PUISI : TENTANG SENJA, DETIK YANG BERGUGURAN DAN ALUNAN MUSIM

Langit dan senja, katamu, adalah paduan cerita tentang harapan dan rindu

yang terserak antara tepian cakrawala hingga batas dimana mentari meredupkan cahayanya

Kita menyaksikan detik-detik berguguran bersama alunan musim yang berlalu dengan perih

Seperti sayatan biola kidung melankolis seorang violis, menyanyikan bait demi bait sajak

tentang asmara yang mengapung pada sebatas pandang

tentang gigil kangen yang kerap membeku pada lidah kelu

tentang asa yang luluh dan jatuh satu-satu disepanjang perjalanan

juga tentang sekeping hati yang rapuh dan sendiri di pucuk malam

Mendung dan hujan, katamu, adalah sebuah lanskap kesunyian

yang menjelma lirih dalam setiap rintik air menerpa kaca jendela

bersama airmata yang merebak bening di tebing pipimu

sementara semesta seakan bersekutu untuk tak peduli

seperti langkahmu, langkah kita,  yang juga mencoba abai

pada desir angin yang menghempas deras dan gemuruh ombak yang menghadang

karena pada senja, hujan, detik yang berguguran bersama alunan musim

kita mendendangkan lagu, bersama, melalui selasar waktu tanpa berpaling

Cikarang,111011

Related Posts
PUISI : SEBUAH RUANG TANPA RATAP
Seperti mendengarkan dongeng cinta yang absurd Kita selalu terbuai dalam pesona yang kerap kita sendiri tak bisa menafsirkannya Dan pada malam, ketika bintang berkelip genit di rangka langit serta rembulan perlahan meredup dibalik ...
Posting Terkait
PUISI : HUJAN, KENANGAN DAN TEPIAN ANGAN-ANGAN
Rintik hujan pagi ini membasuh luka yang terlihat samar dibalik halimun Dan entah, janji yang sejatinya akan kutunaikan, terpuruk lunglai di rerumputan Tak berdaya, bersama senarai kisah kita yang terbang melayang bersama ...
Posting Terkait
PUISI : RESIDU RINDU
Ketika harapan tak terjelmakan dan ilusi tentangmu hanyalah bagian dari noktah kecil yang bersinar redup di langit malam, maka segala impian yang telah kita bangun mendadak sirna diterpa angin sementara kerlip kunang-kunang tetap tak ...
Posting Terkait
PUISI : MENYESAP SENYAP
Selalu, aku rasa, kita akan bercakap dalam senyap Dengan bahasa langit yang hanya kita yang tahu serta menyemai setiap harap yang kerap datang mengendap lalu meresapinya ke hati dengan getir Selalu, aku rasa, kamu tersenyum disana, ...
Posting Terkait
PUISI : DALAM RINDU, MENGENANGMU, SELALU…
--Untuk Perempuan yang Menyimpan Lembut Cahaya Bulan di Matanya Mengenangmu, perempuanku.. Seperti berkelana jauh menjelajah bintang memetik setiap noktah-noktah cahayanya yang membentuk wajahmu dirangka langit lalu melukiskannya kembali di kanvas hati, dengan lembut cahaya bulan yang terbit ...
Posting Terkait
PUISI : KITA, KATAMU…
  Kita, Katamu Bagai dua ilalang liar yang tumbuh di hamparan rumput halus dimana embun enggan beranjak  dari selusur daunnya walau terik mentari hangat menyengat Kita, Katamu Adalah bau tanah basah seusai hujan pagi yang meruap perlahan mendekati jendela ...
Posting Terkait
PUISI : SEPOTONG EPISODE DI SUDUT PASAR MALAM NGARSOPURO
ita telah menganyam janji disana, pada sepotong sudut temaram bersama bintang yang menggigil dan kilau lampu di pasar malam Ngarsopuro "Kenangan itu mesti dikekalkan disini, bersamamu, agar senja yang mengapung indah dimatamu tak ...
Posting Terkait
PUISI: DI TABALONG, DI TABALONG, KITA MERAJUT KENANGAN
Pada sungai Martapura yang deras mengalirkan asa hingga ke hulu Kita senantiasa menitipkan helai rindu agar hanyut dan larut Bersama desir rasa tertahan yang kita pendam masing-masing dalam pilu Pada kelezatan soto Banjar ...
Posting Terkait
PUISI-PUISI CINTA – RELOADED
Pada Saatnya Pada Saatnya, Ketika musim berganti Dan gugusan mendung yang ranum Menitikkan tetes hujan pertama Biduk yang kukayuh akan merapat ke dermagamu Menyibak kabut keraguan Lalu mendamparkan hasrat yang hangat dibakar rindu Pada Saatnya, Di ujung perjalanan Akan kubingkai ...
Posting Terkait
SAJAK UNTUK LELAKI TEGAR DARI BATUSITANDUK
: untuk almarhum Maksum.A.Kararok  Kita telah mengurai malam, mempelajari makna yang ada di baliknya dengan hati riang Kita juga telah menelaah setiap siang bersama teriknya yang membakar tubuh bersama sungging senyuman Kita telah ...
Posting Terkait
PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA
Kesaksian luka itu sudah lama kita kemas dalam senyap hati juga pada mendung langit yang kian ranum menurunkan gerimis kita menyimpan rasa itu rapat-rapat sembari menatap nanar senja turun perlahan di ufuk menghayati setiap jejak merah saga yang ...
Posting Terkait
PUISI : MENYIBAK BAYANGMU DI TEPIAN MUSI
Kaki-kaki Jembatan Ampera yang kokoh menghunjam pada dasar batang sungai anggun mengalir, seakan bertutur tentang kisah-kisah yang berlalu dari musim ke musim, tentang cinta, harapan, impian, juga kehilangan Dan di tepian Musi, mengenangmu bersama ...
Posting Terkait
PUISI : ELEGI DINI HARI
Sepi Malam dan Kerik Jengkerik di Beranda Adalah dendang nyanyian rindu terlukis diam-diam pada rangka langit dan bintang yang mendelik cemburu sementara embun luruh perlahan menyentuh pucuk rerumputan, kaca jendela, helai daun, juga bening mataku ...
Posting Terkait
PUISI : SEBUAH CINTA YANG MENJAUH
Senja yang jatuh di pelupuk matamu, kekasih adalah sebait lagu melankolisyang mengalun pilu pada barisan waktu,  dan seketika luruh  lalu menjelma laksana pusara beku dari helai-helai rindu  yang terserak hambar sepanjang jalan   "Kesendirian yang menyesakkan," gumammu gusar. Dan ...
Posting Terkait
PUISI : KITA TELAH MENOREH MALAM DENGAN ANGAN-ANGAN (Sajak Cinta Untuk Istriku)
Kerapkali kita menyempatkan diri duduk diberanda bercakap tentang hal-hal tak penting dan upaya-upaya menanggulangi kegetiran seraya menatap gelap yang luruh perlahan dipelupuk mata dan kunang-kunang melintas anggun membawa kerlip harapan sementara rindu memantul-mantul gemas ...
Posting Terkait
PUISI : WAKTU YANG BERDERAK RIUH BERSAMAKU
Ada begitu banyak jejak terpacak yang tertinggal di belakang Bersama berjuta kenangan, kisah-kisah lama dan deretan musim yang luruh dengan serpihan hikmah dan kiprah Meniti segalanya ibarat mengarungi petualangan dengan ujung yang kadang ...
Posting Terkait
PUISI : SEBUAH RUANG TANPA RATAP
PUISI : HUJAN, KENANGAN DAN TEPIAN ANGAN-ANGAN
PUISI : RESIDU RINDU
PUISI : MENYESAP SENYAP
PUISI : DALAM RINDU, MENGENANGMU, SELALU…
PUISI : KITA, KATAMU…
PUISI : SEPOTONG EPISODE DI SUDUT PASAR MALAM
PUISI: DI TABALONG, DI TABALONG, KITA MERAJUT KENANGAN
PUISI-PUISI CINTA – RELOADED
SAJAK UNTUK LELAKI TEGAR DARI BATUSITANDUK
PUISI : TENTANG CINTA, PADA TIADA
PUISI : MENYIBAK BAYANGMU DI TEPIAN MUSI
PUISI : ELEGI DINI HARI
PUISI : SEBUAH CINTA YANG MENJAUH
PUISI : KITA TELAH MENOREH MALAM DENGAN ANGAN-ANGAN
PUISI : WAKTU YANG BERDERAK RIUH BERSAMAKU

6 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.