DARI WORKSHOP PENGADAAN BARANG & JASA PTK 007 DI INDUSTRI MIGAS: TKDN, SALAH SATU KEBERPIHAKAN NYATA PADA PRODUK DALAM NEGERI
Saya sendiri mewakili PT Geographe Energy Indionesia. Sebenarnya pada batch VI yang dilaksanakan di Batam bulan Desember lalu, saya sempat mendaftarkan diri bersama 2 rekan PT Geographe lainnya yaitu Pak Ichwan Ridwan dan bu Hotma. Sayangnya, karena kesibukan cukup tinggi di kantor, saya menunda partisipasi saya ke batch berikutnya. Alhamdulillah, saya akhirnya bisa mengikuti batch VII di Bandung sekarang yang konon merupakan workshop tentang tender management pengadaan barang dan jasa PTK 007 terakhir yang diadakan.sepanjang tahun 2012.
Hari Senin, 2 April 2012 acara dibuka dengan sambutan dari Pak August Tampubolon dari Koperasi BP Migas, yang dilanjutkan oleh mitra pelaksana kegiatan ini yaitu dari Komunitas Migas Indonesia, Pak S.Hery Putranto. “Kami sangat bangga dan bahagia karena akhirnya kami dapat melaksanakan pelatihan angkatan ketujuh ini untuk mengakomodir keinginan kawan-kawan pelaku industri migas, tidak hanya terbatas pada lingkungan milis Migas Indonesia namun juga dari pemerhati migas yang ingin menambah pengetahuan tentang selak beluk aplikasi pengadaan barang dan jasa yang sesuai dengan PTK 007 Revisi II,” demikian ungkap Pak Hery dengan raut wajah sumringah.
“Perlu diketahui,” tambahnya lagi,”untuk menambah sinergi konstruktif sesama anggota Komunitas Migas Indonesia, khususnya member milisnya yang kini sudah memiliki 15.000 anggota, maka atas usulan yang masuk dan kajian betapa pentingnya menjalin networking serta bantuan dari berbagai pihak, maka pada akhir April nanti, KMI akan menyelenggarakan acara Forum Bisnis yang membahas kajian dari berbagai aspek terkait dengan industri migas”.
Di kesempatan berikutnya, Pak Robertuis Sumardji, Staf Ahli Deputy Umum BP Migas untuk Supply Chain yang juga menjadi pengajar dalam pelatihan ini membuka secara resmi acara. Menurut beliau, pelatihan ini menjadi sebuah kesempatan berharga bagi para pendukung industri migas untuk memberikan keseragaman dan kesamaan persepsi tentang Pedoman Tata Kelola 007 yang mana revisi keduanya baru saja dilaksanakan pada tahun 2011.
Seusai rangkaian acara pembukaan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Pak Robertus Sumardji. Dengan gayanya yang komunikatif dan energik, Pak Robertus menmguraikan peran strategis PTK 007 Revisi II untuk industri migas khususnya dalam mengatur proses pengadaan barang dan jasa dengan keberpihakan penuh pada produksi dalam negeri. Pedoman Tata Kerja (PTK) ini dirancang oleh Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS)..PTK 007 Revisi 2 yang dikeluarkan BPMIGAS hampir sama persis dengan PERMEN 15/16 tentang Petunjuk Teknis TKDN dimana keduanya memiliki spirit serupa yakni “menggalakkan penggunaan produk-produk Indonesia”.
TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (populer disebut “Local Content”) merupakan basis utama dalam memperhitungkan daya siang pemasok pada proses pelelangan hingga kontrak pengadaan barang dan jasa. Secara khusus bisa dikatakan. Insentif persentasi TKDN yang diberikan merupakan refleksi dari kalkulasi komprehensif kandungan lokal yang dimiliki oleh pemasok dan menjadi faktor penting dalam penentuan hasil evaluasi pada proses pelelangan barang.
Pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa khususunya dalam rangjka mengutamakan penggunaan barang produksi dalam negeri dan mengutamakan pemanfaatan jasa dalam negeri menggunakan buku Apresiasi Produk Dalam Negeri (APDN) yang diterbitkan oleh instansi pemerintah yang membidangi industri minyak dan gas bumi. Buku ini bisa menjadi rujukan dalam menetapkan strategi pengadaan barang dan jasa.
Selama 2,5 hari dari tanggal 2-4 April 2012, Pak Robertus menyajikan materi kepada kami. Tidak hanya mendengarkan materi, kamipun mencoba melakukan simulasi penentuan supplier berdasarkan formulasi preferensi TKDN dan PTK 007. Kami sangat antusias mengikuti acara ini apalagi tentu saja memberikan wawasan berharga bagi komitmen pemerintah–melalui kebijakan BP Migas — tentang keberpihakan pada produk dalam negeri disaat yang sama kami mampu menerapkan secara faktual pada aktifitas keseharian sebagai pelaku langsung maupun tidak langsung pada strategi pengadaan barang dan jasa di industri migas.
Di hari ketiga dan keempat, tampil pak Iwan Gayaputra dari PT Surveyor Indonesia yang membawakan materi “Peningkatan Produk Dalam Negeri”. Pak Iwan, menguraikan bahwa komitmen pemerintah untuk menghargai produk negeri sendiri direfleksikan melalui Inpres No.2 tahun 2009 tentang “Penggunaan Produksi dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah lalu dijabarkan dalam Perpres No.54 Tahun 2010, Permenperin RI No.15 & 16 tahun 2011 yang menjelaskan tentang tatacara perhitungan TKDN dan BMP (Bobot Manfaat Perusahaan) dan pedomannya.
Pak Iwan memberikan bimbingan kepada kami bagaimana cara memperhitungkan TKDN secara mandiri (self assesment) sebelum tahapan verifikasi lebih lanjut dari Departemen Perindustrian untuk memperoleh sertifikat TKDN. Simulasi yang disajikan dalam perhitungan mandiri TKDN juga setidaknya menjadi acuan kami untuk memperhitungkan secara tepat dan akurat nilai TKDN sesungguhnya yang dimiliki.
Secara umum selama 4 hari pelatihan yang padat ini (mulai pukul 08.00 pagi-16.30 sore) sungguh membuka mata saya lebih lebar tentang bagaimana komitmen pemerintah Indonesia untuk lebih berpihak pada produk dalam negeri lewat instrumen TKDN dan tentu saja menambah wawasan saya dalam soal strategi pengadaan barang dan jasa khususnya di Industri Migas. Terlebih khusus lagi, saya mendapatkan banyak kenalan baru yang memiliki kompetensi mumpuni dibidang pengadaan barang dan jasa.
Terimakasih sebesar-besarnya pada Komunitas Migas Indonesia yang bekerjasama dengan Koperasi Bina Petro Mandiri BP Migas yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
postingan nya bagus
mampir yach d web kmi http://unsri.ac.id
Assalamu ALaikum Pak Amril,
Mantap sekali ulasannya. Mengundang minat saya untuk mendapatkan makalah atau materinya. Padahal saya cuma mengetik di google ” tender manager” eh…ketemu blognya.
Jika berkenan bisa diattach di email saya he he he.
Apakah training providernya routine mengadakannya?
Wassalam
Ai
nice share post ^_^
penggunaan produk dalam negeri mesti ditingkatkan…
wah ada foto kita terpajang, keren blognya, acaranya bagus, pesertanya komunikatif apalagi pengajarnya.
semoga makin sukses blog nya bos.
great….
http://bdrindonesia.co.id
Pingback: KEHANDALAN STRATEGIS KONTEN LOKAL DALAM MENDUKUNG INDUSTRI MIGAS NASIONAL / Catatan Dari Hati
Selamat Pagi
Menarik sekali membaca share bapak,,,
Memang kalau membaca saja PTK yg kita download pasti masih kurang jelas di banding langsung simulasi.
Mohon sekiranya diijinkan , saya bermaksud meminjam copy ( hardcopy /softcopy ) materi training tsb.
Sebelumya saya ucapkan banyak terima kasih