KOMPASIANA DAN IKHTIAR MEMBANGUN HARMONI
Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
Kan terwujud Harmony…
Segala kebaikan…
Takkan terhapus oleh kepahitan
Kulapangkan resah jiwa…
Karena kupercaya…
Kan berujung indah
Suara Gitaris sekaligus Pencipta lagu grup band PADI, Piyu, mengalun merdu memenuhi ruang yang mendadak senyap dan dipenuhi oleh sekitar 200 orang itu, membuat saya terpesona. Lagu kegemaran saya ini didendangkan Piyu dari atas panggung Cafe Marios Place Menteng Huis di kawasan Cikini secara memukau, tadi malam (22/10) dalam acara peringatan Ulang Tahun Pertama Kanal Blog Kompasiana.
Spirit Harmonipun begitu terasa auranya tadi malam, ketika para kompasianers (istilah untuk para penggiat Kompasiana) hadir dan “mencair” tanpa batas-batas sekat status, usia dan jabatan. Semua membaur dalam nuansa keakraban penuh rasa kekeluargaan. Tiba di lokasi acara, saya langsung menyapa hangat sejumlah Kompasianers yang hadir dan sudah saya kenal, ada Om Jay, Mbak Linda Djalil, Mas Boy Rahmat, Mas UUB alias Unang Urang Banten, Mas Eko Eshape, Mas Vavai, Mas Yulyanto, Mbak Primora, Mbak Eviwidi, Mbak Novrita, Mas Yulyanto, Mas Frans, Mas Junanto Mas Rawi, dan pokoknya masih banyak lagi. Sungguh saya bahagia dan senang berada di dalam sebuah keluarga sehat bernama Kompasiana ini.
Tak salah bila Pak Kusmayanto Kadiman (KK), mantan Menristek RI yang juga seorang Kompasianers ini berharap agar Kompasiana dapat menjadi wadah yang mampu merepresentasikan gabungan segala generasi. “Mulai dari “Silver Generation” yang rada gaptek seperti saya, “Baby Boomers”, dan “Generation-X”, semua berkumpul dan bergabung disitus ini,” seloroh Pak KK yang disambut tawa hadirin. Apalagi, tutur Pak KK, sejak diluncurkannya “New Kompasiana”, maka suasana itu kian kondusif karena tak ada lagi sekat-sekat yang membatasi guest blogger, public, atau jurnalis. “Semua berbaur jadi satu dan saya menyatakan salut atas ikhtiar luar biasa ini,” ujar Pak KK yang konon saat ini sibuk “mencari kerja” dan aktif di Kompasiana.
Direktur Kompas dot com, Pak Taufik Mihardja dengan mata berbinar menyatakan perkembangan Kompasiana yang melampaui ekspektasi sungguh sangat membanggakan. Impian untuk mencapai peringkat pertama situs terpopuler di Indonesia bahkan di Asia, berdasarkan peringkat Alexa menjadi salah satu harapan beliau. “Dan semua itu saya yakin bisa terwujud berkat partisipasi kita semua!,” tegas Pak Taufik, sang super admin Kompasiana ini dengan nada optimis.
Selain Piyu Padi, juga tampil Pandji Pragiwaksono, seorang presenter, penyanyi rap dan juga blogger terkenal pada sesi talkshow membagi pengalamannya dalam ngeblog yang dimulainya sejak tahun 2004. Pandji menyatakan, ngeblog yang pada awalnya hanya berupa catatan curahan hatinya belaka, seiring bertambahnya waktu menjelma menjadi sebuah kekuatan dashyat terutama ketika ia menggunakan blog sebagai sarana interaksi yang potensil untuk mempromosikan lagu-lagunya. Di akhir sesi presentasinya, Pandji menyanyikan lagu rap bernuansa nasionalisme yang disambut semarak para peserta yang hadir.
Pagelaran yang sangat berkesan bagi saya adalah ketika “Madame Kompasiana”, Mbak Linda Djalil menyanyikan lagu yang khusus diciptakannya untuk Kompasiana diiringi Petikan Gitar Mas Jodhi Yudono, blogger Kompasiana yang pada kesempatan yang sama meluncurkan bukunya :”Mbah Surip, We Love You Full” (Grasindo, 2009). Suara mbak Linda yang lirih, merdu, sendu mendayu-dayu, membawa nuansa keharuan tersendiri. Sebuah persembahan dari hati yang sungguh indah dan mengesankan.
Hal yang mengharukan lainnya adalah, hadirnya Ibu Endang dan Agung, dua peserta Blogshop Kompasiana yang pernah menjadi “murid” saya saat blogshop tanggal 8 Agustus 2009 lalu, tampil ke depan memberikan testimoni. Ibu Endang yang datang membawa sang anak Habibie serta beberapa anak difable lainnya di acara ini menuturkan kebanggaan mereka bergabung di Kompasiana. Mereka mampu menyajikan ide dan pendapatnya lewat situs ini secara interaktif tanpa mesti harus rendah diri karena keterbatasan fisik yang dimilikinya. Beberapa diantara anak-anak asuh Ibu Habibie dibawah Yayasan Habibie Afsyah ini bahkan sudah membuka toko online yang menjual beragam produk.
Pada malam peringatan Ulang Tahun pertama Kompasiana semalam, juga dianugerahkan penghargaan khusus dari Kompasiana untuk Pak Prayitno Ramelan, yang dikukuhkan sebagai “Bapak Publik Kompasiana”. Jasa Pak Pray–demikian nama akrab purnawirawan perwira tinggi Angkatan Udara yang murah senyum ini–sungguh besar, karena berkat usulannya di akhir Oktober tahun silam, akses publik dimungkinkan untuk mengisi situs Kompasiana yang pada awalnya khusus diniatkan bagi Jurnalis Kompas. Selamat Buat Pak Pray!!
Acara malam tadi berakhir manis seusai Om Jay membawakan doa yang ditandai dengan lagu “Ulang Tahun” plus tepuk tangan meriah para hadirin. Kebahagiaan terasa menyeruak di udara, menyambut satu tahun Kompasiana yang dengan yakin menorehkan sikap membangun harmoni dari berbagai perbedaaan yang ada.
Selamat Ulang Tahun Kompasiana !!
WE LOVE YOU FULL !!
wah
kompasiana udah setaun ya???
selamat ya
🙂
Wahh..mantap..!! sayangnya saya sudah lama ndak aktip lagi di Kompasiana sejak pemiliu pilpres kemarin. tapi Insya Allah saya mau kembali aktip lagi..
🙂
Pingback: BANG RAMELAN, BAPAK BLOGGER KOMPASIANA, MERETAS JALAN MENUJU KURSI GUBERNUR DKI JAKARTA / Catatan Dari Hati