJA DI AKHIR TAHUN
PUISI: DI BANDARA INI
SAAT SENJA, KETIKA RAMADHAN PERGI
PUISI : HUJAN MEMBAWA BAYANGMU PERGI…
PUISI : DESAU ANGIN DAN PEREMPUAN YANG MERINDU
PUISI : SENANDUNG SEKEPING KEHENINGAN
PUISI : TENTANG KITA, RINDU DAN MALAM YANG
PUISI : KITA, KATAMU…
SAJAK SEORANG IBU UNTUK ALMARHUM ANAKNYA DI GAZA
PUISI : ILUSI DALAM JEMARI
PUISI : TENTANG DIA, YANG BERJARAK DENGAN RINDU
MUSIKALISASI PUISI MELALUI APLIKASI SUNO.AI
PUISI : MENARI DI LINTASAN PELANGI
PUISI : ELEGI DINI HARI
PUISI: SECANGKIR KOPI DAN KENANGAN AKHIR TAHUN
PUISI : MEMBENAMKAN LARA PADA SUNGAI KERINDUAN

2 comments

  • ini kata2nya lebih dahsyat dari tulisan saya sepertinya saya harus banyak belajar lagi

    –Wah..thanks atas sanjungannya. Saya juga sebenarnya masih belajar nulis puisi kok. Jadi mari kita belajar sama2

  • ckckcckckck… darimana datangnya inspirasi yg maha keren itu siiy daenk? 🙂

    –Hmm..dari perenungan yang dalam tentang hidup dan kehidupan, Ciput 😀 Thanks ya udah mampir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.