“SOP KONRO BAGI JIWA”, BUKU KEDUA KOMUNITAS BLOGGER MAKASSAR
Perjalanan lahirnya buku “Sop Konro untuk Jiwa” ini berawal dari keinginan anggota komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri (www.angingmammiri.org) untuk mempersembahkan tulisan-tulisan inspiratif pembangun dan penyemangat yang mampu mencerahkan jiwa guna menandai usia ketiga tahun komunitas ini yang diperingati setiap tanggal 25 November.
Kenapa mengambil istilah Sop Konro?
Kami memilih nama salah satu hidangan kuliner khas ala Makassar ini sebagai “ikon” buku ini selain untuk mengabadikan nama makanan ala Makassar itu, juga menjadikan judul buku ini memiliki “cita rasa” unik dan berbeda dengan buku-buku serupa yang sudah beredar..
Sop Konro sendiri adalah berupa sop berkuah dengan bahan-bahan dasar seperti tulang rusuk sapi atau kerbau, dimasak/dibakar dengan bumbu ketumbar, jintan, sereh, kaloa, bawang merah, bawang putih, garam, vitsin yang sudah dihaluskan. Sop Konro pada umumnya disajikan/dimakan bersama nasi putih dan sambal. Rasanya sangat eksotik dan nikmat.
Kami lalu membentuk tim penyeleksi naskah yang terdiri dari 4 orang Daeng di Komunitas Anging Mammiri yakni saya sendiri, Amril Taufik Gobel “Daeng Battala”, Khalid Mustafa “Daeng Kulle”, Muh.Ruslailang Noertika”Daeng Rusle” dan Syaifullah”Daeng Gassing” sebagai “koki” dan merumuskan format yang tepat untuk “meracik” hidangan “Sop Konro untuk Jiwa” bagi para pembaca.
Kami lalu menyepakati untuk membuat tiga tema besar dan nantinya masing-masing berisi 15 tulisan, yaitu tema Tentang Cinta, Pengorbanan dan Persahabatan , Tentang Sudut Pandang dan Pengajaran , Tentang Rasa Sakit, Kehilangan dan Ketabahan .
Pengumuman “Perburuan Naskah” keroyokan untuk buku ini pertama kali kami rilis pada tanggal 19 Februari 2009 dan berakhir hingga 19 April 2009. Pemilihan naskah kami dasarkan pada Kesesuaian isi tulisan dengan tema, Cara Penyajian dan Orisinalitas.
Di akhir masa pengumpulan naskah, kami menerima total 98 naskah untuk ketiga kategori ini. Dengan dibantu oleh Anhie Wardhani, sebagai “Sekretaris” para Daeng Koki, kami lalu memilih naskah-naskah terbaik yang bisa kami tampilkan dalam buku ini. Dan ternyata ini sungguh tidak mudah. Pengumuman Naskah yang semula kami rencanakan sebulan sesudah masa akhir pengumpulan terpaksa molor hingga 2 bulan. Melalui koordinasi via email dan chatting, saya, Daeng Rusle dan Daeng Kulle di Jakarta berkomunikasi secara intens bersama Daeng Gassing dan Anhie di Makassar.
Ternyata pemilihan yang kami lakukan ini sungguh tak mudah. Rata-rata naskah yang masuk memiliki kualitas yang nyaris setara. Di sela-sela kesibukan offline, kami para “koki” buku ini berjibaku memilih naskah terbaik yang layak dimuat. Perbedaan pendapat kerap terjadi namun akhirnya bisa diselesaikan dengan baik.
Alhamdulillah, akhirnya kami berhasil memilih 45 naskah terbaik masing-masing 15 naskah untuk tiap kategori dan diumumkan pada tanggal 19 Agustus 2009.
Perjuangan berikutnya adalah mencari penerbit yang siap menerbitkan buku ini.
Kesempatan pertama kami ajukan kepada Penerbit Gradien Mediatama, penerbit yang juga menerbitkan buku pertama Komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri berjudul “Ijo Anget-Anget” (diluncurkan pada Ultah kedua 25 November 2008).
Kami sangat bersyukur, Mas Ang Tek Khun CEO Gradien Mediatama menyambut baik niat kami untuk bekerjasama menerbitkan buku kedua ini.
Saya atas nama “kepala koki” mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas dukungan semua pihak mulai dari seluruh anggota blogger Makassar Anging Mammiri, para “koki daeng”, Anhie sang sekretaris, para endorser buku ini dan tentu saja Mas Khun dari Penerbit Gradien Mediatama yang memungkinkan impian untuk menerbitkan buku Sop Konro Bagi Jiwa bisa terwujud.
Berikut beberapa testimoni pembaca pertama buku yang akan beredar di seluruh toko buku di Indonesia awal Desember ini;
Saya selalu menyukai setiap buku kumpulan atau kompilasi tulisan. Dia tak hanya menjadi pemandu, melainkan juga sebagai penapis. Fungsinya memilihkan tulisan mana saja yang perlu dibaca. Saya melihat fungsi
ini pada buku kumpulan tulisan inspiratif hasil pilihan komunitas blogger Makassar, AngingMammiri, ini. Kita mendapatkan tulisan-tulisan terbaik dari buku ini dalam pelbagai topik. Ditulis dalam gaya bahasa
yang ringan, kumpulan tulisan ini menjadi semacam oase jiwa pembacanya.
— Wicaksono aka Ndoro Kakung, jurnalis Majalah Tempo dan narablog (www.ndorokakung.com).
Ini kumpulan fiksi, renungan, atau celoteh? Tak penting. Memang begitulah isi blog: berisi cerita.
Pemindahan naskah online ke dalam kertas ini bagi saya menarik karena saat inilah sebagian orang mulai mengabaikan blog yang melelahkan. Baik melelahkan untuk ditulis maupun dibaca. 🙂 Lebih mengasyikkan melontar kalimat ringkas, serupa SMS, di mikroblog dan status ini-itu.
— Antyo Rentjoko [Paman Tyo], blogger di beberapa tempat, yang agregatornya ada di antyo.rentjoko.net)
“Penerbitan buku kedua komunitas AngingMammiri ini semakin mengukuhkan bahwa penulisan kreatif adalah ciri yang paling menonjol dari komunitas Blogger Makassar. Esai-esai dalam “Sop Konro untuk Jiwa” ini sangat inspiratif dan ditulis dengan baik. Bravo!”
–Budi Putra, blogger (www.budiputra.com), Country Editor Yahoo Indonesia
Isinya menarik, berbagai cerita bisa didapat mulai dari kisah masa kecil, perasaan ibu kepada anaknya (suka bgt dengan cerita arti sebuah pelukan, terharu sampe sedikit sesek di dada), kisah cinta sepasang kekasih, sampai cerita kisah gay pun ada. Lengkap lah semuanya… Mirip sup konro, yang rasanya tidak langsung hilang.
–Adria Kosasih, animator film Meraih Mimpi.
Semangkok Sop Konro Hangat yang menyajikan paduan rasa yang lezat. Nukilan-nukilan pengalaman hidup yang sarat akan tangis, duka, sekaligus senyum dan tawa. Sebuah buku yang sarat akan makna dan cerminan hidup yang ada di sekeliling kita
–Iwok Abqary, blogger (www.iwok.blogspot.com) sekaligus penulis novel adaptasi KING dan Gokil Dad
Meski sempat merem melek saat membaca karena naskahnya yang banyak, satu kalimat saya lontarkan: Inspiratif dan mengesankan. Bravo buat angingmamiri
— Indah Julianti, blogger, ibu rumah tangga, pencinta buku
Sop Konro untuk Jiwa, buku yang memberi banyak kekuatan yang menginspirasi serta berisi pembelajaran tanpa pernah bermaksud menggurui. Bahkan dari sesuatu yang sederhana dan abstrak seperti cinta
–Ally, blogger, penulis Ijo Anget Anget
Sebagai blogger, saya percaya bahwa tulisan yang baik adalah tulisan yang jujur. yang benar-benar dipahami oleh penulisnya, yang tidak mengada-ada. karenanya, hidup adalah sumber cerita yang tak habis-habisnya. tulisan-tulisan dalam buku ini, saya yakin, juga berangkat dari filosofi itu, yang membuatnya jadi menarik, menyentuh dan terasa dekat dengan keseharian kita.
–Dian Ina, Blogger, Art Manager.
mantap daeng..
akan sa sebar ke beberapa milis
Pingback: SOP KONRO BAGI JIWA”, Buku Kedua Komunitas Blogger Makassar « another chronical of daengrusle
salut.. salut.. dan salut punya rekan narablog seperti Daeng Amril ini..
Mencerahkan!
senang bisa ikut bercita rasa di konro untuk jiwa… ayo bli bli bliii