FLASH FICTION : CINTA SATU MALAM

Baginya, cinta adalah nonsens.

Tak ada artinya. Dan Sia-sia.

Entahlah, lelaki itu selalu menganggap cinta adalah sebentuk sakit yang familiar. Ia jadi terbiasa memaknai setiap desir rasa yang menghentak batin tersebut sebagai sesuatu yang memang sudah seharusnya. Lazim. Wajar tanpa syarat. Dan seperih apapun luka perpisahan yang ia alami tak akan membuatnya limbung, hilang kendali atau melakukan langkah ekstrim :  berteriak lantang sekeras-kerasnya hingga segala beban dihatinya lenyap seketika.

“Aku tidak semelankolis itu,” ucapnya dalam hati. Ia lalu tersenyum getir lalu mengisap rokoknya dalam-dalam. Asapnya rimbun mengepul mengelilingi wajahnya dengan rahang mengeras.

Ia tahu bagaimana cara menikmati luka dengan menanggulanginya oleh luka yang lain. Setidaknya itu membuat batinnya lebih baik. Dan terhormat.

Perempuan itu sudah membuatku menderita bertahun-tahun, gumamnya lirih.

Meninggalkannya adalah sebuah kekeliruan besar. Yang justru membuatnya rentan dari segala kesakitan. Kebal dari segala kesunyian dan tegar menghadapi hempasan badai. Sekuat apapun.

Sosok di tempat tidur itu menggeliat. Wajahnya terlihat cantik diremang lampu kamar.

“Kok belum tidur, sayang?” tanyanya manja.

Lelaki itu menghela nafas panjang,

“Sebentar saya ke situ”, sahutnya pelan.

Perempuan itu mendesah dan kembali memejamkan mata.

Lelaki itu lalu bangkit, mematikan rokok yang tinggal setengah di asbak. Meraih belati tajam dari laci meja kecil.

“Cukup satu malam saja, perempuan kelima. Mari nikmati kesakitanmu. Kesakitan kita”, ucapnya pilu.

Sumber foto 

Related Posts
FLASH FICTION : TAHI LALAT RANO KARNO
Istriku uring-uringan dan mendadak membenciku dua hari terakhir ini. "Aku benci tahi lalatmu. Tahi lalat Rano Karnomu itu!" cetusnya kesal. "Pokoknya, jangan dekat-dekat! Aku benciii! Benciii! Pergi sanaa!", serunya lagi, lebih galak. Aku ...
Posting Terkait
Aku menatapnya. Takjub. Dia menatapku. Marah. Aku tak tahu apa yang berada di benak wanita muda itu sampai memandangku penuh kebencian. Padahal dia hanya melihat pantulan dirinya sendiri disitu. Dan aku, cukuplah ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: PELET
Hancur!. Hatiku betul-betul hancur kali ini. Berantakan! Semua anganku untuk bersanding dengannya, gadis cantik tetanggaku yang menjadi bunga tidurku dari malam ke malam, lenyap tak bersisa. Semua gara-gara pelet itu. Aku ingat bulan ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : AKHIR SEBUAH MIMPI
Lelaki itu berdiri tegak kaku diatas sebuah tebing curam. Tepat dibawah kakinya, gelombang laut terlihat ganas datang bergulung-gulung, menghempas lalu terburai dihadang karang yang tajam. Sinar mentari terik menghunjam ubun-ubun ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : ROBOT
Seperti yang pernah saya lakukan diblog lama, saya akan menayangkan karya flash-fiction saya diblog ini secara teratur, paling tidak minimal 2 minggu sekali. Contoh koleksi flash-fiction lama saya bisa anda lihat ...
Posting Terkait
Teng!-Teng! Tubuhku dipukul dua kali. Begitu selalu. Setiap jam dua dini hari. Biasanya aku terbangun dari lelap tidur dan menyaksikan sesosok lelaki tua, petugas ronda malam kompleks perumahan menatapku puas dengan ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: PACAR PERTAMA
Sebuah pesan tampil atraktif di layar handphone ku. Dari Rita, pacarku dan ia dengan yakin menyatakan aku adalah pacar pertamanya. "Kapan bisa ketemu say? Bisa hari inikah?" Aku menggigit bibir, memikirkan jawaban yang ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: TAKDIR TAK TERLERAI
Hening. Sunyi. Di ujung telepon aku hanya mendengar helaan nafasnya yang berat. "Jadi beneran mbak tidak marah?", terdengar suara adikku bergetar. "Lho, kenapa harus marah?", sergahku gusar "Karena Titin melangkahi mbak, menikah lebih dulu,"sahutnya ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: BUKAN JODOH
Berkali kali lelaki itu merutuki kebodohannya. Mengabaikan perasaannya paling dalam kepada perempuan sederhana namun rupawan yang dia sukai, hanya demi harga diri sebagai lelaki kaya, tampan dan terkenal--lalu kemudian, ketika semua ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: DUKUN
Lelaki tua yang mengenakan blankon yang duduk persis didepanku menatapku tajam. Pandangannya terlihat misterius.  Kumis tebalnya menambah sangar penampilannya. Menakutkan. Aku bergidik. Dukun itu mendengus dan mendadak ruangan remang-remang disekitarku menerbitkan ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : SEPERTI JANJIMU
Seperti Janjimu Kita akan bertemu pada suatu tempat, seperti biasa, tanpa seorang pun yang tahu, bahkan suamimu sekalipun. Kita akan melepas rindu satu sama lain dan bercerita tentang banyak hal. Apa ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : DALAM PENANTIAN
Baginya menanti adalah niscaya. Karena hidup itu sendiri adalah bagian dari sebuah proses menunggu. Begitu asumsi yang terbangun pada benak wanita yang berdiri tegak kaku di pinggir pantai dengan rambut tergerai ...
Posting Terkait
BERPACULAH ! MENGGAPAI KEMENANGAN !
Keterangan foto: Menggigit Buntut, karya Andy Surya Laksana, Dji Sam Soe Potret Mahakarya Indonesia elaki itu menatap nanar dua sapi yang berada di hadapannya. Matahari siang menjelang petang terik membakar arena pertandingan. ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: AYAHKU, IDOLAKU
Bangga rasanya menjadi anak seorang dukun terkenal di seantero kota. Dengan segala kharisma dan karunia yang dimilikinya, ayah memiliki segalanya: rumah mewah, mobil mentereng dan tentu saja uang berlimpah hasil ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : FACE OFF
“Segini cukup?” lelaki setengah botak dengan usia nyaris setengah abad itu berkata seraya mengangsurkan selembar cek kepadaku. Ia tersenyum menyaksikanku memandang takjub jumlah yang tertera di lembaran cek tersebut. “Itu Istrimu? ...
Posting Terkait
FLASH FICTION: PENEMBAK JITU
Dia baru saja menuntaskan tugasnya sore itu: melubangi kepala seorang boss besar dengan peluru yang ditembakkan olehnya dari jarak jauh, atas order boss besar yang lain. Dia puas menyelesaikan tugasnya dan ...
Posting Terkait
FLASH FICTION : TAHI LALAT RANO KARNO
FLASH FICTION : CERMIN TOILET
FLASH FICTION: PELET
FLASH FICTION : AKHIR SEBUAH MIMPI
FLASH FICTION : ROBOT
FLASH FICTION : TIANG LISTRIK
FLASH FICTION: PACAR PERTAMA
FLASH FICTION: TAKDIR TAK TERLERAI
FLASH FICTION: BUKAN JODOH
FLASH FICTION: DUKUN
FLASH FICTION : SEPERTI JANJIMU
FLASH FICTION : DALAM PENANTIAN
BERPACULAH ! MENGGAPAI KEMENANGAN !
FLASH FICTION: AYAHKU, IDOLAKU
FLASH FICTION : FACE OFF
FLASH FICTION: PENEMBAK JITU

3 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.