XLNETRALLY (2) : TOKO OEN YANG LEGENDARIS DI SEMARANG

Hujan deras membasahi bumi Semarang saat rombongan kami, peserta XLNetRally yang menggunakan kereta dari Jakarta tiba. Dua bis yang membawa kami semua melaju pelan menyusuri jalan-jalan kota yang baru pertama kali saya kunjungi itu. Bangunan-bangunan tua peninggalan masa kolonial banyak terlihat dan masih terpelihara baik. Wiwikwae yang memang berdomisili di Semarang memberikan penjelasan kepada kami nama-nama tempat atau gedung yang akan atau sedang kami lintasi dengan fasih. Kurang lebih 10 menit perjalanan, tibalah kami di Hotel Gumaya, tempat kami kelak menginap.

Disana kami sudah disambut oleh staf XL yang ramah dan sudah menyiapkan kunci kamar serta baju kaos yang akan kami gunakan dalam Obsat (Obrolan Langsat) malam harinya di Taman Budaya Raden Saleh. Saya mendapat “room mate” bersama Goenrock di kamar 1202

“Jangan lama-lama ya di kamar, taruh saja barangnya atau ganti baju dan segera turun lagi ke lobby ya, kita mau ke Toko Oen,” ujar mbak Ira mengingatkan kami. Saya sangat penasaran memang ingin ke Toko Oen.

Dalam perjalanan menuju ke hotel tadi, Wiwik memberikan penjelasan bahwa Toko Oen merupakan restorant legendaris yang masih mempertahankan tidak hanya bangunannya peninggalan Belanda juga cita rasa makanannya yang eksotis. Spontan ketika mbak Ira menawarkan kita kesana, langsung disambut kompak setuju oleh semua yang ada didalam bis.

Saya dan Goen segera naik ke Lantai 12, kamar kami di Hotel berbintang lima tersebut.Fasilitas kamar yang kami tempati lumayan mewah dengan dua tempat tidur terpisah. Setelah membersihkan diri dan ganti kaos, kami bergegas turun kembali ke Lobi dan bergabung bersama teman-teman ke Toko Oen. Ternyata selain kami ada tambahan teman-teman blogger dari Surabaya (Frenavit dan Rusa Bawean), Yogya (Aralle dan Enthong) dan Solo (Blontankpoer dan Andreas) yang juga mengikuti even XLNetRally ini. Mereka menggunakan kendaraan mobil dari daerah masing-masing menuju Semarang. Semuanya tiba hampir bersamaan.

Ternyata jarak antara Hotel Gumaya dan Toko Oen yang terletak dijalan Pemuda ini tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 500 meter saja. Saya terkesima menyaksikan desain toko Oen yang bergaya Retro Klasik ala Tempo Doeloe. Pertama kali masuk, aura masa lalu begitu terasa. Pendingin udara “disembunyikan” dalam lemari kayu besar dengan ventilasi khusus di tempat yang berdiri sejak tahun 1936 ini. Tempat duduk dan interior ruangan ditata begitu apik dan memikat.

Toko Oen ini memang memiliki cerita masa lalu yang hebat. Seperti yang saya kutip dari situs Visit Semarang:

Toko Oen pertama kali didirikan tahun 1922 di Yogyakarta oleh Ibu Liem Gien Nio. Setelah itu dibuka cabang Toko Oen di Semarang pada tanggal 16 April 1936 dan disusul Toko Oen Cabang malang. Dulunya Toko Oen merupakan tempat makan orang-orang Belanda di masa itu. Sampai saat ini Toko Oen tetap menjadi lokasi yang menarik bagi para opa maupun oma Belanda yang datang ke Semarang. Saat ini Toko Oen Semarang di kelola oleh Yenny Megaputri, salah satu cucu dari Ibu Liem Gien Nio

Toko Oen menyajikan berbagai menu makanan. Toko Oen mempunyai spesialisasi steak dan huzarensla(salad ala Belanda). Cobalah rasakan menu gaya Eropa yang jadi andalan Toko Oen. Bistik Hamburg, wcordon bleu, bestik lidah, inner schnitzel, atau kakap ala meuniere begitu nikmat di lidah

Hidangan ala Indonesia juga banyak dicari, di antaranya sate ayam dan nasi goreng spesial. Biasanya bila akhir pekan diadakan live music yang mengiringi para tamu menikmati hidangan. Bermacam-macam ice cream kreasi dengan resep turun temurun dijual dengan harga yang kompetitif dengan toko lain. Tutti frutti atau Oen’s Symphony, keduanya bisa membuat Anda ketagihan.

Pada pukul 16.30 sore itu terlihat begitu banyak pengunjung yang datang. Kami lalu mengambil tempat di sebuah ruangan tersendiri yang disediakan. Agar bisa mengakomodir kami semua, meja-meja disatukan dan kami duduk berhadapan. Seorang pelayan berbaju putih rapi datang mendekati kami dan mencatat pesanan. Kami memesan beberapa porsi sekaligus Poffertjes –sejenis roti bulat kecil khas Belanda dengan es krim ( beragam rasa) serta keju yang menjadi.menu andalan Restorant ini.

Saya juga memesan Tahu Campur dan Lumpia serta Orange Juice  Beberapa kawan lain memesan sate ayam, Bistik Hamburg dan Bistik Lidah. Sebagai hidangan penutup, ada menu andalan Restoran legendaris ini yaitu es Krim Oen’s Simphony. Rasa hidangan Toko Oen ini benar-benar sangat istimewa. Konon resep masakan ini dibuat sejak seabad silam dengan cita rasa yang masih dipertahankan kelezatannya. Dengan suasana nostalgia yang ditawarkan, membuat kita seakan-akan terbawa ke masa silam, Sungguh eksotik dan istimewa.

Setelah kurang lebih satu setengah jam menikmati makanan dan suasana Toko Oen, kami kembali ke hotel dengan perut penuh. Luar biasa XL Net Rally kali ini. Menikmati romantika tempo doeloe dengan hidangan kuliner klasik ala Toko Oen sungguh sebuah pengalaman yang berbeda dan impresif.

(Bersambung)

Catatan:

Foto-foto diambil dari koleksi pribadi saya dan Mas Priyadi Iman Nurcahyo 

Related Posts
XLNETRALLY(5) : JEJAK LAKSAMANA CHENG HO DI KAWASAN SAM POO KONG
eusai mengikuti perjalanan wisata sejarah ke Lawangsewu, Minggu (24/7), kami semua rombongan XLNetRally melanjutkan perjalanan menuju kawasan Sam Poo Kong. Kawasan ini seperti dikutip dari situs Visit Semarang dikenal juga ...
Posting Terkait
XLNETRALLY (1) : PENGALAMAN MENYENANGKAN NIKMATI KERETA BER WI FI PERTAMA DI INDONESIA
ikarang masih dilingkupi kegelapan, Sabtu (23/7) saat mobil yang saya tumpangi meluncur menuju Stasiun Gambir tempat “start” pelaksanaan XLNet Rally. Usai mandi dan sholat Subuh, saya dengan antusias mempersiapkan diri ...
Posting Terkait
XLNETRALLY(6) : SOTO PAK MAN DAN “INSIDEN” YANG MENYENANGKAN ITU
etelah puas berjalan-jalan menikmati wisata sejarah di Lawang Sewu dan Kawasan Sam Poo Kong, Saat terik matahari kota Semarang mulai menyengat, bis yang membawa rombongan XL Net Rall berhenti di ...
Posting Terkait
XLNETRALLY(3) : OBSAT YANG MERIAH DAN PESONA DUA BRIPTU AYU
etelah diguyur hujan deras di sore hari saat kami tiba, pada Sabtu (23/7), malam harinya, cuaca terlihat begitu bersahabat. Kesejukan mewarnai Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) tempat penyelenggaraan Obsat (Obrolan ...
Posting Terkait
XLNETRALLY(4) : MENJELAJAHI EKSOTISME KLASIK LAWANG SEWU
ahaya mentari pagi menyapa hangat saat saya membuka jendela kamar 1202 Hotel Gumaya tempat saya dan Goenrock menginap. Hari Minggu (24/7) ini merupakan hari terakhir kami, peserta XL Net Rally ...
Posting Terkait
XLNETRALLY(5) : JEJAK LAKSAMANA CHENG HO DI KAWASAN
XLNETRALLY (1) : PENGALAMAN MENYENANGKAN NIKMATI KERETA BER
XLNETRALLY(6) : SOTO PAK MAN DAN “INSIDEN” YANG
XLNETRALLY(3) : OBSAT YANG MERIAH DAN PESONA DUA
XLNETRALLY(4) : MENJELAJAHI EKSOTISME KLASIK LAWANG SEWU

5 comments

Leave a Reply to sibair Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.