MERIAH DAN SUKSES, PELAKSANAAN PESTA BLOGGER 2010 (2)

Berfoto bersama seusai diskusi Makassar Tidak Kasar di Ruang Pulau Bunaken (foto oleh Ipul Daeng Gassing)

Seusai makan siang dan sholat Dhuhur, saya mengikuti sesi Breakout session yakni diskusi “Makassar Tidak Kasar” yang berlokasi di “Pulau Bunaken”. Oya, memang untuk sesi diskusi khusus Pesta Blogger 2010 dibagi dalam 10 ruangan kecil berkapasitas 40-50 orang dan di setiap ruangan tersebut akan ada 3 sesi pembahasan berbeda. Uniknya setiap ruang diberi nama pulau, mulai dari Pulau Komodo, Pulau Nusa Penida, Pulau Tidung, Pulau Karimun Jawa, dll. Ruangan yang digunakan dalam “break out session” ini sebenarnya adalah ruang toko yang masih kosong di area Rasuna Episentrum Walk dan dimodifikasi sedemikian rupa serta dilengkapi dengan proyektor, layar besar dan penyejuk ruangan. Cukup nyaman dan representatif jadi tempat diskusi.

Lihat saja pembagian “pulau”-nya seperti yang saya kutip dari sini (klik daftarnya untuk melihat tampilan lebih besar):

Dalam diskusi Makassar Tidak Kasar di Pulau Bunaken, tampil sebagai pembicara tunggal penyair sekaligus salah satu penggagas gerakan ini M. Aan Mansyur. Dipandu oleh Iqko yang khusus datang dari Makassar bersama 10 orang rombongan Komunitas Blogger Angingmammiri sehari sebelumnya, diskusi berlangsung interaktif dan beberapa peserta juga saling berbagi pendapat dan pengalaman menyikapi gerakan Makassar Tidak Kasar.

M Aan Mansyur dalam diskusi Makassar Tidak Kasar

Menurut Aan, gerakan ini digagas sebagai sebuah upaya untuk menepis image buruk tentang Makassar yang kerapkali dianggap identik dengan kekerasan pasca maraknya aksi tawuran mahasiswa bernuansa anarkis.  Salah satu upaya tersebut adalah melalui program “Tawaran Mahasiswa” dimana dalam program ini, penggiat Gerakan Makassar Tidak Kasar akan memberikan beasiswa kepada mahasiswa semester akhir. Khususnya dalam penyusunan skripsi. Syaratnya, skripsi yang dibikin mahasiswa mesti meneliti hal yang terkait dengan kekerasan itu. “Hingga saat ini,” kata Aan,”nyaris tak ada mahasiswa yang meneliti tentang tawuran mahasiswa dan demonstrasi anarkis itu. Ironis bila tak ada mahasiswa yang berminat mendalami soal ini, padahal isunya sangat menarik”.

Pada sesi sharing, seorang blogger Kompasiana asal Makassar, Yusran Darmawan menyoroti peran media yang selalu menonjolkan anarkisme mahasiswa di Makassar secara berlebihan sehingga timbul stereotype negatif di publik mengenai profil kota Daeng yang kurang simpatik. “Citra buruk ini mudah-mudahan bisa terhapus melalui gerakan Makassar tidak Kasar yang secara terus menerus dan intens kita kampanyekan,” katanya optimis.

Daeng Rusle ikut berbagi opini dalam sesi Makassar Tidak Kasar

Di kesempatan serupa ada tanggapan dari Muh.Ruslailang Noertika atau akrab dipanggil Daeng Rusle. Blogger Makassar yang kini berdomisili di Bogor ini melihat dampak citra buruk Makassar berimplikasi pada dunia kerja, yang tidak lagi “ramah” menerima alumni mahasiswa Makassar untuk bekerja. “Kita semua berharap agar stigma buruk ini tak akan melekat terus dan bisa memberikan akibat kurang baik bagi citra alumni asal Makassar secara keseluruhan,” tegas ayah dua anak yang kini bekerja di sebuah perusahaan minyak dan gas bumi ini.

Setelah itu, saya “berkeliling pulau” dengan mengunjungi sejumlah kelas lain. Saya sempat mengikuti sebentar diskusi mengenai Perempuan 2.0 yang disajikan oleh situs Ngerumpi. Saya menjadi salah satu anggota dan penulis disana dengan nickname ‘Tukang Odong-Odong” serta berhasil mempersembahkan satu tulisan saya dalam buku “keroyokan” berjudul “Berbagi Cerita, Berbagi Cinta” yang terbit tahun lalu. Kurang lebih ada 60 orang yang datang menghadiri sesi tersebut, bahkan karena tidak dapat tempat duduk, beberapa diantara peserta memilih duduk lesehan di lantai.

Presentasi tentang Start Up Lokal

Saya juga mampir ke Pulau Tarakan dimana ketika itu Valent Mustamin, sang koordinator Wordcamp Indonesia membawakan materi mengenai WordPress sebagai Online Community Platform. Selanjutnya saya juga mengikuti sebagian pemaparan materi mengenai Start Up Lokal di Pulau Karimun Jawa, setelah sebelumnya saya hadir dalam penyajian materi “Creative Common” yang dibawakan oleh Mas Ari Juliano Gema.

Seusai sholat Ashar saya kembali ke Ruang Utama pelaksanaan Pesta Blogger 2010.  Dan dipanggung terlihat presenter kondang asal Metro TV, Tommy Tjokro, tampil berduet dengan Iphan.Suasana makin meriah ketika hadiah diumumkan termasuk doorprice. Rona wajah tegang yang tadinya terlihat di wajah Om Jay, Mas Aris Heru Utomo, Mas Eko Eshape, dan Mas Rawi terlihat menjadi lebih serius apalagi tatkala sang penyiar akan membacakan Pengumuman Apresiasi Pesta Blogger dimana Blogger Bekasi masuk sebagai salah satu finalis, Komunitas Blogger berbasis wilayah. Tidak hanya itu blog Mas Eko dan blog Pak Rawi juga masuk namun di kategori kewirausahaan.

Dan akhirnya..sampailah pada pengumuman itu.

Parade Pemenang Apresiasi Blogger

Blogger Bekasi (BeBlog) akhirnya berhasil meraih penghargaan sebagai Blog Berbasis Wilayah Terbaik dan berhak mendapatkan hadiah uang Rp 5 juta dan laptop Acer Aspire. Saya sungguh bangga dan bahagia karena komunitas dimana saya menjadi penasehatnya bersama Om Jay ini masih baru berdiri dan usianya 1 tahun 2 bulan.

Penyerahan Hadiah untuk Be Blog sebagai Blog Komunitas Terbaik oleh Enda Nasution kepada Ketua BeBlog Aris Heru Utomo

Parade Pemenang

Saya dan Mas Aris memamerkan hadiah Apresiasi Blog Pesta Blogger 2010

Ini sebuah pencapaian luar biasa bagi Be Blog. Tak ayal, para supporter BeBlog bertepuk tangan riuh saat Mas Aris, Ketua BeBlog tampil ke atas panggung menerima hadiah sebagai pemenang. Saya sangat terharu. Akhirnya kerja keras membangun komunitas blog berbasis wilayah Bekasi dan sekitarnya dapat membuahkan hasil membanggakan. Pada event yang sama, Blog Kompasiana yang juga saya ikuti dan berkontribusi meraih hadiah sebagai Blog Citizen Journalism terbaik. Selanjutnya diumumkan pula sejumlah pemenang lomba lainnya, lengkapnya bisa anda baca disini.

Saat senja mulai menutup hari, acara Pesta Blogger 2010 akhirnya berakhir. Dengan ditutup oleh lagu indah yang dibawakan oleh White Shoes and Couples Company saya akhirnya melangkah pulang dengan langkah ringan. Kehangatan bertemu kawan-kawan blogger dari seluruh Indonesia merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri yang luar biasa. Sangat berkesan dan membekas di hati. Hingga kini.

Sampai jumpa dikesempatan berikutnya !

Related Posts
MERIAH DAN SUKSES, PELAKSANAAN PESTA BLOGGER 2010 (1)
Tepat pukul 08.30 pagi, Sabtu (30/10), kami, rombongan komunitas Blogger Cikarang, yang dipimpin oleh Presidennya Pak Ceppi Prihadi, tiba  di lokasi Rasuna Episentrum Walk tempat pelaksanaan Pesta Blogger 2010. Rombongan ...
Posting Terkait
MERIAH DAN SUKSES, PELAKSANAAN PESTA BLOGGER 2010 (1)

5 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.