Hari Sabtu (30/6) kami sekeluarga berkesempatan menghadiri acara peluncuran buku mbak Linda Djalil berjudul “Celotehan Linda” pada ajang Jakarta Book Fair di Istora Senayan Jakarta. Rencana untuk datang ke acara pameran buku tersebut, memang sudah kami siapkan sejak minggu lalu, sekalian menghadiri acara peluncuran buku mbak Linda yang juga merupakan salah satu jurnalis wanita kawakan di Indonesia dan kini aktif mengisi blognya dengan beragam tulisan.
Kami tiba di lokasi pukul 10.45 pagi. Masih 20 menit lagi sebelum acara launching buku mbak Linda. Kami menyempatkan diri berjalan-jalan dulu berkeliling di pameran buku yang menghadirkan banyak buku dengan potongan harga lumayan. Kami lalu memasuki area dekat panggung utama tempat pelaksanaan launching buku. Disana ada mbak Linda sedang bersiap-siap. Saya lalu memperkenalkan anak-anak dan istri saya ke beliau yang memang baru pertama kali ketemu. Seperti biasa, mbak Linda yang ramah dan supel, menyongsong kehadiran kami sekeluarga dengan hangat. “Terimakasih ya Amril, sudah datang ke acara saya ini,” ujar mantan wartawati senior majalah berita mingguan TEMPO ini.
Tak lama kemudian acara launching buku “Celotehan Linda” pun dimulai. Kami berempat mendapatkan tempat duduk paling depan. Acara dimulai dengan dipandu oleh presenter terkenal Aurelia Tiara Widjanarko yang juga seorang penulis puisi. Mbak Linda mengungkapkan banyak hal terkait dengan bukunya “Celotehan Linda” yang kebanyakan diangkat dari tulisan-tulisannya di blog pribadi dan Kompasiana.
Launching Buku “Celotehan Linda” yang dipandu oleh Aurelia Tiara Widjanarko
- Saya tertarik pada kisah beliau yang pertama kali terjun didunia jurnalistik pada usia sangat belia (18 tahun) sampai kemudian berhasil menjejakkan kaki sebagai wartawan istana. Kegandrungan mbak Linda Djalil pada dunia penulisan sebenarnya berawal saat masih kecil hobi membaca dan bermain dengan buku-buku. “Terkadang ayah saya meletakkan saya ditengah-tengah tumpukan koleksi bukunya dan membiarkan saya bermain disana sepuasnya”, kata mbak Linda yang 2 tahun silam meluncurkan buku kumpulan puisi “Cintaku Lewat Kripik Balado” ini.
Suasana launching buku, saya ikut hadir bersama keluarga
Di kesempatan selanjutnya, mbak Linda bertutur sejak SD sudah mulai belajar menulis dan menyerahkan karyanya kepada Majalah Anak-Anak Kuncung untuk dimuat. “Honornya langsung habis, karena semuanya saya pakai beli buku lagi,” kata ibu satu anak yang mengoleksi 3500 buku ini dirumahnya sembari tergelak. Beliau kemudian menceritakan, kemampuan menulisnya kian terasah karena ia banyak membaca, mengamati sekitar lalu menuliskannya.
Buku “Celotehan Linda” siap meluncur ke pasaran
Acara yang berlangsung dalam suasana santai tersebut tidak hanya dihadiri sahabat-sahabat dekat mbak Linda namun juga sejumlah pengunjung Jakarta Book Fair yang datang merapat ke panggung utama. “Di buku Celotehan Linda ini, saya menceritakan secara lugas dan bebas. Tidak serius-serius amat kok. Bahkan lebih banyak yang bertema santai, termasuk legenda hantu yang terdapat di Istana Presiden atau kebiasaan-kebiasaan unik sejumlah pejabat negara. Kebanyakan saya buat materinya justru setelah saya tidak menjadi wartawan lagi melalui tulisan-tulisan diblog,” kata mbak Linda “membocorkan” sedikit isi bukunya.
Alhamdulillah, dalam event tersebut, karena sempat mengajukan pertanyaan, saya berhasil mendapatkan hadiah souvenir berupa paket buku dan kaos dari panitia. Terimakasih mbak Linda, Selamat atas peluncuran bukunya, semoga sukses dalam pemasarannya.
Related Posts
ejak melihat penampilan Pak Gita Wirjawan secara langsung untuk pertama kalinya dalam pembukaan acara ASEAN Trade Processing Conference tanggal 27 Juni 2013 lalu di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, terbit kesan ...
Posting Terkait
ari ini, 1 Agustus 2012, IDBlognetwork (selanjutnya saya singkat IBN) berulang tahun yang kedua. Perusahaan Startup lokal yang masih berusia belia ini telah menunjukkan prestasi luar biasa. Tidak hanya karena ...
Posting Terkait
atahari menyengat begitu terik saat saya tiba di kawasan Ancol, Sabtu (30/8). Meskipun demikian tidak mengurangi semangat saya untuk menghadiri Reuni Nasional/Halal Bi Halal Alumni Unhas yang dilaksanakan di Restorant ...
Posting Terkait
abar duka itu saya terima tadi pagi, Sabtu (28/11), sesaat sebelum saya mengantar anak saya Rizky mengikuti bimbingan test di sekolahnya. Paman tercinta, adik ibu saya, Aba Adi meninggal dunia ...
Posting Terkait
Hari Sabtu (11/9), merupakan hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh kedua anak saya, Rizky dan Alya.
Ya, saya memang sudah berjanji pada mereka, saat di Yogya, kami akan mengunjungi Kids Fun, sebuah ...
Posting Terkait
Kehijauan rerumputan pada gerbang masuk Kota Deltamas (sumber)
ak jauh dari tempat saya bermukim di Cikarang, Kota Deltamas hadir dengan daya pikat tersendiri yang memukau. Tidak hanya karena kawasan kota mandiri ...
Posting Terkait
HISTERIA Pesta Blogger 2007 baru saja usai. Saya masih merasakan betapa gegap gempitanya acara yang diselenggarakan di sebuah bioskop terkenal yang berada di sebuah "kompleks" pertokoan mewah di pusat ...
Posting Terkait
esawat Citilink QG 102 yang kami tumpangi mendarat mulus di bandara Adisucipto Yogyakarta pukul 20.50 malam, hari Minggu (27/7). Meski telat sekitar 15 menit karena menanti giliran mendarat, disebabkan meningkatnya ...
Posting Terkait
abar duka yang tiba di pagi nan teduh, Kamis (5/10) sungguh membuat hati saya terguncang hebat dan nyaris tak percaya. Tante Tia, istri tercinta dari paman saya Miki Igirisa (adik ...
Posting Terkait
Istriku Sayang,
Tepat tanggal 10 April 2015, kita telah memasuki tahun ke-enambelas pernikahan kita. Surat Cinta ini merupakan surat cinta terbuka ketujuh sejak pertama kali merilisnya tahun 2009 silam. Aku tak ...
Posting Terkait
Hari Selasa (30/9), sehari setelah kami sekeluarga tiba di Yogya, kesibukan sekaligus kehebohan melanda rumah ayah/ibu mertua saya di Yogya yang berlokasi di dusun Kuncen, Tegaltirto Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman yang ...
Posting Terkait
Waktu bergulir begitu cepat.
Tanggal 9 April 2010 besok, usia saya sudah memasuki 40 tahun. Sebuah usia yang oleh sebagian kalangan dinyatakan : "Life Begin at 40". Ungkapan yang kerap dimaknai ...
Posting Terkait
ari Minggu (18/5) kemarin, saya bersama keluarga diundang oleh Yayasan Omar Niode untuk menghadiri acara Food Revolution Day 2014: Local Culinary Delicacy Kuliner Gorontalo, yg diadakan di Cook Shop Jl.Hang ...
Posting Terkait
USAI menghadiri hajatan sunatan anaknya Pak Ketua RT didekat rumah (sekaligus makan siang gratis 😀 ), Hari Sabtu siang, 26 April 2008, saya bergegas berangkat menuju lokasi acara World Book ...
Posting Terkait
Lihatlah gadis yang berjalan sendiri di pinggir sungai
Lihatlah rambutnya yang panjang
dan gaunnya yang kuning bernyanyi bersama angin
Cerah matanya seperti matahari
seperti pohon-pohon trembesi
Wahai, cobalah tebak kemana langkahnya pergi
(“Gadis dan Sungai”, ...
Posting Terkait
ada Hari Kamis & Jum'at (8 & 9 Agustus), kami memutuskan untuk tidak kemana-mana selama masa lebaran di Makassar. Tamu-tamu keluarga yang terus berdatangan ke rumah membuat kami senantiasa bersiap ...
Posting Terkait
GITA WIRJAWAN DAN OBSESI LUHUR UNTUK INDONESIA LEBIH
IDBLOGNETWORK, SETELAH 2 TAHUN
MERAJUT KENANGAN DAN JARINGAN DALAM REUNI NASIONAL ALUMNI
BELAJAR ILMU SABAR DARI ABA ADI
KISAH MUDIK 2010 (4) : MENYANTAP BASKOM SEBELUM
KOTA DELTAMAS, MENGEMAS HARMONI KAWASAN HUNIAN DAN INDUSTRI
SESUDAH PESTA, TERUS MAU APA?
MUDIK LEBARAN KE YOGYA (1) : DARI MUSEUM
MENGENANG TANTE TIA, KEMBANG DI PEKARANGAN DAN KUE
SURAT CINTA TERBUKA UNTUK ISTRIKU (16 TAHUN USIA
PAWAI TAKBIRAN, SYAWALAN DAN ALYA HILANG!
NAPAK TILAS EMPAT DEKADE PERJALANAN KEHIDUPAN – Sebuah
FOOD REVOLUTION DAY 2014 : MENGANGKAT CITRA HANDAL
‘BERAKSI” DI WORLD BOOK DAY INDONESIA 2008
POHON TREMBESI : MENEBAR KESEJUKAN, MENUAI KETEDUHAN
ROMANTIKA MUDIK KE MAKASSAR (4) : PESONA BANTIMURUNG
dari melihat foto-foto itu acaranya santai tapi ramai ya pak.
Pingback: BUKU “CELOTEHAN LINDA” : SENTILAN HUMANIS & MEMORI KEHIDUPAN DALAM CATATAN / Catatan Dari Hati
Pingback: Resensi Buku “Celotehan Linda” | Catatan Linda Djalil
Pingback: Buku “Celotehan Linda” : Catatan Humanis dan Memori Kehidupan Yang Memikat | Komunitas Blogger Bekasi
banyak terima kasih Amril……..
Pingback: WAWANCARA BERSAMA LINDA DJALIL : “NGEBLOG ITU MEMBUAT BAHAGIA !” / Catatan Dari Hati